Ust Muhammad Nur Muttaqien menulis:
(6) Pak Kiayi mengatakan hanya ittiba Rasul. Tidak mau ijtihad. Padahal Pak Kiayi tidak sedang ittiba Rasul. Pak Kiayi sedang ittiba pada Fiqih Pak Kaiyi sendiri. Sama halnya dengan kami. Kamipun sedang ittiba Fiqih kami. Namanya fiqhul hadis. Rasanya tidak mungkin orang terlepas dari fiqhul hadis saat mengamalkan hadis.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
تعريف فقه الحديث:
قال القاضي عياض: "ثم التفقه فيه، [وهو]استخراج الحكم والأحكام من نصوصه ومعانيه، وجلاء مشكل ألفاظه على أحسن تأويلها، ووِفق مختلفها على الوجوه المفصلة تنزيلها"[4].
وقال الطيبي: "هو ما تضمنه متن الحديث من الأحكام والآداب المستنبطة"[5].
ففي"فتح الباري" لابن حجر جاء : "[هو]استنباط معاني الحديث واستخراج لطائفه وأحكامه، من الحديث وتراجم الأبواب الدالة على ما له وصلة بالحديث المروي فيه[6] على فهم سلف الصالح[7]".
رابط الموضوع: http://www.alukah.net/sharia/0/29018/#ixzz4HAEnu4BI
Kalau fikih hadis sy jls dari hadis – hadis yg menjelaskan salat wajib Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yg langsung ke tanah sbgmn keterangan sy yg lalu .
Lantas anda yg menjalankan salat wajib di sajadah, karpet, keramik, lantai dua atau kendaraan itu mengambil fikih dr hadis yg mn?, tunjukkan .
Dan selama dialog sy dg para asatidz , syuyukh yg ada dlm grup WA FMP ini , konon ada dosen dari Medinah atau allumninya , lulusan al azhar , jg ada dr thalib ilmi dr Jamiah Sudan , ternyata tidk ada satupun dr mereka yg mampu mendatangkan hadis tentang salat wajib Nabi shallallahu alaihi wasallam di tikar . lalu fikih hadisnya dr hadis mn?. Hadisnya tidak ada, bgmn ada fikih hadisnya.
Jadi landasan salat di masjid sekarang yg berkarpet itu tdk ada landasannya dari fikih hadis atau hadisnya.
Fikih hadis itu ada yg benar dan ada yg keliru atau salah phm. Yg benar di katakan ittiba` dan yg salah di katakan ibtida` atau bikin ajaran baru tnpa landasan hadis.
Apakah salat wajib Rasulullah shallallahu alaihi wasallam di tanah tanpa tikar untuk selama hidupnya , lalu anda ambil fikih hadisnya boleh melakukan salat wajib di sajadah keramik, tikar , lantai dua dll.
Bila demikian , mk alangkah kelirunya fikih hadis spt itu.Ia menyesatkan umat, tdk mengarahkan kpd jln para utusan Allah tp jalan musuh mereka.
Jadi anda memperbolehkan salat wajib di keramik atau tikar di masjid itu mengambil dari fikih hadis yg tidak ada hadisnya.
Ia bukan fikih hadis tp tahrif yg jls , bukan apa adanya, tp meng ada – ada.
Lantas bila sy yg menjalankan salat wajib di tanah tdk di katakan ittiba`, lalu yg bgmn yg di maksud ittiba` itu?
Apakah salat di sajadah di katakana ittiba`. Bila demikian , perlu di tanyakan kpn Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjalankan salat wajib di sajadah? Jls tdk ada.
Yg benar, salat wajib di tanah landasan ittiba` dan salat wajib di karpet, kramik, marmer, hambal, tikar, dipan, lantai dua , kendaraan tdk punya landasan sm sekali. Ia bid`ah yg tertolak. Perhatikanlah keterangan sbb:
فيض الباري على صحيح البخاري (3/ 446)
من عَمِلَ عملا ليس عَلَيْهِ أمرُنا، فهو رَدٌّ). اسْتَشْهَدَ به البخاريُّ على البُطْلان، وحَمَلَهُ الناسُ على المعصية. فمعنى قوله: «فهو رَدٌّ» عند البخاري: أي باطلٌ، وعند آخرين: فهو غيرُ مقبولٍ، ومعصيةٌ.
Intinya menurut Bukhari amalan Bid`ah itu batal / tdk sah. Dan orang – orang mengarahkannya kpd ma`siat. Menurut Bukhari Batil dan menurut yg lain tdk di terima dan maksiat.
وجملةُ المقال: إن التقسيمَ عنده: ثُنَائي، فالشيءُ عنده، إمَّا صحيحٌ، أو باطلٌ.
Intinya menurut Bukhari - sesuatu itu ada dua sahih atau batil.
Bila salat wajib di karpet,sajadah bergambar ka`bah kramik, marmer, turbah Husainiyah Syi`ah, hambal, tikar, dipan, lantai dua itu dikatakan sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mn dalilnya?, Tidak ada tuntunannya dan dalilnya . Ini realita dialog bersama asatidz dan syuyukh di grup WA FMP – sbg forum ilmiyah yg mulia ini . dimn mereka blm bisa menyampaikan satu hadispun tentang masalah di maksud sampai detik ini. Dn sampai kpn masih di tunggu demi kebenaran dan menghindari kesalahan.
Jadi ia bid`ah yg tertolak, mengarah tdk sah menurut pemahaman Imam Bukhari tentang maksud bid`ah tertolak. Walaupun Imam Bukhari ketika menuturkan hal itu bukan dlm rangka menerangkan salat wajib di karpet atau di tanah.
Tp sy menyatakan bahwa salat wajib di karpet, kramik, marmer, hambal, tikar, dipan, lantai dua bid`ah yg tertolak bukan sunnah yg diterima, tdk sah karena menyalahi tuntunan qauli dan fi`li Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sbgmn keterangan sy yg lalu . Ingatlah ayat :
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ رَسولٍ إِلَّا لِيُطَاعَ بِإِذْنِ اللَّهِ
Dan kami tidak mengutus seseorang Rasul, melainkan untuk dita`ati dengan seizin Allah. Nisa` 64.
فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintahRasullullah SAW takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih
Bila tdk bid`ah tunjukkan dalilnya:
قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Katakanlah, “Tunjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu memang orang-orang yang benar
Kebanyakan masjid yg ada di dunia sekarang bukan syar`i- atau mengikuti sunnah, tp menyelisihinya dan tdk syar`I tp bid`i. Sbb banyak kebid`ahan di dalamnya yg mengacu kpd hawa nafsu manusia bukan sariat. Hususan tdk berlantaikan tanah.
Jamaah di dalamnya adalah jamaah yg menyalahi tuntunan , bid`ah sekali. Apakah menjalankan kebid`ahan di beri pahala ? dan menjalankan tuntunan di beri dosa?
Bila menjalankan kebid`ahan di beri phala pasti ada perintahnya dari Allah. Pdhal al quran perintahkan ittiba`. Lihat ayatnya:
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللهَ فَاتَّبِعُوْنِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَاللهُ غَفُوْرٌ رَحِيْمٌ
“Katakanlah, jika kalian benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah akan mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Ali ‘Imran: 31)
مَنْ يُّطِعِ الرَّسُوْلَ فَقَدْ اَطَاعَ اللهَ وَمَنْ تَوَلَّى فَمَآ اَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيْظًا.
"Barangsiapa yang mentaati Rasul, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan), maka Kami tidak mengutusmu untuk jadi pemelihara bagi mereka". An-Nisa', 4:80.
Azan yg di dengungkan di masjid berkarpet itu sm dengan mengajak untuk salat jamaah yg tdk sesuai dengan tuntunan karena masjid berkarpet. Salat sendirian salah sj tdk boleh apalagi berjamaah. Solusinya mudah bongkar sj keramik dan karpetnya ganti dg lantai tanah untuk tunduk pd ayat :
فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ فِى شَىْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللهِ والرَّسُوْلِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللهِ والْيَوْمِ اْلآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَاَحْسَنُ تَاْوِيْلاً.
"Jika kamu saling berbantah-bantahan dalam sesuatu perkara, maka kembalikanlah ia kepada Allah (al-Quran) dan Rasul (as-Sunah) jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan Hari Kemudian, yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya". An-Nisa, 4:59.
Sy jg lihat realita di kalangan salafy yg anti pati dengan sajadah di masjidnya tp cukup dg keramik sj.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Ini realita yg blm sempurna , masih kurang dan perlu di bongkar jg kramiknya agar tepat dengan masjid Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yg berlantaikan tanah.
Sebab tempat sujud adalah tanah bukan karpet. Ada solusi lg bila pr asatidz dan masyayikh di FMP yg mulia ini mampu berikan dalil Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah salat wajib di tikar. Ini solusi ilmiyah bukan way out yg landasannya kebodohan atau tanpa dalil dan refrensi.
تَاللَّهِ لَقَدْ أَرْسَلْنَا إِلَىٰ أُمَمٍ مِّن قَبْلِكَ فَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ أَعْمَالَهُمْ فَهُوَ وَلِيُّهُمُ الْيَوْمَ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami kepada umat-umat sebelum kamu, tetapi syaitan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka (yang buruk), maka syaitan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka azab yang sangat pedih. 63 Nahel.
Ajaran Salat Nabi Isa di kalangan umatnya kristiani sudah lenyap tinggal kebaktian. Ajaran salat Yahudi jg lenyap sudah. Sekarang salat yg sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam jg hampir punah di kalangan umat Nabi shallallahu alaihi wasallam .
Realita salat di masjid tanah sekarang tinggal sedikit , ada di tempat sy, Bengkulu, Kelaten , 3 masjid jamaatul muslimin yg di pimpin oleh BPk Ahmad Soekamto. Sy dengar di NTB dan daerah Semarang . Pejuang – pejuang bersenjata ISIS ketika menjalankan salat berjamaah jg langsung ke tanah dg sepatunya, bangsa arab badui. Bahkan ada sopir Amir – amir di Saudi bila ketepatan waktu salat tiba langsung salat di tanah bersama amirnya itu di ladang kurmanya. Sy mendengar cerita ini dari tamu sy yg menjadi sopir amir Saudi. Sy jg lihat milisi Palistina ketika menjalankan salat wajib jg langsung ke tanah. Sy juga pernah lihat kelompok di Sudan atau Afrika yg menjalankan salat Id di tanah dg sandalnya.
Realita masjid berkarpet banyak sekali dan sedikit sekali masjid berlantaikan tanah. Istilahnya jd gharib. Dan gharib ini sinyal kebenaran dan mashurnya masjid berkarpet sinyal kekeliruan . Ingatlah hadis :
بَدَأَ الْإِسْلَامُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ * مشكاة المصابيح (1/ 56)
. رَوَاهُ مُسلم
Islam mulai dalam keadaan terasing ( terpencil dan jarang pengikutnya ) . Dan akan kembali dalam keadaan terasing. Beruntunglah orang orang yang terpencil . Hadis sahih ,
Pelaku salat di tanah, jg gharib dan pelaku salat di sajadah membahana atau mendunia. Sy gembira sekali . Bila salat wajib di tanah ini populer, mk sy meragukan jg > Bila banyak penentangnya , mk sy tambah mantap . Sbb itulah tanda kebenaran.
ۗ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ الْحَقَّ ۖ فَهُم مُّعْرِضُونَ
Sebenarnya kebanyakan mereka tiada mengetahui yang hak, karena itu mereka berpaling. Anbiya` 24
Kebanyakan manusia itu bodoh terhadap ajaran Islam yg asli, pintar dg ajaran nya yg palsu. Bila di beri kebenaran, mereka tdk mau.
Bila tdk bgt, mk ayat itu akan salah dan benarlah ayat setan.
Testimoni
Ketika menjalankan salat di tanah, mudah menghindari keharaman . tp ketika salat di tanah dilepaskan mudah sekali menjalnkan kemaksiatan.
Sy dulu selalu memiliki pendapat dlm masalah agama mengambang> Lalu sy katakan , ajaran NU benar, Muhammadiyah benar, salafy jg benar , hampir ajaran semua golongan sy katakan benar, tiada yg salah . Sbb segi pandangan mereka pd dalil dri titik yg berbeda kataku dulu.
Setelah sujud di tanah sy kokoh dlm berpegangan kpd dalil dan bisa membedakan mn yg benar dan mn yg salah dr masalah hilafiyah itu.
Sy mudah sekali meninggalkan kemungkaran dan cepat sekali melakukan kebajikan tanpa takut manusia, Sy tdk takut di caci, jg tdk ingin di puja.
Yg penting bg sy adalah menyampaikan kebenaran yg cocok dengan dalil. Sy ingat ayat :
وَإِنْ تُكَذِّبُوا فَقَدْ كَذَّبَ أُمَمٌ مِنْ قَبْلِكُمْ وَمَا عَلَى الرَّسُولِ إِلاَّ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ(18)
Dan jika kamu (orang kafir) mendustakan, maka umat yang sebelum kamu juga telah mendustakan. Dan kewajiban rasul itu, tidak lain hanyalah menyampaikan (agama Allah) dengan seterang-terangnya."
Bersambung …………….,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberi komentar dengan baik