Larangan membaca dengan suara berbisik
Kita di larang membaca dengan berbisik waktu salat sebagaimana ayat:
وَلَاتَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلًا
dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya (seperti orang berbisik ) dan carilah jalan tengah di antara kedua itu"[1]
Jadi kita di larang ayat untuk berbisik waktu membaca al Quran dalam salat baik salat lohor, Asar, Maghrib, Isya`.Kita harus bersuara sedang. Asbabun nuzul ayat tsb sbb:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا: فِي قَوْلِهِ عَزَّ وَجَلَّ ( وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا ) قَالَ نَزَلَتْ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُتَوَارٍ بِمَكَّةَ فَكَانَ إِذَا صَلَّى بِأَصْحَابِهِ رَفَعَ صَوْتَهُ بِالْقُرْآنِ فَإِذَا سَمِعَ ذَلِكَ الْمُشْرِكُونَ سَبُّوا الْقُرْآنَ وَمَنْ أَنْزَلَهُ وَمَنْ جَاءَ بِهِ فَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى لِنَبِيِّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ( وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ ) فَيَسْمَعَ الْمُشْرِكُونَ قِرَاءَتَكَ ( وَلَا تُخَافِتْ بِهَا ) عَنْ أَصْحَابِكَ أَسْمِعْهُمُ الْقُرْآنَ وَلَا تَجْهَرْ ذَلِكَ الْجَهْرَ ( وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلًا ) يَقُولُ بَيْنَ الْجَهْرِ وَالْمُخَافَتَةِ *
Dari Ibnu Abbas r.a: Tentang firman Allah: Dan janganlah kamu meninggikan suaramu dalam salat dan jangan pula memperlahankannya. Katanya: Ayat ini diturunkan ketika Rasulullah s.a.w masih merahasiakan dakwah di Mekkah. Apabila baginda salat bersama para Sahabat, baginda meninggikan suaranya waktu membaca al-Quran. Apabila orang-orang musyrik mendengarnya, mereka memaki al-Quran, Allah yang menurunkannya dan orang yang membacanya. Maka Allah s.w.t berfirman kepada NabiNya s.a.w: Janganlah kamu meninggikan suaramu di dalam salat mu, nanti orang-orang musyrik mendengar bacaanmu. Dan jangan pula memperlahankannya nanti sahabatmu tidak mendengarnya. Perdengarkan al-Quran kepada mereka, tetapi jangan terlalu tinggi, carilah cara yang sederhana di antara keduanya. Jadi baginda membaca sederhana antara tinggi dan perlahan[2]
Pertanyaan: Apakah sah salat lohor dengan bacaan al Quran dengan berbisik yang dilarang oleh Allah? “. Sudah tentu salat tsb tidak cocok dengan aturan al Quran dan tidak sah. Ia cocok dengan hawa nafsu masarakat dan sah menurut hawa nafsu mereka bukan menurut dalil. Apakah Allah menerima salat yang di larang oleh Allah sendiri? Sudah tentu ditolak dan tidak mendapat pahala, bahkan berdosa.
Ikutilah al Quran, maka tiada persoalan yang mengganjal kelak di akhirat, bacalah quran dalam salat dengan suara sedang.
Diayat lain di jelaskan:
وَإِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ ءَايَاتُنَا بَيِّنَاتٍ تَعْرِفُ فِي وُجُوهِ الَّذِينَ كَفَرُوا الْمُنْكَرَ يَكَادُونَ يَسْطُونَ بِالَّذِينَ يَتْلُونَ عَلَيْهِمْ ءَايَاتِنَا قُلْ أَفَأُنَبِّئُكُمْ بِشَرٍّ مِنْ ذَلِكُمُ النَّارُ وَعَدَهَا اللَّهُ الَّذِينَ كَفَرُوا وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
Dan apabila dibacakan di hadapan mereka ayat-ayat Kami yang terang, niscaya kamu melihat tanda-tanda keingkaran pada muka orang-orang yang kafir itu. Hampir-hampir mereka menyerang orang-orang yang membacakan ayat-ayat Kami di hadapan mereka. Katakanlah: "Apakah akan aku kabarkan kepadamu yang lebih buruk daripada itu, yaitu neraka?". Allah telah mengancamkannya kepada orang-orang yang kafir. Dan neraka itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali.[3]
Kaum musyrik enggan mendengar al Quran , karena hatinya dikunci oleh Allah sebagaimana ayat:
وَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْءَانَ جَعَلْنَا بَيْنَكَ وَبَيْنَ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ حِجَابًا مَسْتُورًا
Dan apabila kamu membaca Al Qur'an niscaya Kami adakan antara kamu dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, suatu dinding yang tertutup.[4]
Jadi arti membaca dalam ayat – ayat tersebut adalah dengan suara, bukan di hati atau seperti orang berbisik.
Imam Muslim membikin bab sbb:
بَاب التَّوَسُّطِ فِي الْقِرَاءَةِ فِي الصَّلَاةِ الْجَهْرِيَّةِ بَيْنَ الْجَهْرِ وَالْإِسْرَارِ إِذَا خَافَ مِنَ الْجَهْرِ مَفْسَدَةً *
Bab: Pertengahan waktu membaca dalam salat jahriyah antara suara keras dan pelan bila takut kerusakan.
Aku berkata: “Muslim bin Al Hajjaj Al Qusyairi , wafat pada tahun 261seolah menyatakan adanya salat Jahiriyah dan sirriyah, tapi aku belum menjumpai dalil untuk salat sirriyah. Jadi bertentangan dengan surat Umar bin Al Khotthob kepada Abu Musa, juga bertentangan dengan ayat 110 al Isra`
088803080803.( Smartfren) 081935056529 ( XL )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberi komentar dengan baik