Wawancara Ekslusif dengan Presiden Mursi

By: Nandang Burhanudin

Di tengah kondisi mencekam beberapa jam sebelum Presiden Mursi digiring ke Mahkamah atas tuduhan yang dibuat-buat junta kudeta, El-Wathan News satu-satunya surat kabar yang diberi izin junta kudeta untuk menemui Presiden Mursi dan melakukan wawancara.
Berikut ungkapan Presiden Mursi di tempat pengasingan yang tidak diketahui siapapun kecuali junta militer dan aparatnya:
1. (Apa yang terjadi saat ini) adalah kejahatan melawan konstitusi. Jelas-jelas ini adalah kudeta. Sedangkan saya adalah Presiden terpilih sesuai konstitusi negara. Yang terjadi adalah pukulan telak terhadap Lembaga Negara. Kudeta terhadap segala standar bernegara. Kita benar-benar berada dalam situasi kudeta.
2. Saya hanyalah harga murah bagi masa depan kalian. Allah Mahatahu bahwa apa yang selama ini saya katakan, dilandasi kejujuran dan kesungguhan. Kudeta hanya akan membuat Mesir semakin menderita.
3. Persaingan kita sebenarnya dengan Israel. Kudeta telah membuat Mesir menjadi tak diperhitungkan. Kapan Mesir kembali ke fase trias politica, dan dijaminnya kebebasan serta demokrasi sejati.
4. Di berbagai Journa disebutkan bahwa warga Al-Quds meminta Israel mengganti salah satu nama jalan dengan Rab'ah. Israel pun memenuhi permintaan. Israel sangat bergembira dengan Rab'ah. Israel sama sekali tidak marah. Ke depan akan terbukti bahwa Israel berada di balik tragedi kudeta di Mesir.
5. Kudeta benar-benar membantu Israel. Karena jika Mesir aman, tenang, maju, dan menjadi bangsa yang kuat. (Ini akan menyulitkan Israel). Seperti yang sering saya katakan, kita ini harus memproduksi makanan pokok, obat-obatan, dan persenjataan oleh kita sendiri. Dengan tiga hal ini, Israel akan menjadi tak bernilai dan posisinya lemah. Sebaliknya Mesir semakin tinggi. Namun di saat Mesir kacau, chaos. Maka Israel pihak yang paling diuntungkan. Karena kita telah melemahkan diri kita dari dalam diri sendiri.
Pantas saja, Israel dan agen-agennya sangat bahagia atas pembantaian terhadap pendukung Mursi. Mursi disidangkan, kesalahan satu-satunya adalah; Presiden bergaji kecil dan selama berkuasa tidak menerimanya.