Sumber : http://blogseotest.blogspot.com/2012/01/cara-memasang-artikel-terkait-bergambar.html#ixzz2HNYeE9JU

Pages

Blogroll

Kamis, 14 Desember 2017

Fase ke enam tentang larangan jamak

Fase ke enam tentang larangan jamak
Ust. Roy Anwar dari Tangeran menulis :
Madzhab Hanafi berpendapat sebagai "jam'un shuriy". Namun Jumhur Ulama keberadaan jama' adalah masyru'

Komentarku ( Mahrus ali ):
Jumhur ulama yang memperkenankan jamak taqdim atau ta`khir perlu dalil yang sahih, bukan yang lemah. Jumhur ulama dalam hal ini menentang Rasul SAW dan para sahabatnya yang tidak pernah menjamak taqdim atau ta`khir. Dan ia jelas menentang ayat 103 Nisa` tadi. Juga bertentangan dengan hadis :
صحيح البخاري - (ج 6 / ص 141)
حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ حَفْصِ بْنِ غِيَاثٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ قَالَ حَدَّثَنِي عُمَارَةُ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى صَلَاةً بِغَيْرِ مِيقَاتِهَا إِلَّا صَلَاتَيْنِ جَمَعَ بَيْنَ الْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ وَصَلَّى الْفَجْرَ قَبْلَ مِيقَاتِهَا
……….., dari Abdullah ra berkata: Aku tidak melihat Nabi SAW menjalankan salat di luar waktunya kecuali dua salat yang di jamak antara Maghrib dan Isya` . Dan beliau menjalankan salat fajar sebelum waktunya. HR Bukhari 141/6

Jadi menurut hadis itu, Rasul SAW tidak pernah memberikan tuntunan jamak , apalagi taqdim dan ta`khir kecuali di Muzdalifah. Dan beliau hanya memberikan tuntunan salat biasa –yaitu yang dilakukan tepat waktu tanpa jamak ta`khir atau taqdim. Itulah qudwah yang harus di ambil bukan pendapat jumhur yang nentang qudwah. Dan bila ada perselisihan pendapat, kita tidak diperintahkan kembali kepada pendapat jumhur ulama, tapi kita diperintahkan kembali kepada Allah dan RasulNya untuk menghurmati ayat :
فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ ا‏ ْلآ‏خِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاً

Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. Nisa` 59

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberi komentar dengan baik