Sumber : http://blogseotest.blogspot.com/2012/01/cara-memasang-artikel-terkait-bergambar.html#ixzz2HNYeE9JU

Pages

Blogroll

Kamis, 28 Februari 2013

Beda politisi Islam dulu dan sekarang





Ilustrasi : politisi kini, tidur waktu sidang/ IPOSnews.com, M. Natsir politis Islam masa lalu/ hdytllh

    Sekarang ini tidak seperti masa dulu, saat ada Masyumi. Tokoh-tokoh Masyumi itu berdebat dengan orang PNI, debat dengan PKI untuk menerapkan Syariat Islam
    Politisi sekarang sangat jauh dari sosok politisi Islami. Gaya hidup dan cara berfikirnya tidak mencerminkan sebagai seorang Muslim. Mereka bergaulnya dari hotel mewah yang satu ke hotel mewah lainnya. Dari kafe satu ke kafe lainnya.

“Ada politisi partai Islam, mantan anggota himpunan mahasiswa Islam. Kunjungan ke Belanda dia judi kalah 2 miliar.”

Inilah beritanya

***

    Ustad Mashadi: Tidak Ada Partai Islam, Tidak Ada Pemimpin Islam, yang Ada Islam-Islaman

    Jakarta (SI ONLINE) – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 1999-2004 dari Partai Keadilan (sekarang PKS) Ustad Mashadi mengkritisi perilaku politisi dan partai politik Islam saat ini. Menurutnya, kini tak ada lagi politisi Islam yang sejati, tidak ada pula parpol Islam yang sejati. Yang ada hanyalah “Islam-Islaman”.

    “Tidak ada partai Islam, tidak ada pemimpin Islam. Yang ada hanya Islam-Islaman,” kata Ustad Mashadi dalam Majelis Taqarrub Ilallah dan Temu Pembaca Suara Islam, di Masjid Baiturahman, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (23/2/2013).

    Melalui pernyataannya itu, Mashadi bukan berarti anti partai Islam. Tetapi untuk menunjukkan bahwa begitulah faktanya. Tidak ada lagi partai politik yang memperjuangkan syariat Islam di DPR.

    “Sekarang ini tidak seperti masa dulu, saat ada Masyumi. Tokoh-tokoh Masyumi itu berdebat dengan orang PNI, debat dengan PKI untuk menerapkan Syariat Islam,” kata mantan Ketua Forum Umat Islam (FUI) itu lantang.

    Politisi-politisi Islam dari Partai Masyumi, seperti Muhammad Natsir, M Roem, Burhanuddin Harahap, Syafruddin Prawiranegara, KH Isa Anshori, kata Mashadi, hidupnya juga sangat sederhana. “Tidak ada tokoh Masyumi yang menggunakan uang negara untuk kehidupan pribadi,” ungkapnya.

    Sebaliknya, lanjut Mashadi, politisi sekarang sangat jauh dari sosok politisi Islami. Gaya hidup dan cara berfikirnya tidak mencerminkan sebagai seorang Muslim. Mereka bergaulnya dari hotel mewah yang satu ke hotel mewah lainnya. Dari kafe satu ke kafe lainnya.

    “Ada politisi partai Islam, mantan anggota himpunan mahasiswa Islam. Kunjungan ke Belanda dia judi kalah 2 miliar,” ungkapnya.

    Nah, kasus sekarang ini dimana sejumlah tokoh Islam, apalagi ada yang dari parpol Islam, ada yang menjadi tersangka kasus korupsi arus dijadikan pelajaran (ibrah) supaya tidak terulang lagi di masa mendatang.

    “Ini karena secara terang-terangan kita berani durhaka kepada Allah Swt, menjauhkan diri dari Allah” tandasnya.

    red: shodiq ramadha/ si online Shodiq Ramadhan | Minggu, 24 Februari 2013 | 06:18:37 WIB

(nahimunkar.com)
 

Rabu, 27 Februari 2013

Tentara Hizbullah yang Mati di Suriah Akan ‘Masuk Neraka’ – Mantan Sekjen Hizbullah





Mantan Sekjen Hizbullah Syaikh Sobhi Tfaili mengkritik partisipasi pasukan Hizbullah dalam konflik Suriah, mengatakan bahwa mereka yang terbunuh di Suriah “akan masuk neraka” dan tidak dianggap syuhada.
Dalam sebuah wawancara televisi minggu ini, Tfaili “mengkonfirmasi” bahwa Hizbullah berperang bersama rezim Suriah.

“Para anggota Hizbullah yang membunuh anak-anak, menteror dan menghancurkan rumah-rumah warga di Suriah tidak akan menjadi syuhada, mereka akan masuk neraka,” katanya.

Tfaili menambahkan bahwa kaum Syi’ah di Suriah tidak memerlukan bantuan siapapun.

“Kaum Syi’ah di Suriah tidak memerlukan perlindungan dari siapapun. Kamilah yang menimbulkan permasalahan. Makam Sayyidah Zainab tidak memerlukan bantuan karena ia juga dicintai kaum Sunni,” katanya, merujuk kepada laporan bahwa tentara Syi’ah berjaga di sekitarnya.

Ia menambahkan bahwa tentara Hizbullah di Suriah berada di sana untuk “melindungi rezim dan kejahatan.”

Pada Oktober 2012, pemimpin Hizbullah – Hassan Nasrallah mengakui bahwa para anggota partai tersebut melakukan perlawanan dengan pejuang Suriah, namun ia mengatakan bahwa mereka bergerak secara individual, tidak atas perintah partai.

Pada awal Februai, seorang anggota Hizbullah mengatakan bahwa pertempuran di perbatasan Suriah menewaskan tiga orang tentara Hizbullah dan lima pejuang oposisi Suriah.

Menyusul pertempuran tersebut, Dewan Nasional Suriah memberikan peringatan bahwa hal ini mengancam hubungan antara Suriah dan Libanon. FSA juga mengeluarkan ultimatum kepada Hizbullah untuk menghentikan operasinya di Suriah, atau akan menerima serangan di Libanon.

Laporan media baru-baru ini juga mengatakan bahwa FSA mengarahkan sasaran ke markas Hizbullah di Hermel – dekat perbatasan Suriah, namun belum ada konfirmasi. Kota Hermel al-Qasr dikabarkan menjadi benteng bagi tentara Hizbullah yang bertempur di Suriah.
Tfaili juga mengkritik pasukan bersenjata Libanon karena tidak memberikan pelarangan bagi warga Libanon di Hermel untuk berperang di Suriah.

“Mengapa tentara Libanon tidak mencegah warga Libanon di Hermel untuk berperang di Suriah? Mengapa mereka tidak melindungi warganya yang tinggal di kota Akkar, perbatasan Suriah?” ia bertanya.

Tfaili juga mengatakan bahwa Hizbullah bertanggungjawab terhadap setiap kaum Syi’ah yang terbunuh di Suriah, serta memberikan peringatan bahwa “Musuh (Israel)” adalah yang paling diuntungkan dalam pertempuran di Suriah sana.(Ds)

Komentarku ( Mahrus ali): 
Orang – orang Syi`ah membela rezim Suriah karena sama – sama syi`ahnya, bukan karena kebenaran yang cocok dengan al quran atau hadis dan kesalahan yang cocok dengan kitab –kuningnya  syi`ah. . Juga karena dulu rezim Suriah selalu membela Iran ketika konfrontasi dengan Irak, maka kini Suriah dibantu Iran untuk mengatasi kerisis dengan rakyatnya.  Rezim Suriah adalah rezim komunis yang anti Al Quran, senang dengan ajaran komunisnya. Orang – orang Syi`ah jelas membela komunis untuk melawan revolosi rakyat yang kebanyakan masih bersemangat untuk mendirikan negara Islam, mereka penghalangnya . Jadi posisi Syiah kali ini sangat membahayakan diri, musuh Allah kekasih setan, dijalan sesat bukan dijalan Allah. Lihat ayatnya:
اللَّهُ وَلِيُّ الَّذِينَ ءَامَنُوا يُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَوْلِيَاؤُهُمُ الطَّاغُوتُ يُخْرِجُونَهُمْ مِنَ النُّورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ(257)
Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. Baqarah

Selasa, 26 Februari 2013

Anas ‘gebrak’ SBY dengan kasus Bank Century



    Ketua DPP Partai Demokrat Bidang Tanggap Darurat Umar Arsal mengatakan, kedatangan mantan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Anwar Nasution ke rumah Anas Urbaningrum membahas persoalan penting.

    Umar yang merupakan orang dekat Anas ini menceritakan, bahwa Anwar dan Anas tampak berbincang serius. Umar tidak heran jika banyak tamu yang simpati dan bertandang ke rumah Anas.

    “Sekitar satu jam. Pak Anwar kan mantan HMI juga. Mas Anas banyak teman,” kata Umar di Komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (25/2).

    Anggota Komisi V DPR ini enggan membeberkan apa saja yang dibahas Anwar dengan Anas. Ketika dipimpin Anwar, BPK mengaudit aliran dana kasus Bank Century. Aliran dana Bank Century tersebut, diduga mengalir untuk pemenangan SBY-Boediono pada Pilpres 2009 dan keluarga Cikeas.

    “Saya tidak tahu apa yang dibicarakan,” kata Umar.

    Terpisah politikus Partai Hanura Yuddy Chrisnandy mengatakan, Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso sudah mengetahui beberapa rahasia soal skandal Bank Century. Menurutnya, Anas sudah memaparkan data kepada Priyo soal siapa penerima aliran dana bailout Bank Century sebesar Rp 6,7 triliun itu.

    “Sekarang bolanya ada di Priyo. Dia yang membidangi masalah Tim Pengawas Century di DPR,” kata Yuddy, Jakarta Selatan, Senin (24/2).

    Priyo Budi Santoso merupakan salah satu penggagas Hak Angket Bank Century. Jika benar dia kini menggenggam semua data soal aliran dana, maka tidak lama lagi Anas bakal menyerang dan menggebrak SBY dengan kasus Bank Century.

    Perlu diingat, jika Wakil Presiden Boediono sering kali disebut-sebut sebagai orang yang bertanggung jawab dalam skandal korupsi Bank Century. Mantan Direktur Utama Bank Indonesia ini, diduga turut terlibat dalam korupsi Kredit Likuditas Bank Indonesia (KLBI) dan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Untuk kasus ini, diperkirakan negara dirugikan hingga triliunan rupiah.

    Dugaan kuat keterlibatan Boediono didasarkan hasil audit BPK. BPK menyebut, Boediono bersama-sama Aulia Pohan, Dono Iskandar, Hendro Budianto, Heru Supraptomo, Iwan Ridwan Prawiranata, Miranda Swaray Goeltom dan Paul Sutopo, ikut memutuskan aliran dana BLBI ke Bank Pelita dan Bank Umum Nasional.

    Anggota Komisi III DPR Ahmad Yani menilai, Boediono selalu dilindungi oleh rezim penguasa (SBY) sehingga tidak pernah tersentuh oleh hukum.

    “Setiap rezim selalu selamatkan, rezim setelah Soeharto selalu selamatkan Boediono, negeri ini sungguh ironis, orang berlumuran dosa jadi wapres, rampok besar itu,” kata Yani beberapa waktu lalu di Gedung DPR.

    Tak hanya rezim penguasa, Kejaksaan Agung tidak berani melakukan ataupun memulai penyelidikan keterlibatan Boediono.

    “Dia dilindungi rezim penguasa, karena dia bagian, sengaja ditutupi kejaksaan, saya tidak yakin Kejaksaan Agung mampu dan mau menindaklanjuti putusan MA,” imbuhnya.

    [cob] Reporter : Muhammad Sholeh

    Selasa, 26 Februari 2013 05:08:00/ mrdkcom

***

Hancurnya manusia dahulu, bila kalangan atas (pejabat, bangsawan, elit politik) mencuri maka mereka membiarkannya.
أَخْبَرَنَا يُونُسُ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي عُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ أَنَّ امْرَأَةً سَرَقَتْ فِي عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي غَزْوَةِ الْفَتْحِ فَفَزِعَ قَوْمُهَا إِلَى أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ يَسْتَشْفِعُونَهُ قَالَ عُرْوَةُ فَلَمَّا كَلَّمَهُ أُسَامَةُ فِيهَا تَلَوَّنَ وَجْهُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَتُكَلِّمُنِي فِي حَدٍّ مِنْ حُدُودِ اللَّهِ قَالَ أُسَامَةُ اسْتَغْفِرْ لِي يَا رَسُولَ اللَّهِ فَلَمَّا كَانَ الْعَشِيُّ قَامَ رَسُولُ اللَّهِ خَطِيبًا فَأَثْنَى عَلَى اللَّهِ بِمَا هُوَ أَهْلُهُ ثُمَّ قَالَ أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّمَا أَهْلَكَ النَّاسَ قَبْلَكُمْ أَنَّهُمْ كَانُوا إِذَا سَرَقَ فِيهِمْ الشَّرِيفُ تَرَكُوهُ وَإِذَا سَرَقَ فِيهِمْ الضَّعِيفُ أَقَامُوا عَلَيْهِ الْحَدَّ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَوْ أَنَّ فَاطِمَةَ بِنْتَ مُحَمَّدٍ سَرَقَتْ لَقَطَعْتُ يَدَهَا ثُمَّ أَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِتِلْكَ الْمَرْأَةِ فَقُطِعَتْ يَدُهَا فَحَسُنَتْ تَوْبَتُهَا بَعْدَ ذَلِكَ وَتَزَوَّجَتْ قَالَتْ عَائِشَةُ فَكَانَتْ تَأْتِي بَعْدَ ذَلِكَ فَأَرْفَعُ حَاجَتَهَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Telah mengabarkan kepada kami Urwah bin Zubair, ada seorang wanita mencuri di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tepatnya ketika terjadi penaklukan Makkah. Kaumnya merasa gelisah atas kasus ini sehingga melakukan perundingan dengan Usamah bin Zaid dengan harapan mereka bisa minta keringanan hukuman melalui perantaranya. Kata Urwah, ketika Usamah melaporkan kasusnya kepada Rasulullah dan meminta keringanan, wajah Rasulullah nampak berubah (pertanda bangkit emosinya). Lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apakah kalian akan mengajakku melakukan “kompromi” terhadap hukum Allah? Usamah langsung insaf dengan mengatakan “Mintalah ampunan untukku wahai Rasulullah? Sore harinya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berpidato, memuji Allah dengan pujian yang semestinya bagi-Nya kemudian berujar: “Hadirin yang dihormati, manusia sebelum kalian telah celaka sebab jika yang mencuri kalangan atas (pejabat, bangsawan, elit politik) maka mereka membiarkannya, sebaliknya jika yang mencuri masyarakat biasa (golongan rendah, borjuis, tak berpangkat), mereka menegakkan hukuman. Demi Dzat yang diri-ku berada di tangan-NYA, kalaulah Fathimah binti Muhammad mencuri, niscaya kupotong tangannya. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan wanita itu sehingga dipotong tangannya, dikemudian hari ia menindaklanjuti taubatnya dengan baik dan menikah. Kata Aisyah, dikemudian hari si wanita datang dan kulaporkan keperluannya kepada Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam. (HR BUKHARI – 3965)

(nahimunkar.com)

Senin, 25 Februari 2013

Bencana 25 juta tikus raksasa di Teheran Iran






    Dua puluh lima juta tikus raksasa sebesar kelinci berkeliaran di ibu kota Iran, Teheran.
    Tim poenembak jitu tidak mampu membunuh tikus setiap malam melebihi jumlah 2205.
    Apakah ini bencana dan bala’ yang Allah timpakan kepada orang – orang yang membunuhi kaum muslimin dan berniat untuk membumihangsukan negara – negara yang berpenduduk mayoritas Ahlussunnah.

    Bencanakah ini? Teheran Disibukkan Memerangi Tikus Raksasa.

TEHERAN.(voa-islam.com) – Rabu (20/02/13) tikus raksasa yang berjumlah dua puluh lima juta lebih menyapu ibu kota Iran, Teheran. Tikus – tikus ini berukuran lebih besar dari kucing dan beratnya menyamai berat kelinci, sehingga Teheran pantas dijuluki kota tikus di dunia.

Situs berita Iran “Jerusallem Online” menyebutkan bahwa pemerintah ibu kota Iran membentuk tim penembak jitu terlatih untuk memberantas tikus – tikus itu. Operasinya mulai bekerja di 26 daerah di Teheran.

Operasi dibagi menjadi dua. Pertama siang hari dengan racun kimia yang disebar di sungai. Dan malam hari dengan senapan sniper yang dilengkapi dengan perspektif dan infra merah.

Kepala Departmen Lingkungan di kotamadya, Mohammad Hadi Haydar, menegaskan bahwa perang melawan tikus – tikus berlangsung 24 jam setiap hari selama seminggu tanpa henti. Ia juga berjanji akan menambah tim sniper kedepan, 10 – 40 sniper. Karena mereka tidak mampu membunuh tikus setiap malam melebihi jumlah 2205.

Haydar menambahkan bahwa bangkai – bangkai tikus yang mati diangkut ke daerah Qahirzak, Selatan Teheran, kemudian tikus – tikus itu dibakar.

Apakah ini bencana dan bala yang Allah timpakan kepada orang – orang yang membunuhi kaum muslimin dan berniat untuk membumihangsukan negara – negara yang berpenduduk mayoritas Ahlussunnah./voais

Komentarku ( Mahrus ali): 
Menanggapi bencana di Iran ini memberikan pikiranku untuk kembali ke masa lalu yang telah dialami oleh rezim Firaun dalam ayat sbb:
فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمُ الطُّوفَانَ وَالْجَرَادَ وَالْقُمَّلَ وَالضَّفَادِعَ وَالدَّمَ ءَايَاتٍ مُفَصَّلَاتٍ فَاسْتَكْبَرُوا وَكَانُوا قَوْمًا مُجْرِمِينَ(133)
Maka Kami kirimkan kepada mereka taufan, belalang, kutu, katak dan darah sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa.

Minggu, 24 Februari 2013

Kehebatan ciptaan Allah dalam kerja otak manusia



Hasil Penelitian Terbaru Terungkap Kerja Otak Lebih Aktif Saat Seseorang Berdoa Atau Shalat

Posted by Muslim Menjawab on 21:26 in Penilitian Ilmiah |
 


Sebuah penelitian medis baru-baru ini mengungkapkan adanya serangkaian perubahan dalam tubuh manusia selama ia dalam keadaan berdoa (shalat) atau meditasi. Menurut penelitian tersebut, perubahan pertama yang tampak adalah adanya integrasi pikiran sepenuhnya dengan alam semesta setelah lima puluh detik memulai doa (shalat) atau meditasi.
Studi yang dilakukan oleh Ramchandran, seorang peneliti Amerika, bersama-sama dengan sekelompok peneliti lainnya menunjukkan bahwa laju pernapasan dan konsumsi oksigen dalam tubuh manusia berkurang selama doa (shalat) dalam kisaran antara 20 dan 30%, di samping resistensi kulit meningkat dan darah tinggi lebih membeku.
Hasil penelitian tersebut melaporkan bahwa sebuah gambar yang ditangkap melalui CT scan menunjukkan adanya aktivitas kerja otak yang sangat menakjubkan selama seseorang itu berdoa (shalat). Tercatat bahwa gambar otak seseorang dalam keadaan berdoa (shalat) atau meditasi berbeda dengan gambar (otak) dalam keadaan normal.

Aktivitas sel-sel saraf di otak telah berkurang dan terdapat warna mengkilap yang muncul di radiologi.
Ramchandran menegaskan bahwa hasil gambar ini merupakan bukti ilmiah mengenai apa yang yang disebut “spiritual transenden” dan kehadiran agama di dalam otak, yang membawa dampak terhadap seluruh anggota, seperti otot, mata, sendi dan keseimbangan organ-organ tubuh.

Ia juga menambahkan bahwa semua anggota tubuh mengirim sinyal ke otak selama seseorang berdoa (shalat) atau meditasi, hal inilah yang menyebabkan aktivitas otak meningkat, sehingga otak kehilangan kontak dengan tubuh sepenuhnya hanya menjadi pikiran murni dan menarik diri dari alam dunia ke dunia lain.
Pada gilirannya, penelitian tersebut merupakan upaya yang signifikan dari para ilmuwan untuk mengungkap batas hambatan antara manusia dan rahasia otak. Penelitian ini mendapat apresiasi kepuasan dari sebuah penerbitan Sains di AS. Penelitian ini penting untuk menjelaskan hubungan antara agama dan ilmu pengetahuan.
Yang perlu diperhatikan bahwa hal ini benar-benar membantah hasil studi dan penelitian William James, seorang pelopor psikologi agama, tentang misteri agama dalam otak yang menyimpulkan bahwa ilmu pengetahuan dan agama adalah dua dunia yang sama sekali berbeda. (sumber : ech-chaab.net)

Komentarku ( Mahrus ali): 
Begitulah keagungan ciptaan Allah dan remehnya produktivitas manusia sebagai salah satu ciptaanNya, bukan dewa atau Tuhan lain yang di ada- adakan, hakikatnya tidak ada. Ingat saja ayat:
سَنُرِيهِمْ ءَايَاتِنَا فِي الْآفَاقِ وَفِي أَنْفُسِهِمْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ(53)
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Qur'an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu? fusshilat
  
Blog kami ke tiga dengan bahasa arab:

Sabtu, 23 Februari 2013

Masjid dibongkar, kuil majusi dilindungi






Sebuah sumber di Komisi Dakwah Dan Fatwa, Baghdad (milik kaum Sunni) menyingkap, Haoza Syiah (Himpunan ulama Syiah Iraq) menyetujui pembongkaran masjid bersejarah dan tertua milik kaum Sunni di kota Nejef. Sebagai gantinya, di lokasi masjid itu, akan dibangun sebuah hotel mewah yang akan dipergunakan untuk menyambut para tamu dari kalangan Syiah non Iraq.!?

Dalam wawancara persnya, sumber itu menjelaskan, masjid ‘Amr bin Al ‘Ash kuno yang merupakan salah satu masjid terbesar milik kaum Sunni di kota Nejef tersebut akan disulap menjadi sebuah hotel. Alasannya, karena sudah sejak tiga tahun lalu masjid itu ditinggalkan (tidak difungsikan) setelah terus diserang milisi bersenjata Syiah dan dideportasinya keluarga-keluarga Sunni yang tinggal di kota kuno di Nejef itu.

Sumber itu menambahkan, Haoza Syiah telah menyetujui pembongkaran masjid tersebut dan peletakan batu pertama pembangunan sebuah hotel megah di sana yang dipergunakan untuk menyambut para tamu dari kalangan Syiah Iran, Pakistan, negara-negara teluk dan lainnya. Ketika ditanya, kenapa dijadikan hotel, mereka mengklaim, karena hotel-hotel di kota itu telah penuh disesaki para tetamu tersebut.!? (almkhtsr/AS)
Komentarku ( Mahrus ali): 
Itu masih untung, lebih parah lagi banyak kaum sunni dibantai sama Syi`ah. Orang –orang kafir dibiarkan, bahkan kuil majusi tetap dibiarkan di Iran. Ingat saja pada ayat:

الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ بِغَيْرِ حَقٍّ إِلَّا أَنْ يَقُولُوا رَبُّنَا اللَّهُ وَلَوْلَا دَفْعُ اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَهُدِّمَتْ صَوَامِعُ وَبِيَعٌ وَصَلَوَاتٌ وَمَسَاجِدُ يُذْكَرُ فِيهَا اسْمُ اللَّهِ كَثِيرًا وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ(40)الَّذِينَ إِنْ مَكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلَاةَ وَءَاتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ
(yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah". Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama) -Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang ma`ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.  Al haj  40 –41

Jumat, 22 Februari 2013

Mantan Ketua Dewan Gereja Metodis sekaligus Master Perbandingan Agama dari Havard University Akhirnya Pilih Islam






Jerald F Dirks , sebelumnya ialah seorang pendeta yang dinobatkan sebagai Ketua Dewan Gereja Metodis Kini peraih gelar Bachelor of Arts (BA) dan Master of Divinity (M Div) dari Universitas Harvard, serta pemegang gelar Master of Arts (MA) dan Doctor of Psychology (Psy D) dari Universtas Denver, Amerika Serikat, menjalani kehidupan sebagai seorang muslim.

Dibesarkan di tengah lingkungan masyarakat penganut kepercayaan Kristen Metodis, membuat Jerald kecil terbiasa dengan suara dentingan lonceng yang kerap mengalun dari sebuah bangunan tua Gereja Kristen Metodis yang berjarak hanya dua blok dari rumahnya. Bunyi lonceng yang bergema setiap Minggu pagi ini menjadi tanda bagi seluruh anggota keluarganya agar segera menghadiri kebaktian yang diadakan di gereja.

Tidak hanya dalam urusan kebaktian saja, tetapi juga dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak Gereja Kristen Metodis, seluruh anggota keluarga ini turut terlibat secara aktif. Karenanya tak mengherankan jika sejak usia kanak-kanak Jerald sudah diikutsertakan dalam kegiatan yang diadakan oleh pihak gereja. Salah satunya adalah mengikuti sekolah khusus selama dua pekan yang diadakan oleh pihak gereja setiap bulan Juni. Selama mengikuti sekolah khusus ini, para peserta mendapat pengajaran mengenai Bibel.

”Secara rutin saya mengikuti sekolah khusus ini hingga memasuki tahun kedelapan, selain kebaktian Minggu pagi dan sekolah Minggu yang diadakan setiap akhir pekan,” ungkap muallaf kelahiran Kansas tahun 1950 ini. Diantara para peserta sekolah khusus ini, Jerald termasuk yang paling menonjol. Tidak pernah sekalipun ia absen dari kelas. Dan dalam hal menghafal ayat-ayat dalam Bibel, ia kerap mendapatkan penghargaan.

Keikutsertaan Jerald dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh komunitas Gereja Metodis terus berlanjut hingga ia memasuki jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Diantaranya ia terlibat secara aktif dalam organisasi kepemudaan Kristen Metodis. Dia juga kerap mengisi khotbah dalam acara kebaktian Minggu yang khusus diadakan bagi kalangan anak muda seusianya.

Dalam perjalanannya, khotbah yang ia sampaikan ternyata menarik minat komunitas Kristen Metodis di tempat lain. Ia pun kemudian diminta untuk memberikan khotbah di gereja lain, panti jompo, dan dihadapan organisasi-organisasi kepemudaan yang berafiliasi dengan Gereja Metodis. Sejak saat itu Jerald bercita-cita ingin menjadi seorang pendeta kelak.

Ketika diterima di Universitas Harvard, Jerald tidak mensia-siakan kesempatan demi mewujudkan cita-citanya itu. Ia mendaftar pada kelas perbandingan agama yang diajar oleh Wilfred Cantwell Smith untuk dua semester. Di kelas perbandingan agama ini Jerald mengambil bidang keahlian khusus agama Islam.

Namun, selama mengikuti kelas ini Jerald justru lebih tertarik untuk mempelajari agama Budha dan Hindu. Dibandingkan dengan Islam, menurut dia, kedua ajaran agama ini tidak ada kemiripan sama sekali dengan keyakinan yang ia anut selama ini.

Akan tetapi untuk memenuhi tuntutan standar kelulusan akademik, Jerald diharuskan untuk membuat makalah mengenai konsep wahyu dalam Alquran. Ia mulai membaca berbagai literatur buku mengenai Islam, yang sebagian besar justru ditulis oleh para penulis non-muslim. Ia juga membaca dua Alquran terjemahan bahasa Inggris dalam versi yang berbeda.

Diluar dugaannya buku-buku tersebutlah yang di kemudian hari justru membimbingnya ke kondisi seperti saat ini. Makalah tersebut membuat pihak Harvard memberikan penghargaan Hollis Scholar kepada Jerald. Sebuah penghargaan tertinggi bagi para mahasiswa jurusan Teologi Universitas Harvard yang dinilai berprestasi.

Untuk mewujudkan cita-citanya, bahkan Jerald rela mengisi liburan musim panasnya dengan bekerja sebagai seorang pendeta cilik di sebuah Gereja Metodis terbesar di negeri Paman Sam tersebut. Pada musim panas itu pula ia mendapatkan sertifikat untuk menjadi seorang pengkhotbah dari pihak Gereja Metodis Amerika.

Setelah lulus dari Harvard College di tahun 1971, Jerald langsung mendaftar di Harvard Divinity School atau sejenis sekolah tinggi teologi atas beasiswa dari Gereja Metodis Amerika. Selama menempuh pendidikan di bidang teologi, Jerald juga mengikuti program magang sebagai di Rumah Sakit Peter Bent Brigham di Boston.

Ia lulus dari sekolah tinggi ini tahun 1974 dan mendapatkan gelar Master di bidang teologi. Selepas meraih gelar master teologi, ia sempat menghabiskan liburan musim panasnya dengan menjadi pendeta pada dua Gereja Metodis Amerika yang berada di pinggiran Kansas.

Aktivitasnya sebagai seorang pendeta tidak hanya terbatas di lingkungan gereja saja. Ia mulai merambah ke cakupan yang lebih luas, mulai dari lingkungan sekolah, perkantoran, hingga pesan-pesan ajaran Kristen Metodis ia juga gencar sampaikan kepada para pasien yang datang ke tempat praktiknya sebagai seorang dokter ahli kejiwaan.

Meninggalkan aktivitas gereja

Namun, berbagai upaya dakwah ini dinilainya tidak memberikan dampak positif terhadap kehidupan masyarakat di sekitar ia tinggal. Ia justru menyaksikan terjadinya penurunan moralitas di tengah-tengah kehidupann beragama masyarakat Amerika. Bahkan kondisi serupa juga terjadi di lingkungan gereja.

”Dua dari tiga pasangan di Amerika selalu berakhir dengan perceraian, aksi kekerasan meningkat di lingkungan sekolah dan di jalanan, tidak ada lagi rasa tanggung jawab dan disiplin di kalangan anak muda. Bahkan yang lebih mencengangkan diantara para pemuka Kristen ada yang terlibat dalam skandal seks dan keuangan. Masyarakat Amerika seakan-akan sedang menuju kepada kehancuran moral,” paparnya.

Melihat kenyataan seperti ini, Jerald mengambil keputusan untuk menyendiri dan tidak lagi menjalani aktivitasnya memberikan pelayanan dan khotbah kepada para jemaat. Sebagai gantinya ia memutuskan untuk ikut terlibat aktif dalam kegiatan penelitian yang dilakukan oleh sang istri. Penelitian mengenai sejarah kuda Arab ini membuat ia dan istrinya melakukan banyak kontak dengan warga Amerika keturunan Muslim Arab . Salah satunya adalah dengan Jamal.

Babak pergaulan dengan Arab Muslim

Pertemuan Jerald dengan pria Arab-Amerika ini pertama kali terjadi pada musim panas tahun 1991. Dari awalnya sekedar berhubungan melalui sambungan telepon, kemudian berlanjut pada saat Jamal berkunjung ke rumah Jerald. Pada kunjungan kali pertama ini, Jamal menawarkan jasa untuk menterjemahkan berbagai literatur dari bahasa Arab ke Inggris yang disambut baik oleh Jerald dan istrinya.

Ketika waktu shalat ashar tiba, sang tamu kemudian meminta izin agar diperbolehkan menggunakan kamar mandi dan meminjam selembar koran untuk digunakan sebagai alas shalat. Apa yang diminta oleh tamunya itu diambilkan oleh Jerald, kendati dalam hati kecilnya ia berharap bisa meminjamkan sesuatu yang lebih baik dari sekedar lembaran surat kabar sebagai alas shalat. Untuk kali pertama ia melihat gerakan shalat dalam agama Islam.

Aktivitas shalat ashar itu terus ia lihat manakala Jamal dan istrinya berkunjung ke rumah mereka seminggu sekali. Dan, hal itu membuat Jerald terkesima. ”Selama berada di rumah kami, tidak pernah sekalipun ia memberikan komentar mengenai agama yang kami anut. Begitu juga ia tidak pernah menyampaikan ajaran agama yang diyakininya kepada kami. Yang dia lakukan hanya memberikan contoh nyata yang amat sederhana, seperti berbicara dengan suara serendah mungkin jika ada diantara kami yang bertanya mengenai agamanya. Ini yang membuat kami kagum,” ungkapnya.

Dari perkenalannya dengan Jamal dan keluarganya, justru Jerald mendapat banyak pelajaran yang tidak pernah ia dapatkan sebelumnya. Sang tamu telah menunjukkan kepadanya sebuah pelajaran disiplin melalui shalat yang dilaksanakannya. Selain pelajaran moral dan etika yang diperlihatkan Jamal dalam urusan bisnis dan sosialnya serta cara Jamal berkomunikasi dengan kedua anaknya. ”Begitu juga yang dilakukan oleh istrinya menjadi contoh bagi istriku.”

Tidak hanya itu, dari kunjungan tersebut Jerald juga mendapatkan pengetahuan seputar dunia Arab dan Islam. Dari Jamal, ia bisa mengetahui tentang sejarah Arab dan peradaban Islam, sosok Nabi Muhammad, serta ayat-ayat Alquran berikut makna yang terkandung di dalamnya. Setidaknya Jerald meminta waktu kurang lebih 30 menit kepada tamunya untuk berbicara mengenai segala aspek seputar Islam. Dari situ, diakui Jerald, dirinya mulai mengenal apa dan bagaimana itu Islam.

Kemudian oleh Jamal, Jerald sekeluarga diperkenalkan kepada keluarga Arab lainnya di masyarakat Muslim setempat. Diantaranya keluarga Wa el dan keluarga Khalid. Dan secara kontinyu, ia melakukan interaksi sehari-hari dengan komunitas keluarga Arab Amerika ini. Dari interaksi tersebut, Jerald mendapatkan sesuatu ajaran dalam Islam yang selama ini tidak ia temui manakalan berinteraksi dengan komunitas masyarakat Kristen, yakni rasa persaudaraan dan toleransi.

Baru di awal Desember 1992, sebuah pertanyaan mengganjal timbul dalam pikirannya, ”Dirinya adalah seorang pemeluk Kristen Metodis, tapi kenapa dalam keseharian justru bergaul dan berinteraksi dengan komunitas masyarakat Muslim Arab?.” Sebuah komunitas masyarakat yang menurutnya menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan etika, serta mengedepankan sikap saling menghargai baik terhadap pasangan masing-masing, anggota keluarga maupun sesama. Sebuah kondisi yang pada masa sekarang hampir tidak ia temukan dalam masyarakat Amerika.

Serangkaian Kejadian Tak Terduga

Untuk menjawab keraguannya itu, Jerald memutuskan untuk mempelajari lebih dalam ajaran Islam melalui kitab suci Alquran. Dalam perjalanannya mempelajari Aquran, sang pendeta ini justru menemukan nilai-nilai yang sesuai dengan hati kecilnya yang selama ini tidak ia temukan dalam doktrin ajaran Kristen yang dianutnya.

Kendati demikian, hal tersebut tidak lantas membuatnya memutuskan untuk masuk Islam. Ia merasa belum siap untuk melepaskan identitas yang dikenakan selama hampir 43 tahun lamanya dan berganti identitas baru sebagai seorang muslim.

Begitu pun ketika ia bersama sang istri memutuskan untuk mengunjungi kawasan Timur Tengah di awal tahun 1993. Ketika itu, ia seorang diri makan di sebuah restoran yang hanya menyajikan makanan Arab setempat. Sang pemilik restoran, Mahmoud, kala itu memergoki dirinya tengah membaca sebuah Alquran terjemahan bahasa Inggris. Tanpa berkata sepatah kata pun, Mahmoud melontarkan senyum ke arah Jerald.

Kejadian tak terduga lagi-lagi menghampirinya. Istri Mahmoud, Iman, yang merupakan seorang Muslim Amerika, mendatangi mejanya sambil membawakan menu yang ia pesan. Kepadanya Iman berkomentar bahwa buku yang ia baca adalah sebuah Alquran. Tidak hanya itu, Iman juga bertanya apakah Jerald seorang muslim sama seperti dirinya. Pertanyaan tersebut lantas ia jawab dengan satu kata: Tidak.

Namun ketika Imam menghampiri mejanya untuk menyerahkan bukti tagihan, tanpa disadari Jerald melontarkan kalimat permintaan maaf atas sikapnya, seraya berkata: ”Saya takut untuk menjawab pertanyaan Anda tadi. Namun jika Anda bertanya kepada saya apakah saya percaya bahwa Tuhan itu hanya satu, maka jawaban saya adalah ya. Jika Anda bertanya apakah saya percaya bahwa Muhammad adalah salah satu utusan Tuhan, maka jawaban saya akan sama, iya.” Mendengar jawaban tersebut, Iman hanya berkata: ”Tidak masalah, mungkin bagi sebagian orang butuh waktu lama dibandingkan yang lain.”

Ikut berpuasa dan shalat

Ketika memasuki minggu kelima masa liburannya di Timur Tengah atau bertepatan dengan masuknya bulan Ramadhan yang jatuh pada bulan Maret tahun 1993, untuk kali pertama Jerald dan istrinya menikmati suasana lain dari ibadah orang Muslim. Demi menghormati masyarakat sekitar, ia dan istri ikut serta berpuasa. Bahkan pada saat itu, Jerald juga mulai ikut-ikutan melaksanakan shalat lima waktu bersama-sama para temannya yang Muslim dan kenalan barunya yang berasal dari Timur Tengah.

Bersamaan dengan akan berakhirnya masa liburannya menjelajah kawasan Timur Tengah, hidayah tersebut akhirnya datang. Peristiwa penting dalam hidup Jerald ini terjadi manakala ia diajak seorang teman untuk mengunjungi Amman, ibukota Yordania.

Pada saat ia melintas di sebuah jalan di pusat ibukota, tiba-tiba seseorag lelaki tua datang menghampirinya seraya mengucapkan, Salam Alaikum dan mengulurkan tangan kanannya untuk bersalaman, serta melontarkan pertanyaan apakah iaseorang Muslim?. Sapaan salam dalam ajaran Islam itu membuatnya kaget. Di sisi lain, karena kendala bahasa, ia bingung harus menjelaskan dengan cara apa ke orang tua tersebut bahwa ia bukan seorang Muslim. Terlebih lagi teman yang bersamanya juga tidak mengerti bahasa Arab.

Mengikrarkan Keislaman

Saat itu Jerald merasa dirinya tengah terjebak dalam situasi yang sulit diungkapkan. Pilihan yang ada dihadapannya saat itu hanya dua, yakni berkata N’am yang artinya iya atau berkata La yang berarti tidak. Hanya ia yang bisa menentukan pilihan tersebut, sekarang atau tidak sama sekali.

Setelah berpikir agak lama dan memohon petunjuk dari Allah, Jerald pun menjawabnya dengan perkataan N’am. Sejak peristiwa tersebut, ia resmi menyatakan diri masuk Islam. Beruntung hidayah tersebut juga datang lepada istrinya di saat bersamaan. Sang istri yang kala itu berusia 33 tahun juga menyatakan diri sebagai seorang Muslimah.

Bahkan tidak lama berselang setelah kepulangannya ke Amerika, salah seorang tetangganya yang juga merupakan seorang pendeta mendatangi kediamannya dan menyatakan ketertarikannya tehadap ajaran Islam. Dihadapannya, tetangganya yang telah berhenti menjadi pendeta Metodis ini pun berikrar masuk Islam.

Kini hari-hari Jerald dihabiskan untuk kegiatan menulis dan memberikan ceramah tentang Islam dan hubungan antara Islam dan Kristen. Bahkan ia juga kerap diundang sebagai bintang tamu dalam program Islam di televisi di banyak negara.

Salah satu hasil karyanya yang menjadi best seller adalah “The Cross and the Crescent: An Interfaith Dialogue between Christianity and Islam”. Selain itu ia juga menulis lebih dari 60 artikel tentang ilmu perilaku, dan lebih dari 150 artikel tentang kuda Arab dan sejarahnya. (dia/RIOL/berbagai sumber)
Sumber:

Komentarku ( Mahrus ali): 
Begitulah iman dan kufur, seorang yang asalnya muslim lalu menjadi kafir dan seorang yang asalnya kafir menjadi muslim. Orang yang sejak kecil Islam, dewasa menjadi munafik lalu liberalis dan nasionalis dan orang yang sejak kecil menjadi kristen lalu di usia dewasa masuk Islam. Kadang Islam ahli bid`ah, kadang Islam ahlis sunnah. Ingat saja ayat:
وَكَذَلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحًا مِنْ أَمْرِنَا مَا كُنْتَ تَدْرِي مَا الْكِتَابُ وَلاَ الْإِيمَانُ وَلَكِنْ جَعَلْنَاهُ نُورًا نَهْدِي بِهِ مَنْ نَشَاءُ مِنْ عِبَادِنَا وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ(52)

Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Qur'an) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Qur'an) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Qur'an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.[1]

وَمَنْ لَمْ يَجْعَلِ اللهُ لَهُ نُورًا فَمَا لَهُ مِنْ نُورٍ(40)

 (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun[2]


[1] Syura 52
[2]  Nur 40

Kamis, 21 Februari 2013

Habib Luthfi : Nabi itu Laut, Kita Sungai-Sungainya



Brebes, NU Online
Ra’is ‘am Jam’iyah Ahlu Thariqah al Mu’tabarah an Nahdiyah Habib Luthfi bin Ali bin Yahya menjelaskan, kemuliaan Nabi Muhammad SAW seperti laut sedangkan umatnya adalah sungai-sungainya.

“Kita membutuhkan laut untuk mengalirkan hasrat keimanan dan kecintaan kita ke laut Nabi, agar mendapat syafaatnya. Kadarnya, tergantung besar kecilnya sungai hati kita dan yang bisa mengukur besar kecilnya adalah kita sendiri.”

Ia menambahkan “Kita bersholawat kepada Nabi SAW adalah seperti sungai mengalirkan air ke laut, mengharap safaatnya,” tutur Habib Luthfi saat mengisi mauidlotul khasanah peringatan Maulid Nabi Masjid Al Munawaroh dan Khaul Kiai Anwar bin Kiai Munawar di Kaligangsa Kulon, Kec Brebes Rabu malam (21/2).

Sholawat, lanjutnya, itu sebagai alat untuk membuat besar kecilnya sungai. Kalau memakai peralatannya sekadar cangkul maka sungai yang dihasilkan kecil. Tapi kalau kita menggunakannya dengan alat besar seperti traktor tentu akan terbentuk sungai besar.

Tak perlu ragu, sebab dengan makin besar alat atau sholawat, maka akan besar pula sungai yang dibuat.

“Jangan takut akan besar kecilnya rejeki, kalau kita memiliki sungai yang besar tentu di dalam sungai itu ada berbagai kandungan mineral rejeki,” paparnya.

Termasuk diciptakannya seisi bumi dan alam sekitarnya, diciptakan Allah SWT untuk membuktikan kalau Nabi Muhammad SAW sangat mulia. Karena seluruhnya bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW.

“Sangat aneh, kalau kemudian ada sekelompok orang mengharam-haramkan peringatan Maulid Nabi,” ujarnya tak habis pikir.

Ditanyakan Habib, pantaskah masuk surga kalau frekuensi ibadah berupa sholat sangat sedikit? Bila diasumsikan umur mencapai 60 tahun, maka sholat yang dijalankan sholat hanya 270 hari.  Dalam sehari, paling banter sholat 5 menit bila dikalikan 5 maka ada 25 menit dalam sehari.

“Untuk 1 tahun kita hanya 6 hari saja,” kata Habib.

Akibat minimnya ibadah, maka hanya satu harapan untuk memperoleh dispensasi nilai ibadah berupa safaat dari Nabi Muhammad SAW.

Sementara Pengasuh Pesantren Assalafiyah Luwungragi Brebes KH Subekhan Makmun menegaskan untuk menolak orang-orang yang mau membuat keonaran di bumi Indonesia. wajib melindungi orang-orang maksum, bahkan orang-orang kafirpun dilindungi sepanjang tidak berbuat dzolim.

Rais Syuriyah PCNU Brebes KH Aminudin Afif menandaskan pentingnya menjaga keamanan dan keimanan yang seimbang. Dia berseloroh kalau ingin aman ya ikut NU.

“Amanu, Aman ya ikut NU,” tuturnya.

Bupati Brebes Hj Idza Priyanti menyampaikan terima kasih atas kerja sama semua pihak dalam penyelenggaraan syiar Islam. Adanya persatuan dan kesatuan antara TNI, Polri, Alim Ulama, Tokoh Masyarakat dan Warga menjadikan kehidupan beragama makin kokoh.

“Mari kuat eratkan sendi-sendi kehidupan beragama kita,”  ajak Bupati.
Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Wasdiun 

Komentarku ( Mahrus ali): 
Ajakan maulid dati habib Luthfi itu sama dengan ajakan kebid`ahan, kadang kedurhakaan, kadang jatuh kepada kesyirikan.
Yang aman itu bukan masuk NU . Ini sama dengan mengajak fanatisme  golongan yang diharamkan, Tapi ajaklah kepada Islam tanpa fanatisme golongan

Pejuang Suriah ancam "Hizbullah"




DAMASKUS (Arrahmah.com) – Seorang komandan Tentara Pembebasan Suriah (FSA) mengatakan pada Rabu (20/2/013) bahwa jika “Hizbullah” tidak menghentikan penembakan terhadap pejuang FSA, mereka akan merasakan pembalasan.  Sang komandan memberikan tenggat waktu 48 jam untuk “Hizbullah”, lansir Rusia Today.
Pesan itu datang di tengah perkembangan lainnya dalam perang Suriah.  Pejuang Suriah dari kelompok FSA mengaku berhasil menembak jatuh sebuah jet tempur rezim setelah serangan udara pengecut di luar Damaskus.
Selim Idriss, komandan FSA mengatakan kepada AFP bahwa “Hizbullah” telah melanggar batas kedaulatan dengan melepaskan tembakan mortir ke wilayah Suriah dan posisi pejuang Suriah. Dia menambahkan bahwa “Hizbullah” menyerang provinsi Homs yang berdekatan dengan Lembah Bekaa di Lebanon.  Pejuang FSA menyatakan akan membombardir posisi “Hizbullah” dari berbagai arah karena mereka memiliki senjata lengkap.
Milisi “Hizbullah” yang merupakan penganut Syiah telah berjanji memberikan dukungan penuh kepada presiden rezim Suriah, Bashar al-Assad meskipun partai tersebut membantah telah mengirim tentaranya ke Suriah. (haninmazaya/arrahmah.com)

Komentarku ( Mahrus ali): 
Hizbullah itu kelompok syi`ah bukan hizbullah tapi hizbus syaithon yang selalu memerangi kepada muslim sunni di Libanon atau Suriah dan tidak pernah meneteskan darah kaum zionisme, peluralisme, katholik dll.Bila mereka  hizbullah akan kasih sayang sesama muslim sunni dan bermusuhan dengan pasukan Yahudi. Mirip dengan ahli bid`ah yang anti salafy dan kasih sayang sama Kristen. Ingatlah firmanNya:
لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا ءَابَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ أُولَئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الْإِيمَانَ وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِنْهُ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ أُولَئِكَ حِزْبُ اللَّهِ أَلَا إِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ(22)
Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat) -Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yang beruntung. Mujadilah

Selasa, 19 Februari 2013

Syiah Iran produksi film Nabi Muhammad, diprotes para Ulama Islam




(Arrahmah.com) – Syiah Iran berencana untuk merilis sebuah film tentang kehidupan Nabi Muhammad (shalallahu ‘alaihi wa sallam), mendapat penentangan dari para Ulama Islam.

Iran telah disibukkan dengan produksi film yang biayanya mencapai 30 juta dolar itu yang menggambarkan tentang kehidupan Rasululullah Muhammad (shalallahu ‘alaihi wa sallam) sejak masih kecil hingga diangkat menjadi rasul.

Film itu berjudul “Muhammad (S), yang menceritakan tiga tahap kehidupan Nabi, yaitu saat masa kanak-kanak, setelah menerima wahyu dan menyebarkan Islam.

Para Ulama Islam memperingatkan bahwa penggambaran sosok Nabi Muhammad (shalallahu ‘alaihi wa sallam) melanggar prinsip-prinsip Islam.

“Ini adalah tanggung jawab Tehran untuk menghentikan tindakan seperti itu, yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Syariah islam, terjadi di wilayahnya,” kata Organisasi Ulama Islam Internasional, yang berafiliasi pada Liga Muslim Dunia (MWL) yang berbasis di Makkah, dikutip Saudi Gazette pada Selasa (19/2/2013).

Terkait haramnya penggambaran sosok Nabi Muhammad (shalallahu ‘alaihi wa sallam) Ulama mengatakan, ”Ini adalah pandangan bulat yang disepakati oleh para Ulama Islam, para pakar dalam ilmu hukum dan badan-badan yang mewakili mereka.”

“MWL telah melakukan studi otentik terkait isu pembuatan film Nabi (shalaallahu ‘alaihi wa sallam) ini dan para sahabat beliau sekitar 40 tahun lalu dan menyimpulkan bahwa ini (penggambaran sosok mereka -red) tidak diperbolehkan.”

Rencana merilis film Iran ini juga mengundang penentangan dari Al-Azhar, lembaga pendidikan Islam tersohor di Dunia Islam.

“Kami meminta Iran menahan diri dari merilis film ini,” kata Imam Besar Al-Azhar Ahmad Al-Thayyib dalam sebuah pernyataan.

Para Ulama Islam terdahulu maupun sekarang sepakat bahwa menggambarkan sosok Nabi Muhammad (shalallahu ‘alaihi wa sallam) dalam bentuk gambar atau peran dalam film adalah haram.

“Para Nabi dan Rasul, serta para sahabat yang dihormati, tidak seharusnya digambarkan dalam bentuk seni apapun dengan maksud untuk memelihara dan menghormati kesucian mereka,” kata Ulama Al-Azhar Hassan Al-Syafe’i.

“Film ini akan menyebabkan keretakan dan fitnah di Dunia Islam.” (siraaj/arrahmah.com)

Komentarku ( Mahrus ali): 
Menggambar Rasulullah SAW atau manusia biasa yang jahat atau salih tetap tidak diperkenankan, mengapa sekarang justru akan diputar filem tentang kehidupan Rasulullah SAW. INgatlah sabda beliau sbb:
إِنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَذَابًا عِنْدَ اللهِ، يَوْمَ الْقِيَامَةِ، الْمُصَوِّرُونَ
"Manusia yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat nanti adalah para penggambar". (HR. Al-Bukhari (56o6), Muslim (2109) dari Ibnu Mas'ud)[1]
 Hadits :
لَعَنَ اللهُ الْمُصَوِّرِينَ
 "Allah melaknat para penggambar". (HR. An-Nasai (9785), Ibnu Hibban (2110) dari Ibnu Abbas, dengan lafadz : "Sesungguhnya Allah akan mengadzab para penggambar".
Di dalam hadits Qudsi :
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ ذَهَبَ يَخْلُقُ كَخَلْقِي، فَلْيَخْلُقُوا حَبَّةً، وَلْيَخْلُقُوا ذَرَّةً
 "Siapakah yang lebih dhalim dari seorang yang meniru ciptaanku, maka hendaklah dia menciptakan sebutir biji, maka hendaklah dia menciptakan sebutir jagung, maka hendaklah dia menciptakan sebutir gandum" (HR. Al-Bukhari (1999, 4886,5616), Muslim (2107) dari Ibnu 'Aisyah tanpa penyebutan anjing), [2]




[1]  Saya ( penulis buku )  katakan : (Bukhari, 77, kitabul libas, 89, bab siksa yang disediakan bagi para pelukis di hari kiamat).
Al albani menyatakan : Hadis tsb sahih, lihat buku karyanya sunan nasa`I 5357
saya katakan  hadis tsb muttafaq alaih , imam Muslim juga meriwayatkannya di nomer  2109 , begitu juga Nasa`I 5364 Ahmad 3548 .


[2]  Saya katakan : (Bukhari, 77, Kitabul Libas, 90, bab Merobek-robek lukisan).
 Saya tidak menjumpai komentar al albani tentang hadis tsb., saya katakan  hadis tsb muttafaq alaih , imam Muslim juga meriwayatkannya di nomer  2111, Ahmad 7126