Sumber : http://blogseotest.blogspot.com/2012/01/cara-memasang-artikel-terkait-bergambar.html#ixzz2HNYeE9JU

Pages

Blogroll

Sabtu, 30 Juni 2012

AURAD IMAM GHOZALI




Jaelanifernando@yahoo.co.id

Imam gozali dalam sehari_hari tidak pernah melupakan kewajibannya didalam membaca aurad.dari sebab itu beliau mencapai derajat yang sangat tinggi,bukan hanya dikalangan umat islam akan tetapi orang2 diluar islampun menghormatinya.beliau sangat dihormati dan disegani.

AURAD YANG BELIAU BACA ITU IALAH.

(1).Pada hari jum’at membaca= Yaa Alloh 1000x.(2).hari sabtu” laa ilaaha illalloh 1000x.(3).hari ahad”YAA HAYYU YAA QOYYUM 1000x.(4).hari senin” laa haula wa laa quwwata illa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim 1000x.(5)hari selasa” shollallohu ‘ala muhammad 1000x.(6).hari rabu” astagfirulloohal ‘azhiim 1000x.(7).hari kamis” subhanalloohil ‘azhiimi wa bi hamdihi 1000x.

KETERANGAN: Sebaiknya para sadulur jangan melupakan untuk melupakan waktu membaca aurad-aurad dalam usaha mendekatkan diri kepada Alloh.Terutama mengamalkan aurad imam gozali yang sudah tersohor faedahnya itu.yaitu untuk mencapai derajat yang mulia disisi Alloh.karena itu untuk keseimbangan batin kita untuk mendekatkan diri kepada alloh dan menanamkan ketenangan batin kita selama menuntut ilmu batin supaya lebih fokus dan yakin
معهد دار العلوم فدع مكيئ
Komentarku ( Mahrus ali ):
سُئِلَ عَنْ " إحْيَاءِ عُلُومِ الدِّينِ " و " قُوتِ الْقُلُوبِ " إلَخْ
الْجَوَابُ
. فَأَجَابَ : أَمَّا ( كِتَابُ قُوتِ الْقُلُوبِ ) و ( كِتَابُ اْلإِحْيَاءِ ) تَبَعٌ لَهُ فِيمَا يَذْكُرُهُ مِنْ أَعْمَالِ الْقُلُوبِ : مِثْلَ الصَّبْرِ وَالشُّكْرِ وَالْحُبِّ وَالتَّوَكُّلِ وَالتَّوْحِيدِ وَنَحْوِ ذَلِكَ . وَأَبُو طَالِبٍ أَعْلَمُ بِالْحَدِيثِ ، وَاْلأَثَرِ وَكَلاَمِ أَهْلِ عُلُومِ الْقُلُوبِ مِنْ الصُّوفِيَّةِ وَغَيْرِهِمْ مِنْ أَبِي حَامِدٍ الْغَزَالِيِّ وَكَلاَمُهُ أَسَدُّ وَأَجْوَدُ تَحْقِيقًا وَأَبْعَدُ عَنْ الْبِدْعَةِ مَعَ أَنَّ فِي " قُوتِ الْقُلُوبِ " أَحَادِيثَ ضَعِيفَةً وَمَوْضُوعَةً وَأَشْيَاءَ كَثِيرَةً مَرْدُودَةً . وَأَمَّا مَا فِي ( اْلإِحْيَاءِ ) مِنْ الْكَلاَمِ فِي " الْمُهْلِكَاتِ " مِثْلُ الْكَلاَمِ عَلَى الْكِبْرِ وَالْعُجْبِ وَالرِّيَاءِ وَالْحَسَدِ وَنَحْوِ ذَلِكَ فَغَالِبُهُ مَنْقُولٌ مِنْ كَلاَمِ الْحَارِثِ الْمُحَاسَبِيِّ فِي الرِّعَايَةِ وَمِنْهُ مَا هُوَ مَقْبُولٌ وَمِنْهُ مَا هُوَ مَرْدُودٌ وَمِنْهُ مَا هُوَ مُتَنَازَعٌ فِيهِ . و " اْلإِحْيَاءُ " فِيهِ فَوَائِدُ كَثِيرَةٌ ؛ لَكِنْ فِيهِ مَوَادُّ مَذْمُومَةٌ فَإِنَّهُ فِيهِ مَوَادُّ فَاسِدَةٌ مِنْ كَلاَمِ الْفَلاَسِفَةِ تَتَعَلَّقُ بِالتَّوْحِيدِ وَالنُّبُوَّةِ وَالْمَعَادِ فَإِذَا ذَكَرَ مَعَارِفَ الصُّوفِيَّةِ كَانَ بِمَنْزِلَةِ مَنْ أَخَذَ عَدُوًّا لِلْمُسْلِمِينَ أَلْبَسَهُ ثِيَابَ الْمُسْلِمِينَ . وَقَدْ أَنْكَرَ أَئِمَّةُ الدِّينِ عَلَى " أَبِي حَامِدٍ " هَذَا فِي كُتُبِهِ . وَقَالُوا : مَرَّضَهُ " الشِّفَاءُ " يَعْنِي شِفَاءَ ابْنِ سِينَا فِي الْفَلْسَفَةِ . وَفِيهِ أَحَادِيثُ وَآثَارٌ ضَعِيفَةٌ ؛ بَلْ مَوْضُوعَةٌ كَثِيرَةٌ . وَفِيهِ أَشْيَاءُ مِنْ أَغَالِيطِ الصُّوفِيَّةِ وَتُرَّهَاتِهِمْ . وَفِيهِ مَعَ ذَلِكَ مِنْ كَلاَمِ الْمَشَايِخِ الصُّوفِيَّةِ الْعَارِفِينَ الْمُسْتَقِيمِينَ فِي أَعْمَالِ الْقُلُوبِ الْمُوَافِقِ لِلْكِتَابِ وَالسُّنَّةِ ، وَمِنْ غَيْرِ ذَلِكَ مِنْ الْعِبَادَاتِ وَاْلأَدَبِ مَا هُوَ مُوَافِقٌ لِلْكِتَابِ وَالسُّنَّةِ مَا هُوَ أَكْثَرُ مِمَّا يَرِدُ مِنْهُ فَلِهَذَا اخْتَلَفَ فِيهِ اجْتِهَادُ النَّاسِ وَتَنَازَعُوا فِيهِ .
Ibnu taimiyah pernah di tanya tentang kitab Ihya` ulumid din dan Qutil qulub, lalu beliau menjawab :
Kitab qutul qulub dan Ihya` itu mirip dalam hal yang berkenaan dengan aktivitas hati seperti sabar, syukur, cinta, tawakkal, tauhid dll. Abu Thalib pengarang Qutul qulub lebih mengetahui tentang hadis, atsar dan perkataan ahli hati dari ahli tasawuf dan lainnya seperti Abu hamid al Ghozali. Perkataan beliau benar, lebih teliti dan terhindar dari bid`ah
Namun dalam kitab Qutul qulub terdapat banyak hadis lemah, palsu dan banyak persoalan yang tertolak. Untuk Ihya`dalam hal pembicaraan hal yang membinasakan  seperti congkak, riya`, hasud dan lainnya, kebanyakan di kutip perkataan Al haris al Muhasibi dalam kitab Arri`ayah. Keterangan Ghozali di dalamnya ada yang tertolak, hilaf atau  di terima, Juga ada banyak positifnya, juga ada yang  tercela – beberapa masalah yang   rusak dari perkataan ahli falsafah  yang berkaitan dengan tauhid, nubuwah dan hari akhir. Bila dia menyebut pengetahuan ahli tasawuf  seolah  mengambil  ilmu dari musuh untuk kaum muslimin  yang di beri pakaian Islam.
Sungguh banyak para imam yang ingkar kepada Abu hamid dalam kitab – kitabnya, lalu mereka bilang : Dia sakit karena kitab As syifa`, ya`ni  syifa Ibnu Sina dalam falsafah.

Dalam kitab Ihya `juga banyak hadis lemah, bahkan banyak yang palsu, juga banyak kekeliruan ahli tasawuf dan kebohongan mereka Juga ada perkataan guru sufiyah yang arif dan lurus dalam hal amaliyah hati yang cocok dengan al Quran dan hadis. Begitu juga ibadah dan adab yang cocok dengan kitab dan sunnah. Karena itu, banyak ulama yang hilaf tentang Ihya`. 
Ibnu taimiyah menyatakan lagi :   
كَأَبِي الْمَعَالِي وَأَبِي حَامِدٍ الْغَزَالِيِّ وَابْنِ الْخَطِيبِ وَأَمْثَالِهِمْ مِمَّنْ لَمْ يَكُنْ لَهُمْ مِنْ الْمَعْرِفَةِ بِالْحَدِيثِ مَا يُعَدُّونَ بِهِ مِنْ عَوَامِّ أَهْلِ الصِّنَاعَةِ فَضْلاً عَنْ خَوَاصِّهَا وَلَمْ يَكُنْ الْوَاحِدُ مِنْ هَؤُلاَءِ يَعْرِفُ الْبُخَارِيَّ وَمُسْلِمًا وَأَحَادِيثَهُمَا إلاَّ بِالسَّمَاعِ كَمَا يَذْكُرُ ذَلِكَ الْعَامَّةُ وَلاَ  يُمَيِّزُونَ بَيْنَ الْحَدِيثِ الصَّحِيحِ الْمُتَوَاتِرِ  عِنْدَ أَهْلِ الْعِلْمِ بِالْحَدِيثِ وَبَيْنَ الْحَدِيثِ الْمُفْتَرَى الْمَكْذُوبِ وَكُتُبُهُمْ أَصْدَقُ شَاهِدٍ بِذَلِكَ فَفِيهَا عَجَائِبُ .

Seperti Abul Ma`ali , Abu Hamid Al Ghozali, Ibnul Khathib dan sesamanya, termasuk orang – orang yang  tidak punya pengetahuan tentang hadis yang bisa dianggap sebagai orang – orang awam ahli hadis, apalagi termasuk orang yang sepesialis dalam hal itu. Seorangpun dari mereka tidak mengetahui Imam Bukhori, Muslim dan hadis – hadisnya kecuali hanya sekedar mendengar sebagaimana  orang awam lainnya. Mereka tidak bisa memisahkan antara hadis sahih mutawatir menurut ahli hadis dan hadis yang di buat – buat – hadis bohong. Kitab – kitab karyanya sebagai bukti hal itu. Dan di dalamnya banyak kisah – kisah yang nyeleneh 

Komentarku ( Mahrus ali ):
Saya jarang sekali baca kitab Ihya` dan saya kurang senang kepadanya, boleh di kata, tidak suka karena di dalamnya  banyak kekeliruan, penyimpangan sekalipun ada juga yang lurus. Saya tinggalkan, karena saya tidak mau mencampur aduk antara kebenaran dan kebatilan. Allah berfirman:
وَلَا تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ(42)
Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui.[1]


[1] Al Baqarah 42

SMS dari putra kiyai pesantren NU Garut


Pada tgl 29-06-2012 , jam 03:48:58 ada sms dari salah satu putra kiyai NU pengasuh pondok pesantren Garut sbb:
Bismillah, Ustadz adakah dalil yang shohih tentang kebolehan
 menyambung bacaan al Qur'an dengan selain al Qur'an sebagaimana 
di dalam hukum tajwid tentang penyambungan ta'awudz dengan 
Bismillah (waslul jami') 
Abu Zakiah 

Saya sms:
Setahu saya itu sekedar pendapat tanpa dalil .maaf hampir lupa 

Dia sms lagi:

Berarti kesimpulanya boleh di sambung atau tidak antara ta'wudz 
dengan bismillah / ayat al Qur'an, kalo tidak apakah termasuk bid'ah?
 Mengingat hal ini telah masyhur dalam kitab tajwid dan tdk ada yg 
mengoreksi, seakan2 hukum tajwid tdak termasuk hukum syari'at..
Yang tidak mengenal sunnah, bid'ah dll, kadang di sebutkan sunnah
 tp tnp dalil. Allohu A'lam. Jazzakumulloh khoiron katsiro 

Saya sms:
Ya.bila ada dalil kita ikut dalil,lihat namel.  64
Komentarku ( Mahrus ali ):

Ayatnya sbb:

قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Katakanlah: "Unjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu memang orang-orang yang benar".[1]
Jangan berkata tanpa ilmu , nanti akan menyesatkan  dan jangan banyak bicara.
Imam Syafii berkata dalam suatu syair :
قَالُوا سَكَتَّ وَقَدْ خُوْصِمْتَ
 قُلْتُ لَهُمْ إِنَّ اْلجَوَابَ لِبَابِ الشَّرِّ مِقْتَاحٌ
الصُّمْتُ عَنْ جَاهِلٍ أَوْ أَحْمَقَ شَرَفٌ
 وَفِيْهِ أَيْضًا لِصَوْنِ اْلعِرْضِ إِصْلاَحٌ
أَمَا تَرَى اْلأُسْدَ: تُخْشَى وَهِيَ صَامِتَةٌ
 وَاْلكَلْبُ يَخْشَى لَعَمْرِي وَهُوَنَبَّاحٌ
Mereka berkata : Kamu diam pada hal kamu di debat
Aku menjawab kepada mereka ; sesungguhnya menjawabnya  adalah kunci pintu kejelekan
Diam terhadap orang  bodoh atau dungu adalah kemuliaan
Dan itu memperbaiki untuk memelihara kehurmatan
Apakah kamu tidak melihat singa – singa di takuti sekalipun diam
Demi hidupku ! anjing takut sekalipun menyalak

Ilmu tsjwid adalah ilmu karangan manusia , ya`ni kebanyakan tidak ada keterangan   dalilnya , dan kita ini di haruskan mengatakan sesuatu tentang agama  harus berdalil , jangan berpendapat doang .
Imam Bukhori membikin bab :
بَاب مَا كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُسْأَلُ مِمَّا لَمْ يُنْزَلْ عَلَيْهِ الْوَحْيُ فَيَقُولُ لَا أَدْرِي أَوْ لَمْ يُجِبْ حَتَّى يُنْزَلَ عَلَيْهِ الْوَحْيُ وَلَمْ يَقُلْ بِرَأْيٍ وَلَا بِقِيَاسٍ لِقَوْلِهِ تَعَالَى ( بِمَا أَرَاكَ اللَّهُ )
Nabi SAW ditanya tentang sesuatu yang tiada dalilnya dalam al Quran  lalu beliau berkata  :” Tidak tahu “  atau tidak menjawab hingga wahyu diturunkan . Beliau tidak berpendapat atau menggunakan  qiyas  karena Allah berfirman :
إِنَّا أَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِتَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ بِمَا أَرَاكَ اللَّهُ وَلَا تَكُنْ لِلْخَائِنِينَ خَصِيمًا
Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat,[2]


Dia sms lagi:
Terima kasih ustadz, jazzakumulloh khoiro katsiro,Abu Zakiah Adi Hikmat – Garut
Saya sms:
Allohu yujzik
Bacalah lagi diblog ke dua : www.mantankyainu2.blogspot.com
 Mau telp atau sms: 085852588175. 03140158866. 088803080803.. sms langsung ke laptop 08819386306.

[1] Namel 64
[2] Annisa` 10.

Senin, 25 Juni 2012

Sekolah kufur bukan sekolah Islam


SURYA Online, SURABAYA - Ribuan siswa mulai berebut kursi Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) di Surabaya Selasa (26/6/2012) pagi ini. Selama dua hari hingga Rabu (27/6/2012) besok, mereka akan mengikuti tes masuk di sekolah bergengsi ini.

Tidak seperti daerah lain yang memberlakukan biaya mahal untuk RSBI, Surabaya menggratiskan sekolah ini. Baik biaya investasi maupun operasional pendidikan di sekolah ini nol rupiah. Kecuali biaya personal (pribadi siswa) harus mencukupi sendiri untuk kebutuhan buku dan alat tulis lain.

Tercatat 8.196 peserta akan mengikuti tes masuk. Mereka akan berebut kursi sebanyak 1.976 kursi. Kursi ini untuk SMP dan SMA RSBI. Ada tiga SMP RSBI di Surabaya, yakni SMPN 1, SMPN 6, dan SMPN 26. Masing-masing pagu mereka adalah 342 dan 266.

Sementara lima RSBI yang akan menjadi rebutan ribuan siswa adalah SMAN 1 (pagu 190), SMAN 2 (342), SMAN 5 (342), SMAN 13 (152), SMAN 15 (418), SMAN 19 (152), SMAN 20 (152) dan SMAN 21 (228).

"Tahun ini kita menambah pagu untuk setiap sekolah RSBI. Bahkan SMAN 15 menambah satu kelas. Satu kelas RSBI berisi 38 siswa," terang Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Ikhsan.

Komentarku ( Mahrus ali ):

Sekolah RSBI itu saya kira sekolah Islami, tahu – tahu gaya yang di ikutinya adalah sekolah kufri – sekolah bergaya kafir la`natullah alaih. Aneh untuk mendapat laknat Allah , orang – orang berebutan, sama dengan berebutan untuk menyenangkan setan, membencikan Allah. Mereka gembira  di terima dalam sekolah tersebut, mestinya seorang muslim akan sedih karenanya. Bahklan menghindario sekolah semacam itu yang  menginjak – injak ajaran agama Islam  dan menjunjung tinggi ajaran pluralisme yang kufur. Sekolah campur baur antara lelaki dan perempuan, aurat wanita yang mestinya di tutu, malah di suruh seragam sekolah yang intinya sama dengan ayo berdisiplin dalam durhaka kepada Allah untuk taat kepada setan manusia atau jin. Saya ingat ayat ini:
وَتَرَى كَثِيراً مِّنْهُمْ يُسَارِعُونَ فِي الإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَأَكْلِهِمُ السُّحْتَ لَبِئْسَ مَا كَانُواْ يَعْمَلُونَ ﴿٦٢﴾
062. Dan kamu akan melihat kebanyakan dari mereka (orang-orang Yahudi) bersegera membuat dosa, permusuhan dan memakan yang haram. Sesungguhnya amat buruk apa yang mereka telah kerjakan itu.  Al Maidah

Senin, 18 Juni 2012

Sukses dengan sholawat


صَلَوَاتٌ لِحُصُوْلِ الْمَرَامْ
Shalawat lihushulil maram
Shalawat agar tercapai tujuan

Para santri dan santriwati terbiasa dan bahkan orang awam pun tak tertinggal dengan alunan syair



اَلَّلهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ   مُحَمَّدْ وَحَصِّلْ بِهِ فِى اْلمَرَامْ
Ya Allah! berilah rahmat dan salam kepada Muhammad. Dan dengannya jadikanlah tujuan kami tercapai.
Komentarku ( Mahrus ali ): Tercapainya tujuan itu dengan keutamaan dari Allah SWT. bukan karena Muhammad  atau kedudukannya. Ada suatu hadits sebagai berikut:
Zaid bin Khalid al-Juhani a  berkata, “Suatu malam hujan turun,  paginya  Rasullullah  menjalankan shalat Subuh di Hudaibiyah.  Rasullullah   bersabda, ‘Allah SWT.  berfirman :
أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِي مُؤْمِنٌ بِي وَكَافِرٌ فَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِي وَكَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ وَأَمَّا مَنْ قَالَ بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا فَذَلِكَ كَافِرٌ بِي وَمُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ *
Diantara hambaku pagi ini ada yang mukmin, ada pula yang kafir. Orang yang berkata “Kami diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah berarti mukmin kepada-Ku dan kafir terhadap bintang. Orang yang berkata ‘Kami  diberi hujan karena bintang ini dan itu, dia kafir kepada-Ku  dan beriman kepada bintang. Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa shalat Subuh tersebut di Hudaibiyah.”[1] 
Jadi tidak diperkenankan menyatakan hujan turun dengan bintang, doa terkabul dengan Muhammad dan lain sebagainya, tapi katakan karena karunia  dan rahmat Allah.
Dalam ayat lain, Allah SWT. berfirman:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ وَمَنْ يَتَّبِعْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ فَإِنَّهُ يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ مَا زَكَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ أَبَدًا وَلَكِنَّ اللَّهَ يُزَكِّي مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya setan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”[2]

 سَلاَمٌ عَلىَ مَنْ أَتىَ ذَا اْلَمَقَامْ  بِقَلْبٍ سَلِيْمٍ وَجِدِّ احْتِرَامْ
Kesejahteraan untuk orang yang datang ke maqom ini dengan hati bersih dan memuliakan yang sungguh
فَطُوْبَى لِمَنْ بِالْكِتَابِ اْلكَرِيْم    تَعَلَّمَ طُوْلَ الْحَيَاةِ وَدَامْ
Bahagialah bagi orang yang mempelajari al-Quran yang mulia selama hidupnya.
وَعَلَّمَهُ النَّاسَ مُدَّةَ حِيْن       وَفِي كُلِّ يَوْمٍ تَلاَ بِالدَّوَامْ
Lalu di suatu saat diajarkan kepada manusia dan mau membacanya dengan kontinyu tiap hari.
وَأَمَّلَ مَعْنَاهُ حَيْثُ اهْتَدَى   فَيَعْمَلُ مَا اقْتَضَى كُلَّ اهْتِمَامْ
Dia mau meresapi artinya dan mendapat petunjuk dari padanya. Dan mau mengerjakannya dengan sungguh dan penuh perhatian.
كَذاَك َإِلَى مَوْتِهِ لَا يَزَالْ   إِلَى قَبْرِهِ حَجَّ خَلْقٌ كِرَامْ
Sedemikian ini, dia lakukan sampai tutup usia, akhirnya banyak orang–orang mulia pergi ke kuburannya.
وَفِى الْحَشْرِ يُدْعَى بِغَيْرِ حِسَابْ  فَيَدْخُلُ جَنَّةَ رَبِّ اْلاَنَامْ
Di Mahsyar kelak, dia  akan dipanggil tanpa hisab untuk masuk ke surga.
وَفِيْهاَ الرِّضَا مَعَهُ حُوْرٌ عِيْن  يَطُوْفُ عَلَيْهِ أَحَبُّ اْلغُلَامْ
Di dalamnya, dia mendapatkan kerelaan dari Allah, dan bidadari. Pemuda  yang paling dicintai akan mengelilinginya sebagai pelayan.
فَيَا رَبِّ نَوِّرْ بِهِ قَلْبَنَا  وَزَيِّنْ وَبَيِّضْ لَنَا فِى الْخِيَامْ
Wahai Tuhanku! Berilah cahaya hati kami dengan al-Quran, hiasilah, dan putihkan kami di kemah.
Komentarku ( Mahrus ali ): Bisa juga diartikan dengan “Muhammad berilah cahaya hati kami dan hiasilah kami di kemah”.  Doa dengan cara yang seperti ini saya tidak menjumpai dalilnya, para sahabat dan Rasulullah  tidak mengajarkannya  dan tidak mengerjakan.  Ibnu Taimiyah berkata:
وَأَمَّا الرَّجُلُ إِذَا أَصَابَتْهُ نَائِبَةٌ أَوْ خَافَ شَيْئًا فَاسْتَغَاثَ بِشَيْخِهِ، يَطْلُبُ تَثْبِيْتَ قَلْبِهِ مِنْ ذَلِكَ الْوَاقِعِ، فَهَذَا مِنَ الشِّرْكِ، وَهُوَ مِنْ جِنْسِ دِيْنِ النَّصَارَى؛ فَإِنَّ اللّه هُوَ الَّذِى يُصِيْبُ بِالرَّحْمَةِ وَيَكْشِفُ الضُّرَّ،
Adapun seorang lelaki bila tertimpa penderitaan atau takut sesuatu, lalu  berdoa dengan bertawasul dengan gurunya untuk minta kemantapan hati atas kasus yang dialami. Ini termasuk syirik. Hal ini mirip dengan ajaran agama Nasrani. Sesungguhnya hanya Allahlah yang akan memberikan musibah dengan rahmat-Nya  dan melenyapkan bahaya.[3]
بِنُوْرِهِ أَتْمِمْ لَناَ نُوْرَنَا    وَسَهِّلْ بِهِ أَمْرَناَ مَا يُضَامْ
Dengan cahaya al-Quran, sempurnakanlah cahaya kami, permudahlah urusan kami yang membikin derita. 
Komentarku ( Mahrus ali ): Ada orang yang mengartikan:
Dengan cahaya Muhammad , sempurnakanlah cahaya kami, permudahlah urusan kami yang membikin derita.  Syair seperti itu mirip dengan syair Imam Bushiri sebagai berikut:
مَاسَامَنَي الدَّهْرُ ضَيْماًوَاسْتَجَرْتُ بِهِ     إِلاَّ وَنِلْتُ جِوَاراً مِنْهُ لَمْ يُضَمِ
Setiap  zaman  menganiaya  aku lalu aku minta perlindungan dengan  Nabi Muhammad,  aku pun  dapat  keselamatan  dan perlindungan.
Keterangan: Kesyirikan di sini minta perlindungan kepada Nabi Muhammad  ketika tertimpa musibah.
وَوَسِّعْ لَناَ رِزْقنًا طَيِّبًا  حَلاَلاً وَبَارِكْهُ غَيْرَ انْقِسَامْ
Perluaslah rezeki kami yang baik dan halal, berilah berkah tanpa di bagi – bagi.

وَبَلِّغْ جَمِيْعَ مَقَاصِدِنَا    وَيَسِّرْ لَناَ حَجَّ بَيْتِ الْحَرَامْ
Seluruh cita – cita kami bikinlah tercapai, permudahlah kami untuk menunaikan haji ke baitul haram.
وَهَوِّنْ بِهِ سَكَرَاتِ الْمَمَاتْ   أَمِتْنَا بِخَيْرٍ وَحُسْنِ الْخِتَامْ
Permudahkan sakarat maut kami karena Muhammad, matikan kami  denga n baik dan husnul khatimah.
Komentarku ( Mahrus ali ): kasidah terakhir ini termasuk tawasul kepada Rasulullah   yang sudah meninggal dunia, dan ini barang baru, yakni bid’ah, tidak boleh dilakukan  dilakukan, karena ada hadits:
وَِايَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الاُ مُوْرِفَاِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ
“Berhati-hatilah terhadap ajaran baru ( yang tidak berdasarkan hadits dan al-Quran). Sesungguhnya seluruh ajaran baru itu bid’ah  dan setiap bid’ah adalah sesat.”[4]
Sang penyair berkata:

وَحَمْدًا وَشُكْرًا عَلىَ كُلِّ حَالْ   صَلاَةً وَسَلاَمًا بِأَزْكَى السَّلاَمْ
Aku selalu memuji dan bersyukur setiap keadaan, begitu juga shalawat dan salam yang terbaik.
وَقَدْ نَظَّمَ الْبيَيْتَ عَبْدُ الِالَهْ   عُمَرُ ابْتِغَاءَ الرِّضَا بِالتَّمَامْ
Kasidah–kasidah tersebut disusun oleh hamba Allah, Umar, untuk mencari ridha-Nya dengan sempurna.[5]



[1]  Muttafaq  ‘alaih, Shahih al-Bukhari (867).
[2] Surat al-Nur:21.
[3] Majmu` Fatawa, bab ketiga dari bab Tawasul.
[4] Sunan Abi Dawud  dalam bab Al-Sunnah, nomor  4607. Sunan al-Tirmidzi dalam bab Ilmu, no. 2678. Hadits sahih. Imam Ahmad meriwayatkannya  dalam kitab Musnad  (4/126–127). Ibnu Majah dalam kitab Al-Muqaddimah  nomor  42. Bab. : Mengikuti  perilaku khulafaur rasyidin.


[5] Kasidah ini dikutip dari buku  “Kumpulan Qosidah Terpopuler Abad ini”  hal. 22.

Minggu, 17 Juni 2012

Kisah tentang maulid penuh kedustaan

Hani` al makhzumi berkata:
لَمَّا كَانَتِ اللَّيْلَةُ الَّتِي وُلِدَ فِيْهَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِرْتَجَسَ إِيْوَانُ كِسْرَى ، وَسَقَطَتْ مِنْهُ أَرْبَعَ عَشْرَةَ شُرْفَةً.  وَخَمِدَتْ نَارُ فَارِسَ ، وَلَمْ تُخْمَدْ قَبْلَ ذَلِكَ بِأَلْفِ عَامٍ ،
Pada malam Rasulullah   di lahirkan, maka  istana Kisra goncang dan empat belas balkonnya  runtuh  dan api persia  padam, pada hal   seribu tahun sebelumnya  tidak pernah padam.
Itulah kisah yang terdapat dalam diba` yang sering di baca oleh masarakat kita.


DHB Wicaksono  menulis sbb:
Pengantar
Kitab Mawahibul Laduniyyah bil Minah al-Muhammadaniyyah (Karunia Ilahiah dalam Bentuk Karunia Muhammadaniyyah) ditulis oleh Imam Ahmad Shihabuddin ibn Muhammad ibn Abu Bakr al-Qastallani (wafat 923H/1517 M), seorang ahli hadits yang mengarang syarah Sahih Bukhari (Irsyad as-Sari). Kitab Mawahib karangan beliau ini adalah kitab yang berisi biografi Nabi Muhammad sall-Allahu ‘alayhi wasallam.

===============================================
A’uudzu billahi minasy syaithanirrajiim
Bismillahirrahmanirrahiim
Wassholatu wassalamu ‘ala asyrafil anbiyaa-i wal Mursaliin Sayyidina
Muhammadin wa ‘ala aalihi wasahbihi ajma’in
dari
Mawahib al-Laduniyyah bi al-Minah al-Muhammadaniyyah[*]
(Karunia Ilahiah dalam Bentuk Karunia Muhammadaniyyah)
oleh Ahmad Shihab Al Deen Al Qastallani
Kelahiran Ajaib dari Muhammad sall-Allahu ‘alayhi wasallam (bagian 2)
Di antara keajaiban-keajaiban kelahiran Nabi sall-Allahu ‘alayhi wasallam telah diriwayatkan
pula oleh Ya’qub ibn Sufyan, dengan rawi-rawi yang hasan, dalam Fath
Al Bari [1]. Ia berkata bahwa Istana Kisra, kaisar dari Persia berguncang
dan empat belas balkonnya runtuh; air Danau Tiberia menguap habis;
api Persia padam (menurut berbagai riwayat, api ini telah menyala non-
stop selama seribu tahun); dan di Langit keamanan diperketat, dengan
dipenuhi lebih banyak penjaga dan bintang penembak yang mencegah
setan bersembunyi di sana untuk mencuri berita-berita langit.
Menurut suatu riwayat dari Ibn ‘Umar (RA) dan yang lain, Nabi
Muhammad sall-Allahu ‘alayhi wasallam dilahirkan dalam keadaan telah terkhitan dan tali
pusarnya telah terputus. Anas (RA) meriwayatkan bahwa Nabi sall-Allahu ‘alayhi wasallam
bersabda, “Salah satu dari tanda-tanda kehormatan yang telah
dikaruniakan Tuhanku adalah bahwa aku dilahirkan dalam keadaan
terkhitan, dan tak seorang pun melihat bagian pribadiku.”[1]

Ihsan AM Hasibuan mencantumkan  kisah tsb dalam artikelnya " Bukti Kerasulan Nabi Muhammad Saw tanpa komentar sahih, lemah atau hasan[2]. Dan  dalam encyplopedi karya tulis Syaikh Muhammad bin Abd Wahab, kisah padam nya api di Persia dan istana raja Kisra goncang juga di cantumkan tanpa komentar derajatnya  [3]


Syaikh Athiyah Salim dari saudia  berkata:
Banyak kejadian ketika Rasulullah   di lahirkan, antara lain istana Kisra terpecah, dan bekas ini tampak sampai sekarang.  

Istana Kisra yang terpecah temboknya.  di Al Madain – Baghdad

Dari gambar itu tampak sekali bagian yang retak tembok istana Kisra. 

  
Uang emas bergambar Kisra  raja persia
Panglima Islam Sa`ad bin Abu Waqqas ketika masuk Istana  Kisra membaca ayat:
كَمْ تَرَكُوا مِنْ جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ(25)وَزُرُوعٍ وَمَقَامٍ كَرِيمٍ(26)وَنَعْمَةٍ كَانُوا فِيهَا فَاكِهِينَ(27)كَذَلِكَ وَأَوْرَثْنَاهَا قَوْمًا ءَاخَرِينَ
Alangkah banyaknya taman dan mata air yang mereka tinggalkan,dan kebun-kebun serta tempat-tempat yang indah-indah,dan kesenangan-kesenangan yang mereka meni`matinya,demikianlah. Dan Kami wariskan semua itu kepada kaum yang lain[1]

Syaikh Athiyah Salim melanjutkan perkataannya, ketika kami datang ke Mada`in, dan kami  datang ke istananya, aku melihat, tahu – tahu tembok yang retak setinggi  sepuluh meter.   Dan Istana sendiri  tingginya  20  meter.  Tembok bagian bawah lebarnya dua meter  dan di bagian atas lebarnya  setengah meter.  
Saya pikirkan retak itu, tahu – tahu  bagian kebudayaan di kedutaan Saudi arabia  berkata:  Apakah yang kamu cari wahai fulan !
Aku berkata: Aku ingin  tahu arah kiblat – arah Mekkah.  
Dia mengisaratkan kepada  tembok yang retak itu.  
Saya katakan: Ya, Allahu akbar.  
Dia berkata:  Ada apa ?
Aku berkata: Retak ini  lama, sebab ada hadis  yang menyatakan  retak tembok itu ketika Rasulullah   di lahirkan
Lalu beberapa pejabat pariwisata  di sana  di  tanya, kapan hal itu terjadi ?
Mereka  berkata: Kita di lahirkan dan retak itu sudah ada, dan secara  historis kami tidak mengerti.  Jadi  retak ini  sudah ada di istana  itu sampai sekarang [2].
Doktor Ridwan Rusydi mencantumkan kisah itu dalam artikelnya " Maulid " [3]


Komentarku ( Mahrus ali ):
Orang – orang  baghdad sendiri tidak mengerti tentang sejarah retaknya bangunan tsb, dan nenek moyang mereka  tidak menceritakan bahwa retak itu  ketika Rasulullah   di lahirkan, bahkan  orang yang bertanggung jawab tentang  wisata sendiri tidak mengerti asal usul  dan sejarah  retaknya istana itu, lalu  bagaimanakah orang Saudi bisa menentukan bahwa retaknya  itu ketika Rasulullah   di lahirkan. Pada  hal kisah tsb bukan hadis tapi cerita  Hani` al mahzumi yang belum tentu benar.  
Tentang kapan retaknya, tidak bisa di katakan  ketika Nabi    di lahirkan dan itu butuh data yang akurat dan refrensinya tidak ada untuk masalah itu.  
قَالَ ابْنُ عَسَاكِرَ: حَدِيْثٌ غَرِيْبٌ لاَ نَعْرِفُهُ إِلاَّ مِنْ حَدِيْثِ مَخْزُوْمٍ عَنْ أَبِيْهِ تَفَرَّدَ بِهِ أَبُو أَيُّوبَ الْبَجَلِي: أَيْ وَمَا تَفَرَّدَ بِهِ لاَ يُحْتَجُّ بِهِ
Ibnu Aasakir berkata: Hadis nyeleneh  kami tidak mengetahuinya  kecuali dari  hadis Makhzum dari ayahnya  dan  hanya  Abu Ayyub al bajali yang meriwayatkannya   Dan ia tidak bisa di buat hujjah  bila sendirian.  [4] Jadi kisah itu tidak valid dan tidak usah di percaya.
Abu Nuaim sendiri meriwayatkannya  tapi kurang percaya padanya.  Beliau memang suka meriwayatkan hadis – hadis mungkar, bahkan palsu  tanpa komentar  di harapkan  orang – orang akan mengetahui derajat hadis dari sanadnya.  
Mereka mengeritik Abu Nuaim dan Ibnu mandah, dan masing – masing di keritik karenanya 
Dzahabi menyatakan: Saya tidak menerima perkataan keduanya, aku tidak tahu dosa besar karena  keduanya meriwayatkan  hadis – hadis palsu  tanpa komentar.  [5]


Bangunan ini dekat dengan istana Kisra, ia sebagai benteng  lima puluh km  dari Karbela` Ia berada di barat daya  Karbela`. Ia sebelah darat daya  dari Bagdad, jaraknya  sekitar 83 km.  




[1] Ad dukhon 26- 28
[2] Pelajaran Syaikh Athiyah Salim  hal 11/26
[4] Majalah al manar m 861/8
[5] Majalah al manar m 861/8


 



[1] www.muslimdelft.n
[2] amanhasibuan.blogspot.com
[3] Mausuah muallafat syaikh Muhammad bin Abd Wahab  50/8