Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh pada
akhir-akhir ini saya merubah tata cara salat Jumat , saya bersama murid-murid
saya yang asalnya dua rakaat menjadi 4 rokaat. Mulai kecil saya ini melakukan
salat Jumat di masjid masjid NU di giri Gresik . Begitu juga di pondok
pesantren Langitan Tuban, begitu juga di Mekah di Masjidil haram saya juga
menjalankan salat Jumat 2 rokaat sampai umur sekarang yaitu umur 63 tahun.
Suatu saat murid-murid saya ini bertanya kepada saya : Pak
ustad apakah ada dalilnya salat Jumat 2 rakaat itu lalu saya cek hadis hadis
yang menyatakan bahwa salat Jumat 2 rokaat itu lemah semuanya suatu misal hadis
sebagai berikut.
عن عبدالرحمن بن أبي ليلى:] عن عُمرَ رضيَ اللهُ عنه،
قال: صَلاةُ السَّفَرِ رَكعتانِ، وصَلاةُ الأَضحى رَكعتانِ، وصَلاةُ الفِطرِ
رَكعتانِ، وصَلاةُ الجُمُعةِ رَكعتانِ، تَمامٌ غَيرُ قَصْرٍ على
لِسانِ محمَّدٍ ﷺ. قال سُفيانُ: وقال
زُبَيدٌ مرَّةً: أُراهُ عن عُمرَ. قال عبدُ الرَّحمنِ على غَيرِ وجْهِ
الشَّكِّ. وقال يَزيدُ- يعني: ابنَ هارونَ-: ابنُ أبي ليلى، قال: سمِعْتُ عُمرَ
رضيَ اللهُ عنه.
أحمد شاكر (ت ١٣٧٧)، مسند أحمد ١/١٣٤ • إسناده
ضعيف
Dari Abdurrahman bin Abi Laila dari Umar
radhiyallahu'anhu berkata salat dalam bepergian 2 rokaat, salatIdul adha adalah
2 rokaat , salat idulfitri juga 2 rokaat, salat Jumat 2 rokaat lengkap atau sempurna bukan qashar. Perkataan ini dari lidah nabi Muhammad sallallahu alaihi
wasallam. Sofyan berkata berkata pada
suatu saat : Saya kira dari Umar Abdul
Rahman Abdurrahman berkata dengan nada tidak ragu lagi dan Yazid atau Ibnu
Harun atau Ibnu Abi Laila berkata : Aku mendengar Umar radhiallahu an
Hadis tersebut dikomentari oleh Ahmad Syakir dalam musnad
Ahmad, sanadnya lemah.
[عن عمر بن الخطاب:] صلاةُ السفرِ ركعتانِ، وصلاةُ الجمعةِ ركعتانِ،
وصلاةُ الفطرِ ركعتانِ، وصلاةُ الأضحى ركعتانِ، تمامٌ غيرُ قصرٍ على لسانِ محمدٍ ﷺ
البزار (ت ٢٩٢)، البحر الزخار ١/٤٦٥ • رواه عن الثوري وشعبة ولم
يذكرا كعب بن عجرة عن عمر، وهما حافظان، وذكره يزيد بن زياد وهو غير حافظ • أخرجه النسائي (١٤٤٠)،
وابن ماجه (١٠٦٤)، وأحمد (٢٥٧) باختلاف يسير، والبزار (٣٣١) واللفظ
Dari Umar bin Khattab berkata: salat
dalam bepergian 2 rokaat, salat dalam salat Jumat 2 rokaat, salat idulfitri 2
rokaat dan salat idul Adha 2 rokaat, itu
salat yang sempurna tidak di qashar. Perkataan
ini dari lidah Muhammad shallallahu alaihi wasallam
Al bazzar meriwayatkan hadis tersebut dalam
kitab Al Bahri Ia diriwayatkan dari
sahuri dan Subah dan keduanya nya keduanya tidak menyebut ka'ab bin ujrah dari
Umar. Padahal keduanya adalah hafiz sedang Yazid bin ziyad menyebutnya padahal
beliau tidak hafiz. Ia diriwayatkan oleh
an-Nasa`i eh dan Ahmad dengan perbedaan
sedikit
٣- [عن عمر بن الخطاب:]
عن عُمرَ: صلاةُ الجمعةِ رَكْعتانِ، وصلاةُ الفطرِ رَكْعتانِ وصلاةُ الفجرِ رَكعتانِ
وصلاةُ الأضحى رَكْعتانِ وصلاةُ السَّفرِ ركعتانِ تمامٌ غيرُ قَصرٍ على لسانِ نبيِّكم
ﷺ
النسائي
(ت ٣٠٣)، تخريج الكشاف ١/٣٥٤ • عبد الرحمن لم يسمعه من عمر • أخرجه
النسائي (١٤٤٠)، وابن ماجه (١٠٦٤)، وأحمد (٢٥٧) باختلاف يسير
Menurut riwayat an Nasa`i ada tambahan "
salat fajar 2 rakaat . Hadis
tersebut diriwayatkan oleh an-Nasa`i dalam kitab takhrijul kassyaf dan ada keterangan Abdurrahman tidak mendengar
hadits tersebut dari Umar. Ia diriwayatkan oleh Nasa`i Ibnu Majah dan Ahmad dengan perbedaan sedikit
jadi ada tambahan salat fajar 2
rakaat ini dalam riwayat an Nasa`i bukan
lainnya dan ada keterangan Abdurrahman tidak mendengar dari Umar.
Ini menunjukkan bahwa hadits
tersebut lemah
ابن
حبان (ت ٣٥٤)، صحيح ابن حبان ٢٧٨٣ • أخرجه في صحيحه
Ibnu hibban meriwayatkan hadis
tersebut dalam kitab shahihnya dan beliau menyatakan sahih.
Komentar saya: Perkataan Ibnu hibban
ini tidak bisa dibenarkan karena Abdurrahman bin Abi Laila tidak mendengar
hadits tersebut dari Umar sebagaimana dikatakan oleh Imam Nasa`i
sendiri
٧- [عن عمر بن
الخطاب:] صلاةُ الجمعةِ ركعتانِ، وصلاةُ المسافرِ ركعتانِ، تمامٌ غيرُ قصرٍ، على
لسانِ نبيِّكمْ ﷺ
ابن
حزم (ت ٤٥٦)، المحلى ٥/٤٥ • احتج به ، وقال في المقدمة: (لم نحتج إلا بخبر
صحيح من رواية الثقات مسند) • أخرجه النسائي في «السنن الكبرى» (٤٩٠) واللفظ
له، وابن ماجه (١٠٦٤)، وأحمد (٢٥٧) • شرح رواية أخرى
Dari Umar bin Khattab berkata: Salat
Jumat 2 rokaat, salatnya orang bepergian 2 rokaat. Salat yang sempurna dan
tidak di qashar. ini dari lidah nabimu
Ibnu Hazem menyatakan dalam kitab Al muhalla : Bisa dibuat pegangan dan beliau berkata
dalam mukadimahnya: Kami tidak berpegangan kecuali dengan hadits yang shohih
dari riwayat perawi-perawi yang terpercaya. Ia diriwayatkan oleh Imam Nasa`i
dalam sunan kubro lafal hadis menurut
riwayat Nasa`i . Ia juga diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Ahmad
komentar saya: Riwayat Ibnu hazm
kali ini tidak menyebutkan salat idul Fitri dan idul Adha, dengan demikian hadis tersebut dari segi
redaksi kacau belau
dan ini menunjukkan hadits yang lemah
Kita ingat kaidah dalam
mustholah sbb:
وَذُو
اخْتِلاَفِ سَنَدٍ أَوْ مَتْنٍ مُضْطَرِبٌ عِنْدَ أُهَيْلِ
اْلفَنِ
Kekacauan sanad atau
redaksi termasuk mudhtharib menurut ahli mustholah hadis.
- [عن
كعب بن عجرة:] قال عمرُ بنُ الخطابِ: صلاةُ الأضحى ركعتانِ، وصلاةُ الفطرِ ركعتانِ،
وصلاةُ الجمعةِ ركعتانِ، وصلاةُ المسافرِ ركعتانِ، تمامٌ غيرُ قصرٍ، على لسانِ نبيِّكُم
ﷺ،
وقد خاب من افترى
ابن
حزم (ت ٤٥٦)، المحلى ٤/٣٦٥ • احتج به ، وقال في المقدمة: (لم نحتج إلا بخبر صحيح
من رواية الثقات مسند) •
Dari ka`ab bin Ujrah berkata: Umar bin Khattab berkata: Salat idul adha dua
rakaat, salat idulfitri 2 rokaat, salat Jumat 2 rakaat, shalatnya orang
bepergian 2 rakaat. Itu salat yang sempurna tidak di qashar dari lidah nabimu dan sungguh sia-sia orang
yang berdusta
Ibnu hazm berkata dalam kitab Al
muhalla: Ia bisa dibuat hujjah dibuat
pegangan. Beliau berkata dalam muqaddimahnya: Kami tidak berpegangan kecuali
dengan hadits yang shahih dari riwayat perawi-perawi yang terpercaya dan
sanadnya bersambung.
Komentar saya: Hadis ini walaupun
dari ka`ab bin ujroh dan Ka`ab ini bertemu dengan Umar bin khotob. Dengan
demikian hadis tersebut sebetulnya dari segi sanad bisa disahihkan, karena Kaab
bin ujroh bertemu dengan Umar, tapi kalau
Abdurrahman bin Abi Laila yang meriwayatkan itu tidak bertemu dengan
Umar dan Umar tidak bertemu dengan Abdurrahman bin Abi Laila. Kalau dengan kaab bin ujroh Umar pernah bertemu
dengannya. Dari segi sanad bias sahih . tapi dari segi redaksi tidak. Mengapa
demikian ada kalimat ini “salat yang
sempurna tidak di qashar
Mengapa demikian, karena Allah
menyatakan bahwa salat dalam bepergian itu adalah salat yang di qashar lalu
mengapa di hadis tersebut dikatakan salat yang lengkap bukan salat yang di
qashar.
Bila kita percaya hadis tersebut
maka kita ini akan kafir dengan ayat 101 surat an-nisa. Sebab dalam surat
an-nisa itu dikatakan salat dalam
berpergian adalah salat yang di qasar bukan salat yang sempurna.
Kalau salat di dalam rumah itu 4
rokaat dan itulah salat yang sempurna. Tapi dalam hadis tersebut dikatakan
salat berpergian adalah 2 rokaat salat yang sempurna. Jadi jelas menyalahi
kepada ayat al-qur'an 101 Annisa
Hadis tersebut kacau redaksinya,
bertentangan dengan Alquran ayat an-nisa ayat 101. Kita ikut Alquran saja dan
itu lebih selamat karena Allah berfirman:
وَمَنۡ أَصۡدَقُ مِنَ ٱللَّهِ قِیلا
Siapakah yang lebih benar
perkataannya daripada Allah
Lanjutan ke 2
kajian salat jumat 4 rakaat.
Dan hadis itu tidak boleh
bertentangan dengan Alquran karena Allah berfirman
إِنْ أَتَّبِعُ إِلَّا مَا يُوحَىٰ إِلَيَّ ۚ قُلْ
هَلْ يَسْتَوِي الْأَعْمَىٰ وَالْبَصِيرُ ۚ
أَفَلَا تَتَفَكَّرُونَ
Saya hanya mengikuti apa yang
diwahyukan kepada saya katakanlah wahai Muhammad:
Apakah orang yang buta itu sama dengan orang yang bisa melihat apakah
kamu tidak berpikir . surat Al an'am ayat 50
قُلْ
إِنِّي نُهِيتُ أَنْ أَعْبُدَ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِن دُونِ اللَّهِ ۚ قُل لَّا أَتَّبِعُ أَهْوَاءَكُمْ ۙ قَدْ ضَلَلْتُ إِذًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُهْتَدِينَ
Di ayat lain Allah berfirman: Katakanlah
sesungguhnya aku dilarang untuk menyembah apa apa yang kamu berdoa kepada
selain Allah. Katakanlah aku tidak akan mengikuti hawa nafsumu bila aku
mengikutinya maka aku akan sesat dan aku tidak termasuk orang-orang yang
mendapatkan petunjuk 56 al.an`am
٤- [عن عمر بن الخطاب:]
صلاةُ الجمعةِ رَكعتانِ، والفطرِ رَكعتانِ، والفجرِ رَكعتانِ، والسَّفَرِ رَكعتانِ،
تَمامٌ غيرُ قصير على لسانِ النَّبيِّ ﷺ
أبو
نعيم (ت ٤٣٠)، حلية الأولياء ٧/٢١٩
• تفرد به سفيان بن حبيب عن شعبة • أخرجه
النسائي (١٥٦٦)، وابن ماجه (١٠٦٤)، وأحمد (٢٥٧) باختلاف يسير، وأبو نعيم في «حلية الأولياء»
(٧/١٨٧) واللفظ له
Menurut riwayat abu Nuaim tidak
menyebut salat idul adha , Abu nu'aim
meriwayatkan dalam kitab hilyatul Aulia. Beliau menyatakan Sufyan bin habib
menunggal meriwayatkan hadis tersebut dari Syu`bah. Ia juga diriwayatkan oleh
Ibnu Majah dan Ahmad dengan perbedaan sedikit, lafal hadis menurut riwayat abu
Daud dalam kitabnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberi komentar dengan baik