Sumber : http://blogseotest.blogspot.com/2012/01/cara-memasang-artikel-terkait-bergambar.html#ixzz2HNYeE9JU

Pages

Blogroll

Senin, 29 April 2013

Ulama syi`ah berkhotbah di Gereja

Ulama Syi'ah Berkhotbah di Gereja



Ulama syi'ah menyerukan bertoleransi dengan orang kufar akan tetapi terhadap kaum muslimin Ahlus Sunnah mereka memusuhi, mengkafirkan bahkan membunuhi kaum muslimin Ahlus Sunnah

Minggu, 28 April 2013

Surat Vatikan: Pendeta Cabul Tidak Boleh Dilaporkan ke Polisi

Bukti ini sudah lama ditunggu-tunggu oleh para korban dan para pendukungnya
Hidayatullah.com–Sebuah surat bertahun 1997 dari Vatikan memberikan peringatan kepada para uskup gereja di Irlandia untuk tidak melaporkan semua tersangka kasus pencabulan anak kepada polisi.
Surat yang baru terungkap itu didapat oleh sebuah lembaga penyiaran Irlandia, RTE, dan diteruskan ke Associated Press. Dokumen tersebut menunjukkan penolakan Vatikan atas inisitif gereja Irlandia pada tahun 1996 untuk mulai membantu polisi mengungkap para pendeta fedofil di Irlandia.

Kelompok pembela korban pencabulan menyebut terbongkarnya surat tersebut sebagai “senapan asap” yang diperlukan untuk menunjukkan bahwa gereja benar-benar memaksakan ke seluruh dunia budaya menutup-nutupi kejahatan yang dilakukan para pendeta fedofil.

Ditandatangani oleh mendiang uskup agung Luciano Storero, diplomat Paus Paulus II untuk Irlandia, surat itu memerintahkan para uskup Irlandia agar tidak melaksanakan kebijakan baru mereka yang akan melaporkan pelaku pencabulan rohaniwan gereja ke polisi karena akan mengubah hukum kanun mereka.
Menurut kanun gereja Katolik, kasus pencabulan yang amoral seperti itu harus ditangani di dalam gereja, dan ketentuan itu wajib diikuti.
Siapapun yang melanggar kanun itu akan mendapatkan posisi “yang sangat memalukan” dengan mempertanggunjawabkan tindakannya di Roma. Demikian surat tersebut menyebutkan.
Para pejabat gereja katolik Irlandia dan Vatikan menolak permintaan konfirmasi atas surat tersebut oleh AP (19/1), yang menurut RTE didapatnya dari seorang uskup Irlandia.
“Jika itu diterapkan di sini berarti juga diterapkan di semua tempat,” kata Colm O’Gorman, direktur Amnesty International di Irlandia, tentang larangan Vatikan untuk melaporkan pendeta pelaku pencabulan ke polisi.
O’Gorman sendiri pernah diperkosa berulang kali oleh seorang pendeta Irlandia di tahun 1980-an saat masih menjadi anak altar. Di pertengahan tahun1990-an dia adalah salah satu korban yang angkat bicara melaporkan pelecehan seks oleh rohaniwan gereja.
Joelle Casteix direktur Survivors Network of Those Abused by Priests di Amerika Serikat menyebut surat itu sebagai “senapan asap”. Selama ini para korban kebejatan pendeta dan pembelanya mencari bukti-bukti bahwa Vatikan sengaja menutu-nutupi kasus pencabulan yang dilakukan rohaniwan gereja. Dan kini bukti itu mereka dapatkan.[di/hrdau/hidayatullah.com]
keyword: memek biarawati, pastor cabul, pendeta cabul, foto memek biarawati, Memek cabul, pendeta mesum, suster cabul, gambar memek biarawati, Foto memek suster, memek irlandia, Cerita pencabulan, memeksuster, Biarawati mesum, Memek suster gereja, biarawati diperkosa, kebejatan paulus, PENDETA HOMO, kebejatan pastor, poto memek biarawati, biarawati cabul, cerita mesum biarawati, KEBEJATAN GEREJA, suster gereja, foto biarawati mesum, Memekbiarawati, foto suster diperkosa, kebejatan paus, foto mesum biarawati, foto suster mesum, cerita diperkosa pendeta

Jumat, 26 April 2013

Santri Tremas Bacakan Sholawat untuk Kesembuhan Kiai Said





Pacitan, NU Online
Pengasuh dan Santri Perguruan Islam Pondok Tremas Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Kamis malam (25/05) menggelar doa bersama untuk kesembuhan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dan KH Zainuddin Ploso Kediri yang sedang terbaring sakit.

Kegiatan doa bersama berlangsung setelah kegiatan rutin pembacaan sholawat Bahriyyah yang digelar setiap malam Jum’at di kediaman pengasuh KH Luqman Harist Dimyathi.

Usai membaca sholawat Bahriyyah dilanjutkan dengan membaca shalawat “Tibbil qulub” sebanyak 41 kali yang berkahnya ditujukan untuk Ketua Umum PBNU, Pembacaan Sholawat dan do’a dipimpin oleh pengasuh.

Gus Lukman, panggilan akrab KH Lukman Harist Dimyathi mengemukakan, kegiatan ini juga akan berlangsung selama beberapa hari ke depan, pembacaan sholawat Tibbil Qulub sebanyak 41 kali akan dibacakan setelah pembacaan Al Qur’an secara bersama-sama oleh santri saat kegiatan Nastamir yang berlangsung di Masjid Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan.

Shalawat “Thibbil Qulub” yang dilafadzkan oleh para santri memang merupakan bacaan khusus untuk meminta kesembuhan bagi orang sakit.

”Mudah-mudahan berkah shalawat ‘Thibbil Qulub’ ini, khusus untuk KH.Said Aqil cepat diberikan kesembuhan,” katanya berharap. 

Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Zaenal Faizin 
Komentarku ( Mahrus ali): 
Tentang kejelekan shalawat tibbul qulub bacalah disini:

SHALAWAT NARIYYAH, AL-FATIH DAN THIBB AL-QULUB dll

Klik lagi disini:

Bac lagi disini: Jangan baca shalawat Thibbul qulub

Blog ke tiga
Peringatan: Bila mesin pencari diblog tidak berfungsi, pergilah ke google lalu tulislah:  mantan kiyai nu    lalu teks yang kamu cari
Mau nanya hubungi kami:
088803080803. 081935056529
Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1
                           Waru Sidoarjo

Minggu, 21 April 2013

Penurunan iman kaum kristen



Negara amerika merupakan Negara yang mayoritas masyarakatnya beragama Kristen sejak 20 ( dua puluh ) tahun yang lalu, dan pemeluk agama Kristen di amerika tidak berpindah pada keyakinan lain, namun terjadi penolakan atas keyakinan Kristen bersama sama, survey dipublikasikan oleh badan penelitian agaman Kristen di amerika (Monday Fund).

Survey menyatakan adanya kemunduruan keyakinan dan keimanan Kristen selama dua decade. Tujuh puluh lima persen masyaratkan menyatakan meyakini iman Kristen namun berdasarkan hasil survey oleh badan lain ditemukan bahwa penganut agama Kristen berjumlah delapan puluh enam persen dari seluruh penduduk amerika.

William Donahou, president liga Catholic mengatakan bahwa perpindahan radikal terjadi karena pola hidup masyarakat yang semakin individualis, dan ia menyatakan banyak hal yang harus dilakukan oleh hamba-hamba Allah.

Ada tiga kalimat yang sangat menakutkan untuk di ucapkan menurut Lou Doubt yaitu" kami  bukan Atheis hanya kami merasa tidak perlu mengatakan apa yang kami lakukan untuk hidup kami.

Pada saat yang sama terjadi peningkatan jumlah penduduk yang yang merasa tidak memiliki keimanan secara bersama-sama. Sedangkan survey juga mendapatkan bahwa keimanan Kristen sedang meningkat sementara presentase beberapa kelompok yang bergabung dalam aliran gereja Luther sedang menurun.

Satu dari tiga masyarakat amerika menyadari bahwa mereka adalah penganut agama Kristen protestan, dan jumlah masyarakat yang tergabung dalam gereja-geraja mengalami peningkatan tajam tidak kurang dari 200.000 pada tahun 1990 dan meningkat menjadi 8 juta orang berdasarkan hasil survey terbaru.

Mark Silk dari Trinity College mengatakan bahwa peningkatan penganut agama Kristen dilakukan sejak adanya penolakan terhadap aliran kepercayaan . Pada bebrapa waktu yang baru saja berlalu masyarakat Amerika mengatakan " Kami adalah penganut agama Kristen protestan" namun sekarang karena hilangnya keyakinan mereka  maka mereka mangatakan" jangan paksa kami, kami enggan untuk ke Gereja" dan Silk juga mengatakan bahwa beberapa Pendeta Katholik melakukan kekerasan sexualitas kepada anak-anak dan yang sangat disayangkan bahwa hal itu disembunyikan oleh pendeta-pendeta yang lebih senior. Hal ini yang menyebabkan hilangnya kepercayaan umat katholik terhadap agama katholik. Dan masyarakat mengatakan bahwa pada saat ini lebih baik tidak memiliki agama.

Berdasarkan survey, satu dari lima orang Amerika mengatakan bahwa mereka tidak memiliki identitas atas agama mereka dan lebih dari satu dari empat orang amerika mengatakan bahwa mereka lebih baik tidak memiliki agama.

Tony Perkins, pemimpin family research council masih berharap agar masyarakat kembali kepada keyakinannya masing -masing, karena adanya penurunan keyakinan yang dramatic sejak tahun 1990. Perkin pun menyatakan bahwa nantinya keyakinan akan Kristus akan lebih mempermudah aspek-aspek dalam kehidupan manusia, karena jika terjadi penurunan kehidupan ekonomi maka masyarakat akan kembali lagi pada agama dan keyakinannya kembali.

Hasil Survey juga menemukan hal-hal sebagai berikut.:



Pemeluk agama katholik tetap bertahan pada level 1-4 %
Pemeluk agama muslim( Islam ) mengalami peningkatan dua kali lipat, namun masih relative kecil dikisaran 0,3% pada survey sebelumnya dan sekarang mencapai 6%.
Penganut aliran Mormon tetap bertahan meskipun kenaikan jumlah penduduk Amerika sangat tinggi hanya pada kisaran 1,4 %
Jumlah pemeluk agama Kristen Protestan mengalami penurunan

Survey melibatkan 54.461 jiwa masyarakat amerika dan survey ini juga dilakukan di Inggris dan Spanyol.

Shalom, begitu berat tugas yang harus kita lakukan untuk mengembalikan dan menguatkan iman terhadap Kristus Yesus dari pada masyarakat di Dunia, Kita harus bekerja keras untuk hal itu agar tidak semakin banyak Domba-domba yang hilang. []
Komentarku ( Mahrus ali ):
Teruslah ber amar ma`ruf agar bisa menebalkan iman diri sendiri, dan semakin yakin kekeliruan ajaran kebid`ahan dan kekufuran. Ia bisa meningkatkan martabat diri di mata Allah , masarakat muslim. Ia bisa membikin jumlah kaum muslimin dan menutup gerakan kristenesasi di Indonesia atau manapun. Ingatlah firmanNya:
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللهِ  وَلَوْ ءَامَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.[1]


[1] Ali imran 110

Sabtu, 20 April 2013

Syiah Rafidhah, Agama Syirik Tule


oleh : Kaab As-Sidani
Editor in Chief
Shoutussalam Islamic Media

Pada hari ini Syiah Rafidhah merupakan komponen sosial dan politik yang cukup dominan dalam pertempuran ideologi. Banyak umat Islam yang awam masih saja tertipu dengan golongan yang satu ini. Padahal syiah pada hari ini sama sekali bukanlah bagian dari umat Islam, bahkan tanpa melihat penghinaan mereka kepada para sahabat Rasulullah dan tanpa melihat penyimpangan mereka terhadap syariat.

Amal Musyrik Syiah
Para Imam di mata Syi’ah adalah orang-orang yang harus dimuliakan walaupun mereka telah meninggal. Mereka menghias kuburan imam-imam mereka semegah mungkin. Mereka datang ke kuburan para Imam untuk mencium-cium, bertamasuh atau mengusap-usap kuburan seraya memelas bahkan menangis, bersujud menghadap kubur, dan berdoa meminta sesuatu pada mayit (Bahrum Subagia, UIKA).
Perilaku Syiah yang identik dengan kemusyrikan ini dilakukan kepada banyak tokoh. Dari tempat yang mereka anggap sebagai makam cucu Rasulullah, salah satu dari Imam 12, makam tokoh muashir seperti Khomeini, hingga musuh para Shahabat; Abu Lu’luah al-Majusy. Republik Islam Iran sempat selama berpuluh-puluh tahun membiarkan berdirinya rumah ibadah yang berdiri bak istana, yang konon merupakan makam Abu Lu’luah al-Majusy.
Semua orang juga tahu bahwa mausoleum Musavi Khomeini, pendiri teori sekaligus imam pertama Wilayatul Faqih di zaman ini, penuh dengan manusia-manusia yang melakukan shalat dan tidak lupa, shalatnya menghadap kuburan tokoh ini. Bukan menghadap Ka’bah.
Allah telah berfirman dalam surat Yunus :
وَلاَ تَدْعُ مِن دُونِ اللّهِ مَا لاَ يَنفَعُكَ وَلاَ يَضُرُّكَ فَإِن فَعَلْتَ فَإِنَّكَ إِذًا مِّنَ الظَّالِمِينَ
“Dan janganlah kamu memohon/berdo’a kepada selain Allah, yang tidak dapat memberikan manfaat dan tidak pula mendatangkan bahaya kepadamu, jika kamu berbuat hal itu maka sesungguhnya kamu dengan demikian termasuk orang-orang yang dzolim (musyrik)” (QS. Yunus, 106).
Imam Malik meriwayatkan dalam kitabnya Al Muwatto’, bahwa  Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
"اللهم لا تجعل قبري وثنا يعبد، اشتد غضب الله على قوم اتخذوا قبور أنبيائهم مساجد"
          “Ya Allah, janganlah Engkau jadikan kuburanku sebagai berhala yang disembah. Allah sangat murka kepada orang-orang yang telah menjadikan kuburan para Nabi mereka sebagai tempat ibadah”.

 Sedangkan dengan alasan tawassul, syiah melegalisasi amalan-amalan syirik ini. Salah satunya adalah pernyataan berikut, Ayatullah Baqir Shadr: “Jika mereka melakukan itu (berziarah dan bertawasul) dengan pemahaman bahwa wali-wali Allah dapat merubah nasib mereka dan bisa berbuat “sesuatu” tanpa seizin Tuhan, maka, ya benar itu memang syirik. Namun umat Islam tidak berkeyakinan seperti itu. Mereka faham bahwa para wali Allah adalah perantara yang menyampaikan doa mereka (umat Islam) kepada Tuhan dan Allah pun berkat bantuan para wali besar kemungkinannya bersedia mengabulkan doa mereka. Oleh karena itu niat sedemikian dalam berziarah bukanlah syirik.” (Akhirnya kutemukan kebenaran, Doktor Tijani Samawi, halaman 92.)


Syirik Paten, Murni, Orisinil, 100 Persen !!
Sesungguhnya dalam fatwa para pembela tauhid dari kalangan Ulama Najdiyah telah jelas bahwasanya pelaku syirik qubur adalah kaum musyrikin tulen, baik ia mengaku islam atau tidak. Khususnya syiah, dengan mengabaikan segala kerusakan aqidah dan penyimpangan mereka terhadap syariah, maka mereka adalah musyrikin. Baik sebelum didakwahi ataupun setelah didakwahi ngeyel.
Allah berfirman bahwa orang-orang yang melakukan kesyirikan yang nyata-nyata dilarang dalam dalil adalah kaum kafirin, bahkan sebelum datang bayyinah kepada mereka :
 "لَمْ يَكُنِ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ مُنفَكِّينَ حَتَّى تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُ"
Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata. (Al-Bayinah: 1)
Syeikh Muhammad bin Abdil Wahab berkata : "Maka macam orang-orang musyrik ini dan yang serupa dengannya dari kalangan orang-orang yang beribadah kepada para wali dan orang-orang sholih, kami menghukumi bahwa mereka itu adalah orang-orang musyrik…" (Ad duraar as saniyyah 1/522), selesai.
Putra-putra Syeikh Muhammad bin Abdil Wahab dan Hamd bin Nashir ketika ditanya tentang orang yang beriman kepada Alloh dan Rasul tapi juga mereka berbuat syirik, mereka menjawab : "Jika dia melakukan kekafiran dan syirik dikarenakan jahl atau tidak ada yang memperingatinya, kami tidak menghukumi kafir sampai ditegakkan hujjah pada mereka. Akan tetapi kami juga tidak menganggap bahwa dia muslim -sampai perkataan beliau- dan tidak dikatakan kalau dia tidak kafir berarti muslim… "(Ad duraar 10/136).
Ibnu Taimiyyah menukil dari Ibnu Nashr al-Mawarzy : “Adapun kejahilan terhadap Allah adalah dalam setiap keadaannya merupakan kekafiran baik sebelum ada khabar maupun setelah datangnya khabar”( Majmu Al Fatawa 7/325).


Fakta Lapangan Para Pengudzur Syiah
Faktanya di lapangan ada sejumlah alim (atau tokoh yang dianggap seperti itu) masih belum mau mengkafirkan Syiah Rafidhah, bahkan mungkin relatif masih membuka keran wala’ kepada Syiah Rafidhah.
Menjadi wajar jika golongan “sunni” yang tidak mau mengkafirkan Syiah Rafidhah tersebut adalah sama-sama pelaku ubbadul qubur, atau yang biasa disebut sebagai Sufi dan Pelaku Tarekat. Wajar jika mereka yang masih terjerumus dalam kemusyrikan seperti ini berbelit-belit ketika ditanyai tentang status Syiah. Perilaku yang seperti ini tidak perlu dipertanyakan, karena memang dari segi amalan ubbadul qubur mereka selaras.
Seperti dirilis di web mereka, Front Pembela Islam mengkotak-kotakkan Syiah menjadi tiga. Yakni Syiah Ghulat, Syiah Rafidhah, dan Syiah Mu’tadilah. FPI dalam rilisan tersebut hanya mengkafirkan Syiah Ghulat dengan alasan menuhankan/menabikan Ali ibn Abi Thalib RA atau meyakini Al-Qur'an sudah di-TAHRIF (dirubah/ditambah/dikurangi), dan sebagainya.( http://fpi.or.id/?p=detail&nid=98)
Sehingga wajar jika ada golongan dari kalangan Tarekat dan Sufi melihat dari sudut pandang berbeda dengan keyakinan manhaj salaf dan hal ini tidak perlu dipersoalkan berpanjang-panjang. Namun yang aneh adalah jika seseorang alim tidak mau mengkafirkan Syiah Rafidhah, atau masih mengklasifikasikan Syiah seperti pengklasifikasian di atas. Padahal ia dikenal (bahkan mengaku) anti dengan amalan ubbadul qubur.
Orang-orang yang semacam seperti ini, tidak layak bagi kaum muslimin untuk shalat dibelakangnya. Syaikh Muhammad Ibnu Abdil Wahhab rahimahullah berkata: “Siapa yang membela-bela mereka (para thaghut dan para pelaku syirik) atau mengingkari kepada yang mengkafirkannya atau dia mengklaim bahwa perbuatan mereka ini meskipun bathil, maka itu tidak mengeluarkan mereka kepada kekafiran, maka status minimal orang yang membela-bela ini adalah fasiq yang mana tulisan dan kesaksiannya tidak diterima dan tidak boleh shalat bermakmum di belakangnya”. (Ad Durar: 10/53)
Syaikh ‘Abdurrahman Ibnu Hasan rahimahullah berkata: “Oleh sebab itu orang tidak menjadi muwahhid kecuali dengan cara menafikan syirik, bara’ darinya, serta mengkafirkan orang yang melakukannya” (Syarh Ashli Dienil Islam)

Sehingga jika mengikuti pemahaman para ahli tauhid yang telah teruji keimanan mereka, mustahil menggelari para pengudzur Syiah Musyrikin ini sebagai al-mukarrom, al-allamah, atau gelar-gelar yang khusus diberikan kepada mereka yang sensitive terhadap kesyirikan. Padahal kejahatan Syiah Rafidhah Musyrikin adalah kuadrat, murakkab, dan tidak tertolerir lagi. Juga jangan salahkan umat Islam jika ada diantara mereka memusuhi alim-alim yang mengudzur kejahatan aqidah Syiah Rafidhah, karena tindakan mereka adalah sah dan mengikuti wejangan para ulama. Wallahu a’lam.[sksd]




Komentarku ( Mahrus ali): 
Tentang kesyirikan syi`ah sudah tidak unik lagi, tapi sudah populer dan mereka juga anti tauhid. Syirik mereka terbanyak dikalangan ahli bid`ah bukan ahlis sunnah yang penggerak tauhid dan pembasmi kesyirikan


Kamis, 18 April 2013

Jahatnya media! Mengusung para tokoh busuk disulap seakan harum

***
Penguasa yang Mengajak dan Membawa Kesesatan Rakyatnya
Jakarta- Hanya bermodalkan wajah manis, senyum, tutur bahasa yang diatur, retorika dan dukungan media massa, maka jadilah dia sebagai pemimpin atau penguasa yang mulia.
Tetapi, dia itu sejatinya hanya sebagai : “Pemimpin dan Penguasa yang Mengajak dan Membawa Kesesatan Rakyatnya”.
Rakyat selalu menjadi korban. Rakyat selalu menjadi fihak yang dirugikan. Rakyat ditipu dan dikelabuhi. Rakyat disihir dengan retorika palsu yang tanpa isi. Rakyat dinina-bobokkan dengan janji dan khayalan yang menggiurkan. Rakyat dicekoki dengan doktrin  yang mengikuti hawa nafsu. Sejatinya mereka ini para pendusta.
Rakyat Indonesia adalah rakyat yang paling sengsara. Rakyat yang paling mudah ditipu dan didustai. Seperti tak pernah jera dengan model orang-orang yang sekarang ini tampil di panggung. Bangsa dan rakyat Indonesia sangat bermurah hati, selalu menyediakan panggung  bagi para penjahat, penipu dan pendusta.
Ada yang wajahnya sangat nampak sebagai “innocence”(tanpa dosa), gemar berbicara tentang moral, dan  mengutip kitab suci, serta kebenaran. Dirinya selalu dikaitkan sosok pribadi yang sangat mulia. Tanpa cacad. Mewakili komunitas kebenaran. Komunitas suci.
Banyak rakyat yang menjadi kagum dan mengeluarkan decak, saat tokoh ini tampil di depan publik. Ternyata tokoh itu yang  bertopeng belaka. Ketika kedoknya dibuka, tak lain tokoh ini, sejatinya mewakili para penipu dan pendusta.
Sekarang mereka berusaha menyembunyikan jatidirinya yang asli. Para tokoh dan orang penting itu,  risau dan selalu takut. Takut terbongkar kedoknya, dan akan terlihat sosoknya yang sejati.
Karena, di zaman sekarang ini, susah menyembunyikan diri. Hidup seperti di rumah  kaca. Sangat nampak dengan jelas. Apapun yang dikerjakan. Tidak ada yang bisa disembunyikan lagi. Tidak bisa berpura-pura.
Tokoh pura-pura dan hanya menjadi pemain sandiwara picisan itu, sekarang hidup mereka penuh dengan risau. Takut kedoknya terbuka di depan publik. Sebuah khazanah yang sangat dengan jelas, membuat rakyat menjadi sadar, dan tahu sejatinya  apa yang selama ini tidak tahu. Peristiwa yang ada membuat semuanya menjadi sangat jelas. Rakyat mengerti mereka berhadapan dengan penipu.
Ada  tokoh dan komunitas mengaku bersih, dan selalu lekat dengan kebenaran, dan seakan menjadi pejuang dan pembela kebenaran. Tetapi, kenyataannya mereka itu, tokoh yang busuk, dan komunitas penuh dengan kepalsuan.
Mereka hanya menampakkan “cashingnya” belaka seakan orang-orang  yang mulia, jujur, bersih, dan memiliki kepedulian terhadap rakyat. Ternyata mereka tokoh yang hanya senang melihat kerusakan, dan menjadi pelaku kejahatan nyata.
Mereka menjadi tokoh dan komunitas yang paling korup. Sekalipun asal mulanya meneriakkan anti korupsi. Tetapi, mereka adalah kumpulan orang-orang yang sangat gemar memakan uang, barang, dan harta yang bukan menjadi haknya.
Mereka tokoh dan kumpulan komunitas yang menghalalkan yang diharamkan. Tidak ada lagi dalam kamus hidup mereka itu, antara halal dan haram. Mereka tidak memiliki standar dan patokan hidup yang jelas. Halal, syubhaat, dan haram, bagi mereka sama saja. Mereka terus berlomba-lomba menikmati kehidupan dunia, tanpa merasa risih. Mereka tokoh dan kumpulan orang-orang yang disebut : ”kanan-kiri ok”.
Jangan salah dalam sepuluh tahun terakhir ini, mereka menjadi komunitas baru, yang disebut : ”Kelompok okb”.Alias orang kaya baru. Mereka memiliki filsafah : ”Meok”. Alias makan enak ogah kerja. Mereka ingin sedikit bekerja, mereka tidak ingin capek, tetapi ingin mendapatkan uang banyak.
Mereka ingin menikmati kehidupan dunia, tanpa ragu. Sepanjang hidupnya mereka gunakan memikirkan kenikmatan dunia. Sejatinya mereka barisan kaum hedonis, yang menyusup di seluruh lapisan kehidupan. Termasuk di dunia politik.
Karena itu, jangan salah, jika sekarang ini Indonesia menjadi surganya para koruptor dan anak keturunannya. Mereka tahu korupsi menjadi modus atau bahkan manhaj (methode) bagi kehidupan mereka.
Mereka korupsi puluhan dan bahkan ratusan miliar, plus mengoleksi rumah mewah, isteri dan gundik banyak, dan hanya dihukum lima tahun, kemudian sesudah dua tahun di penjara, mereka bisa bebas, dan mereka menikmati kembali hasil korupsinya.
Tak heran kalau melihat para wajah koruptor, tak satupun mereka nampak wajahnya yang sedih. Selalu senyumnya mengembang di depan kamera. Mereka sudah habis rasa malunya. Mungkin korupsi itu sudah menjadi aqidah mereka. Bahkan, tokoh yang sudah jelas-jelas korup itupun, masih dibela habis oleh para anggota di komunitasnya.
Anehnya, model dan tipe orang-orang seperti itu, diangkat tinggi-tinggi oleh media, dan rakyat percaya serta memberikan dukungan mereka. Seakan mereka itu, benar-benar  tokoh dan pemimpin yang akan memberikan kebahagian bagi masa depan mereka. Semuanya itu, tak bisa  dilepaskan dari peran media. Menyulap dan mengubah, tokoh yang busuk,  menjadi tokoh yang harum.
Melalui media polling, rating mereka membubung, dan dikatakan tokoh yang dapat menjadi pemimpin masa depan. Media kafir dengan sangat fasih dan ahli, bagaimana menjadikan tokoh-tokoh busuk itu, kemudian menjadi tokoh yang harum dan wangi.
Mereka datang kepada rakyat dengan wajah yang penuh empati dan keberpihakan. Tetapi, sejatinya mereka itu, para begundal orang-orang kafir, dan menjadi alat penjajah kafir, yang bertujuan ingin menguasai dan menjajah negeri mereka.
Allah Azza Wa Jalla berfirman :

وَقَالُوا رَبَّنَا إِنَّا أَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَاءَنَا فَأَضَلُّونَا السَّبِيلا (٦٧)

“Dan mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menaati para pemimpin dan para pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan yang benar”. QS : al-Ahzab : 67.
Betapa rakyat dan bangsa selalu menjadi korban tokoh-tokoh dan komunitas, yang sejatinya para penjahat dan pengkhianat, dan mereka bukan pembawa jalan kebaikan dan kebenaran yang akan membahagiakan mereka.
Hanya dengan dukungan media kafir, mereka – tokoh-tokoh busuk, pengkhianat, dan pendusta, menjadi pahlawan. Wallahu a’lam. (voa-islam.com) , Senin, 01 Apr 2013.
(nahimunkar.com)


Rabu, 17 April 2013

Demokrasi sekuler, perusak generasi



Oleh: Fatimah Azzahra

(Arrahmah.com) – Stres, pusing, inilah beberapa hal yang dialami oleh siswa siswi yang mengikuti UN tahun ini. Mereka menyibukkan diri dengan belajar, dan mengerjakan latihan-latihan soal. Di tengah-tengah kesibukkan ini, ada peserta UN yang harus menanggung ‘beban’ lain, hamil. Di Surabaya, jumlah peserta UN yang hamil mengingkat 100 persen dibandingkan tahun kemarin. Tahun lalu tercatat ada tiga siswi hamil, kali ini jumlahnya mencapai tujuh orang. Ketujuh orang siswi ini duduk di bangku SMP dan SMA yang memiliki umur kandungan antara tiga sampai enam bulan (okezone.com, 01/04/2013). Jumlah ini yang tercatat melapor, bagaimana dengan yang tidak melapor? Fenomena ini sudah seperti fenomena gunung es, hanya sedikit yang terungkap.  

Mengapa hal ini bisa  terjadi, bahkan lebih parah dari tahun yang lalu? Ketua Hotline Pendidikan Jawa Timur, Isa Ansori menjelaskan, berdasarkan hasil survei Hotline Pendidikan Jatim bersama Yayasan Embun Surabaya (YES) dan Lembaga Perlindungan Anak Jatim ke sekolah-sekolah serta Telepon Sahabat Anak (Tesa), lebih dari 450 pelajar di Surabaya, sebanyak 16 persen mengaku pernah berhubungan seks (detik.com, 01/04/2013). Tak heran jika jumlah siswi hamil pun meningkat.

Sistem pendidikan Indonesia yang sudah sekian kali mengalami proses bongkar pasang, tambal sulam, ternyata menghasilkan individu yang seperti ini. Bukannya perbaikan yang ada, malah keadaannya bertambah parah. Ini terjadi karena di tengah sulit dan rumitnya proses perbaikan sistem pendidikan, pemerintah tetap menerapkan sistem yang memisahkan antara agama dengan kehidupan. Sistem demokrasi yang mengusung ide kebebasan; kebebasan berpendapat, kebebasan beragama, kebebasan kepemilikan, dan kebebasan bertingkah laku. Dari dasar kebebasan dalam demokrasi ini menimbulkan mindset bebas dalam diri masyarakat Indonesia, termasuk para pelajar. Mereka merasa bebas untuk melakukan apapun tanpa memperhatikan koridor norma, bahkan agama.

Pengacuhan terhadap norma yang berlaku, bahkan aturan agama ini terjadi karena sistem yang diterapkan sekarang tidak memupuk keimanan dan ketakwaan masyarakatnya. Yang ada justru pemisahan agama dari kehidupan, menjauhkan nilai-nilai agama dari kehidupan. Ide-ide kebebasan demokrasi telah menggiring generas di negeri ini ke dalam jurang kenistaan. Demokrasi telah menciptakan iklim kondusif bagi pergaulan bebas.  Hal ini disebabkan karena demokrasi memberikan hak kepada manusia untuk membuat aturan kehidupan sesuai dengan akal dan hawa nafsu manusia, dan mengabaikan aturan Allah dan Rasul-Nya. Investasi dosa yang sungguh luar biasa.

Lantas bagaimana agar fenomena yang membuat hati miris ini tidak terjadi lagi? Setelah mengetahui dan memahami bahwa penyabab kerusakan ini adalah dengan adanya penerapan sistem Demokrasi Sekuler yang merupakan buatan manusia. Maka, sudah saatnya kita  kembali kepada sistem buatan Allah , Sang Pencipta kita, karena hanya Ia lah yang tahu apa yang terbaik untuk kita. Islam, hadir di tengah-tengah kita tidak hanya sebagai agama yang mengatur hubungan manusia dengan dirinya, juga dengan Tuhannya, melainkan juga mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya.,

Islam mewajibkan pemerintah untuk memupuk keimanan dan ketakwaan masyarakatnya. Hal ini membuat kurikulum pendidikan pun dibuat untuk memenuhi kewajiban tersebut. Anak-anak seumuran TK dan SD mendapatkan materi aqidah dan keimanan kepada Allah dan Rasul-Nya. Hal ini sebagai bentuk penanaman akar aqidah yang kokoh dalam setiap masyarakat. Di tingkat SMP, SMA, Perguruan Tinggi Negeri, pelajar mulai dikenalkan dengan ilmu terapan, pengaplikasiannya, mendebat tsaqofah asing, dengan terus dikuatkan tsaqofah Islamnya. Sehingga jika ada pengetahuan atau ilmu yang tidak sesuai dengan Islam, seperti kebebasan bertingkah laku, pergaulan bebas, mereka sudah tahu apa hukum perbuatan tersebut dalam Islam. Dalam Islam, setiap perbuatan manusia terikat dengan hukum syara’ yang bersumber dari Al Qur’an dan Sunnah. Pergaulan bebas yang merebak kini merupakan dampak tidak dilaksanakannya hukum Islam, salah satunya ayat yang melarang kaum Muslim untuk mendekati perbuatan zina.

Islam bukan sekedar teori tanpa praktek. Keberhasilannya sudah terbukti selama 13 abad, mulai dari tahun 623 – 1924 Masehi. Mari selamatkan adik-adik kita, anak-anak kita, cucu-cucu kita, saudara kita, teman kita, generasi penerus bangsa ini dengan memperjuangkan kembali penerapan Islam sebagai sistem dalam naungan negara, Daulah Khilafah islamiyah.

Wallahu’alam bish shawab.


Komentarku ( Mahrus ali): 
Kalau melihat banyak kalangan siswa yang mentalnya rusak karena diprogram begitu oleh kafirin, Yahudi , kristen dan sekuler. Program ini telah diketahui oleh kalangan  orang yang komitmen dengan al Quran dan hadis, tapi apa daya mereka dengan begitu kuatnya menekan keadaan untuk mengurangi  ajaran agama  di jam pelajaran sekolah umum. Ini pangkal kerusakan dan bukan yang terahir. Mereka ingin mengkafirkan kaum muslimin via pendidikan, merusak tata cara pergaulan Islami di ganti dengan  cara gaul orang – orang kafir. Ingat saja ayat;
وَدُّوا لَوْ تَكْفُرُونَ كَمَا كَفَرُوا فَتَكُونُونَ سَوَاءً فَلَا تَتَّخِذُوا مِنْهُمْ أَوْلِيَاءَ حَتَّى يُهَاجِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ
Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka penolong-penolong (mu), hingga mereka berhijrah pada jalan Allah. Nisa` 89
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا تَتَّخِذُوا بِطَانَةً مِنْ دُونِكُمْ لَا يَأْلُونَكُمْ خَبَالًا وَدُّوا مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْآيَاتِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُونَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.Ali imran 118

Senin, 15 April 2013

Katib PBNU: Indonesia Untung Punya Pesantren dan NU

Demak, NU Online
Sebagai lembaga pendidikan, pesantren merupakan lembaga tertua yang dimiliki Nahdlatul Ulama, ia sebagai pencetak kader bangsa dan merupakan gudangnya ilmu pengetahuan dan ilmu agama sejak zaman penjajahan hingga Indonesia merdeka seperti sekarang,

“Pesantren itu lembaga paling tua dalam pencetak kader akhlaq anak bangsa mulai merebut kemerdekaan dan mengisi kemerdekaan.” 

Demikian disampaiakan Katib Syuriyah PBNU KH Muhammad Musthofa Aqil dari Kempek Cirebon Jawa Barat pada acara haflah khotmil Qur’an dan haul akbar KH Raden Muhammad bin Syech Mafduz At - Tarmasie di pesantren Busytanu Usyaqil Qur’an Betengan Demak Jl.Sunan Kalijaga no.35 Betengan Demak 59511, Sabtu (13/4).

Pengasuh pesantren Al-Gadzier Kempek Cirebon tersebut lebih lanjut menandaskan bangsa Indonesia sudah sewajarnya berterima kasih dengan pesantren dan pengelola yang masih mempertahankan sistem pendidikan Ahlussunnah wal Jamaah yang selalu berpedoman dengan Al Qur’an, sunnah Rasul serta salah satu imam empat sebagai acuan beraqidah sebagai pedoman orang orang NU

“Bangsa Indonesia dan umat muslim secara keseluruhan harus bersyukur masih ada pesantren masih ada Alqur’an masih ada NU,” tandas kiai Musthofa Aqil.

Pesantren dan NU merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan sejak berdirinya lembaga ini dan munculnya organisasi Aswaja tersebut dan jikalau ditengok dengan lahirnya para syuhada atau pejuang kemerdekaan banyak lahir dari pesantren di seluruh tanah air

“Kalau tidak ada pesantren dan NU maka rusak tatanan hidup bangsa ini, bahkan mungkin Indonesia belum merdeka,” tambahnya.

Redaktur     : Mukafi Niam
Kontributor : A.Shiddiq Sugiarto






Komentarku ( Mahrus ali): 
Kebanyakan pesantren di Indonesia adalah pesantren ahli bid`ah bukan pesantren ahlis sunnah, selalu pakai madzhab Syafii, bukan langsung mengacu kepada al Quran dan hadis. Dan anda tahu pendiri madzhab sendiri melarang kepada manusia untuk mengikuti madzhab atas nama dirinya. Bermadzhab menurut kami adalah melanggar ayat ini:

      وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ            مَسْئُولا
               Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui dalilnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. ( Al isra` 36 ).

Ingin tahu bermadzhab haram klik disini:




Sabtu, 13 April 2013

KPI Larang Muatan Siaran Menghujat Pandangan Keagamaan



Sabtu, 13/04/2013 23:07
Jakarta, NU Online
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) meminta kepada lembaga penyiaran untuk tidak menayangkan isi siaran yang berisi serangan dan upaya menyalahkan suatu amalan dan pandangan keagamaan tertentu dalam Islam.

Demikian disampaikan Idy Muzayyad, komisioner KPI Pusat, merespon pengaduan publik terhadap isi siaran yang cenderung menganggap sesat sebuah pandangan agama.

“Media penyiaran tidak boleh mempertentangkan hal semacam itu di ruang publik media, apalagi melakukan penghakiman, karena dapat menimbulkan keresahan dan ketidaknyamanan,” ungkapnya kepada NU Online, Kamis (11/4).
Idy menjelaskan, dalam setiap agama dan keyakinan seringkali terdapat perbedaan pandangan yang bersifat khilafiyyah dan tidak bisa dipaksakan dan saling menyalahkan. Justru sebaliknya perlu ditekankan sikap saling menghormati dan memahami pandangan keagamaan masing-masing.
Apalagi Indonesia ini merupakan bangsa dengan kebhinekaan yang tinggi, sehingga penyeragamaan merupakan hal yang tidak mungkin. Begitupun dengan pandangan keagamaan Islam, yang terdapat perbedaan untuk hal-hal yang bersifat cabang (furu’iyah) bukan pokok (ushuliah).
”Misalnya detail tatacara peribadatan. Tahlil, ziarah kubur, shalawat, tawassul, maulid merupakan bagian dari amalan riil umat Islam Indonesia, khususnya warga NU, sebagai akulturasi kebudayaan yang dibolehkan,” imbuhnya.
KPI jauh-jauh hari sudah mengantisipasi hal demikian dengan memunculkan pasal terkait pandangan keagaman ini dalam pasal 7 Pedoman Perilaku Penyiaran dan Stanar Program Siaran (P3SPS).
Dalam pasal P3 disebutkan bahwa “Lembaga penyiaran tidak boleh menyajikan program yang merendahkan, mempertentangkan dan/atau melecehkan suku, agama, ras, dan antargolongan yang mencakup keberagaman budaya, usia, gender, dan/atau kehidupan sosial ekonomi”.
Sedang dalam  Standar Program Siaran (SPS) pasal 7 dinyatakan bahwa materi agama pada program siaran wajib memenuhi ketentuan “tidak berisi serangan, penghinaan dan/atau pelecehan terhadap pandangan dan keyakinan antar atau dalam agama tertentu serta menghargai etika hubungan antarumat beragama”.
Dalam SPS poin berikutnya menyebutkan keharusan media penyiaran untuk “menyajikan muatan yang berisi perbedaan pandangan/paham dalam agama tertentu secara berhati-hati, berimbang, tidak berpihak, dengan narasumber yang berkompeten, dan dapat dipertanggungjawabkan”.
Menanggapi aduan masyarakat dan berdasarkan pemantauan terhadap program Khazanah Islam Trans7, maka KPI akan mengambil langkah sesuai dengan UU Penyiaran, termasuk kemungkinan menjatuhkan sanksi kepada lembaga penyiaran yang bersangkutan.
“Kita juga segera memanggil penanggung jawab program yang menayangkan siaran tersebut,” imbuh Idy.

Penulis: Mahbib Khoiron
Komentar(3 komentar)
Ahad, 14/04/2013 06:13
Nama: Muhammad Zinal Arifin
Trans harus minta maaf
Assalamualaikum wr. Wb. Berkaitan kontens program siaran keagamaan yg profokatif tsb, TRANS 7 ( dan lembaga lain jk ada ) hrs meminta maaf secara terbuka. Ditambah dg sanksi afministrasi lainnya sesuai undang-undang, tentunya. Ini penting,~ agar tdk terjadi lg kesalahan yg sama secara berulang. Wassalam.
Ahad, 14/04/2013 00:52
Nama: abu faza
tuntutan aswaja
kalo bisa d hapus, kami tunggu perkembangan berikutnya, sebelum aca pengerahan massa, & demonstrasi umat, :) terima kasih KPI, smoga tetep jaya
Ahad, 14/04/2013 00:17
Nama: NUlovers
KPI larang siaran menghujat
Jangan biarkan ajaran wahabi membodohi ummat 
 
Komentarku ( Mahrus ali): 
Itulah hukum Thaghut yang zalim dan tidak adil, mendiskriditkan golongan minoritas dan menjunjung budaya golongan mayoritas. Lihat saja di TV 9 Jatim, konon ( karena saya tidak punya TV ) juga banyak mengeritik  kepada golongan lain, tapi dibiarkan. Kita ini harus ber amar ma`ruf dan menjelesakna mana yang sesat dan mana yang benar dan nanti biarkan umat yang menilai. Kita juga tunjukkan standar penilaian yang tepat adalah al Quran dan hadis bukan figuritas atau golongan atau budaya leluhur.Saya ingat ayat ini:
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الْإِنْسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوهُ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ(112)
Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. Al an`am
 

Jumat, 12 April 2013

Agus Sunyoto: Sejarah Selawat Badar Dipelintir

Jakarta, NU Online
Sejarah Selawat Badar dalam tayangan televisi sudah dipelintir. Pihak pengelola media komersial sudah mengabaikan hak warga dalam menerima kebenaran informasi-informasi yang ditayangkan terutama perihal keagamaan. Karena, urusan agama ini sangat sakral.


Demikian dikatakan oleh Wakil Ketua Pimpinan Pusat Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (PP LESBUMI) Agus Sunyoto kepada NU Online, di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya Nomor 164, Jakarta Pusat, Jumat (12/4) pagi.

“Selawat Badar diciptakan pertama kali di tahun 1960an. Ini namanya pembodohan!” kata Agus Sunyoto dengan geram setelah menyaksikan tayangan program Khazanah di stasiun Trans 7 pagi ini.
Dalam tayangan program itu, lanjut Agus Sunyoto, sebuah narasi berkata bahwa seorang kiai dalam mimpinya berjumpa dengan habib berjubah hijau yang tengah mengumandangkan Selawat Badar. Sementara istri sang kiai dalam mimpinya bertemu dengan Rasulullah SAW.
Setelah terjaga, kiai itu mendatangi seorang habib yang memiliki pandangan ghaib. Habib itu mengakui mimpi kiai dan istrinya, sambung Agus Sunyoto. Karenanya, Selawat Badar yang diimpikan kiai itu perlu diamalkan untuk mengobarkan semangat umat Islam dalam mengatasi propaganda-propaganda Partai Komunis Indonesia (PKI). Padahal Selawat Badar sudah dikumandangkan umat Islam sejak ratusan tahun silam.
Konten tayangan seperti itu memang tidak digarap dengan serius. Pengelola media komersial, memang tidak memperhatikan validitas konten tayangan. Mereka hanya berpikir tayangan itu menarik pemirsa, tegas Agus Sunyoto.
Agus mengatakan, penanggung jawab redaksi tayangan itu harus ditegur karena keabaiannya. 
Karenanya, warga NU, umumnya umat Islam perlu mewaspadai nilai-nilai keislaman termasuk pemutarbalikan sejarah Islam yang ditayangkan di stasiun televisi. Karena, kebenaran nilai-nilai keislaman yang ditayangkan di dalamnya tidak sesuai dengan sejarah Islam yang sebenarnya, tandas Agus Sunyoto sambil pamit meninggalkan Jakarta menuju kediamannya di Malang.

Penulis: Alhafiz Kurniawan

Komentarku ( Mahrus ali ) :


Tidak semua pernyataan Bapak Agus Sunyoto itu benar,ada kesalahannya. Untuk mengetahui sejarah shalawat Badar, klik disini:
http://mantankyainu.blogspot.com/
 

Rabu, 10 April 2013

Wahabi", Black propaganda dan aroma "Syiah Rafidhah" -

















Oleh: AM Waskito
penulis buku “Bersikap Adil Kepada Wahabi”

(Arrahmah.com) - Di pojok kawasan Tebet, bermarkas sebuahmedia online, namanya Merdeka.com. Media apa ini ya? Ia media online umum yang memuat aneka macam berita, mulai dari politik, kasus sosial, gossip artis, gaya hidup, olah-raga, otomotif, bisnis, dan lain-lain. Pokoknya sejenis media online umum, tanpa ciri keislaman tertentu. 
Tetapi anehnya, media online yang koordinator liputannya bernama Anwar Khumaini ini sepertinya memiliki kavling khusus untuk membahas isu-isu seputar “Wahabi” dari perspektif orang-orang yang anti “Wahabi”. Banyak artikel yang berbicara tentang isu “Wahabi” dengan nada nyinyir, ketus, stigmatif, dan semacam black propaganda.  

Anwar Khumaini, Kordinator Liputan merdeka.com / foto: fb
Uniknya, berita-berita instan dari Merdeka.com men jadi rujukan banyak orang untuk memandang isu “Wahabi”. Dalam sebuah perdebatan dengan seorang penganut Syiah, dia merujuk berita dari situs online itu. Di forum FB ada yang memberikan link ke sumber yang sama. Melalui email juga ada yang memberikan link ke situs tersebut. 
Di sini terasa dilematik. Kalau kita anggap besar situs Merdeka.com ini, nanti akan menjadi promo tersendiri. Tetapi kalau didiamkan saja fitnah-fitnah atau black propaganda yang disebarkan, itu juga tidak benar. Mungkin sekali waktu kita perlu mengingatkan kaum Muslimin akan bahaya situs “recehan” semacam ini.  
Salah satu artikel yang dimuat dalam situs itu judulnya: ”Persekongkolan Bedebah Wahabi dan Bani Saud.”Dari model judulnya saja, kita bisa mencium aroma permusuhan layaknya kaum Syiah Rafidhah di balik tulisan ini.
Syiah Rafidhah dunia memang merasa perlu untuk memerangi dakwah Salafiy sebab mereka ini dianggap sebagai musuh paling sengit bagi Syiah Rafidhah. Agenda Syiah Rafidhah untuk menguasai negeri-negeri Muslim akan selalu terhalang, selama masih bercokol “Wahabi” disana. 
Sayyid M. Saidi, seorang tokoh Syiah Iran, pernah terus-terang menunjukkan kebenciannya kepada “Wahabi”. Dia mengatakan: “Kami menghormati semua mazhab Islam kecuali Wahabi karena mereka menentang dialog ilmiah, logis dan argumentatif. Mereka membunuh Muslim tak berdosa dan merusak masjid-masjid dengan mengatasnamakan Islam. Pesan kami kepada kaum Wahabi adalah jika mereka memiliki dalil untuk membuktikan kebenaran mereka, maka sampaikan kepada orang lain sesuai dengan logika, prinsip-prinsip, dan argumentasi, bukan dengan radikalisme dan pembunuhan massal.” (hidayatullah.com, 23 September 2013). 
Omongan sejenis ini kan tidak ada buktinya kalau dikaitkan dengan tulisan-tulisan stigma yang terus diproduksi oleh kaum Syiah seputar isu “Wahabi dan Saudi”.
Secara teori, mereka seperti pro dialog ilmiah dan argumentatif; tetapi secara kenyataan mereka menghalalkan penghancuran Ahlus Sunnah secara massif di negeri-negeri Muslim, seperti di Iran, Iraq, Suriah, Afghanistan, dan lain-lain. 
Sayyid Husein Al Mausawi, tokoh ulama Syiah yang bertaubat, mereka bunuh. Dr. Ihsan Ilahi Zhahir asal Pakistan yang sangat anti Syiah, juga mereka bunuh. Banyak ulama/da’i Ahlus Sunnah juga mereka bunuh, pasca Revolusi Khomeini tahun 1979. 
Kembali ke artikel Merdeka.com di atas. Di sana dijelaskan beberapa poin, antara lain: 
Muhammad bin Abdul Wahhab (sering dinisbatkan pendiri “Wahabi”) oleh gurunya disebut bodoh, arogan, suka melawan; Muhammad bin Abdul Wahhab menjalin aliansi dengan Muhammad bin Saud, aliansinya berlaku sampai sekarang; Kerajaan Saudi menyokong penyebaran dakwah “Wahabi” US$ 2 miliar setiap tahun; dan menyebutkan beberapa pendapat sumir dari sebagian ulama-ulama “Wahabi”. 
Gaya tulisan demikian persis sekali seperti model tulisan Idahram lewat buku-bukunya. Tidak ada niat dialog atau diskusi, selain menyebarkan propaganda hitam belaka.
Nanti ujungnya mempromokan akidah Syiah Rafidhah; supaya umat manusia kembali ke zaman penyembahan manusia kepada manusia lainnya (baca: imam dan ulama Syiah), setelah Allah anugerahkan Tauhid kepadanya. Na’udzubillah wa na’udzubillah min dzalik. 
Pendapat-pendapat yang sumir harus dilihat konteksnya secara lengkap, tidak bisa “main crop” begitu saja. Ada kaidah yang berlaku, bahwa pendapat yang mengandung syak (keraguan) harus dipulangkan ke pendapat yang tsabit (teguh).
Kemudian tentang tuduhan bahwa Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah itu bodoh, arogan, keras kepala. Ya, tergantung siapa yang memandang. Seorang ulama biasanya gurunya banyak; bisa puluhan, bisa ratusan. Kalau ada satu guru yang mencela, mungkin guru-guru yang lain memuji. 
Lalu aliansi Muhammad bin Abdul Wahhab dengan Muhammad Al Saud pada tahun 1744 terus berlaku sampai sekarang. Hal ini dipertanyakan, sebab Kerajaan Saudi itu sifatnya jatuh-bangun hingga tiga kali. 
Ketika Saudi Jilid I dilenyapkan, maka semua perjanjian yang berlaku saat itu otomatis berakhir. Begitu juga ketika Saudi Jilid II dilenyapkan, maka perjanjian-perjanjian di dalamnya juga berakhir. 
Sebenarnya, dukungan Kerajaan Saudi kepada dakwah “Wahabi”, hal ini semata karena kesadaran mereka saja (atau pertimbangan politik karena melihat besarnya pendukung dakwah Salafiy di Saudi). Jadi tidak mesti dikaitkan dengan aliansi 1744 tersebut, sebab bukan rahasia lagi bahwa seringkali terdapat perbedaan persepsi antara ulama “Wahabi” dengan kebijakan kerajaan. 
Sedangkan nilai dukungan Kerajaan Saudi hingga US$ 2 miliar (setara Rp. 18 triliun) per tahun; ya itu perlu dijelaskan kalkulasi keuangannya secara rinci, tidak bisa “main teplok” begitu saja. 
Mungkin situs Merdeka.com mau berbagi kepada masyarakat tentang kalkulasi keuangan yang mereka ketahui. Termasuk juga mereka perlu membuat perbandingan kalkulasi keuangan anggaran-anggaran dari Iran untuk membiayai dakwah Syiah Rafidhah di Indonesia. Kalau mau fair, begitu kan?   
Ya akhirnya, black propaganda seputar dakwah “Wahabi” ini perlu kita jawab dengan komitmen “Laa ilaha illallah” yaitu untuk menghidupan peradaban Tauhid dan membersihkan dunia dari segala bentuk paganisme (kemusyrikan); dan “Muhammad Rasulullah” yaitu menghidupkan Sunnah Nabi Saw dan menjauhi ajaran-ajaran bid’ah yang berpotensi merusak Sunnah-nya. Walhamdulillahi Rabbil ‘alamiin.*
AM Waskito, penulis buku “Bersikap Adil Kepada Wahabi”
 (hidayatullah.com/arrahmah.com)


Komentarku ( Mahrus ali): 
Syi`ah itu syirik, karena itu benci kepada wahabi dan orang – orang yang konsis kepada al quran dan hadis , senang kepada ahli syirik, Yahudi dan Amirika. Permusuhan mereka  kepada  Amirika dan Israil itu dusta belaka, hakikatnya kasih sayang dengan mereka. Buktinya kapan Syi`ah membela Palistina untuk berperang melawan Isra`il, bukan berperang melawan sunni. Lihat ayatnya:
لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِلَّذِينَ ءَامَنُوا الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا وَلَتَجِدَنَّ أَقْرَبَهُمْ مَوَدَّةً لِلَّذِينَ ءَامَنُوا الَّذِينَ قَالُوا إِنَّا نَصَارَى ذَلِكَ بِأَنَّ مِنْهُمْ قِسِّيسِينَ وَرُهْبَانًا وَأَنَّهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ(82)
Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persabahatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini orang Nasrani". Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri. Maidah
Mau nanya hubungi kami: 088803080803. 081935056529
Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1
                           Waru Sidoarjo

Selasa, 09 April 2013

Aliran sesat Syiah tampaknya berwala’ kepada golongan walan tardho





Dalam hal wala’ (loyal, cinta) dan baro’ (lepas diri, benci) yang merupakan rangkaian inti dalam beragama, kelompok aliran sesat syiah membuktikan diri mereka berwala’ kepada golongan walan tardho yang telah difirmankan Allah Ta’ala dalam QS Al-Baqarah 120. Demikian pula rekan sekesesatan yang telah dinyatakan murtad dari Islam yakni Ahmadiyah yang memiliki nabi palsu Mirza Ghulam Ahmad.
Hal itu tercermin dalam berita yang berjudul Kalangan Gereja, Syiah, Dan Ahmadiyah Mengadu Ke MPR
Dengan demikian, kelompok aliran sesat Syiah bukan hanya ditemukan dalam sejarah ketika mereka bersekongkol dengan orang kafir seperti dari Tartar Mongol untuk membunuhi Ummat Islam; namun kini dalam kenyataan, Syiah di Suriah membunuhi Muslimin dengan dibantu kafirin Rusia dan Cina serta syiah Iran. Sedang yang masih minoritas di Indonesia, kelompok aliran sesat syiah berwala’ kepada kafirin Amadiyah dan golongan walan tardho alias kafirin kitabi al-yahud wan-nashara. Itu hanya untuk menambah bukti bahwa al-kufru millah waahidah, kekafiran itu adalah agama yang satu. Atau sesama kufur maka saling berwala’. Sedangkan terhadap Umat Islam yang merupakan penduduk mayoritas di Indonesia bahkan sejak zaman penjajah Belanda telah berjuang untuk merdeka, kini oleh kelompok kafir itu Umat Islam disebut sekelompok orang yang mengatasnamakan agama tertentu .
Inilah beritanya.
***
Kalangan Gereja, Syiah, Dan Ahmadiyah Mengadu Ke MPR
RATUSAN rohaniawan yang tergabung dalam Forum Rohaniawan Se-Jabodetabek mendatangi gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (8/4). Mereka kemudian bertemu Ketua MPR RI Taufiq Kiemas, yang  didampingi Wakil Ketua MPR Hj. Melani Leimena Suharli dan sejumlah Pimpinan Fraksi MPR di Gedung Nusantara.
Pada kesempatan itu Forum Rohaniwan Se-Jabodetabek, yang antara lain terdiri dari perwakilan Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) Komunitas Syiah, serta Jemaat Ahmadiyah  menolak tindakan intoleransi yang berkembang belakangan ini. Mereka meminta agar Pimpinan MPR mendesak pemerintah pusat dan daerah agar lebih tegas menegakkan UU, terutama menyangkut masalah kebebasan beragama,
Pernyatan penolakan atas tindakan intoleransi, itu antara lain disampaikan Ketua Umum Persatuan Gereja Indonesia (PGI) pdt. Dr. andreas Ananguru Yewangoe. Menurutnya, Kebhinekaan adalah sesuatu yang niscaya bagi bangsa Indonesia. Karena itu upaya-upaya menjaga kerukunan harus dilakukan secara terus menerus.
“Apalagi seperti saat sekarang, di mana kerukunan dan kebhinekaan, tengah digoyang oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan agama tertentu,” paparnya.
Sedangkan Romo Suprapto dari KWI meminta pimpinan MPR agar lebih pro aktif memperjuangkan kebebasan beragama, sesuai empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara. Pimpinan MPR juga diminta mendorong pemerintah pusat dan daerah agar berlaku adil kepada seluruh pemeluk agama.
“Tanpa harus mempertimbangkan, apakah agama itu besar atau kecil,” katanya.
Sementara itu Emilia Renita dari kalangan Syiah juga menyampaikan aspirasinya kepada MPR.
“Kami hidup berdampingan dengan yang lain selama ini, tapi akhir-akhir ini hidup kami dicemari, kami sedih kalau kami diberlakukan secara tidak adil dari pemerintah, paling tidak kami dibiarkan mendapat perlakuan tidak adil dari kelompok-kelompok intoleran,” ujar istri tokoh Syiah, Jalaluddin Rakhmat itu.
Menjawab pertanyaan dan harapan dari para tamunya, Ketua MPR berjanji bakal menyampaikan tuntutan tersebut pada saat berlangsungnya pertemuan para pimpinan lembaga Negara. Ketua MPR berharap segala perbedaan yang muncul, bisa diselesaikan secara musyawarah, tanpa ada paksaan dari pihak manapun. (Pz/Islampos) By Pizaro on April 9, 2013
***
Mestinya orang Syi’ah yang harus dilaporkan
Mestinya orang Syi’ah yang harus dilaporkan karena telah menodai Islam atau memutar balikkan fakta dengan sangat luar biasa hingga berani menuduh murtad para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Walaupun dedengkot pempuan syiah kini bergabung dengan kafirin dan memprotes ketidak adilan pemerintah, menurutnya itu; namun sejatinya yang justru perlu diprotes ramai-rami oleh Umat Islam adalah dia dan dedengkot syiah lainnya yang telah menodai Islam.
Inilah sorotannya yang nyata.
***
BEBERAPA DATA PENISTAAN AGAMA OLEH JALALUDDIN RAKHMAT, DKK. (PENGURUS IJABI)
Oleh: KH. Muh Said Abd. Shamad, Lc
MUQADDIMAH

الحمد لله  و الشكر لله الصلاة و السلام على رسولله و على أله و أصحابه ومن ولاه …. أما بعد

Sesungguhnya Nabi saw telah memperingatkan para sahabat dan ummatnya tentang adanya perbedaan-perbedaan pendapat di dalam agama ini yang menyebabkan timbulnya berbagai aliran dan mazhab, dan bahwa diantara aliran dan mazhab itu ada yang sesat dan menyimpang yang berakibat neraka bagi penganutnya. Maka aliran dan mazhab yang benar dan selamat ialah yang mereka selalu berkomitmen berpegang teguh kepada sunnah Nabi saw dan sunnah para sahabat. Sabda Nabi saw:

…مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلَافًا كَثِيرًا فَعَلَيْكُمْ بسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ

“Dan siapa yang hidup diantara kamu maka ia akan melihat perselisihan yang banyak maka ikutilah sunnahku dan sunnah khulafaur rasyidin yang mendapat petunjuk.” {HR. AHMAD (IV/126-127), ABU DAWUD (NO. 4607), AT TIRMIDZI (NO. 2676), AD DARIMI (I/44), AL HAKIM (I/95)}
Juga Nabi saw bersabda:

… وَإِنَّ هَذِهِ الْمِلَّةَ سَتَفْتَرِقُ عَلَى ثَلَاثٍ وَسَبْعِينَ ثِنْتَانِ وَسَبْعُونَ فِي النَّارِ وَوَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ وَهِيَ الْجَمَاعَةُ

“Dan sesungguhnya agama ini akan berpecah belah menjadi 73 golongan, 72 golongan tempatnya di dalam neraka dan hanya satu golongan di dalam surga, yaitu Al Jama’ah.” {HR. ABU DAWUD (NO.4597), AHMAD (IV/102), AL HAKIM (I/128), AD DARIMI (II/241), AL BANI DALAM SILSILAH AL AHAADITS ASH SHAHIHAH (NO. 203-204)}
Al Jama’ah yang merupakan satu-satunya golongan yang selamat dari Neraka, adalah Jalan yang ditempuh Rasulullah saw bersama seluruh sahabatnya sebagaimana sabda Rasulullah saw:

…كُلُّهُمْ فِي النَّارِ إِلَّا مِلَّةً وَاحِدَةً :مَا أَنَا عَلَيْهِ وَأَصْحَابِي

“Semua golongan tersebut tempatnya di Neraka, kecuali satu (yaitu) yang aku dan para sahabatku berjalan di atasnya” {HR. TIRMIDZI (NO. 2641), AL HAKIM (I/129)}
Apa yang diprediksikan Nabi saw ini terbukti sejak dulu sepeninggal beliau saw sampai sekarang. Muncullah aliran-aliran yang menyimpang seperti Khawarij, Syi’ah, Jahmiah, Qadariah, Jabariah, Mu’tazilah, Murjiah dan lain-lainnya, dan sampai sekarang dengan nama yang sama atau dengan nama yang lain. Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang merupakan wadah ormas-ormas Islam, termasuk Muhammadiyah dan NUsejak awal didirikannya tahun 1975 sampai sekarang, dalam rangka menjaga umat dari akidah dan pemahaman serta praktek keagamaan yang meyimpang, telah mengadakan rapat dan sidang yang berulang kali, sehingga berhasil merumuskan fatwa dan rekomendasi berkaitan dengan aliran-aliran yang menurut ajaran Islam yang murni yaitu Al Quran dan Hadis yang  berdasarkan pada pemahaman dan pengamalan para salafus saleh yang dekat masanya dengan Nabi saw seperti sahabat Nabi saw, tabi’in, tabi-it tabi in, termasuk para imam-imam yang mu’tabar seperti imam Abu Hanifah, Malik, Syafi’i,  Ahmad bin Hanbal serta imam-imam lainnya.
Maka untuk memudahkan kaum muslimin pada umumnya dan ormas Islam pada khususnya menyikapi aliran-aliran yang berkembang ditengah-tengah masyarakat sekarang ini,  maka kami memuat fatwa serta rekomendasi MUI tentang aliran Syiah dan Nikah Mut’ah dengan tambahan beberapa data dan informasi untuk lebih mengenal bahaya Syi’ah dan mewaspadainya dan surat edaran  Depag. No: D/BA.01/4865/1983, Desember 1983
BEBERAPA DATA TENTANG SYI’AH DI MAKASSAR
Di Makassar ada ormas yang menganut paham Syi’ah, yaitu IJABI (Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia), yang diantara tokoh dan penulisnya ialah Dr. Jalaluddin Rakhmat (JR)-Ketua Dewan Syuro IJABI-, Emilia Renita (Istri JR), Supa Atha’na (Direktur Iranian Corner UNHAS), Ismail Amin (Mahasiswa Univ. Islam Al-Mushthafa Iran). Mari kita ikuti beberapa kutipan dari pernyataan mereka
  1. JALALUDDIN RAKHMAT (JR) DAN EMILIA RENITA
Banyak tulisan, editan dan ceramahnya yang sangat menjelek-jelekkan sahabat dantabiinbahkan melaknat dan mengkafirkan mereka, berdasarkan dalil (kutipan) yang lemah atau berdasarkan dalil yang dipahami secara salah atau data yang dimanipulasi, contoh:
  1. Syiah melaknat orang yang dilaknat Fatimah [1] Dan yang dilaknat Fatimah adalah Abu Bakar dan Umar.[2]
    1. Umar meragukan kenabian Rasulullah saw.[3]
    2. Para sahabat sering menentang pada saat Rasulullah saw masih hidup.[4]
    3. Utsman bin Affan bersama dengan sebagian besar sahabat lain lari dari medan perang uhud.[5]
    4. Para sahabat membantah perintah Nabi saw.[6]
    5. Para sahabat merobah-robah agama.[7]
    6. Para sahabat murtad.[8]
    7. Aisyah bermuka hitam, suka memoles pipinya dengan sejenis akar sebuah pohon sehingga berwarna merah, sehingga dengan itu beliau dijuluki Al Humairo (yang kemerah-merahan pipinya). Ia sangat pencemburu, dan suka membuat makar.[9] Na’udzu billah min dzalik
    8. Muawiyah tidak hanya fasik bahkan kafir, tidak meyakini kenabian.[10] Ia besama dengan Abu Sufyan dan Amr bin ash telah dilaknat oleh Nabi saw.[11]
    9. Abu Sufyan tidak percaya ada surga, neraka, hari perhitungan dan siksaan. Ia ingin memerangi Abu Bakar.[12]
    10. Khalid bin Walid membunuh Malik bin Nuwairah dan menikahi istrinya pada malam hari.[13]
    11. Amr bin Ash adalah anak dari hasil promiskuitas (ibunya digagahi oleh beberapa orang yang tidak jelas).[14]Ia membunuh Muhammad bin Abu Bakar, memasukkannya ke dalam perut bangkai dan membakarnya.[15]
    12. Ibnu Syihab Az Zuhri termasuk pencipta hadis maudhu’.[16]
    13. Said bin Musayyab tidak menyukai Ali bin Abi Thalib dan ia adalah khawarij munafiq.[17]
    14. Sufyan Ats Tsauri melakukan tadlis dan meriwayatkan dari para pendusta.[18]
    15. Marwan bin Hakam menyuruh Yazid untuk membunuh Imam Husein. Dialah yang bergabung dengan Muawiyah untuk membunuh para pecinta Ahlul Bait.[19]
    16. Tragedi Karbala merupakan gabungan dari pengkhianatan sahabat dan kelaliman musuh (Bani umayyah).[20]
    17. Banyak berbohong dalam tulisannya, sebagaiamana berikut:
    18. Sufyan Ats Tsauri melakukan tadlis dan meriwayatkan dari para pendusta.[21]
      1. Kontradiksi posisi Nabi Saw duduk di saat Abu Bakar jadi imam.[22]
      2. As-Sunh jauhnya puluhan kilometer.[23]
      3. Utsman tidak menikahi dua putri Nabi Saw, tapi dua wanita lain.[24]
      4. Muawiyah tidak suka mendengar adzan lantaran di dalam adzan disebut nama Nabi Muhammad Saw.[25]
      5. Di Harian Fajar[26] menghalalkan nikah mut’ah namun di Harian Tribun Timur[27]membantah menghalalkan nikah mut’ah.
      6. Perawi Shahih Muslim, Abdullah bin Wahab suka salah mengambil hadis.[28]
      7. Tidak ada yang bisa membaca di kabilah Bakr bin Wail.[29]
      8. Amr bin Ash tidak rela menghukum orang Nasrani yang mencaci-maki Nabi Muhammad saw karena dia tidak rela orang Nasrani dipukuli hanya karena memaki Nabi yang tidak dipercayainya.[30]
      9. Al Dzahabi (ulama’ yang hidup pada abad 8 Hijriyah) berbicara dengan Sahabat Rasulullah saw, Anas bin Malik ra (yang hidup di abad pertama hijriyah)[31]
      10. Kekejaman Muawiyah bin Abu Sufyan ketika berkuasa dan memerintah ulama untuk mengutuk Ali bin Abi Thalib di Mimbar-mimbar di setiap akhir khutbah mereka.[32]
      11. Rasulullah saw menangis karena berita dari Jibril bahwa cucunya akan dibunuh di Karbala.[33]
      12. Rumah Ali dan Fathimah dikepung, kemudian mereka disiksa seperti binatang.[34]
      13. Ali dikader khusus oleh Rasulullah saw dengan mengajarkannya berbagai macam ilmu (1000 bab ilmu pengetahuan) yang tidak diajarkan kepada sahabat yang lain untuk mempersiapkannya sebagai pelanjut misi yang akan meneruskan ajaran Islam sepeninggal Rasulullah saw.[35]
      14. Para Imam (versi Syi’ah) adalah Shirathal Mustaqim, Jalan yang lurus adalah jalannya Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib.[36]
      15. Bani Umayyah (Umar bin Sa’ad, Zar’ah bin Syarik dll) membasmi mazhab dan keluarga Ali (Husein bersama keluarganya) di Karbala.[37]
      16. Bani Umayyah membid’ahkan bacaan basmalah dengan jahr (keras) dalam al Fatihah ketika shalat karena kebencian mereka terhadap Imam Ali.[38]
      17. Ajaran Syiah yang ia sebarkan melalui tulisan-tulisannya adalah ajaran SESAT sesuai 10 kriteria ajaran sesat yang ditetapkan oleh MUI pada tahun 2007, satu kriteria saja yang masuk dalam 10 kriteria di atas maka ajaran itu sudah bisa dikatakan sesat;
      18. Merobah-merobah Rukun Iman dan Rukun Islam. Rukun Iman Syiah 5 (lima) yaitu Tauhid, Adalah, Nubuwah, Imamah, Maad, sedangkan Rukun Islam (buatan Syiah) ada 10 (sepuluh).[39]
        1. Menafsirkan Alquran tidak sesuai dengan kaidah tafsir. Menafsirkan Ahlul Bait hanya Ali, Fatimah, Hasan dan Husein sampai imam 12-nya.[40]
        2. Mengubah, menambah dan mengurangi pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan syariah, seperti mengamalkan 3 kalimat syahadat ditambah dengan wa asyhadu anna ‘Aliyyan waliyyullah, shalat wajib hanya 3 waktu dan juga tidak shalat jum’at.[41]
        3. Mengkafirkan yang bukan golongannya. disebut: yang tidak mengenal Imam mati jahiliyah, mati jahiliah berarti mati tidak dalam keadaan Islam.[42]
        4. Meyakini atau mengikuti akidah yang tidak sesuai dengan dalil syar’i, seperti akidah mereka bahwa Rasulullah saw adalah tajalliyat (pengejawantahan) Allah sendiri[43]dan juga  bahwa para imam merekalah yang memiliki dunia dan akhirat[44] dan Para imam mereka mengetahui yang ghaib.[45]
        5. JR telah menghalalkan Nikah Mut’ah (baca: zina)  dan beberapa mahasiswa (i) mempraktekkannya sejak dulu sampai sekarang, di Bandung, Makassar dan kota lainnya,[46]padahal para ulama sejak dahulu sampai sekarang dan MUI Pusat telah memfatwakan haramnya Nikah Mut’ah. JR di harian Fajar menulis: “Nikah Mut’ah memang boleh saja dalam pandangan agama karena masih dihalalkan oleh Nabi saw. Dan apa yang dihalalkan oleh Nabi saw, maka itu berlaku sampai kiamat. Tapi secara sosial, Mut’ah belum bisa diterima”  (Fajar, 25 Januari 2009) Emilia menulis : “Seperti dijelaskan pada dalill-dalil di bawah ini, nikah mut’ah disyariatkan dalam Al-Qur’an dan al-Sunnah. Semua ulama-apa pun mazhabnya-sepakat bahwa nikah mut’ah pernah dihalalkan di zaman Nabi saw. Mereka berikhtilaf tentang pelarangan nikah mut’ah. Syiah berpegang kepada yang disepakati dan meninggalkan yang dipertentangkan” (40 Masalah Syiah. Hal.217)
        6. Dr. Jalaluddin Rakhmat (JR, Ketua Dewan Syuro IJABI)  menulis dalam suatu makalahnya: “walhasil berdasarkan hadis ini dan banyak hadis yang tidak dicantumkan di sini, Syiah memilih Ahlul Bait sebagai rujukan mereka. Ahlus Sunnah memilih untuk mengikuti Maliki, Hanafi, Syafi’i dan Hambali mungkin dengan alasan-alasan tertentu. Saya tidak tahu apakah ada nash atau tidak untuk itu. Syiah memilih Ahlul Bait karena perintah Allah swt dan petunjuk Rasulullah saw, karena Al Quran dan Sunnah.” (Mengapa Kami Memilih Madzhab Ahlul Bait, hal 7). Jadi dapat dipahami mengikuti selain Ahlul Bait, seperti sahabat dan para imam yang empat tidak berdasarkan Al Quran dan Sunnah atau masih diragukan ada nash atau tidak untuk itu.
        7. 2.        SUPA ATHA’NA
Supa Atha’na (Direktur Iranian Corner Unhas, tokoh IJABI) menulis di harian Tribun Timur: “ Allah Taala mabbarattemu Muhamma’ mappenedding Ali mappugau Patima ttarimai (Allah Ta’ala yang bersetubuh, Muhammad yang merasakan, Ali yang berbuat, Fatimah yang menerimanya).
 Antara Allah, Rasulullah, Ali dan Fatimah adalah sebuah kemanunggalan atau dalam istilah tasawwuf disebut wahdatul wujud. Pengertian sederhana wahdatul wujud adalah bersatunya Tuhan dengan manusia yang telah mencapai hakiki atau dipercaya telah suci”  (Tribun Timur, 23 Jan 2009, Assikalaibineng, Refleksi Pemikiran Muslim Persia). Masih dalam tulisan yang yang sama Supa juga menulis: “Menjadikan Ali sebagai rujukan ilmu memang sesuatu yang niscaya bagi yang mengaku sebagai umat Muhammad karena Nabi Muhammad SAW sendiri bersabda: “Ana madinatul ‘ilm wa aliun babuha (Aku adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya)…Berdasarkan hadis, bila ingin masuk ke dalam kota ilmu maka adalah tindakan sopan dan santun harus masuk lewat pintu gerbangnya. Selain itu tercela”
  1. 3.        ISMAIL AMIN
Ismail Amin (Mahasiswa Mostafa International University Islamic Republic of Iran) menulis di harian Tribun Timur: “Saya sulit menerima jika dikatakan tanggung jawab penjelasan syariat pasca Rasul jatuh ke tangan para sahabat, sementara untuk contoh sederhana, sahabat sendiri berbeda pendapat bagaimana cara Rasulullah melakukan wudhu dan salat yang benar, padahal Rasul mempraktikkan wudhu dan salat bertahun-tahun di hadapan mereka… Ataupun tanggung jawab penafsiran Al Quran jatuh kepada keempat imam mazhab yang untuk sekedar menafsirkan apa yang dimaksud debu pada surah Al-Maidah ayat 6 saja sulit menemukan kesepakatan” Kemudian lanjut Ismail Amin: “Karenanya hikmah Ilahi meniscayakan adanya orang-orang yang memiliki kriteria seperti yang dimiliki Nabi Muhammad saw… juga berpotensi mendapat ilmu langsung dari Allah swt, ataupun melalui perantara sebagaimana ilham yang diterima Siti Maryam dan ibu nabi Musa as (Lihat Qs. Ali Imran :42, Thaha:38).
Mereka menguasai ilmu Al Quran sebagaimana penguasaan nabi Muhammad SAW sehingga ucapan-ucapan merekapun merupakan hujjah dan sumber autentik ajaran Islam…
Dengan pemahaman seperti ini maka jelaslah maksud dari penggalan hadis Rasulullah, Kutinggalkan bagi kalian dua hal yang berharga, Al Quran dan Ahlul Baitku. (HR Muslim). Bahwa keduanya Al-Quran dan Ahlul Bait adalah dua hal yang tak terpisahkan hingga hari kimat, memisahkan satu sama lain akibatnya adalah kesesatan dan diluar dari koridor ajaran Islam itu sendiri.”  (Tribun Timur 24 Oktober 2008, Kembali Kepada Al Quran dan Ahlul Bait).  Karena para sahabat dan imam mazhab tidak dipercaya menjelaskan ajaran Al Quran pasca Rasul, maka satu-satunya yang dipercaya ialah para Ahlul Bait yang ajarannya tidak mengandung perselisihan dan percekcokan.
  1. 4.        SYAMSUDDIN BAHARUDDIN (KETUA IJABI SULSEL)
  2. Mempopulerkan secara langsung atau tidak langsung Dr. Jalaluddin Rakhmat sebagai Guru Besar Komunikasi UNPAD Bandung (atau gelar Profesor), padahal menurut Prof.Dr. KH. Miftah Farid (ketua MUI Bandung), yang bersangkutan bukan guru besar UNPAD.
    1. Membantah bahwa JR dan IJABI tidak menjelek-jelekkan sahabat dan tidak menghalalkan nikah mut’ah,[47]padahal kedua hal itu, jelas dilakukan oleh JR dan IJABI.
    2. Ikut mendukung halalnya nikah mut’ah dengan mengatakan bahwa:” Janganlah kaum Sunni mengharamkan nikah mut’ah karena adanya wanita dan anak-anak yang terlantar, karena dalam nikah Sunni pun ada wanita dan anak-anak yang terlantar. Dan jika kaum Sunni mengatakan banyak hadis yang emlarang nikah mut’ah maka kami tegaskan bahwa kami memiliki segudang hadis yang menghalalkan nikah mut’ah. (Diskusi Ilmiah nikah mut’ah gedung IMMIM Ahad, 25-4-2010)
JR dalam kata pengantarnya terhadap buku “40 Masalah Syiah” yang menghalalkan nikah mut’ah berkata: “ secara khusus sebagai ketua dewan Syuro Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) kami berikan buku ini kepada seluruh anggota IJABI sebagai pedoman dakwah mereka. (40 Masalah Syiah. hal. 13)

[1]Emilia Renita AZ. 40 Masalah Syiah. Bandung: IJABI. Cet ke 2. 2009.  hal. 90
[2]Jalaluddin Rakhmat. Meraih Cinta Ilahi. Depok: Pustaka IIMaN, 2008. hal. 404-405
[3]Jalauddin Rakhmat. Sahabat Dalam Timbangan Al Quran, Sunnah dan Ilmiu Pengetahuan. PPs UIN Alauddin 2009. hal. 6
[4] Emilia Renita AZ. 40 Masalah Syiah. Bandung: IJABI. Cet ke 2. 2009. hal. 82
[5]Ibid. hal 79. Meskipun mereka lari dari medan perang, namun Utsman bin Affan dan sebagian sahabat lainnya tidak pantas dicela dan disebut-sebut lagi sebagai oarng yang menentang perintah Rasulullah saw karena mereka sudah diampuni oleh Allah swt, silakan lihat QS. Ali Imran: 155
[6]Jalauddin Rakhmat. Sahabat Dalam Timbangan Al Quran, Sunnah dan Ilmiu Pengetahuan. PPs UIN Alauddin 2009. hal. 7
[7]Jalaluddin Rakhmat. Artikel dalam Buletin al Tanwir Yayasan Muthahhari Edisi Khusus No. 298. 10 Muharram 1431 H.  hal. 3
[8]Ibid. hal. 4
[9]Ceramah Asyura Jalaluddin Rakhmat, Rec. 07 Arsip LPPI Perw. IndTim.
[10]Jalaluddin Rakhmat. Al Mushthafa (Manusia Pilihan yang Disucikan). Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2008. hal. 24
[11]Ibid. hal. 73
[12]Emilia Renita AZ. 40 Masalah Syiah. Bandung: IJABI. Cet ke 2. 2009.   hal. 84
[13] [14]Jalaluddin Rakhmat. Al Mushthafa (Manusia Pilihan yang Disucikan). Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2008.   hal. 14
[15]Emilia Renita AZ. 40 Masalah Syiah. Bandung: IJABI. Cet ke 2. 2009.   hal. 84
[16]Jalaluddin Rakhmat. Al Mushthafa (Manusia Pilihan yang Disucikan). Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2008.  hal. 145
[17]Ibid. hal. 101
[18]Ibid. hal. 138
[19]Jalaluddin Rakhmat. Meraih Cinta Ilahi (Belajar Menjadi Kekasih Allah). Depok: Pustaka IIMaN, 2008.  hal. 495
[20]Ibid. hal. 493
[21]Jalaluddin Rakhmat. Al Mushthafa (Manusia Pilihan yang Disucikan). Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2008. hal. 138
[22]Ibid. hal. 91
[23]Ibid. hal. 92
[24]Ibid. hal.164
[25]Ibid. hal. 16
[26]Minggu, 25 Januari 2009
[27]Selasa, 19 Juli 2011
[28]Jalaluddin Rakhmat. Al Mushthafa (Manusia Pilihan yang Disucikan). Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2008.   hal. 145
[29]Ibid. hal. 113
[30]Ibid. hal. 15
[31]Ibid. hal. 19-20
[32]Jalaluddin Rakhmat. Meraih Cinta Ilahi (Belajar Menjadi Kekasih Allah). Depok: Pustaka IIMaN, 2008. hal. 386 dan 471
[33]Ibid. hal. 485-486
[34]Ibid. hal. 422-423
[35]Ibid. hal. 388-390
[36]Ibid. hal. 531
[37]Ibid. hal. 428
[38]Jalaluddin Rakhmat. Al Mushthafa (Manusia Pilihan yang Disucikan). Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2008. hal. 19
[39]Emilia Renita Az. 40 Masalah Syiah. Bandung: IJABI. Cet ke 2. 2009.  Hal. 122,  rupanya mereka salah menulis angka dan menjadikan rukun Islam mereka lebih banyak yaitu 11, mungkin ingin kelihatan banyak .
[40]Jalaluddin Rakhmat. Mengapa Kami memilih Mazhab Ahlulbait a.s. Hal. 2
[41]Fatwa MUI Sampang Madura tentang kesesatan Syiah (2 Januari 2012) yang dibawa Tajul Muluk.
[42]Emilia Renita Az. 40 Masalah Syiah. Bandung: IJABI. Cet ke 2. 2009.  hal. 98
[43]Jalaluddin Rakhmat. Meraih Cinta Ilahi (Belajar Menjadi Kekasih Allah). Depok: Pustaka IIMaN, 2008. hal. 31
[44]Emilia Renita Az. 40 Masalah Syiah. Bandung: IJABI. Cet ke 2. 2009. hal. 123
[45]Ibid .hal. 125
[46]lihat pasien terakhir dari buku “Mengapa Kita Menolak Syiah” LPPI Pusat Jakarta. Hal 270-273, dan Skripsi Fakultas Psikologi UNM Makassar 2011. “Perempuan dalam Nikah Mut’ah”
[47]Harian Fajar, Minggu 6 Februari 2011 dan Harian Tribun Timur, Selasa 19 Juli 2011
(LPPIMAKASSAR.COM)
(nahimunkar.com)