Sumber : http://blogseotest.blogspot.com/2012/01/cara-memasang-artikel-terkait-bergambar.html#ixzz2HNYeE9JU

Pages

Blogroll

Senin, 24 April 2017

Info pembangunan masjid berlantai tanah

Info pembangunan masjid berlantai tanah


Al hamdulillah dg senang hati  mendapat transefran dr muridku di Surabaya 1 jt.
Dari muridku  Pak Agus Sudarmaji 2 jt.
Dari muridku di Purworejo  150 rb
Dari muridku Banten bpk Ukhrawi 200 rb.
Dari muridku  Bpk. Abdul Lombok 500 rb
Dari muridku  Bpk. Rudi Lumajang
Dari muridku Bpk Tovan Sby 370 rb
Dari adik muridku  Bpk Totok  200 rb
Uang keluar bayaran  tukang 2 jt 860 rb.
Ya Allah berilah pengampunan dan rahmat kpd para penyumbang dana untuk masjid berlantai tanah. Sesungguhnya Engka Maha pengampun lg Maha penyayang.
Bila ingin salurkan sumbangan bisa japri pd sy dg no telp 08813270751 atau langsung ke rek sy bca 2160591725 an Mahrus ali .
Sedikit  atau  banyak bukan masalah . Tp partisipasi anda yg sy harapkan untuk wujudkan masjid berlantai tanah.
Setelah  transfer , telp atau sms  kepada saya  agar  sy bisa tahu dan bisa mendoakan untuk nya. Dan sy bisa tahu dr siapa dana yg ditransfer itu.



                                      
                                          Rumah imam masjid berlantai tanah akan selesai 

                                              tandon  untuk masjid berlantai tanah

Tiada salat sirriyah - kajianku ke 13

    عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ كُنَّا نَحْزِرُ قِيَامَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ فَحَزَرْنَا قِيَامَهُ فِي الرَّكْعَتَيْنِ الْأُولَيَيْنِ مِنَ الظُّهْرِ قَدْرَ قِرَاءَةِ الم تَنْزِيلُ السَّجْدَةِ وَحَزَرْنَا قِيَامَهُ فِي الْأُخْرَيَيْنِ قَدْرَ النِّصْفِ مِنْ ذَلِكَ وَحَزَرْنَا قِيَامَهُ فِي الرَّكْعَتَيْنِ الْأُولَيَيْنِ مِنَ الْعَصْرِ عَلَى قَدْرِ قِيَامِهِ فِي الْأُخْرَيَيْنِ مِنَ الظُّهْرِ وَفِي الْأُخْرَيَيْنِ مِنَ الْعَصْرِ عَلَى النِّصْفِ مِنْ ذَلِكَ وَلَمْ يَذْكُرْ أَبُو بَكْرٍ فِي رِوَايَتِهِ الم تَنْزِيلُ وَقَالَ قَدْرَ ثَلَاثِينَ آيَةً *
  Dari  Abu Said    Al Khudri   berkata: “Kami mengukur  berdirinya   Rasulullah  saw,    dalam  salat Lohor dan Asar.   Kami ukur berdirinya dalam  dua rakaat pertama sekitar bacaan Alif lammim  Assajdah  ( 30 ayat  untuk masing – masing rakaat ) . Kita ukur  berdirinya  dalam  dua rakaat terahir   kira – kira separuhnya  ( 15  ayat ).  Kita ukur pula  berdirinya dalam  dua rakaat pertama Asar  sama  panjangnya dengan  dua rakaat lohor yang terahir  ( 15 ayat ) ,  lalu dua  rakaat  berikutnya , lamanya  sama dengan separuhnya .  Dalam  riwayat Abu Bakar  tidak menyebut  alif lammim Assajdah tapi  cukup dengan 30 ayat [2]
Lihat pula dalam riwayat Muslim  sbb:
حَدَّثَنَا شَيْبَانُ بْنُ فَرُّوخَ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ الْوَلِيدِ أَبِي بِشْرٍ عَنْ أَبِي الصِّدِّيقِ النَّاجِيِّ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقْرَأُ فِي صَلَاةِ الظُّهْرِ فِي الرَّكْعَتَيْنِ الْأُولَيَيْنِ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ قَدْرَ ثَلَاثِينَ آيَةً وَفِي الْأُخْرَيَيْنِ قَدْرَ خَمْسَ عَشْرَةَ آيَةً أَوْ قَالَ نِصْفَ ذَلِكَ وَفِي الْعَصْرِ فِي الرَّكْعَتَيْنِ الْأُولَيَيْنِ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ قَدْرَ قِرَاءَةِ خَمْسَ عَشْرَةَ آيَةً وَفِي الْأُخْرَيَيْنِ قَدْرَ نِصْفِ ذَلِكَ
Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Manshur dari al-Walid Abi Bisyr dari Abu ash-Shiddiq an-Naji dari Abu Sa'id al-Khudri "Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dahulu membaca dua rakaat pertama dari shalat zhuhur; pada setiap rakaat membaca tiga puluh ayat, dan pada dua rakaat berikutnya membaca  sekitar lima belas ayat -atau dia mengatakan setengah dari hal tersebut-. Sedangkan dua rakaat pertama dari shalat ashar; maka pada setiap rakaat sekitar bacaan lima belas ayat dan pada dua rakaat lainnya sekitar setengah dari hal tersebut."

Komentarku ( Mahrus ali): 
Dalam  riwayat Muslim ini dengan jelas, tidak samar lagi, Rasulullah SAW membaca  dalam salat  lohor bukan berbisik bisik  sebagaimana tradisi  kita ini. Beliau membaca  tiga puluh ayat dalam dua rakaat salat lohor. Hadis ini boleh dibuat  pegangan untuk mengeraskan suara dengan bacaan ayat  ketika menjalankan salat  lohor dan Asar. Jangan sanpai hadis  tsb di lepaskan atau dibuang.
Mau nanya hubungi kami:
088803080803.( Smartfren) 081935056529 ( XL )

Dengarkan pengajian - pengajianku

Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1 Waru Sidoarjo. Jatim.

[1] Muttafaq  alaih  , Bukhori  723
[2] Muslim 452 ,687

Tiada salat sirriyah - kajianku ke 14


Dalam dua rakaat lohor dan Asar,  Rasulullah saw membaca dengan suara sedang
وَرُوِي عَنْ عُمَرَ أَنَّهُ كَتَبَ إِلَى أَبِي مُوسَى أَنِ اقْرَأْ فِي الظُّهْرِ بِأَوْسَاطِ الْمُفَصَّلِ وَرَأَى بَعْضُ أَهْلِ الْعِلْمِ أَنَّ الْقِرَاءَةَ فِي صَلَاةِ الْعَصْرِ كَنَحْوِ الْقِرَاءَةِ فِي صَلَاةِ الْمَغْرِبِ يَقْرَأُ بِقِصَارِ الْمُفَصَّلِ
Di riwayatkan dari Umar ra bahwa beliau kirim surat kepada Abu Musa agar membaca surat Al Mufasshol yang pertengahan dalam salat lohor . Sebagian ahlil ilmi berpendapat bahwa bacaan dalam salat Asar  sebagaimana   bacaan dalam salat Maghrib ya`ni membaca  al mufasshol yang pendek – pendek [1]
       Surat Umar kepada Abu Musa ini menunjukkan bahwa dalam salat  lohor,  Abu Musa di perintah untuk membaca surat Al mufasshol sebagaimana di salat Maghrib ,  bukan berbisik

Imam Bukhori membikin bab:
بَاب الْقِرَاءَةِ فِي الظُّهْرِ *
Bab: bacaan  waktu lohor
بَاب الْقِرَاءَةِ فِي الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ *
Bab Bacaan waktu lohor dan Asar
Kalimat qiroah dalam pernyataan Bukhori itu  maksudnya agar ayat Quran dalam lohor dan Asar sama dengan Maghrib sebab Imam Bukhori tidak menggunakan kalimat qiroah ( bacaan ) untuk bacaan pelan seperti berbisik tapi  beliau menggunakan kalimat Mukhofatah ( مُخَافَتَة  )
Jabir  bin Samurah ra  berkata:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ فِي الظُّهْرِ بِاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَى وَفِي الْعَصْرِ نَحْوَ ذَلِكَ وَفِي الصُّبْحِ أَطْوَلَ مِنْ ذَلِكَ
 Waktu salat Dhohor,  Nabi saw,    membaca :  Wallaili idza  Yaghsya ,  salat Asar  membaca surat yang mirip dengannya . Waktu salat Subuh,  beliau membaca  surat  yang lebih panjang lagi [2]
Jabir bin Samurah bisa mengerti bacaan Rasulullah saw dalam salat lohor. Bila bacaan tsb di samarkan, maka tidak akan di mengerti.
Jabir bin Samurah ra berkata:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقْرَأُ فِي الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ بِالسَّمَاءِ ذَاتِ الْبُرُوجِ وَالسَّمَاءِ وَالطَّارِقِ وَشِبْهِهِمَا
Sesungguhnya    Rasulullah  saw,    dalam salat  Dhohor membaca   ِالسَّمَاءِ ذَاتِ الْبُرُوجِ وَالسَّمَاءِ وَالطَّارِقِdan sesamanya.[3] Hadis hasan sahih, kata lmam Tirmizi.
عَنِ الْبَرَاءِ قَالَ كُنَّا نُصَلِّي خَلْفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّه  عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الظُّهْرَ فَنَسْمَعُ مِنْهُ الْآيَةَ بَعْدَ الْآيَاتِ مِنْ سُورَةِ لُقْمَانَ وَالذَّارِيَاتِ *
Dari Al Bara`  berkata:”Kami melakukan salat lohor  dibelakang Nabi saw, lalu kami mendengar ayat demi ayat dari surat Lukman dan Dzariyat [4]
Lemah, dhoif Ibnu Majah 830,  Dhoifah 4120, kata  al albani.
Aku ( penulis berkata ). Setahu saya tiada satupun ulama yang melemahkannya kecuali Al albani. Dan saya tidak condong kepadanya
كُنَّا بِالطَّفِّ عِنْدَ أَنَسٍ فَصَلَّى بِهِمُ الظُّهْرَ فَلَمَّا فَرَغَ قَالَ إِنِّي صَلَّيْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّه  عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الظُّهْرَ فَقَرَأَ لَنَا بِهَاتَيْنِ السُّورَتَيْنِ فِي الرَّكْعَتَيْنِ بِسَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى وَهَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ الْغَاشِيَةِ
Dari Abu Bakar bin Nadhor berkata: Kami di Tof (  di Irak ) disisi Anas, lalu  melakukan  salat lohor .Ketika  selesai,  beliau berkata:” Kami melakukan salat lohor bersama Rasulullah saw, lalu beliau membaca dua surat sbb:  Sabbihisma robbikal a`la   dan hal ataka  hadisul ghosyiyah [5] Dhoif sanadnya. kata  al  bani, lihat dhoif sunan Nasai 44
Aku ( Mahrus ali  )menyatakan : Sepengetahuan saya,  tiada ulama yang melemahkan hadis tsb kecuali Al albani,


[1] Sunan Tirmidzi  307
[2] HR Muslim  459
[3] HR  Tirmidzi  307
[4] Nasai 971
[5] Nasai 972

Tiada salat sirriyah - kajianku ke 15

Ahmad bin Ali bin Hajar Al asqalani Assyafi`I , lahir  773,  wafat 852  berkata:
 واستدل به على جواز الجهر في السرية
Hadis tsb menunjukkan boleh membaca dengan suara sedang dalam salat sirriyah[1]
وقوله أحيانا يدل على تكرر ذلك منه
Kalimat terkadang dlm hadis menunjukkan hal itu sering di lakukan oleh Nabi saw
Aku penulis  berkata:”  Salat sirriyah  ya`ni dengan bacaan yang bisik – bisik kami belum menjumpai tuntunannya dalam salat lohor “.
وقال بن دقيق العيد فيه دليل على جواز الاكتفاء بظاهر الحال في الأخبار دون التوقف علىاليقين لأن الطريق إلى العلم بقراءة السورة في السرية لا يكون إلا بسماع كلها وإنما يفيد يقين ذلك لو كان في الجهرية
Ibnu Daqiqil` id berkata:  Hadis tsb menunjukkan boleh mengartikan hadis secara leterlek tanpa harus mengetahui yang yakin. Sebab jalan untuk mengetahui  membaca satu surat yang di baca dengan samar jelas tidak mungkin, kecuali di dengar secara keseluruhan.yakinnya  hal itu  dalam salat jahriyah. [2]
عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ قَالَ صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاةَ الظُّهْرِ أَوِ الْعَصْرِ فَقَالَ أَيُّكُمْ قَرَأَ خَلْفِي بِسَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى فَقَالَ رَجُلٌ أَنَا وَلَمْ أُرِدْ بِهَا إِلَّا الْخَيْرَ قَالَ قَدْ عَلِمْتُ أَنَّ بَعْضَكُمْ خَالَجَنِيهَا *
Dari Imran bin Hushain berkata: Rasulullah saw melakukan salat Lohor atau Asar  bersama kami,  lalu bersabda: Siapakah diantaramu yang membaca sabbihisma robbikal a`la, lalu seorang lelaki berkata: “  Aku dan aku ingin kebaikan.
Rasulullah saw bersabda: Sungguh aku mengetahui sebagian kamu mengganggu aku “. [3]
Bacaan tersebut mengganggu bacaan Rasulullah saw,  karena Rasulullah saw membaca  dengan keras dan dia juga membaca sabbihis ma robbikal.
Mau nanya hubungi kami:
088803080803.( Smartfren) 081935056529 ( XL )

Dengarkan pengajian - pengajianku

Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1 Waru Sidoarjo. Jatim.



[1] Fathulbari 245 /2
[2] Fathulbari 245 /2
[3] HR Muslim 398

Tiada salat sirriyah - kajianku ke 16




                  Pedoman orang yang membaca dengan pelan waktu lohor   



عَنْ أَبِي مَعْمَرٍ قَالَ قُلْنَا لِخَبَّابٍ أَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه  عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ فِي الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ قَالَ نَعَمْ قُلْنَا بِمَ كُنْتُمْ تَعْرِفُونَ ذَاكَ قَالَ بِاضْطِرَابِ لِحْيَتِهِ *
Dari Abu Ma`mar  berkata: Kami bertanya kepada Khobbab , apakah Rasulullah saw membaca surat dalam salat lohor dan Asar?
Beliau menjawab:” Ya “.
Kami bertanya :”  Dengan apa kamu mengetahui hal itu? “.
Beliau menjawab: Dengan geraknya jenggot “. [1]
Ahmad bin Amar bin Abd Kholiq Al Bazzar , lahir 215,  wafat 292 berkata:
وهذا الحديث لا نعلم له طريقاً عن خباب إلا هذا الطريق ولا نعلم روى أبو معمر عن خباب إلا هذا الحديث
Kami tidak mengethui jalur hadis tsb dari Khobbab  kecuali jalur itu. dan kami tidak mengetahui Abu Ma`mar meriwayatkan  hadis dari Khobbab kecuali hadis itu [2]
Kalimat sedemikian ini biasanya bila di kaji dengan teliti akan menjadikannya lemah bukan sahih atau hasan dan tidak bisa di buat pegangan tapi lepaskan saja.
Imam Thohawi berkata: Membaca disitu masih mungkin membaca tasbih,  doa atau dzikir hingga jenggot  Rasulullah saw bergerak. 
Aku ( penulis ) berkata: Hadis tersebut nyeleneh dan bertentangan  dengan hadis muttafaq alaih yang menyatakan  Rasulullah saw membaca surat waktu lohor sebagaimana di jelaskan tadi.
Ada hadis lagi sbb:

3581 أَخْبَرَنَا حُمَيْدُ بْنُ مَسْعَدَةَ قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ أَبِي جَهْضَمٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كُنْتُ عِنْدَ ابْنِ عَبَّاسٍ فَسَأَلَهُ رَجُلٌ أَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه  عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ فِي الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ قَالَ لَا قَالَ فَلَعَلَّهُ كَانَ يَقْرَأُ فِي نَفْسِهِ قَالَ خَمْشًا هَذِهِ شَرٌّ مِنَ الْأُولَى
Dari Abdullah bin Ubaidillah bin Abbas  berkata :”  Aku disisi Ibnu Abbas, lalu seorang lelaki  bertanya:”  Apakah Rasulullah saw membaca dalam  salat lohor dan Asar ? “.  Beliau menjawab :Tidak  “.
Lelaki itu berkata:” Barang kali beliau membaca di hati  “.
Beliau berkata:”  Cakarilah dirimu ( kalimat untuk mencela ) .Ini lebih jelek dari pada yang pertama “. ……………….[3]
لا أعلم أن ابن عباس رضي الله عنه كان يشك في القراءة في السرية تارة وينفيها أخرى وربما أثبتها      أما نفيه ففي هذه الرواية وأما شكه ففي الرواية الآتية وأما إثباتها فما رواه أيوب عن أبي العالية البراء قال سألت ابن عباس أقرأ في الظهر والعصر قال هو إمامك أقرأ منه بأقل أو أكثر أخرجه ابن المنذر والطحاوي وغيرهما      وقد أثبت قراءته فيهما خباب وأبو قتادة فروايتهم مقدمة على من نفى فضلا على من شك
Aku tidak mengerti Ibnu Abbas ra terkadang ragu tentang bacaan dalam salat sirriyah,  terkadang menyatakan tidak membaca.Kadang menyatakan  membaca. Untuk yang menyatakan tidak membaca al Quran ,  maka  dalam riwayat tsb. Untuk yang Ibnu Abbas ragu dalam riwayat berikutnya. Untuk yang menyatakan Rasulullah saw membaca al Quran , maka  diriwayatkan  oleh Ayyub dari Abul aliyah al bara` berkata : “  Aku bertanya kepada Ibnu Abbas  apakah Rasulullah saw membaca Al quran dalam lohor dan Asar?
Beliau menjawab: Dia adalah imammu, lebih bisa membaca al Qur an sedikit atau banyak.
Hadis riwayat Ibnul Mundzir dan Thohawi dll.
Sungguh  Khobbab  dan Abu Qatadah telah menyatakan  Rasulullah saw membaca  al Quran  dalam salat lohor dan Asar,  jadi riwayat mereka lebih didahulukan dari pada  yang menyatakan tidak membaca  apalagi yang meragukan [4]
 Jadi riwayat Ibnu Abbas  dalam hal bacaan al Quran dalam salat lohor dan Asar masih kabur. 
Mau nanya hubungi kami:
088803080803.( Smartfren) 081935056529 ( XL )

Dengarkan pengajian - pengajianku

Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1 Waru Sidoarjo. Jatim.



[1] HR Bukhori 746

[2] Musnad Al Bazzar 74/6
[3] HR Nasai 3581
[4] Aunul ma`bud 18/3

Tiada salat sirriyah - kajianku ke 17

Bacaan para sahabat

    2679 عبد الرزاق عن معمر عن قتادة عن مورق العجلي قال كان ابن عمر يصلي فيقرأ في الظهر بقاف واقتربت قال معمر فأخبرني شيخ لنا عن مورق العجلي قلنا من أين علمت قال ربما سمعت منه الآية
………..   Dari Muwarriq al ajali berkata: Ibnu Umar menjalankan salat lohor lalu membaca surat Qaf dan Iqtarobat. Ma`mar berkata: Seorang  syekh  memberitahu aku  dari Muwarriq , kami berkata:” Dari mana kamu tahu “. Dia menjawab : “Sering aku mendengar ayat dari padanya  ( ketika menjadi imam ) “. [1]
Komentarku ( Mahrus ali): 
Bila imam berbisik dalam membaca ayat, maka  sudah tentu makmum  tidak akan tahu bahwa Imamnya  membaca surat qaf. Sudah jelas, tanpa ragu lagi, bacaan imam  dikeraskan  sebagaimana  salat  Maghrib dan Isya`.
2681 عبد الرزاق عن عبد الله بن عمر عن نافع عن ابن عمر أنه كان يقرأ في الظهر الذين كفروا وفي إنا فتحنا لك 
…………………..  Dari Ibnu Umar,  sesungguhnya dia membaca dalam salat lohor  Al ladzina kafaru dan Inna fatahnaa [2]
Komentarku ( Mahrus ali): 
Maksudnya  surat Muhammad dan Inna fatahnaa. ( al fath ).
قال عمر بن الخطاب أشبه صلاة الليل صلاة الهجير
Salat malam mirip dengan salat lohor ,  kata Umar bin Al Khotthob [3]
     2685 عبد الرزاق عن معمر عن قتادة أن ابن عمر كان يقرأ في الركعة الأولى من الظهر والذاريات
……………….Qatadah berkata:Sesungguhnya Ibnu Umar membaca dalam rakaat pertama salat lohor  dengan waddzariyat [4]

Komentarku ( Mahrus ali): 
Bila bacaan Ibn Umar berbisik – bisik, maka  sudah tentu  tidak diketahui suratnya sebagaimana  kita tidak tahu bacaan Imam dalam salat lohor dan Asar yang membaca  dengan berbisik.
  Abd Razzaq bin Hammam As son`ani, lahir 126,  wafat 211 berkata:
  باب القراءة في العصر      
 Bab bacaan dalam salat Asar [5]
Komentarku ( Mahrus ali): 
Membaca itu bukan berbisik – bisik yang dilarang oleh Allah dalam ayat 110 Al Isra`
 2686 عبد الرزاق عن ابن جريج قال عن عطاء قد كانت العصر تجعل أخف من الظهر في القراءة
……….Atho`berkata: “ Bacaan dalam salat Asar lebih cepat daripada salat lohor  “. [6]

828 حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَكِيمٍ حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ الطَّيَالِسِيُّ حَدَّثَنَا الْمَسْعُودِيُّ حَدَّثَنَا زَيْدٌ الْعَمِّيُّ عَنْ أَبِي نَضْرَةَ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ اجْتَمَعَ ثَلَاثُونَ بَدْرِيًّا مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّه  عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالُوا تَعَالَوْا حَتَّى نَقِيسَ قِرَاءَةَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّه  عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيمَا لَمْ يَجْهَرْ فِيهِ مِنَ الصَّلَاةِ فَمَا اخْتَلَفَ مِنْهُمْ رَجُلَانِ فَقَاسُوا قِرَاءَتَهُ فِي الرَّكْعَةِ الْأُولَى مِنَ الظُّهْرِ بِقَدْرِ ثَلَاثِينَ آيَةً وَفِي الرَّكْعَةِ الْأُخْرَى قَدْرَ النِّصْفِ مِنْ ذَلِكَ وَقَاسُوا ذَلِكَ فِي صَلَاةِ الْعَصْرِ عَلَى قَدْرِ النِّصْفِ مِنَ الرَّكْعَتَيْنِ الْأُخْرَيَيْنِ مِنَ الظُّهْرِ *
Abu said Al Khudri ra berkata: Tiga puluh sahabat badar berkumpul, lalu berkata: Mari kita  ukur bacaan Rasulullah saw dalam salat sirriyah, tiada dua orang yang berbeda pendapat.Mereka mengukur bacaan  Rasulullah saw dalam rakaat pertama  salat lohor sekitar tiga puluh ayat dan rakaat lainnya sekitar separohnya.Mereka mengukur dalam salat Asar  sekitar separoh dari dua rakaat terahir salat lohor [7]
Lemah karena perawi Zaid Aslami  yang lemah, Al mas`udi yang kabur hapalannya menjelang kematian dan Abu Dawud Atthoyalisi yang kabur hapalannya dan sering keliru dalam menyampaikan  hadis. 
Mau nanya hubungi kami:
088803080803.( Smartfren) 081935056529 ( XL )

Dengarkan pengajian - pengajianku

Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1 Waru Sidoarjo. Jatim.






[1] Mushonnaf Abd Razzaq 105/2
[2] Mushonnaf Abd Razzaq 106 /2
[3] Mushonnaf AbdRozzaq 2684
[4] Mushonnaf AbdRozzaq 2685
[5] Mushonnaf AbdRozzaq
[6] Mushonnaf AbdRozzaq 2686

[7] HR Ibnu Majah 828 ( lemah )

Tiada salat sirriyah - kajianku ke 18


                  Larangan membaca dengan suara berbisik 



Kita di larang membaca dengan berbisik waktu salat sebagaimana ayat:
وَلَاتَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلًا
dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya (seperti orang berbisik )  dan carilah jalan tengah di antara kedua itu"[1]
 Jadi kita di larang ayat untuk berbisik waktu membaca al Quran dalam salat  baik salat lohor,  Asar, Maghrib, Isya`.Kita harus bersuara sedang.   Asbabun nuzul ayat  tsb sbb:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا: فِي قَوْلِهِ عَزَّ وَجَلَّ ( وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا ) قَالَ نَزَلَتْ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُتَوَارٍ بِمَكَّةَ فَكَانَ إِذَا صَلَّى بِأَصْحَابِهِ رَفَعَ صَوْتَهُ بِالْقُرْآنِ فَإِذَا سَمِعَ ذَلِكَ الْمُشْرِكُونَ سَبُّوا الْقُرْآنَ وَمَنْ أَنْزَلَهُ وَمَنْ جَاءَ بِهِ فَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى لِنَبِيِّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ( وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ ) فَيَسْمَعَ الْمُشْرِكُونَ قِرَاءَتَكَ ( وَلَا تُخَافِتْ بِهَا ) عَنْ أَصْحَابِكَ أَسْمِعْهُمُ الْقُرْآنَ وَلَا تَجْهَرْ ذَلِكَ الْجَهْرَ ( وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلًا ) يَقُولُ بَيْنَ الْجَهْرِ وَالْمُخَافَتَةِ * 
Dari Ibnu Abbas r.a: Tentang firman Allah: Dan janganlah kamu meninggikan suaramu dalam salat  dan jangan pula memperlahankannya. Katanya: Ayat ini diturunkan ketika   Rasulullah  s.a.w masih merahasiakan dakwah  di Mekkah. Apabila baginda salat  bersama para Sahabat,  baginda meninggikan suaranya waktu membaca al-Quran. Apabila orang-orang musyrik mendengarnya,  mereka memaki al-Quran,  Allah  yang menurunkannya dan orang yang membacanya. Maka Allah s.w.t berfirman kepada NabiNya s.a.w:  Janganlah kamu meninggikan suaramu di dalam salat mu, nanti orang-orang musyrik mendengar bacaanmu. Dan jangan pula memperlahankannya nanti sahabatmu tidak mendengarnya. Perdengarkan al-Quran  kepada mereka,  tetapi jangan terlalu tinggi,   carilah cara yang sederhana di antara keduanya. Jadi baginda membaca sederhana antara tinggi dan perlahan[2]
Pertanyaan: Apakah sah salat lohor dengan bacaan al Quran dengan berbisik yang dilarang oleh Allah? “. Sudah tentu salat tsb tidak cocok dengan aturan al Quran dan tidak sah. Ia cocok dengan hawa nafsu masarakat dan sah menurut hawa nafsu mereka bukan menurut dalil. Apakah Allah menerima salat yang di larang  oleh Allah  sendiri? Sudah tentu ditolak dan tidak mendapat pahala, bahkan berdosa.
 Ikutilah al Quran, maka  tiada persoalan yang mengganjal kelak di akhirat,   bacalah quran dalam salat dengan suara sedang.

Diayat lain di jelaskan:

وَإِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ ءَايَاتُنَا بَيِّنَاتٍ تَعْرِفُ فِي وُجُوهِ الَّذِينَ كَفَرُوا الْمُنْكَرَ يَكَادُونَ يَسْطُونَ بِالَّذِينَ يَتْلُونَ عَلَيْهِمْ ءَايَاتِنَا قُلْ أَفَأُنَبِّئُكُمْ بِشَرٍّ مِنْ ذَلِكُمُ النَّارُ وَعَدَهَا اللَّهُ الَّذِينَ كَفَرُوا وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
Dan apabila dibacakan di hadapan mereka ayat-ayat Kami yang terang,  niscaya kamu melihat tanda-tanda keingkaran pada muka orang-orang yang kafir itu. Hampir-hampir mereka menyerang orang-orang yang membacakan ayat-ayat Kami di hadapan mereka. Katakanlah: "Apakah akan aku kabarkan kepadamu yang lebih buruk daripada itu,  yaitu neraka?". Allah telah mengancamkannya kepada orang-orang yang kafir. Dan neraka itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali.[3]
Kaum musyrik enggan mendengar al Quran , karena  hatinya dikunci oleh Allah   sebagaimana ayat:

وَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْءَانَ جَعَلْنَا بَيْنَكَ وَبَيْنَ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ حِجَابًا مَسْتُورًا
Dan apabila kamu membaca Al Qur'an niscaya Kami adakan antara kamu dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat,  suatu dinding yang tertutup.[4]
Jadi arti membaca dalam ayat – ayat tersebut adalah dengan suara,  bukan di hati atau seperti orang berbisik.
Imam Muslim membikin bab sbb:
بَاب التَّوَسُّطِ فِي الْقِرَاءَةِ فِي الصَّلَاةِ الْجَهْرِيَّةِ بَيْنَ الْجَهْرِ وَالْإِسْرَارِ إِذَا خَافَ مِنَ الْجَهْرِ مَفْسَدَةً *
Bab: Pertengahan waktu membaca dalam salat jahriyah antara suara keras dan pelan bila takut kerusakan.

Aku berkata: “Muslim bin Al Hajjaj  Al Qusyairi ,  wafat  pada tahun 261seolah menyatakan adanya salat Jahiriyah  dan sirriyah,  tapi aku belum menjumpai dalil untuk salat sirriyah. Jadi bertentangan  dengan surat Umar bin Al Khotthob kepada  Abu Musa, juga bertentangan dengan  ayat 110 al Isra`



Mau nanya hubungi kami:
088803080803.( Smartfren) 081935056529 ( XL )

Dengarkan pengajian - pengajianku

Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1 Waru Sidoarjo. Jatim.




[1] Al isra` 110
[2] Muttafaq  alaih  , Bukhori  4353
[3] Al Haj 72
[4]  Al Isra` 45

Tiada salat sirriyah - kajianku ke 19



                                        Membaca keras dalam salat sunat 


لَا حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ عَلَّمَهُ اللَّهُ الْقُرْآنَ فَهُوَ يَتْلُوهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ فَسَمِعَهُ جَارٌ لَهُ فَقَالَ لَيْتَنِي أُوتِيتُ مِثْلَ مَا أُوتِيَ فُلَانٌ فَعَمِلْتُ مِثْلَ مَا يَعْمَلُ وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَهُوَ يُهْلِكُهُ فِي الْحَقِّ فَقَالَ رَجُلٌ لَيْتَنِي أُوتِيتُ مِثْلَ مَا أُوتِيَ فُلَانٌ فَعَمِلْتُ مِثْلَ مَا يَعْمَلُ *
Tiada  keinginan kecuali terhadap dua orang. Seorang lelaki yg di ajari Quran  oleh Allah,  lalu dia membacanya siang malam . Lantas tetangganya terdengar,  lalu berkata: “ Kapankah aku di beri sebagaimana apa yg di berikan kepada fulan.Lantas aku bisa menjalankan sebagaimana perbuatannya. Dan seorang lelaki yang di beri harta,  lalu di infakkan untuk kebenaran. Seorang lelaki berkata:” Aduhai aku diberi sebagaimana apa yg di berikan kepada fulan lantas aku bisa melakukan sebagaimana perbuatannya.[1] 
Lelaki yang diajari al Quran itu membacanya sehingga tetangganya terdengar. Bila dia membaca seperti orang berbisik maka tidak akan  didengar oleh tetangganya. Membaca al Quran di siang malam dalam hadis itu maksudnya waktu salat sebagaimana  dijelaskan dalam riwayat  sbb:
عن ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا: عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الْقُرْآنَ فَهُوَ يَقُومُ بِهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَهُوَ يُنْفِقُهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ
Dari Ibnu Umar r.a katanya:  Rasul ullah s.a.w pernah bersabda: Tidak boleh berhasad dengki kecuali pada dua perkara yaitu  seseorang yang di beri nikmat hafal  al-Quran  dan dia membacanya waktu salat  siang dan malam. 2.Seorang yang dikurniakan oleh Allah harta kekayaan lalu dia membelanjakannya dengan baik pada waktu malam dan juga pada waktu siang . [2]
أَنَّ عَائِشَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّه  عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ لَمْ أَعْقِلْ أَبَوَيَّ إِلَّا وَهُمَا يَدِينَانِ الدِّينَ وَلَمْ يَمُرَّ عَلَيْنَا يَوْمٌ إِلَّا يَأْتِينَا فِيهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَرَفَيِ النَّهَارِ بُكْرَةً وَعَشِيَّةً ثُمَّ بَدَا لِأَبِي بَكْرٍ فَابْتَنَى مَسْجِدًا بِفِنَاءِ دَارِهِ فَكَانَ يُصَلِّي فِيهِ وَيَقْرَأُ الْقُرْآنَ فَيَقِفُ عَلَيْهِ نِسَاءُ الْمُشْرِكِينَ وَأَبْنَاؤُهُمْ يَعْجَبُونَ مِنْهُ وَيَنْظُرُونَ إِلَيْهِ وَكَانَ أَبُو بَكْرٍ رَجُلًا بَكَّاءً لَا يَمْلِكُ عَيْنَيْهِ إِذَا قَرَأَ الْقُرْآنَ فَأَفْزَعَ ذَلِكَ أَشْرَافَ قُرَيْشٍ مِنَ الْمُشْرِكِينَ *
Sesungguhnya Aisyah istri Nabi saw berkata; Aku tidak mengerti kedua orang tuaku kecuali keduanya memeluk agama. Setiap hari Rasulullah saw datang kepada kami waktu pagi atau sore. Lantas Abu Bakar mendirikan masjid di muka rumahnya.Beliau melakukan salat dan membaca al Quran, lalu perempuan – perempuan musrikin dan anak – anak mereka kagum dan melihat padanya. Abu bakar adalah lelaki yang  mudah menangis, mudah mengeluarkan air mata  bila membaca al Quran. Hal itu membikin takut tokoh – tokoh Quraisy [3]
Kaum perempuan musrik dan anak – anak mereka senang mendengar bacaan  Abu bakar. Lalu tokoh – tokoh mereka takut akan pengaruh al Quran kepada anak dan istri itu. 



Mau nanya hubungi kami:
088803080803.( Smartfren) 081935056529 ( XL )

Dengarkan pengajian - pengajianku

Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1 Waru Sidoarjo. Jatim.





[1] HR Bukhori .
[2] Muttafaq  alaih , Al Bayan   447.
[3] Bukhori 476