Sumber : http://blogseotest.blogspot.com/2012/01/cara-memasang-artikel-terkait-bergambar.html#ixzz2HNYeE9JU

Pages

Blogroll

Minggu, 30 Juni 2013

SUNNAH adalah pemersatu ummat ini. BIDAH bid’ah adalah sebab perpecahan dan percerai-beraian umat Islam.

Abdurrohman Abu Zahra Jihan menulis: 1 Juli 9:16
SUNNAH adalah pemersatu ummat ini.
BIDAH bid’ah adalah sebab perpecahan
dan percerai-beraian umat Islam.
MAKA DARI ITU"
*JANGAN ADA BID'AH DIANTARA KITA*

karena
Bid’ah memiliki banyak dampak negatif dan
konsekuensi yang jelek, diantaranya adalah:
1. Menimbulkan konsekuensi pendustaan
terhadap firman Allah (yang artinya), “Pada
hari ini telah Aku sempurnakan bagi kalian
agama kalian.” (QS. Al-Ma’idah: 3). Karena
apabila seorang datang dengan membawa
bid’ah dan dianggap termasuk dalam
agama, maka itu artinya agama ini belum
sempurna!
2. Konsekuensi bid’ah adalah celaan terhadap
syari’at Islam bahwa ia belum sempurna,
kemudian baru sempurna dengan adanya
bid’ah yang dibuat oleh pelaku bid’ah itu
3. Konsekuensi bid’ah pula adalah celaan bagi
seluruh umat Islam sebelumnya yang tidak
melakukan bid’ah ini bahwasanya agama
mereka tidak sempurna atau cacat, maka
hal ini adalah dampak yang sangat
membahayakan!
4. Dampak bid’ah adalah orang yang sibuk
dengannya niscaya akan tersibukkan dari
melakukan hal-hal yang sunnah (ada
tuntunannya). Sehingga mereka
meninggalkan amalan yang ada
tuntunannya dan sibuk dengan amalan yang
tidak diajarkan.
5. Munculnya bid’ah adalah sebab perpecahan
dan percerai-beraian umat Islam. Karena para
pembela bid’ah akan mengatakan bahwa
merekalah yang berada di atas kebenaran
sedangkan kelompok lain salah. Begitu pula para
pembela kebenaran akan mengatakan bahwa
merekalah yang berada di atas kebenaran
sedangkan pelaku bid’ah itu adalah sesat,
sehingga terjadilah perpecahan diantara umat
(lihat Syarh al-’Aqidah al-Wasithiyah oleh Syaikh
al-Utsaimin [2/316-317])

masih ingatkan hadist ini
Dari Ummul Mukminin Ummu Abdillah ‘Aisyah
radhiyallahu’anha beliau berkata: Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam
bersabda, “Barangsiapa yang mengada-adakan
suatu perkara di dalam urusan [agama] kami ini
yang bukan berasal darinya, maka ia pasti
tertolak.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Di dalam riwayat Muslim, “Barangsiapa yang
melakukan suatu amalan yang tidak ada
tuntunannya dari kami, maka ia pasti tertolak.”
maka dari itu "JANGAN ADA BIDAH DIANTARA
KITA"
Komentarku ( Mahrus ali): 
Memang begitulah sejarah umat dari masa ke masa dan dari tempat ke tempat lain, mulai dulu hingga sekarang. Ketika umat masih bersama dengan nabinya, maka  umat berpecah menjadi dua, ada yang menentang dan ada yang patuh. Ada yang taat kepada tuntunan dan ada yang membikin kebid`ahan. Dan beruntunglah orang yang taat dan celakalah orang yang menentangnya. Allah berfirman :
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَخْشَ اللَّهَ وَيَتَّقْهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ(52)
Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan. Nur.
Setelah berganti dari generasi ke generasi, dan sudah jauh masanya dengan Rasul, maka banyak kebid`ahan dan sedikit sunnah, banyak kekeliruan dan sedikit kebenaran. Kesalahan tampak nyata dan kebenaran terpendam. Penegak kesalahan di puja dan penegak tuntunan di ejek. Cocok sekali dengan ayat sbb:
فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا(59)
Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan.
إِلَّا مَنْ تَابَ وَءَامَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَأُولَئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُونَ شَيْئًا(60)
kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh, maka mereka itu akan masuk surga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun. Maryam

Mau nanya hubungi kami:
088803080803.( Smart freand) 081935056529 ( XL )
Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1
                           Waru Sidoarjo. Jatim.


 

Sabtu, 29 Juni 2013

Surat Terbuka Untuk Karni Ilyas Terkait ILC Episode Syiah Sampang

Hendri Intifadha 29 Juni 22:53
Surat Terbuka Untuk Karni Ilyas Terkait ILC Episode Syiah Sampang
========================

Terkait acara Indonesia Lawyer Club (ILC) dua hari lalu dengan tema “Syiah diusir, Negara ke mana?” telah mengakibatkan sejumlah tokoh Islam dan aktivis geram. Pasalnya, dalam acara yang ditonton oleh jutaan rakyat Indonesia tersebut, sangat sarat dengan aroma advokasi keberadaan Syiah sebagai aliran yang notabene telah menistakan agama Islam (melanggar pasal 156a KUHP). Analisis tersebut senada dengan apa yang disampaikan oleh wartawan sebuah media Islam, Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi dalam akun twitternya @PizaroNT.

“Minimal ada enam catatan yang bisa kita suguhkan untuk mengkritik acara ILC malam ini :

1. Dari Judul yang dipilih Karni Ilyas dalam Indonesia Lawyers Club yang disiarkan Tv One.

Judul “Syiah Diusir, Negara Kemana” jelas menunjukkan Tv One berada dalam posisi mengadvokasi Syiah. Dengan posisi ini, Tv One berpihak kepada Syiah tanpa melihat fakta penodaan ajaran agama yang dilakukan Syiah di Sampang. Makanya dari awal aneh, acara yang biasanya banyak dihadiri pengacara tiba-tiba saja berubah dengan dominasi tokoh-tokoh Syiah, Padahal jika Karni fair, dia seharusnya mengundang tim ahli untuk membahas penodaan agama oleh kelompok Syiah di Sampang.

2. Dari awal Karni Ilyas sudah mempersempit peluang terungkapnya kebenaran.

Dengan memblock ILC untuk tidak membahas perbedaan ajaran Islam-Syiah, maka sumber utama konflik tidak disentuh sama sekali. Padahal perbedaan ajaran inilah yang jadi akar masalah sampang. Selama ini tidak diungkap, persoalan Sampang tidak akan selesai.

3. Ketidakadilan dalam membagi suara kepada narasumber.

Alokasi waktu untuk para ulama Sampang yang mengetahui sejarah kasus Syiah sangat sedikit. Berbeda dengan Syiah yang sangat leluasa bersuara. Harusnya Karni dapat lebih adil untuk memberikan hak suara dari kalangan ulama yang menangani kasus ini dari tahun 2004. Kenapa? Karena jauh sebelum ada Kontras dan Ahlul Bait Indonesia, Ulama Madura sudah mengawal kasus ini ketika pertama kali muncul.

4. Tidak adanya lembaga yang dihadirkan Tv One dari kalangan Ahlussunah untuk menjelaskan kasus Sampang secara berimbang. Berbeda dengan kalangan Syiah dimana ada Kontras. Ahlusunnah hadir tanpa ada pembelaan dari lembaga yang concern meneliti kasus Sampang. Padahal MIUMI telah mengeluarkan buku tentang akar kasus Sampang. Buku ini sangat valid karena berasal dari penelitian langsung di Sampang

5. Karni Ilyas tidak memberikan ruang bagi narasumber ahlussunah untuk melakukan konfirmasi sepadan atas pernyataan kalangan Syiah. Berbeda dengan Syiah yang diberikan kesempatan konfirmasi oleh Karni Ilyas. Dengan leluasa mereka bebas mendeskriditkan para ulama. Ulama bukannya ingin membantah klaim-klaim kelompok Syiah. Namun apa daya, Karni lebih suka memberikan mic kepada kalangan Syiah

6. , Tv One mengundang narasumber yang tidak kompeten seperti tokoh Kristen (Romo Benny) yang sama sekali tidak mewakili agama Islam.Seakan-akan umat Islam tidak bisa menyelasaikan masalahnya sendiri dengan harus melibatkan tokoh Kristen. Ini jelas penghinaan bagi Umat Islam. Padahal banyak pihak terkait yang lebih layak diundang TV One spt MUI Jatim, MUI Sampang, LPPI, Rois Al Hukuma (Adiknya Tajul)

Padahal banyak pihak terkait yg lebih layak diundang TV One seperti MUI Jatim, MUI Sampang, LPPI, Rois Al Hukuma (Adiknya Tajul).

Dalam lanjutan tanggapan isu, pada tanggal 28 Juni kemarin, saya mendapatkan sms dari wartawan juga yang isinya berasal twit dari @karniilyas >> “Kalau Prof. bisa buktikan, ILC saya bubarkan”.

Pak Karni yang terhormat, sikap seorang muslim terhadap kesesatan yang menistakan agamanya itu non tolerir, dan ini menjadi masalah ketika anda melakukan point kedua yang disampaikan Pizaro di atas. Inilah pokok masalah ILC malam itu. Di awali dengan kesalahan, maka tidak mungkin selesai pada solusi masalah.

Jika saya asumsikan bapak Karni paham Syiah ini sesat kerena ajarannya dan syiah kriminil karena tindakannya (penistaan agama) di Negara hukum ini, maka apa sebenarnya tujuan bapak mengadakan diskusi dengan judul tersebut?

Lalu, maaf, saya sebagai aktifis mungkin belum melakukan kroscek terhadap statement Prof. DR. H. Mohammad Baharun, SH., MA perihal Blocking Time. Tapi, sebagai sesama muslim, saya perlu mengingatkan kepada Pak Karni, agar bapak memposisikan diri pula sebagai seorang muslim yang seiman, sehingga ayat yang bapak bacakan kepada KH. Djafar Shodiq menjadi berlaku antara bapak dan kami para aktifis islam yang keberatan tentang acara ILC. (QS Al-Hujurat: 10).

Perdebatan di media yang berdampak lanjutan via media harus dituntaskan pula melalui media, jadi dengan hormat, saya meminta bapak mengadakan ILC kembali dalam konteks klarifikasi ILC yang berjudul “Syiah diusir, Negara kemana?”.

Saya percaya bapak pemilik buku “Karni Ilyas, lahir untuk Berita” ini sangat paham dengan kode etik jurnalistik, di mana salah satu pasalnya berbunyi “Semua perilaku, ucapan dan karya jurnalistik wartawan harus senantiasa dilandasi, dijiwai, digerakkan dan dikendalikan oleh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta oleh nilai-nilai luhur Pancasila, dan mencerminkan ketaatan pada Konstitusi Negara.” Maka, jika keimanan dan ketaqwaan bapak saat ini ada dalam konteks Islam, seharusnya bapak tidak melakukan hal yang bisa melukai hati umat Islam dengan memfasilitasi atau bahkan terkesan mengadvokasi aliran sesat Syiah. (point 1 dan 6 dari Pizaro)

Berlanjut pada statemen bapak menanggapi gugatan Prof. DR. H. Mohammad Baharun, SH., MA., bahwa Syiah telah melakukan Blocking time, bapak justru merespon dengan nada yang menantang di akun resmi twitter bapak, mengajak masuk ranah hukum kriminal KUHP pasal fitnah.

Bapak Karni, mungkin bapak jauh lebih paham pula tentang hukum di Indonesia, dan justru kefahaman bapak itu, mendatangkan amanah besar untuk bertindak secara benar dan adil tidak untuk kepentingan tertentu. Tapi dalam Islam, konflik Syiah-Islam ini adalah konflik Akidah yang membutuhkan orang berkompeten dalam menyelesaikannya, yaitu para ulama. Jika bapak mampu profesional memposisikan diri menghormati hukum di Indonesia, maka seharusnya bapak jauh lebih profesional lagi dalam memposisikan diri sebagai orang yang awam tentang agama dengan cara menghormati ulama. Yusuf Qardhawi pemimpin ulama dunia saat ini saja sudah berfatwa bahwa Syiah itu sesat, berikut para ulama terdahulu seperti imam Bukhari, Syafi’i, Ahmad, Malik dan lain-lain, tentu derajat kita dalam ilmu agama jauh di bawah mereka. Maka saya himbau bapak agar profesional bersikap. Tidak bijak dan tidak demokratis rasanya memandang sebelah mata urusan agama dalam kancah politik dalam negeri.

Jika bapak juga berdalih kami sudah mengundang KH. Aqil Shirad dari NU, mohon maaf bapak berdasarkan tinjauan ulama MIUMI, kami sampaikan bahwa beliau sudah tidak lagi jernih pemikirannya. Demi Allah perlu 1 hari penuh bahkan lebih acara semacam ILC untuk membahas khusus dunia Islam di Indonesia dengan segala macam pergolakan partai dan kepentingan penguasa.

Oleh karena itu, permintaan saya dan teman-teman pemuda aktivis Islam, bapak tidak perlu membubarkan ILC, tapi bapak wajib melakukan klarifikasi acara ILC tersebut, sampaikan permintaan maaf kepada publik karena telah salah dalam memilih topik ILC sehingga mengakibatkan kesan menghina melukai umat Islam. Lalu berikan kesempatan pada ulama untuk melakukan penjelasan yang benar dalam menyikapi konflik Sampang, serta bapak juga wajib memperbaiki konsep penyelenggaraan ILC kedepan sesuai dengan azas Pancasila dan keimanan kepada Tuhan yang Maha Esa (sesuai yang tertuang dalam kode etik jurnalistik).

Sekian surat ini saya perbuat atas nama pribadi tidak mewakili lembaga, hanya mewakili pemuda-pemuda muslim yang keberatan dengan acara ILC (25/06/2013), Mohon maaf apabila ada yang kurang berkenan. Marhaban yaa Ramadhan.

Agastya Harjunadhi

Sekjen Young Islamic Leaders
http://islampos.com/surat-terbuka-untuk-karni-ilyas-terkait-ilc-episode-syiah-sampang-65356/

Rabu, 26 Juni 2013

TERJEMAHAN AL-QURAN BANTUAN SAUDI ARABIA MENOLAK TAKWIL

Departemen Agama RI pada masa menterinya dijabat oleh K.H. Munawir Syadzali, sekitar tahun 1987 mengadakan perjanjian kerjasama dengan Kerajaan Saudi Arabia untuk mencetak Al-Quran dan Terjememahnya. Terjemahannya menurut pemahaman salaf dengan cirinya diantaranya menolak Takwil. Karenanya pihak NU yang dipimpin Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menolak ketika jam’iyahnya dihadiahi 2000 kitab terjemahan tersebut pada tahun 1992, alasannya karena terjemahan Al-Quran keluaran Saudi Arabia itu dianggap tidak sesuai dengan paham Ahlussunnah wal Jamaah (versi NU). Kemudian Gus Dur sebagai ketua PBNU saat itu berjanji untuk menerbitkan sendiri terjemah versi NU. Saat itu Gusdur membentuk lajnah penelitian tentang kesalahan-kesalahan terjemahan  Al-Quran dari Saudi Arabia. Lajnah itu melibatkan Sekjen NU saat itu, Drs. Ichwan Sam. Akan tetapi hasil temuan lajnah itu tidak mencuat kemasyarakat (meungkin saja karena temuannya nyeleneh, tidak dipublikasi takut NU dilecehkan). Begitu pun terjemahan versi NU yang dijanjikan tersebut tak terwujud sampai sekarang, malah terjemahan versi Saudi Arabia yang merujuk kepada ulama salaf telah menyebar di seluruh lapisan masyarakat dan di kalangan NU sendiri. Kenapa hal ini terjadi, wallahu a’lam bisshawab, mungkin juga Allah Swt tidak meredhoi mereka yang ingin mengacak-acak Al-Quran dengan hawa nafsu mereka.

Selasa, 25 Juni 2013

Ulang Tahun Asalnya Adalah Pengagungan Terhadap Dewi Artemis


Ada hari yang dirasa spesial bagi kebanyakan orang. Hari yang mengajak untuk melempar jauh ingatan ke belakang, ketika saat ia dilahirkan ke muka bumi, atau ketika masih dalam buaian dan saat-saat masih bermain dengan ceria menikmati masa kecil. Ketika hari itu datang, manusia pun kembali mengangkat jemarinya, untuk menghitung kembali tahun-tahun yang telah dilaluinya di dunia. Ya, hari itu disebut dengan “ Hari Ulang Tahun “. 
Namun sebenernya dari mana asal perayaan ulang tahun itu sendiri muncul, hingga tidak sedikit ummat muslim merayakannya , pertanyaan ini yang mungkin sebelumnya tidak pernah terfikirkan, mari kita telusuri sekilas .
Ulang tahun atau Milad (dalam bahasa arab) pertama kali dimulai di Eropa. Dimulai dengan ketakutan akan adanya roh jahat yang akan datang pada saat seseorang berulang tahun, untuk menjaganya dari hal-hal yang jahat, teman-teman dan keluarga diundang datang saat sesorang berulang tahun untuk memberikan do’a serta pengharapan yang baik bagi yang berulang tahun. Memberikan kado juga dipercaya dapat memberikan rasa gembira bagi orang yang berulang tahun sehingga dapat mengusir roh-roh jahat tersebut.
Banyak simbol-simbol yang diasosiasikan atau berhubungan dengan ulang tahun sejak ratusan tahun lalu. Ada sedikit penjelasan mengapa perayaan ulang tahun harus menggunakan kue.
Artemis Diana Salah satu cerita mengatakan, karena waktu dulu bangsa Yunani menggunakan kue untuk persembahan ke kuil DEWI BULAN, Artemis. Mereka menggunakan kue berbentuk bulat yang merepresentasikan bulan purnama. Cerita lainnya tentang kue ulang tahun yang bermula di Jerman yang disebut sebagai “Geburtstagorten” adalah salah satu tipe kue ulang tahun yang biasa digunakan saat ulang tahun. Kue ini adalah kue dengan beberapa layer yang rasanya lebih manis dari kue berbahan roti.
Simbol lain yang selalu menyertai kue ulang tahun adalah penggunaan lilin ulang tahun di atas kue. Orang Yunani yang mempersembahkan kue mereka ke Dewi Artemis juga meletakan lilin-lilin di atasnya karena membuat kue tersebut terlihat terang menyala sepeti bulan (gibbons, 1986). Orang Jerman terkenal sebagai orang yang ahli membuat lilin dan juga mulai membuat lilin-lilin kecil untuk kue mereka. Beberapa orang mengatakan bahwa lilin diletakan dengan alasan keagamaan/religi. Beberapa orang jerman meletakan lilin besar di tengah-tengah kue mereka untuk menandakan “Terangnya Kehidupan” (Corwin,1986). Yang lainnya percaya bahwa asap dari lilin tersebut akan membawa pengharapan mereka ke surga.
Saat ini banyak orang hanya mengucapkan pengharapan di dalam hati sambil meniup lilin. Mereka percaya bahwa meniup semua lilin yang ada dalam satu hembusan akan membawa nasib baik. Pesta ulang tahun biasanya diadakan supaya orang yang berulang tahun dapat meniup lilinnya.
Ada juga mitos yang mengatakan bahwa ketika kita memakan kata-kata yang ada di atas kue, kata-kata tersebut akan menjadi kenyataan. Jadi dengan memakan “Happy Birthday” akan membawa kebahagiaan.
Tradisi mengirimkan kartu ucapan itu sendiri dimulai di Inggris sekitar 100 tahun yang lalu (Motomora, 1989). Pada awal mulanya hanya raja saja yang dirayakan ulang tahunnya (mungkin disinilah awal mulanya tradisi topi ulang tahun bermula). Seiring waktu berlalu, anak-anak juga di ikutsertakan dalam pesta ulang tahun. Pesta ulang tahun untuk anak-anak pertama kali terjadi di Jerman dan dinamakan “kinderfeste”.
Dapat disimpulkan bahwa melalui sejarahnya perayaan ulang tahun ini adalah ritual kaum kuffar ( paganism ) terhadap DEWI BULAN ( Artemis ), namun ironis sekali ada sebagian bahkan kalangan umum ummat islam menjadikan hari ini ( ulang tahun ) sebagai ritual wajib tiap tahunnya. . .

SIAPAKAH DEWI ARTEMIS ???

Artemis (bahasa Yunani: Ἄρτεμις) dalam mitologi Yunani adalah dewi perburuan, alam liar, hewan liar, perawan, dan perbukitan. Dia adalah pembawa dan penghalau penyakit pada perempuan serta merupakan Dewi yang menolong dalam proses kelahiran. Dia merupakan putri dari Zeus dan Leto, serta saudari kembar Apollo. Dia digambarkan sebagai pemburu dan membawa busur dan anak panah. Rusa dan pohon siprus dikeramatkan baginya. Menurut beberapa pendapat, Artemis berasal dari masa pra-Yunani. .
Pada perkembangan selanjutnya, Artemis dihubungkan dengan Selene, dewi bulan Yunani yang sering digambarkan dengan bulan sabit di kepalanya. Pada akhir masa Hellenistik, dia juga dianggap sebagai dewi kelahiran (diadaptasi dari tugas Eileithyia). Dalam mitologi Romawi dia dikenali sebagai Diana, dan dalam mitologi Etruska dia dikaitkan dengan dewi Artume. Selain itu, dia juga dikaitkan dengan dewi Hekate.
Artemis disembah sebagai dewi kelahiran dan kesuburan (seperti dewi Eileithyia) di beberapa tempat. Dia disembah seperti itu karena dia ikut membantu ibunya dalam melahirkan Apollo. Pada masa klasik di Athena, Artemis dihubungkan dengan Hekate. Artemis juga dikaitkan dengan dewi Karyatis.
Artemis adalah dewi utama bagi orang - orang Hyperborea, Arkadia dan juga wanita - wanita Amazon yang dikenal ganas dan gemar serta handal dalam berperang. Di Arkadia, ia dipuja sebagai Soteira (penyelamat) dan Agrotera (pembur) dan merupakan dewi pemimpin Para Nymph yang merupakan pelayan setianya juga penjaga dari segala hal yang ada di alam liar seperti pohon dan sungai. Di Arkadia terdapat sebuah gunung yang diberi nama Artemisios yang dipuncaknya terdapat sebuah kuil untuk memuja Artemis yang sangat menggemari olahraga di gunung. Arkada pun menjadi tempat sakral dkarenakan di sanalah Artemis sering berburu, berlatih, serta bertemu dengan Pan untuk mendapatkan anjingnya. ( Selengkapnya : http://id.wikipedia.org/wiki/Artemis )
Lihatlah siapa sebenarnya artemis ??? Apakah pantas kita ummat muslim mengikuti tradisi kaum kuffar ( paganisme ) dengan meniru ritual;-ritual mereka ???
Rasulullah pernah bersabda:
"Kamu akan mengkuti cara hidup orang-orang sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sehingga jika mereka masuk kedalam lobang biawak kamu pasti akan memasukinya juga". Para sahabat bertanya,"Apakah yang engkau maksud adalah kaum Yahudi dan Nasrani wahai Rasulullah?"Rasulullah menjawab:"Siapa lagi jika bukan mereka?!".

Sikap Yang Islami Menghadapi Hari Ulang Tahun

Kemungkinan pertama, perayaan tersebut dimaksudkan dalam rangka ibadah. Misalnya dimaksudkan sebagai ritualisasi rasa syukur, atau misalnya dengan acara tertentu yang di dalam ada doa-doa atau bacaan dzikir-dzikir tertentu. Atau juga dengan ritual seperti mandi kembang 7 rupa ataupun mandi dengan air biasa namun dengan keyakinan hal tersebut sebagai pembersih dosa-dosa yang telah lalu. Jika demikian maka perayaan ini masuk dalam pembicaraan masalah bid’ah.
Karena syukur, doa, dzikir, istighfar (pembersihan dosa), adalah bentuk-bentuk ibadah dan ibadah tidak boleh dibuat-buat sendiri bentuk ritualnya karena merupakan hak paten Allah dan Rasul-Nya. Sehingga kemungkinan pertama ini merupakan bentuk yang dilarang dalam agama, karena Rasul kita Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
“Orang yang melakukan ritual amal ibadah yang bukan berasal dari kami, maka amalnya tersebut tertolak” [HR. Bukhari-Muslim]
Perlu diketahui juga, bahwa orang yang membuat-buat ritual ibadah baru, bukan hanya tertolak amalannya, namun ia juga mendapat dosa, karena perbuatan tersebut dicela oleh Allah. Sebagaimana hadits:
أَنَا فَرَطُكُمْ عَلَى الْحَوْضِ ، لَيُرْفَعَنَّ إِلَىَّ رِجَالٌ مِنْكُمْ حَتَّى إِذَا أَهْوَيْتُ لأُنَاوِلَهُمُ اخْتُلِجُوا دُونِى فَأَقُولُ أَىْ رَبِّ أَصْحَابِى . يَقُولُ لاَ تَدْرِى مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ
“Aku akan mendahului kalian di al haudh (telaga). Dinampakkan di hadapanku beberapa orang di antara kalian. Ketika aku akan mengambilkan (minuman) untuk mereka dari al haudh, mereka dijauhkan dariku. Aku lantas berkata, ‘Wahai Rabbku, ini adalah umatku.’ Lalu Allah berfirman, ‘Engkau sebenarnya tidak mengetahui bid’ah yang mereka buat sesudahmu.’ “ (HR. Bukhari no. 7049)
Kemungkinan kedua, perayaan ulang tahun ini dimaksudkan tidak dalam rangka ibadah, melainkan hanya tradisi, kebiasaan, adat atau mungkin sekedar have fun. Bila demikian, sebelumnya perlu diketahui bahwa dalam Islam, hari yang dirayakan secara berulang disebut Ied, misalnya Iedul Fitri, Iedul Adha, juga hari Jumat merupakan hari Ied dalam Islam. Dan perlu diketahui juga bahwa setiap kaum memiliki Ied masing-masing. Maka Islam pun memiliki Ied sendiri.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
إن لكل قوم عيدا وهذا عيدنا
“Setiap kaum memiliki Ied, dan hari ini (Iedul Fitri) adalah Ied kita (kaum Muslimin)” [HR. Bukhari-Muslim]
Kemudian, Ied milik kaum muslimin telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya hanya ada 3 saja, yaitu Iedul Fitri, Iedul Adha, juga hari Jumat. Nah, jika kita mengadakan hari perayaan tahunan yang tidak termasuk dalam 3 macam tersebut, maka Ied milik kaum manakah yang kita rayakan tersebut? Yang pasti bukan milik kaum muslimin.
Padahal Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
من تشبه بقوم فهو منهم
“Orang yang meniru suatu kaum, ia seolah adalah bagian dari kaum tersebut” [HR. Abu Dawud, disahihkan oleh Ibnu Hibban]
Maka orang yang merayakan Ied yang selain Ied milik kaum Muslimin seolah ia bukan bagian dari kaum Muslimin. Namun hadits ini tentunya bukan berarti orang yang berbuat demikian pasti keluar dari statusnya sebagai Muslim, namun minimal mengurangi kadar keislaman pada dirinya. Karena seorang Muslim yang sejati, tentu ia akan menjauhi hal tersebut. Bahkan Allah Ta’ala menyebutkan ciri hamba Allah yang sejati (Ibaadurrahman) salah satunya:
والذين لا يشهدون الزور وإذا مروا باللغو مروا كراما
“Yaitu orang yang tidak ikut menyaksikan Az Zuur dan bila melewatinya ia berjalan dengan wibawa” [QS. Al Furqan: 72]
Rabi’ bin Anas dan Mujahid menafsirkan Az Zuur pada ayat di atas adalah perayaan milik kaum musyrikin. Sedangkan Ikrimah menafsirkan Az Zuur dengan permainan-permainan yang dilakukan adakan di masa Jahiliyah.
Jika ada yang berkata “Ada masalah apa dengan perayaan kaum musyrikin? Toh tidak berbahaya jika kita mengikutinya”. Jawabnya, seorang muslim yang yakin bahwa hanya Allah lah sesembahan yang berhak disembah, sepatutnya ia membenci setiap penyembahan kepada selain Allah dan penganutnya. Salah satu yang wajib dibenci adalah kebiasaan dan tradisi mereka, ini tercakup dalam ayat:
لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ
“Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya” [QS. Al Mujadalah: 22]
Kemudian Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin -rahimahllah- menjelaskan :
“Panjang umur bagi seseorang tidak selalu berbuah baik, kecuali kalau dihabiskan dalam menggapai keridhaan Allah dan ketaatanNya. Sebaik-baik orang adalah orang yang panjang umurnya dan baik amalannya. Sementara orang yang paling buruk adalah manusia yang panjang umurnya dan buruk amalannya.
Karena itulah, sebagian ulama tidak menyukai do’a agar dikaruniakan umur panjang secara mutlak. Mereka kurang setuju dengan ungkapan : “Semoga Allah memanjangkan umurmu” kecuali dengan keterangan “Dalam ketaatanNya” atau “Dalam kebaikan” atau kalimat yang serupa. Alasannya umur panjang kadang kala tidak baik bagi yang bersangkutan, karena umur yang panjang jika disertai dengan amalan yang buruk -semoga Allah menjauhkan kita darinya- hanya akan membawa keburukan baginya, serta menambah siksaan dan malapetaka” [Dinukil dari terjemah Fatawa Manarul Islam 1/43, di almanhaj.or.id]
Jika demikian, sikap yang Islami dalam menghadapi hari ulang tahun adalah: tidak mengadakan perayaan khusus, biasa-biasa saja dan berwibawa dalam menghindari perayaan semacam itu. Mensyukuri nikmat Allah berupa kesehatan, kehidupan, usia yang panjang, sepatutnya dilakukan setiap saat bukan setiap tahun. Dan tidak perlu dilakukan dengan ritual atau acara khusus, Allah Maha Mengetahui yang nampak dan yang tersembunyi di dalam dada. Demikian juga refleksi diri, mengoreksi apa yang kurang dan apa yang perlu ditingkatkan dari diri kita selayaknya menjadi renungan harian setiap muslim, bukan renungan tahunan.
Wallahu’alam. (Sumber: http://www.almanhaj.or.id/content/1584/slash/0 ; http://www.saaid.net/Doat/alarbi/6.htm )
-----------------------------------------------------------

Fatwa Ulama :

Apa hukum merayakan berlalunya satu atau dua tahun atau lebih atau kurang dari dua tahun dari kelahiran seseorang yang biasa disebut ulang tahun atau meniup lilin. Dan apa hukumnya menghadiri pesta perayaan ini. Apakah bila seseorang diundang pada acara tersebut wajib menghadirinya ataukah tidak. Berilah kami jawaban. Dan semoga Allah memberi pahala bagi Anda.

Alhamdulillah. Dalil-dalil syariat dari kitab dan sunnah menunjukkan bahwa perayaan hari ulang tahun termasuk bid'ah yang diada-adakan dalam agama yang tidak ada asalnya dalam syariat yang suci dan tidak boleh memenuhi undangan tersebut karena hal itu berarti mendukung dan mendorong kepada kebid'ahan dan Allah Ta'ala berfirman:
"Atau apakah mereka mempunyai sekutu-sekutu yang menetapkan syariat bagi mereka berupa agama yang tidak diizinkan oleh Allah."
Dan firman Allah:
"Kemudian Kami jadikan kamu di atas syariat dari urusan itu maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui. Sesungguhnya mereka tidak akan dapat menolak dari kamu dari siksa Allah sedikitpun. Dan sesungguhnya orang-orang yang dhalim itu sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Dan Allah adalah Pelindung bagi orang-orang yang bertaqwa." (Q.S Al Jatsiyah : 18).
Dan Allah berfirman:
"Ikutilah olehmu apa-apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu. Dan janganlah kamu mengikuti penolong lain selain-Nya. Sedikit sekali di antaramu yang mengambil pelajaran."
Ada hadits yang shahih dari Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bahwa sesungguhnya beliau bersabda:
"Barangsiapa yang mengamalkan satu amalan yang tidak ada perintahnya dari kami maka dia tertolak."
Dikeluarkan oleh Muslim di dalam shahihnya.
Dalam hadits lain beliau bersabda:
"Sebaik-baik ucapan adalah kitab Allah dan sebaik baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam . Dan sejelek-jelek urusan adalah hal yang diada-adakan dan setiap kebid'ahan adalah sesat."
Hadits-hadits yang semakna dengan ini sangat banyak.
Kemudian perayaan ini selain bid'ah munkaroh yang tidak ada asalnya dari syariat juga di dalamnya terkandung tasyabbuh (menyerupai) dengan Yahudi dan Nashara tentang peringatan hari lahir. Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam telah bersabda mewanti-wanti dari sunnah dan jalan hidup mereka:
"Kalian pasti akan mengikuti sunnah orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal sehingga seandainya mereka masuk ke lubang biawak pun pasti kalian akan memasukinya." Mereka bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah mereka itu Yahudi dan Nashara ?" Beliau menjawab: "Siapa lagi ?" Dikeluarkan oleh Bukhari Muslim daalam Shahihain.
Dan makna " Siapa lagi ?" artinya merekalah orang-orang yang dimaksud dengan perkataan Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam ini.
Semoga ini bisa menyadarkan kita semua bahwa perayaan ulang tahun ini tidak memberi faedah sedikitpun bagi kita yang ada malah kekufuran, Ingatlah saudaraku syari'at islam ini telah sempurna, maka sempurnakanlah ibadah kita dengan aturan dan ketentuan yang telah diterangkan dengan terang benderang Dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah.

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri MEMPERHATIKAN apa yang telah diperbuatnya UNTUK HARI ESOK (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr: 18)

-Sahabatmu-
Thifal Izzah Ramadhani
Catatan : Tulisan ini atas permintaan seorang sahabat, yang sayang terhadap sahabatnya, dan semoga Allah memberikan petunjuk dan hidayahnya pada kita semua. . .Aamiin.

Senin, 24 Juni 2013

Laurent Booth, Ipar Tony Blair : Permusuhan Terhadap Muslim di Inggris Bertambah

Laurent Booth, ipar mantan Perdana Menteri Toni Blair, mengatakan, setelah berita kematian seorang tentara Inggris “Lee Rigby” wanita Muslimah di London sering mendapat tatapan permusuhan baik di kendaraan umum atau di tempat-tempat umum lainnya, seolah-olah mereka ingin memukul. Ia juga memperingatkan akan bahaya peningkatan jumlah kelompok yang membenci Islam di Inggris.
Ia menambahkan dalam pernyataannya di stasiun televisi “ITV” pada hari Sabtu Juni 2013,”ketika saya memeluk islam dua tahun yang lalu dan saya memutuskan untuk mengenakan Jilbab, awalnya saya merasa khawatir ketika akan pergi ke stasiun kereta bawah tanah, saya pikir semua orang akan melihat saya berbeda namun kenyataannya semua orang memperlakukan saya dengan baik….tapi jujur, dua pekan lalu setelah kasus pembunuhan Rigby, semua orang memandang saya berbeda tidak seperti biasanya.”
Dan ia menambahkan,” ketika saya naik kendaraan umum saya juga melihat beberapa pemuda ingin memukul seorang wanita Muslimah, dan saya sangat merasakan perubahan ini,” katanya.
Laurent membantah perkataan Iparnya Toni Blair, tentang adanya “masalah” di dalam Islam, dan pemikiran bahwa yang mengilhami pembunuhan Lee Rigby adalah Islam sangatlah berbahaya, dan tuduhan ini sungguh tidak benar. (hr/Is)

Selasa, 18 Juni 2013

Makan bersama di atas kuburan

Mengadakan Perayaan di Kuburan, Mereka Makan Bersama ( Islam dilarang Tasyabbuh )

Prosesi upacara di kuburan itu dilakukan terutama bagi umat Hindu yang masih mempunyai tetaneman atau mayat yang sudah dikuburkan, namun keluarganya belum bisa melakukan upacara ngaben.

 

PERAYAAN hari Pagerwesi di Buleleng, terutama di Kota Singaraja, memang berbeda dengan daerah lain di Bali. Jika di daerah lain, warga merayakan dengan santai, umat Hindu di Bumi Panji Sakti ini menjalani perayaan dengan sangat istimewa dan unik. Selain melakukan persembahyangan di pura dan merajan, umat di Kota Singaraja ternyata juga ramai-ramai mendatangi kuburan. 

Sejak sekitar pukul 05.00 wita, Rabu (14/11) kemarin, sejumlah kuburan atau setra milik desa adat di kawasan Kota Singaraja dan sekitarnya terlihat begitu ramai. Seperti yang tampak di setra Desa Adat Buleleng di Jalan Gajah Mada, setra Desa Adat Banyuasri di Jalan Sudirman, setra di Desa Adat Banyuning, Desa Adat Baktiseraga dan sekitarnya. Warga datang ke kuburan lengkap dengan anggota keluarganya. Selain menghaturkan banten bagi leluhurnya, di kuburan yang rata-rata memang lapang itu para keluarga mengadakan kegiatan makan bersama.
Selain membawa banten, warga juga membawa perbekalan makan. Mereka akan duduk-duduk di sekitar nisan tempat jasad orangtua, kakek, nenek atau kerabat mereka dikuburkan. Jika dilihat sepintas, kegiatan mereka persis seperti kegiatan orang rekreasi atau berlibur di sebuah kebun raya. Hanya bedanya, mereka berpakaian adat dan membawa bermacam-macam sesajen.
Kegiatan heboh seperti itu di Bali Selatan, seperti Gianyar, Tabanan, Badung dan sekitarnya, tentu saja akan susah ditemukan. Sebagian besar masyarakat di Buleleng tak bisa menjelaskan secara rinci, sejak kapan dan kenapa Pagerwesi di Bali Utara itu dirayakan lebih meriah dibandingkan kabupaten lain di Bali. Bahkan, diisi dengan kegiatan ritual di kuburan.
Gede Pastika dari Bale Agung mengatakan kegiatan ritual di setra itu sudah dilakoninya sejak ia masih kecil. Prosesi upacara di kuburan itu dilakukan terutama bagi umat yang masih mempunyai tetaneman atau mayat yang sudah dikuburkan, namun keluarganya belum bisa melakukan upacara ngaben. "Di kuburan, umat biasanya menghaturkan sodaan, punjung atau sesajen," katanya.
Menurut Klian Desa Pakraman Buleleng, kegiatan Pagerwesi di Buleleng terutama di Desa Adat Buleleng memang lebih istimewa dibanding di daerah lain. Yang paling istimewa, memang proses ritual di kuburan yang dilakukan umat secara turun-temurun. Selain menghaturkan sodaan dan punjung, di sesajen yang dihaturkan di setra itu juga dilengkapi dengan sarana upacara guru piduka yang dihaturkan di Pura Prajapati.
"Ini biasanya dilakukan bagi umat yang memiliki tetaneman lebih dari tujuh tahun dan belum bisa melaksanakan upacara ngaben. Tujuannya, agar arwah leluhur tidak berubah menjadi Buta Cuil. "Buta Cuil inilah yang bisa ngerubeda atau menyakiti keluarga," katanya. (ole)
Sumber:


PANDANGAN ISLAM

Dari Abu Hurairah Rasulullah bersabda:

لاَ تَجْعَلُواْ بُيُوْتَكُمْ قُبُوْرًا. وَلاَ تَجْعَلُوْا قَبْرِى عِيْدًا (رواه أبوداود


“Janganlah engkau jadikan rumah-rumahmu sebagai kuburan (sepi dari ibadah) dan jangan engkau jadikan kuburanku sebagai tempat perayaan (HR. Abu Dawud).  Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash radhiallahu anhuma dia berkata: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:


لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ بِغَيْرِنَا


Bukan termasuk golongan kami orang yang menyerupai kaum selain kami.” (HR. At-Tirmizi no. 2695)
Dari Abdullah bin Umar radhiallahu anhuma dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:


مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ


“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk darinya”. (HR. Abu Daud no. 4031 dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah: 1/676)
---------------
Sahabatmu;
Anwar Baru Belajar
Sumber: http://hijrahdarisyirikdanbidah.blogspot.com

Minggu, 16 Juni 2013

Bukti-bukti kesesatan LDII

Bukti-bukti kesesatan LDII, Fatwa-fatwa tentang sesatnya, dan pelarangan Islam Jama’ah dan apapun namanya yang bersifat/ berajaran serupa:
  1. LDII sesat. MUI dalam Musyawarah Nasional VII di Jakarta, 21-29 Juli 2005, merekomendasikan bahwa aliran sesat seperti LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) dan Ahmadiyah agar ditindak tegas dan dibubarkan oleh pemerintah karena sangat meresahkan masyarakat. Bunyi teks rekomendasi itu sebagai berikut: “Ajaran Sesat dan Pendangkalan Aqidah. MUI mendesak Pemerintah untuk bertindak tegas terhadap munculnya berbagai ajaran sesat yang menyimpang dari ajaran Islam, dan membubarkannya, karena sangat meresahkan masyarakat, seperti Ahmadiyah, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), dan sebagainya. MUI supaya melakukan kajian secara kritis terhadap faham Islam Liberal dan sejenisnya, yang berdampak terhadap pendangkalan aqidah, dan segera menetapkan fatwa tentang keberadaan faham tersebut. Kepengurusan MUI hendaknya bersih dari unsur aliran sesat dan faham yang dapat mendangkalkan aqidah. Mendesak kepada pemerintah untuk mengaktifkan Bakor PAKEM dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya baik di tingkat pusat maupun daerah.” (Himpunan Keputusan Musyawarah Nasional VII Majelis Ulama Indonesia, Tahun 2005, halaman 90, Rekomendasi MUI poin 7, Ajaran Sesat dan Pendangkalan Aqidah).
  2. Menganggap kafir orang Muslim di luar jama’ah LDII. Dalam Makalah LDII dinyatakan: “Dan dalam nasehat supaya ditekankan bahwa bagaimanapun juga cantiknya dan gantengnya orang-orang di luar jama’ah, mereka itu adalah orang kafir, musuh Allah, musuh orang iman, calon ahli neraka, yang tidak boleh dikasihi,” (Makalah LDII berjudul Pentingnya Pembinaan Generasi Muda Jama’ah dengan kode H/ 97, halaman 8).
  3. Surat 21 orang keluarga R. Didi Garnadi dari Cimahi Bandung menyatakan sadar, insyaf, taubat dan mencabut Bai’at mereka terhadap LDII, Oktober 1999. Dalam surat itu dinyatakan di antara kejanggalan LDII hingga mereka bertaubat dan keluar dari LDII, karena: Dilarang menikah dengan orang luar Kerajaan Mafia Islam jama’ah, LEMKARI, LDII karena dihukumi Najis dan dalam kefahaman Kerajaan Mafia Islam Jama’ah, LEMKARI, LDII bahwa mereka itu BINATANG. (Lihat surat 21 orang dari Cimahi Bandung yang mencabut bai’atnya terhadap LDII alias keluar ramai-ramai dari LDII, surat ditujukan kepada DPP LDII, Imam Amirul Mu’minin Pusat , dan pimpinan cabang LDII Cimahi Bandung, Oktober 1999, dimuat di buku Bahaya Islam Jama’ah Lemkari LDII, LPPI Jakarta, cetakan 10, 2001, halaman 276- 280).
  4. Menganggap najis Muslimin di luar jama’ah LDII dengan cap sangat jorok, turuk bosok (vagina busuk). Ungkapan Imam LDII dalam teks yang berjudul Rangkuman Nasehat Bapak Imam di CAI (Cinta Alam Indonesia, semacam jamboree nasional tapi khusus untuk muda mudi LDII) di Wonosalam Jombang tahun 2000. Pada poin ke-20 (dari 50 poin dalam 11 halaman): “Dengan banyaknya bermunculan jamaah-jamaah sekarang ini, semakin memperkuat kedudukan jamaah kita (maksudnya, LDII, pen.). Karena betul-betul yang pertama ya jamaah kita. Maka dari itu jangan sampai kefahamannya berubah, sana dianggap baik, sana dianggap benar, akhirnya terpengaruh ikut sana. Kefahaman dan keyakinan kita supaya dipolkan. Bahwa yang betul-betul wajib masuk sorga ya kita ini. Lainnya turuk bosok kabeh.” (CAI 2000, Rangkuman Nasehat Bapak Imam di CAI Wonosalam. Pada poin ke-20 (dari 50 poin dalam 11 halaman).
  5. Menganggap sholat orang Muslim selain LDII tidak sah, hingga dalam kenyataan, biasanya orang LDII tak mau makmum kepada selain golongannya, hingga mereka membuat masjid-masjid untuk golongan LDII.Bagaimanapun LDII tidak bisa mengelak dengan dalih apapun, misalnya mengaku bahwa mereka sudah memakai paradigma baru, bukan model Nur Hasan Ubaidah. Itu tidak bisa. Sebab di akhir buku Kitabussholah yang ada Nur Hasan Ubaidah dengan nama ‘Ubaidah bin Abdul Aziz di halaman 124 itu di akhir buku ditulis: KHUSUS UNTUK INTERN WARGA LDII. Jadi pengakuan LDII bahwa sekarang sudah memakai paradigma baru, lain dengan yang lama, itu dusta alias bohong.
  6. Penipuan Triliunan Rupiah: Kasus tahun 2002/2003 ramai di Jawa Timur tentang banyaknya korban apa yang disebut investasi yang dikelola dan dikampanyekan oleh para tokoh LDII dengan iming-iming bunga 5% perbulan. Ternyata investasi itu ada tanda-tanda duit yang telah disetor sangat sulit diambil, apalagi bunga yang dijanjikan. Padahal dalam perjanjian, duit yang disetor bisa diambil kapan saja. Jumlah duit yang disetor para korban mencapai hampir 11 triliun rupiah. Di antara korban itu ada yang menyetornya ke isteri amir LDII Abdu Dhahir yakni Umi Salamah sebesar Rp 169 juta dan Rp 70 juta dari penduduk Kertosono Jawa Timur. Dan korban dari Kertosono pula ada yang menyetor ke cucu Nurhasan Ubaidah bernama M Ontorejo alias Oong sebesar Rp22 miliar, Rp 959 juta, dan Rp800 juta. Korban bukan hanya sekitar Jawa Timur, namun ada yang dari Pontianak Rp2 miliar, Jakarta Rp2,5 miliar, dan Bengkulu Rp1 miliar. Paling banyak dari penduduk Kediri Jawa Timur ada kelompok yang sampai jadi korban sebesar Rp900 miliar. (Sumber Radar Minggu, Jombang, dari 21 Februari sampai Agustus 2003, dan akar Kesesatan LDII dan Penipuan Triliunan Rupiah karya H.M.C. Shodiq, LPPI Jakarta, 2004. ).
  7. Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat: Bahwa ajaran Islam Jama’ah, Darul Hadits (atau apapun nama yang dipakainya) adalah ajaran yang sangat bertentangan dengan ajaran Islam yang sebenarnya dan penyiarannya itu adalah memancing-mancing timbulnya keresahan yang akan mengganggu kestabilan negara. (Jakarta, 06 Rabiul Awwal 1415H/ 13 Agustus 1994M, Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia, Ketua Umum: K.H. Hasan Basri, Sekretaris Umum: H.S. Prodjokusumo.
  8. Fatwa Majelis Ulama DKI Jakarta: Bahwa ajaran Islam Jama’ah, Darul Hadits (atau apapun nama yang dipakainya) adalah ajaran yang sangat bertentangan dengan ajaran Islam yang sebenarnya dan penyiarannya itu adalah memancing-mancing timbulnya keresahan yang akan mengganggu kestabilan negara. (Jakarta, 20 Agustus 1979, Dewan Pimpinan Majelis Ulama DKI Jakarta, K.H. Abdullah Syafi’ie ketua umum, H. Gazali Syahlan sekretaris umum.
  9. Pelarangan Islam Jama’ah dengan nama apapun dari Jaksa Agung tahun 1971: Surat Keputusan Jaksa Agung RI No: Kep-089/D.A./10/1971 tentang: Pelarangan terhadap Aliran- Aliran Darul Hadits, Djama’ah jang bersifat/ beradjaran serupa. Menetapkan: Pertama: Melarang aliran Darul Hadits, Djama’ah Qur’an Hadits, Islam Djama’ah, Jajasan Pendidikan Islam Djama’ah (JPID), Jajasan Pondok Peantren Nasional (JAPPENAS), dan aliran-aliran lainnya yang mempunyai sifat dan mempunjai adjaran jang serupa itu di seluruh wilajah Indonesia. Kedua: Melarang semua adjaran aliran-aliran tersebut pada bab pertama dalam keputusan ini jang bertentangan dengan/ menodai adjaran-adjaran Agama. Ketiga: Surat Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan: Djakarta pada tanggal: 29 Oktober 1971, Djaksa Agung R.I. tjap. Ttd (Soegih Arto).
  10. Kesesatan, penyimpangan, dan tipuan LDII diuraikan dalam buku-buku LPPI tentang Bahaya Islam Jama’ah, Lemkari, LDII (1999); Akar Kesesatan LDII dan Penipuan Triliunan Rupiah (2004).
  11. LDII aliran sempalan yang bisa membahayakan aqidah umat, ditegaskan dalam teks pidato Staf Ahli Menhan Bidang Ideologi dan Agama Ir. Soetomo, SA, Mayor Jenderal TNI bahwa “Beberapa contoh aliran sempalan Islam yang bisa membahayakan aqidah Islamiyah, yang telah dilarang seperti: Lemkari, LDII, Darul Hadis, Islam Jama’ah.” (Jakarta 12 Februari 2000, Staf Ahli Menhan Bidang Ideologi dan Agama, Ir. Soetomo, SA, Mayor Jendral TNI).
  12. LDII dinyatakan sesat oleh MUI karena penjelmaan dari Islam Jamaah. Ketua Komisi fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia) KH Ma’ruf Amin menyatakan, Fatwa MUI: LDII sesat. Dalam wawancara dengan Majalah Sabili, KH Ma’ruf Amin menegaskan: Kita sudah mengeluarkan fatwa terbaru pada acara Munas MUI (Juli 2005) yang menyebutkan secara jelas bahwa LDII sesat. Maksudnya, LDII dianggap sebagai penjelamaan dari Islam Jamaah. Itu jelas!” (Sabili, No 21 Th XIII, 4 Mei 2006/ 6 Rabi’ul Akhir 1427, halaman 31).
Sistem Manqul
LDII memiliki sistem manqul. Sistem manqul menurut Nurhasan Ubaidah Lubis adalah “Waktu belajar harus tahu gerak lisan/badan guru; telinga langsung mendengar, dapat menirukan amalannya dengan tepat. Terhalang dinding atau lewat buku tidak sah. Sedang murid tidak dibenarkan mengajarkan apa saja yang tidak manqul sekalipun ia menguasai ilmu tersebut, kecuali murid tersebut telah mendapat Ijazah dari guru maka ia dibolehkan mengajarkan seluruh isi buku yang telah diijazahkan kepadanya itu”. (Drs. Imran AM. Selintas Mengenai Islam Jama’ah dan Ajarannya, Dwi Dinar, Bangil, 1993, hal.24).
Kemudian di Indonesia ini satu-satunya ulama yang ilmu agamanya manqul hanyalah Nurhasan Ubaidah Lubis.
Ajaran ini bertentangan dengan ajaran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. yang memerintahkan agar siapa saja yang mendengarkan ucapannya hendaklah memelihara apa yang didengarnya itu, kemudian disampaikan kepada orang lain, dan Nabi tidak pernah mem berikan Ijazah kepada para sahabat. Dalam sebuah hadits beliau bersabda:
نَضَّرَ اللَّهُ امْرَأً سَمِعَ مَقَالَتِي فَوَعَاهَا، ثُمَّ أَدَّاهَا كَمَا سَمِعَهَا .
Artinya: “Semoga Allah mengelokkan orang yang mendengar ucapan lalu menyampaikannya (kepada orang lain) sebagaimana apa yang ia dengar.” (Syafi’i dan Baihaqi)
Dalam hadits ini Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendoakan kepada orang yang mau mempelajari hadits-haditsnya lalu menyampaikan kepada orang lain seperti yang ia dengar. Adapun cara bagaiman atau alat apa dalam mempelajari dan menyampaikan hadits-haditsnya itu tidak ditentukan. Jadi bisa disampaikan dengan lisan, dengan tulisan, dengan radio, tv dan lain-lainnya. Maka ajaran manqulnya Nurhasan Ubaidah Lubis terlihat mengada-ada. Tujuannya membuat pengikutnya fanatik, tidak dipengaruhi oleh pikiran orang lain, sehingga sangat tergantung dan terikat denga apa yang digariskan Amirnya (Nurhasan Ubaidah). Padahal Allah SWT menghargai hamba-hambanya yang mau mendengarkan ucapan, lalu menseleksinya mana yang lebih baik untuk diikutinya. Firman-Nya:
وَالَّذِينَ اجْتَنَبُوا الطَّاغُوتَ أَنْ يَعْبُدُوهَا وَأَنَابُوا إِلَى اللَّهِ لَهُمُ الْبُشْرَى فَبَشِّرْ عِبَادِ(17)
الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ أُولَئِكَ الَّذِينَ هَدَاهُمُ اللَّهُ وَأُولَئِكَ هُمْ أُولُو الْأَلْبَابِ(18)
Dan orang-orang yang menjauhi thaghut (yaitu) tidak menyembahnya dan kembali kepada Allah, bagi mereka berita gembira; sebab itu sampaikanlah berita itu kepada hamba-hamba-Ku, yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal. (QS Az-Zumar [39] : 17-18)
Dalam ayat tersebut tidak ada sama sekali keterangan harus manqul dalam mempelajari agama. Bahkan kita diberi kebebasan untuk mendengarkan perkataan, hanya saja harus mengikuti yang paling baik. Itulah ciri-ciri orang yang mempunyai akal. Dan bukan harus mengikuti manqul dari Nur Hasan Ubaidah yang kini digantikan oleh anaknya, Abdul Aziz, setelah matinya kakaknya yakni Abdu Dhahir. Maka orang yang menetapkan harus/wajib manqul dari Nur Hasan atau amir itulah ciri-ciri orang yang tidak punya akal. (Lihat Buku Bahaya Islam Jama’ah Lemkari LDII, LPPI, Jakarta, cetakan 10, 2001, halaman 258- 260).
Intinya, berbagai kesesatan LDII telah nyata di antaranya:
  1. Menganggap kafir orang Muslim di luar jama’ah LDII.
  2. Menganggap najis Muslimin di luar jama’ah LDII dengan cap sangat jorok, turuk bosok (vagina busuk).
  3. Menganggap sholat orang Muslim selain LDII tidak sah, hingga orang LDII tak mau makmum kepada selain golongannya.
Bagaimanapun LDII tidak bisa mengelak dengan dalih apapun, misalnya mengaku bahwa mereka sudah memakai paradigma baru, bukan model Nur Hasan Ubaidah. Itu tidak bisa. Sebab di akhir buku Kitabussholah yang ada Nur Hasan Ubaidah dengan nama ‘Ubaidah bin Abdul Aziz di halaman 124 itu di akhir buku ditulis: KHUSUS UNTUK INTERN WARGA LDII. Jadi pengakuan LDII bahwa sekarang sudah memakai paradigma baru, lain dengan yang lama, itu dusta alias bohong.
***
Diskrispi tentang LDII
LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia)
Pendiri dan pemimpin tertinggi pertamanya adalah Madigol Nurhasan Ubaidah Lubis bin Abdul bin Thahir bin Irsyad. Lahir di Desa Bangi, Kec. Purwoasri,. Kediri Jawa Timur, Indonesia, tahun 1915 M (Tahun 1908 menurut versi Mundzir Thahir, keponakannya).
Faham yang dianut oleh LDII tidak berbeda dengan aliran Islam Jama’ah/Darul Hadits yang telah dilarang oleh Jaksa Agung Republik Indonesia pada tahun 1971 (SK Jaksa Agung RI No. Kep-089/D.A/10/1971 tanggal 29 Oktober 1971). Keberadaan LDII mempunyai akar kesejarahan dengan Darul Hadits/Islam Jama’ah yang didirikan pada tahun 1951 oleh Nurhasan Al Ubaidah Lubis (Madigol). Setelah aliran tersebut dilarang tahun 1971, kemudian berganti nama dengan Lembaga Karyawan
Islam (LEMKARI) pada tahun 1972 (tanggal 13 Januari 1972, tanggal ini dalam Anggaran Dasar LDII sebagai tanggal berdirinya LDII. Maka perlu dipertanyakan bila mereka bilang bahwa mereka tidak ada kaitannya dengan LEMKARI atau nama sebelumnya Islam Jama’ah dan sebelumnya lagi Darul Hadits.). Pengikut tersebut pada pemilu 1971 mendukung GOLKAR.
Nurhasan Ubaidah Lubis Amir (Madigol) bertemu dan mendapat konsep asal doktrin imamah dan jama’ah (yaitu : Bai’at, Amir, Jama’ah, Taat) dari seorang Jama’atul Muslimin Hizbullah, yaitu Wali al-Fatah, yang dibai’at pada tahun 1953 di Jakarta oleh para jama’ah termasuk sang Madigol sendiri. Pada waktu itu Wali al-Fatah adalah Kepala Biro Politik Kementrian Dalam Negeri RI (jaman Bung Karno). Aliran sesat yang telah dilarang Jaksa Agung 1971 ini kemudian dibina oleh mendiang Soedjono Hoermardani dan Jenderal Ali Moertopo. LEMKARI dibekukan di seluruh Jawa Timur oleh pihak penguasa di Jawa Timur atas desakan keras MUI (Majelis Ulama Indonesia) Jatim di bawah pimpinan KH. Misbach. LEMKARI diganti nama atas anjuran Jenderal Rudini (Mendagri) dalam Mubes ke-4 Lemkari di Wisma Haji Pondok Gede, Jakarta, 21 November 1990 menjadi LDII (Lembaga Dakwah Islamiyah Indonesia). (Lihat Jawa Pos, 22 November 1990, Berita Buana, 22 November 1990, Bahaya Islam Jama’ah Lemkari LDII, LPPI Jakarta, cetakan 10, 2001, halaman 265, 266, 267).
Semua itu digerakkan dengan disiplin dan mobilitas komando “Sistem Struktur Kerajaan 354″ menjadi kekuatan manqul, berupa: “Bai’at, Jama’ah, Ta’at” yang selalu ditutup rapat-rapat dengan system: “Taqiyyah, Fathonah, Bithonah, Budi luhur Luhuring Budi karena Allah.” (lihat situs: alislam.or.id).
Penyelewengan utamanya: Menganggap Al-Qur’an dan As-Sunnah baru sah diamalkan kalau manqul (yang keluar dari mulut imam atau amirnya), maka anggapan itu sesat. Sebab membuat syarat baru tentang sahnya keislaman orang. Akibatnya, orang yang tidak masuk golongan mereka dianggap kafir dan najis (Lihat surat 21 orang dari Bandung yang mencabut bai’atnya terhadap LDII alias keluar ramai-ramai dari LDII, surat ditujukan kepada DPP LDII, Imam Amirul Mu’minin Pusat , dan pimpinan cabang LDII Cimahi Bandung, Oktober 1999, Bahaya Islam Jama’ah Lemkari LDII, LPPI Jakarta, cetakan 10, 2001, halaman 276- 280).
Itulah kelompok LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) yang dulunya bernama Lemkari, Islam Jama’ah, Darul Hadits pimpinan Nur Hasan Ubaidah Madigol Lubis (Luar Biasa) Sakeh (Sawahe Akeh/sawahnya banyak) dari Kediri Jawa Timur yang kini digantikan anaknya, Abdu Dhohir. Penampilan orang sesat model ini: kaku–kasar tidak lemah lembut, ada yang bedigasan, ngotot karena mewarisi sifat kaum khawarij, ada doktrin bahwa mencuri barang selain kelompok mereka itu boleh, dan bohong pun biasa; karena ayat saja oleh amirnya diplintir-plintir untuk kepentingan dirinya. (Lihat buku Bahaya Islam Jama’ah Lemkari LDII, LPPI Jakarta, cetakan 10, 2001).
Modus operandinya: Mengajak siapa saja ikut ke pengajian mereka sacara rutin, agar Islamnya benar (menurut mereka). Kalau sudah masuk maka diberi ajaran tentang shalat dan sebagainya berdasarkan hadits, lalu disuntikkan doktrin-doktrin bahwa hanya Islam model manqul itulah yang sah, benar. Hanya jama’ah mereka lah yang benar. Kalau menyelisihi maka masuk neraka, tidak taat amir pun masuk neraka dan sebagainya. Pelanggaran-pelanggaran semacam itu harus ditebus dengan duit. Daripada masuk neraka maka para korban lebih baik menebusnya dengan duit.
Dalam hal duit, bekas murid Nurhasan Ubaidah menceritakan bahwa dulu Nurhasan Ubaidah menarik duit dari jama’ahnya, katanya untuk saham pendirian pabrik tenun. Para jama’ahnya dari Madura sampai Jawa Timur banyak yang menjual sawah, kebun, hewan ternak, perhiasan dan sebagainya untuk disetorkan kepada Nurhasan sebagai saham. Namun ditunggu-tunggu ternyata pabrik tenunnya tidak ada, sedang duit yang telah mereka setorkan pun amblas. Kalau sampai ada yang menanyakannya maka dituduh “tidak taat amir”, resikonya diancam masuk neraka, maka untuk membebaskannya harus membayar pakai duit lagi.
Kasus tahun 2002/2003 (disebut kasus Maryoso) ramai di Jawa Timur tentang banyaknya korban apa yang disebut investasi yang dikelola dan dikampanyekan oleh para tokoh LDII dengan iming-iming bunga 5% perbulan. Ternyata investasi itu ada tanda-tanda duit yang telah disetor sangat sulit diambil, apalagi bunga yang dijanjikan. Padahal dalam perjanjian, duit yang disetor bisa diambil kapan saja. Jumlah duit yang disetor para korban mencapai hampir 11 triliun rupiah. (Sumber Radar Minggu, Jombang, dari 21 Februari sampai Agustus 2003, dan akar Kesesatan LDII dan Penipuan Triliunan Rupiah karya H.M.C. Shodiq, LPPI Jakarta, 2004)
Lihat pula tulisan yang dikutip oleh nahimungkar.com dengan judul : Keluar dari Kubangan Sesat Jamaah Galipat Burengan Kediri
http://www.nahimunkar.com/keluar-dari-kubangan-sesat-jamaah-galipat-burengan-kediri/#more-2349.
1

Kamis, 13 Juni 2013

atwa Wajibnya Menolong Umat Islam di Suriah dengan Apa yang Kita Mampu

#Fatwa Wajibnya Menolong Umat Islam di Suriah...
Hendri Intifadha 14 Juni 9:30
#Fatwa Wajibnya Menolong Umat Islam di
Suriah dengan Apa yang Kita Mampu#
ALLAHU AKBAR...ALLAHU AKBAR...ALLAHU
AKBAR..!!!
FATWA ULAMA MESIR TENTANG JIHAD DI
SURIAH MELAWAN THOGHUT SYIAH
RAFIDHOH DAN ANTEK-ANTEKNYA!!!
***
Syaikh Muhammad Hasan (salah seorang
besar Ahlussunnah di Mesir) dalam mutamar
ulama kaum muslimin di Mesir
mengumumkan :
* Wajib jihad menolong bangsa muslim suria
baik dg jiwa, senjata maupun harta, dan dg
semua jenis jihad dan pertolongan.
* Seruan untuk kaum muslimin seluruhnya
agar bersatu mengahadapi kebiadapan
pemerintah suria agar kt terhindar dr
tanggung jawab diahadapan Allah, sesuai dg
kemampuan masing2.
* Apa yang dilakukan oleh daulah iran dan
hizbullah rafidhah berupa pembantaian di
suria adalah merupakan genderang perang
yang ditabuh secara terang2an terhadap
islam dan kaum muslimin.
* Seruan utk meninggalkan perselisihan
diantara kaum muslimin scr umum dan
diantara mujahidin di d suria secara khusus.
Serta seruan utk kembali kpd al kitab dan as
sunnah
* Seruan utk seluruh elemen kaum muslimin
utk bersama2 menghadapi thoghut di suria
serta seruan untk tdk bekerjasama dg
negara2 yg membantu pembantaian di suria
khususnya iran, china, rusia dengan memutus
segala macam bentuk kerjasama dgnya.
* Seruan agar memboikot negara iran dlm
rangka utk menjaga darah bangsa suria yg
terzalimi
* Seruan utk semua media massa agar
memberitakan hakikat sebenarnya yg
menimpa bangsa suria
* Seruan peringatan pada PBB agar bertindak
tegas memberhentikan pembantaian yg tjd di
suria
*Peringatan agar tdk menuduh pr mujahidin
di suria sbg teroris dg wkt yg bersamaan
menutup mata dr kejahatan yg dilakukan thd
kaum muslimin suria
* Seruan kpd seluruh yayasan2 sosial dan
badan2 HAM agar memberikan pertolongan
pd kaum muslimin suria yg menjadi korban
pembantaian, baik yg ada di suria maupun
pengungsi di luar suria serta memberikan
makanan serta obat-obatan, dan apa yg mrk
butuhkan.
****
Poin-poin isi fatwa di atas diterjemahkan
secara bebas oleh Ustadz Abul Aswad Al
Bayaty
Video: http://www.youtube.com/watch?
v=kIsL6gGUxgY
***
Mudah-mudahan ini adalah sebuah jalan,
sebagaimana yang dilakukan oleh
Shalahuddin al-Ayyubi, yang menghancurkan
kerajaan Syiah Fathimiyyah, lalu
membebaskan Palestina tahun 1187 M.
Langkah awal pembebasan Palestina adalah
dengan mengalahkan Syiah terlebih dahulu.
Mari kita bantu saudara-saudara kita di
Suriah dengan jiwa raga atau harta atau
minimal doa. Semoga Allah menolong umat
Islam di Suriah.
***
DONASI JIHAD SURIAH!!!
BNI Syariah Yogyakarta dengan nomor
rekening 024.191.3801 atas nama Yayasan
Pendidikan Islam Al-Atsari
Donatur yang telah menyerahkan bantuan,
dimohon memberikan sms konfirmasi ke
nomor HP: 0896.3612.86.89 (Taufik Raharjo),
dengan format sebagai berikut:
DonasiSuriah#Nama#Alamat#Jumla
hTransfer#Bank# TanggalTransfer
Contoh: DonasiSuriah#Muhammad#
Semarang#1.000.000#Mandiri#21/11/2012
atau, dapat juga memberikan konfirmasi
transfer melalui email: donasi@pedulimu
slim.com
Sebagai pertanggung jawaban atas kegiatan
ini, perkembangan penyaluran donasi dan
laporannya insya Allah akan kami update
secara berkala melalui page facebook Peduli
Muslim (facebook.com/Peduli.Muslim), serta
situs pedulimuslim.com

Adapun kaum muslimin yang ingin
berpartisipasi dari sisi pembiayaan operasional
relawan, dapat menyalurkan donasinya
melalui rekening berikut:
Bank BNI Syariah Yogyakarta, no. rekening
0284.8124.96 atas nama Muhammad Oksa.*)
*) Semua uang yang ada di dalam rekening
ini adalah milik kas Peduli Muslim, tidak
tercampur dengan uang pribadi.
Mohon setiap setelah mengirimkan donasi,
diharap agar menyampaikan konfirmasi via
sms ke nomor +62.8232.258.9997 (Ramdhan
Hidayat)
Semoga Allah ta’ala mengikhlaskan ucapan
dan langkah-langkah kita untuk ikut serta
meringankan beban dan derita yang dialami
oleh saudara-saudara kita di Suriah.
Sesungguhnya Allah ta’ala Maha Mendengar
lagi Maha Mengabulkan doa. Aamiin.

http://m.facebook.com/story.php?story_fbid=605702156121496&id=139895562702160&_mn_=9&from_feed=1&refid=8&_ft_=qid.5889152083401284065%3Amf_story_key.-1685410897755679167

Rabu, 12 Juni 2013

WASPADA ! TOKOH SYI'AH INDONESIA






4•►Penulis Dina Y Sulaiman
Dina Y Sulaeman dan Otong Sulaeman

Dina Y. Sulaeman, lahir di Semarang pada 30 Juli 1974. Penerima summer session scholarship dari JAL Foundation untuk kuliah musim panas di Sophia University Tokyo ini lulus dari Fak. Sastra Arab Universitas Padjdjaran tahun 1997.

Ia sempat menjadi staf pengajar di IAIN Imam Bonjol Padang. Tahun 1999 meraih beasiswa S2 dari pemerintah Iran untuk belajar di Faculty of Teology, Tehran University. Tahun 2011, ia menyelesaikan studi magister Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran.

Tahun 2002-2007 ia berkarir sebagai
▬► jurnalis di Islamic Republic of Iran Broadcasting.

Sejumlah buku telah ditulisnya, antara lain, Oh Baby Blues, Mukjizat Abad 20: Doktor Cilik Hafal dan Paham Al Quran, Pelangi di Persia, Ahmadinejad on Palestine, Obama Revealed, Bintang-Bintang Penerus Doktor Cilik, Princess Nadeera, dan Journey to Iran. Aktif menulis artikel opini politik Timur Tengah yang dimuat di media massa dan berbagai website.

Suaminya, Otong Sualeman, adalah :
▬► mahasiswa Qom yang menulis novel Dari Jendela Hauzah, terbitan grup Mizan. Keduanya pernah bekerja sebagai jurnalis di IRIB (Radio Iran Indonesia) selama tujuh tahun di Iran.

Source :
Posted on Januari 17, 2013
http://tokohsyiah.wordpress.com/
___
☑ Bagi teman2 yang berkeinginan untuk men-tag / share/copas/save .... dipersilahkan .Semoga bermanfaat,Aamiin Yaa Rabbal'alamiin
Oleh: Orcela Puspita

Komentarku ( Mahrus ali): 
Pihak kebatilan juga aktif untuk memperopagandakan kebatilannya, dan pihak kebenaran juga aktif menyebarkan kebenarannya dan memendam semampunya  terhadap kebatilan. Ini berlaku mulai dulu hingga sekarang, kapan dan dimana saja. Majulah untuk kebenaran yang cocok dengan dalil, mundurlah dari kebatilan yang menentang dalil. Ingatlah firmanNya;
إِذْ جَعَلَ الَّذِينَ كَفَرُوا فِي قُلُوبِهِمُ الْحَمِيَّةَ حَمِيَّةَ الْجَاهِلِيَّةِ فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَى رَسُولِهِ وَعَلَى الْمُؤْمِنِينَ وَأَلْزَمَهُمْ كَلِمَةَ التَّقْوَى وَكَانُوا أَحَقَّ بِهَا وَأَهْلَهَا وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا(26)
Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan (yaitu) kesombongan jahiliyah lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mu'min dan Allah mewajibkan kepada mereka kalimat takwa dan adalah mereka berhak dengan kalimat takwa itu dan patut memilikinya. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Al fath.

Selasa, 11 Juni 2013

Acara 40 hari setelah kematian adalah budaya kristen dan ahli bid`ah

Arwah Beramanat

Kejadian ini saya alami tahun 2007. Pada saat itu saya tinggal di Jakarta, –sekalipun saya bukan nasrani, tetapi karena sikap saya yang menghargai sesama tanpa membedakan agama–, saya mendapat undangan hadir dalam acara selamatan 40 hari yang diisi dengan doa missa arwah dari keluarga rekan yang beragama Katolik. Tepatnya di daerah Ciputat, Kab Tangerang. Yang meninggal sebut saja namanya Bapak P  dan saya belum pernah kenal dan bertemu sebelumnya dengan beliau. Acara dimulai pukul 19.00 sampai 21.00 saya berangkat dari rumah jam 19 malam. Pada saat itu saya melintasi jalan potong di daerah Bintaro sektor 3, tiba-tiba dari dalam mobil saya bersama istri melihat ada sosok laki-laki. Saya tahu persis bahwa laki-laki setengah baya itu adalah arwah seseorang. Ia mengikuti di samping mobil yang saya kendarai. Saya bertanya,”anda siapa dan mau ke mana ? Jawab arwah laki-laki itu,”Saya (pak) P, saya akan menunjukkan jalan menuju ke rumah saya. Rupanya arwah Pak P tahu jika saya diundang ntuk missa arwah dirinya dan saya juga belum pernah berkunjung ke rumahnya. Sehingga harus nanya-nanya jalan menuju alamat rumahnya. Lantas saya ikuti arwah saja Pak P ke mana dia arahnya. Selanjutnya saya mengikuti di belakangnya menyusuri Jalan Deplu, terus melintas perempatan Jln Fatmawati ke timur arah kompleks Pndok Indah. Sesampainya di perempatan bunderan kecil saya belok ke selatan atau ke kiri terus ke timur. Saya pikir kenapa tidak melewati jalan besar saja melewati depan RS Pondok Indah ? Belum selesai saya bertanya-tanya dalam batin, tiba-tiba pak P berhenti sambil menunjukkan sesuatu. Tepatnya di sebelah barat lapangan tenis ada pertigaan terdapat pohon besar tepat di depan kios kaki lima. Saya melihat di dekat pohon itu ada sosok makhluk berbulu pendek seperti lumut hijau baunya anyir dan busuk sekali, makhluk itu di daerah Jawa biasanya disebut “Buto Ijo” yakni sejenis siluman yang dipiara orang untuk mencari jalan pintas meraih kekayaan harta benda. Pak P menjelaskan secara singkat bahwa dia meninggal tepat di dekat pohon itu sewaktu akan berangkat ke kantor kira-kira jan 09.00 sampailah pak P di lokasi ini, tiba-tiba lehernya dicekik makhluk itu hingga menemui ajal.
Langkah pertama, saya turun dari mobil dan berusaha untuk “melenyapkan” makhluk itu sebisa yang saya lakukan, tidak dengan doa melainkan harus dengan “cara khusus” barulah makhluk itu dapat diatasi. Doa itu untuk memohon sesuatu kepada Tuhan, dan Tuhan tidak serta merta melenyapkan makhluk itu, namun tetap butuh usaha kita sendiri yakni perlu tindakan konkrit untuk menaklukkan. Jika saya berhasil menundukkan, hal itu tidak lepas dari anugrah Tuhan yang telah berikan kepadaku. Ini sama halnya dengan aksi menangkap koruptor, tidak bisa dengan berdoa saja, tetapi butuh tindakan konkrit berupa penyergapan atau penyadapan suara si koruptor itu sewaktu menjalankan aksi jahatnya.
Perjalanan menuju rumah pak P saya lanjutkan, karena atas petunjuk pak P saya segera sampai rumahnya tanpa harus tanya-tanya alamat di jalan. Pukul 21.00 acara missa arwah selesai. Saya bertemu dengan istri pak P dan menanyakan untuk kroscek dengan kejadian tadi, “apakah suami ibu meninggalnya di dalam mobil dan di daerah kompleks Pondok Indah dekat pohon besar ? dan meninggal dengan posisi ke dua tangan memegang lehernya sendiri seperti orang sesak nafas ? Ibu P membenarkan semua. Agar supaya tidak banyak tanda tanya, saya mengaku sudah mendapat cerita dari teman yang lain sebelumnya. Saya melihat foto almarhum pak P ternyata persis seperti yang saya temui sepanjang perjalanan tadi. Hanya saja wujud arwah atau ruh ternyata selalu tampak lebih muda, lebih segar bugar, lebih ganteng ketimbang raganya sewaktu hidup.
Sepulang dari undangan, sesampai saya di rumah, pak P ternyata menyusul saya. Kira-kira selama 2 jam arwah pak P berkunjung di rumah saya dari jam 23.00 hingga 01.00 wib. Pak P banyak menceritakan kisahnya sewaktu beliau masih hidup dari A sampai Z. Arwah pak P menitipkan pesan kepada saya agar disampaikan kepada istrinya yang masih hidup. Pesan-pesannya sbb; pertama, mohon disampaikan maaf kepada istrinya karena dulu pak P mempunyai WIL dan istrinya tak pernah tahu. Pak P merasa sangat menyesal karena telah membagi “jatah” tidak secara adil kepada keluarga, istri dan anak-anak. Kedua, pak P memberi tahu bahwa dia punya rekening di salah satu bank di Jakarta, sedangkan keluarganya tidak ada yang mengetahui rekening pak P tersebut. Pak P minta supaya istri dan anak-anaknya diberitahu soal rekening dan jumlah tabungannya agar supaya dimanfaatkan untuk melanjutkan hidup keluarga yang ditinggalkan. Ketiga, pak P memberitahukan bahwa dia punya kerjasama bisnis dengan menyebut nama seseorang, dan pak P belum pernah menerima jatah dari pembagian hasilnya. Pak P minta supaya disampaikan kepada istri dan anak-anaknya agar supaya dapat diurus hak-haknya dalam kerjasama dengan rekannya tersebut. Semua pesan itu saya catat satu persatu (kecuali soal WIL pak P) di atas kertas agar tidak lupa, dan paginya saya serahkan kepada istri dan anak-anak yang ditinggalkan. Alangkah terkejutnya istri dan anak-anak pak P karena selama ini tak pernah mengetahui hal itu. Saya merahasiakan kejadian semalam di depan bu P agar tidak menjadi panjang lebar dan penuh tanda-tanya. Saya bilang bahwa kemarin sepulang dari rumah ibu saya bertemu seseorang yang tidaksaya kenal, orang itu memberikan secarik kertas catatan yang berisi pesan-pesan tadi.
Besok paginya bu P dan anak-anak melakukan pengecekan di bank dan melacak rekanan yang namanya saya catat di kertas. Sangat mengejutkan ternyata semua benar adanya, baik nomer rekening, jumlah uang yang ditabung, maupun nama seseorang tercantum dalam kerjasama dengan almarhum pak P.
Seminggu setelah peristiwa itu, arwah pak P kembali datang ke rumah saya, kali ini pak P hanya mengucapkan,”…terimakasih atas segala bantuannya, Tuhan yang akan membalas kebaikan anda ! pak P juga berpamitan bahwa dia akan melanjutkan “perjalanan”nya setelah 40 hari kematiannya itu. Selamat jalan pak P, terusno lakumu, ojo parang tumuleh, lepaso parane, jembaro kubure, semoga amal kebaikanmu diterima disisinya, dan segala kesalahan diampuni Tuhan.
Sumber:http://sabdalangit.wordpress.com/pengalaman-gaib/arwah-yang-beramanat/
 


Komentarku ( Mahrus ali): 
Ternyata orang kristen juga mengadakan acara 40 hari setelah kematian yang mirip dengan ahli bid`ah, beda dengan Wahabi atau Salafy, begitu juga acara  kristen yang lain juga ada kemiripan dengan ahli bid`ah. Ia adalah acara kebid`ahan tanpa dalil, bukan sunnah yang berdalil. Ia sekedar tradisi bukan ajaran dan harus ditinggalkan bukan di budayakan atau dijalankan. Ikuti saja ayat sbb:
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولا
               Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui dalilnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.[1]
 Tentang kisah itu, mungkin benar atau salah, mungkin sungguhan atau dusta. Kita sulit melacaknya, kita ikuti saja ayat:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَأٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.[2]
Mau nanya hubungi kami:
088803080803.( Smart freand) 081935056529 ( XL )
Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1
                           Waru Sidoarjo. Jatim.




[1] ( Al isra` 36 )

[2]  Al Hujurat  6