Mengikuti tahlilan sama
dengan melakukan kebid`ahan, sama dengan mengikuti kesesatan, masuk dalam
komunitas kesesatan bukan komunitas yang komitmen kepada tuntunan.
komentar Syaikh Hasanain Makhluf sbb :
إِقَامَةُ
مَأْتَمِ اْلأَرْبَعِيْنَ بِدْعَةٌ مَذْمُوْمَةٌ، لاَ يَنَالُ مِنْهَا اْلمَيِّتُ
رَحْمَةً وَلاَ ثَوَابًا، وَلاَ يَنَالُ مِنْهَا الْحَىُّ سِوَى الْمَضَرَّة،ِ
وَلاَ أَصْلَ لَهَا فِى الدِّيْنِ (فَتَاوَى اْلأَزْهَرِ - (ج 5 / ص 471(
Mengadakan peringatan hari ke 40 setelah kematian bid`ah yang hina,
mayat tidak mendapat pahala atau rahmat. Bahkan yang hiduppun tidak mendapat sesuatu kecuali
derita. dalilnya menurut agama tidak ada.
Komentarku ( Mahrus ali ):
Tepat apa yang di katakan mantam Rektor al azhar tsb dan memang harus
begitu. Jangan mensunnahkan kebid`ahan atau membid`ahkan yang sunah. seluruhnya
bila tidak berdalil harus di hindari bahkan di buang jauh, dekati tuntunan dan
ambillah.
Di tempat lain syaikh tsb berkata :
قِرَاءَةُ
سُوْرَةِ يَس عَلَى الْمَوْتَى وَعَلَى الْمَقَابِرِ مُسْتَحَبٌ، وَتَخْصِيْصُهَا
بِاْلقِرَاءَةِ لِمَا فِيْهَا مِنَ التَّوْصِيَّةِ وَالْمَعَادِ وَاْلبُشْرَى
بِالْجَنَّةِ ِللْمُؤْمِنِيْنَ، وَلِلتَّخْفِيْفِ عَنِ الْمَوْتَى بِشَرْطِ أَلاَّ
تَكُوْنَ بِأَجْرٍ عِنْدَ الْحَنَفِيَّةِ وَابْنِ تَيْمِيَّةِ وَابْنِ اْلقَيِّمِ
Membaca surat
Yasin untuk orang mati di atas kuburan adalah di sunnahkan. Di hususkan surat Yasin karena isinya
terdapat nasehat, hari di akhirat, kabar gembir untuk masuk surga bagi
kaum yang beriman dan bisa meringankan siksaan atau beban
bagi orang – orang mati dengan sarat tanpa bayaran menurut madzhab
Hanafi, ibnu Taimiyah dan Ibn Qayyim.
Komentarku ( Mahrus ali ):
Tentang di sunahkan membaca
yasin di kuburan dan untuk orang mati sekedar pendapat sang mufti
Mesir itu tanpa dalil. Menurut saya , tidak di
perkenankan berfatwa tanpa dalil. Dan ini termasuk bikin sariat baru dan
di larang sebagaimana ayat :
أَمْ لَهُمْ شُرَكَاءُ شَرَعُوا لَهُمْ مِنَ الدِّينِ مَا لَمْ
يَأْذَنْ بِهِ اللهُ وَلَوْلاَ كَلِمَةُ الْفَصْلِ لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ وَإِنَّ
الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيم
Apakah
mereka mempunyai sekutu - sekutu selain
Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah?
Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah) tentulah mereka telah
dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu akan memperoleh azab
yang amat pedih.[1]
Pembikin sariat baru di
katakan zalim dalam ayat tsb bukan
ketaatan. karenna itu fatwanya tidak usah di ikuti tapi tinggalkan. Kita akan pilih tuntunan dan ittiba di mana Rasulullah tidak pernah memerintah atau membaca yasin di
kuburan apalagi tahlilan disana sebagaimana dilakukan orang – orang yang
ngefan ziarah ke walisongo..
Siapakah yang menyatakan bahwa membaca yasin di kuburan bisa
meringankan siksaan orang – orang mati, apakah
sang mufti tahu ? Bila tidak tahu,
untuk apakah umat di beri tahu tentang hal itu, dan ini penyesatan bukan
bimbingan kepada kebenaran tapi membikin sesat orang yang benar dan lurus.
Mungkin beliau berlandaskan hadis sbb :
مَنْ
دَخَلَ الْمَقَابِرَ فَقَرَأَ سُوْرَةَ (يس) خَفَّفَ اللهُ عَنْهُمْ وَكَانَ
لَهُمْ بِعَدَدِ مَنْ فِيْهاَ حَسَنَاتٌ)
Barang siapa yang masuk kuburan
( makam ), lalu membaca yasin,
maka Allah akan meringankan siksaan ahli kubur,dan mereka mendapat kebaikan sesuai dengan jumlah orang di dalamnya.
Komentarku
( Mahrus ali ):
Tiada asalnya atau tiada hadis yang menerangkan seperti itu dalam
kitab – kitab hadis. Imam Suyuthi mencantumkannya dalam kitab Syarhis sudur( 130), lalu berkata
: Ia diriwayatkan oleh Abd Aziz pengarang kitab Al Kholal dengan sanadnya yang sampai ke Anas.
Al bani berkata : Saya kaji
sanadnya, ternyata sanadnya lemah sekali,
sebagaimana saya terangkan di
kitab : Hadis – hadis lemah ( 1291).
Al albani berkata : Membaca al Quran, Yasin, Al ihlas sebelas kali adalah bid`ah mungkarah,
hadisnya palsu
Syekh Ibrahim berkata : “ Syekh Abdul wahhab Al warraq, Abu Hafes
berkata :
وَقَالَ
الَأكْثَرُ لاَيَصِلُ إِلَىالْمَيِّتِ ثَوَابُ القِرَاءَةِوَاِنّ ذَلكَ لِفَاعِلهِ
Mayoritas ulama` menyatakan : Pahala baca Al Quran
tidak akan sampai ke mayat, ia hanya untuk pembaca.
Komentarku ( Mahrus ali ):
Sudah saya jelaskan bahwa bacaan al quran yang diniati untuk di
transfer ke mayat adalah kebid`ahan
bukan tuntunan para nabi. Allah
tidak akan memberikan pahala kepada kebid`ahan tapi melimpahkan dosa
yang banyak sebagaimana keterangan yang
lalu . Jadi pelaku kebid`ahan itu tidak mendapat pahala dan
mayatpun tidak mendapat manfaat atau bahaya. Dalam suatu hadis di
katakan :
مَنْ
عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
*
Barang siapa yang menjalankan sesuatu yang tidak cocok dengan urusan
kami maka tertolak.
Saya setuju dengan tulisan bapak ini. Terima kasih...
BalasHapusbenar apa kata pak kyai, ibadah harus memakai tuntunan nabi, kecuali urusan dunia bebas, tetapi untuk urusan agama harus memakai tuntunan nabi, banyak orang mencontohkan naik haji pakai pesawat itu bit`ah karena nabi haji tdk pakai pesawat, menggunakan komputer itu bit`ah, dakwah memakai internet itu bit`ah krn nabi dahwah tidak menggunakan internet, itu semua tidak dalam kategori bit`ah yang dimaksud oleh hadist nabi.
BalasHapusDari Ummul mukminin, Ummu ‘Abdillah, ‘Aisyah radhiallahu ‘anha, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang mengada-adakan sesuatu dalam urusan agama kami ini yang bukan dari kami, maka dia tertolak”.
(Bukhari dan Muslim. Dalam riwayat Muslim : “Barangsiapa melakukan suatu amal yang tidak sesuai urusan kami, maka dia tertolak”)
[Bukhari no. 2697, Muslim no. 1718]
perhatikan kata " dalam urusan agama " jadi jelas bukan dalam urusan dunia. semoga bermanfaat
aslmkm.ustadz mp3 nya ana download kok gak bisa.gak ada linknya.o iya ana pake hp android
BalasHapusbpk ustadz yg bijak, untuk hadist yang anda tidak setuju anda sertakan kelemahannya tetapi untuk hadist yang pro dengan pendapat anda tidak disertakan hanya disebut 'dalam suatu hadist dikatakan' mungkin untuk membuat umat lebih paham ada baiknya disertakan juga runutan hadist yang bpk gunakan sebagai hujjah. dgn begitu org tidak bisa mengelak lagi dari kebenaran. wallahualam
BalasHapusTeman - teman yang lain bisa downlod mp3 itu. Sedang linknya ada tapi lupa dan dulu tidak saya cantumkan.
BalasHapusUntuk kotakcustom
BalasHapusHadis yang tidak saya komentari sanad dan kesahihannya sudah populer di kalangan penuntut ilmu. Karena itu, tidak perlu saya komen
nanati kita juga tau pas kita mati..tapi ana tidak setuju dengan pernyataan anda.karena hadistnya yang dijadiin sandaran cuma itu z..
BalasHapusUntuk pecari kebenaran, mana dalilmu untuk tidak setuju
BalasHapusaq baca terus aja
BalasHapusAssalamu'alaikum, saya adalah tetangga anda tinggal di kampung berbek,waru tapi sekarang saya masih tinggal ikut mertua di dukuh pakis surabaya...saya senang mengikuti ulasan anda, sekarang saya sangat getol mengikuti pelajaran agama dari para ahlu sunnah (tanpa wal jama'ah) termasuk kajian2 salaf, saya selalu mendo'akan semoga anda tidak berputus asa untuk menyebarkan segala kebaikan InsyaAllah Aamiin, kalo di ijinkan boleh saya mampir ke rumah anda untuk sedikit banyak menimba ilmu,kalo berkenan mohon share alamatnya di 0817398338, mohon maaf terima kasih
BalasHapusAssalamu'alaikum, saya senang membaca ulasan anda setiap saat, saya tetangga anda tinggal di Berbek waru tapi sekarang saya tinggal ikut mertua di dukuh pakis...jika berkenan bolehkah saya mampir ke rumah anda sekedar menimba ilmu, mohon maaf lancang dan saya takut anda berprasangka, jika berkenan mohon share alamat anda di wishnewyhoga@gmail.com, terima kasih,jazakumullah khoir, Wassalamu'alaikum
BalasHapusBila datang ke tempat saya, akan diterima dg senang hati
HapusSaya sangat setuju dengan komentar dari pak Mahrus Ali, tapi yg msh jadi pertanyaan bagi saya mengapa msh banyak sekali orang yg melakukan atau berfaham baca yasin di kuburan itu pahalanya sampai ke si mati.entah bagaimana cara yg ampuh untk membantu sdr2 kita itu agar keluar dari kesesatan.bahkan keluarga sendiripun susah diberi pengertian.
BalasHapusNabi memiliki beberapa anak, yang anak laki2 semua
BalasHapusmeninggal sewaktu masih kecil. Anak-anak perempuan
beliau ada 4 termasuk Fatimah, hidup sampai
dewasa.
Ketika Nabi masih hidup, putra-putri beliau yg
meninggal tidak satupun di TAHLIL i, kl di do'akan
sudah pasti, karena mendo'akan orang tua,
mendo'akan anak, mendo'akan sesama muslim amalan
yg sangat mulia.
Ketika NABI wafat, tdk satu sahabatpun yg TAHLILAN
untuk NABI,
padahal ABU BAKAR adalah mertua NABI,
UMAR bin KHOTOB mertua NABI,
UTSMAN bin AFFAN menantu NABI 2 kali malahan,
ALI bin ABI THOLIB menantu NABI.
Apakah para sahabat BODOH....,
Apakah para sahabat menganggap NABI hewan....
(menurut kalimat sdr sebelah)
Apakah Utsman menantu yg durhaka.., mertua
meninggal gk di TAHLIL kan...
Apakah Ali bin Abi Tholib durhaka.., mertua
meninggal gk di TAHLIL kan....
Apakah mereka LUPA ada amalan yg sangat baik,
yaitu TAHLIL an koq NABI wafat tdk di TAHLIL i..
Semua Sahabat Nabi SAW yg jumlahnya RIBUAN,
Tabi'in dan Tabiut Tabi'in yg jumlahnya jauh lebih
banyak, ketika meninggal, tdk ada 1 pun yg
meninggal kemudian di TAHLIL kan.
cara mengurus jenazah sdh jelas caranya dalam
ISLAM, seperti yg di ajarkan dalam buku2 pelajaran
wajib dr SD - Perguruan tinggi. Termasuk juga tata
cara mendo'akan Orang tua yg meninggal dan tata
cara mendo'akan orang2 yg sdh meninggal dr kaum
muslimin.
Saudaraku semua..., sesama MUSLIM...
saya dulu suka TAHLIL an, tetapi sekarang tdk
pernah sy lakukan. Tetapi sy tdk pernah mengatakan
mereka yg tahlilan berati begini.. begitu dll.
Para tetangga awalnya kaget, beberapa dr mereka
berkata:" sak niki koq mboten nate ngrawuhi
TAHLILAN Gus.."
sy jawab dengan baik:"Kanjeng Nabi soho putro
putrinipun sedo nggih mboten di TAHLILI, tapi di
dongak ne, pas bar sholat, pas nganggur leyeh2,
lan sakben wedal sak saget e...? Jenengan Tahlilan
monggo..., sing penting ikhlas.., pun ngarep2
daharan e..."
mereka menjawab: "nggih Gus...".
sy pernah bincang-bincang dg kyai di kampung saya,
sy tanya, apa sebenarnya hukum TAHLIL an..?
Dia jawab Sunnah.., tdk wajib.
sy tanya lagi, apakah sdh pernah disampaikan
kepada msyarakat, bahwa TAHLILAN sunnah, tdk
wajib...??
dia jawab gk berani menyampaikan..., takut timbul
masalah...
setelah bincang2 lama, sy katakan.., Jenengan
tetap TAHLIl an silahkan, tp cobak saja
disampaikan hukum asli TAHLIL an..., sehingga
nanti kita di akhirat tdk dianggap menyembunyikan
ILMU, karena takut kehilangan anggota.., wibawa
dll.
Untuk para Kyai..., sy yg miskin ilmu ini,
berharap besar pada Jenengan semua...., TAHLIL an
silahkan kl menurut Jenengan itu baik, tp sholat
santri harus dinomor satukan..
sy sering kunjung2 ke MASJID yg ada pondoknya.
tentu sebagai musafir saja, rata2 sholat jama'ah
nya menyedihkan.
shaf nya gk rapat, antar jama'ah berjauhan, dan
Imam rata2 gk peduli.
selama sy kunjung2 ke Masjid2 yg ada pondoknya,
Imam datang langsung Takbir, gk peduli tentang
shaf...
Untuk saudara2 salafi..., jangan terlalu keras
dalam berpendapat...
dari kenyataan yg sy liat, saudara2 salfi memang
lebih konsisten.., terutama dalam sholat.., wabil
khusus sholat jama'ah...
tapi bukan berati kita meremehkan yg lain.., kita
do'akan saja yg baik...
siapa tau Alloh SWT memahamkan sudara2 kita kepada
sunnah shahihah dengan lantaran Do'a kita....
demikian uneg2 saya, mohon maaf kl ada yg tdk
berkenan...
semoga Alloh membawa Ummat Islam ini kembali ke
jaman kejayaan Islam di jaman Nabi..., jaman
Sahabat.., Tabi'in dan Tabi'ut Tabi'in
Amin ya Robbal Alamin
Nabi memiliki beberapa anak, yang anak laki2 semua
BalasHapusmeninggal sewaktu masih kecil. Anak-anak perempuan
beliau ada 4 termasuk Fatimah, hidup sampai
dewasa.
Ketika Nabi masih hidup, putra-putri beliau yg
meninggal tidak satupun di TAHLIL i, kl di do'akan
sudah pasti, karena mendo'akan orang tua,
mendo'akan anak, mendo'akan sesama muslim amalan
yg sangat mulia.
Ketika NABI wafat, tdk satu sahabatpun yg TAHLILAN
untuk NABI,
Fatimah tdk mengadakan TAHLIL an, padahal Fatimah
putrinya yg paling dicintai Nabi..
Apakah Fatimah durhaka..???
Apakah Nabi dianggap HEWAN..???? (kata sdr sebelah)
Para sahabat Utama masih lengkap.., masih hidup..
ABU BAKAR adalah mertua NABI,
UMAR bin KHOTOB mertua NABI,
UTSMAN bin AFFAN menantu NABI 2 kali malahan,
ALI bin ABI THOLIB menantu NABI.
Apakah para sahabat BODOH....,
Apakah para sahabat menganggap NABI hewan....
(menurut kalimat sdr sebelah)
Apakah Utsman menantu yg durhaka.., mertua
meninggal gk di TAHLIL kan...
Apakah Ali bin Abi Tholib durhaka.., mertua
meninggal gk di TAHLIL kan....
Apakah mereka LUPA ada amalan yg sangat baik,
yaitu TAHLIL an koq NABI wafat tdk di TAHLIL i..
Saudaraku semua..., sesama MUSLIM...
saya dulu suka TAHLIL an, tetapi sekarang tdk
pernah sy lakukan. Tetapi sy tdk pernah mengatakan
mereka yg tahlilan berati begini.. begitu dll.
Para tetangga awalnya kaget, beberapa dr mereka
berkata:" sak niki koq mboten nate ngrawuhi
TAHLILAN Gus.."
sy jawab dengan baik:"Kanjeng Nabi soho putro
putrinipun sedo nggih mboten di TAHLILI, tapi di
dongak ne, pas bar sholat, pas nganggur leyeh2,
lan sakben wedal sak saget e...? Jenengan Tahlilan
monggo..., sing penting ikhlas.., pun ngarep2
daharan e..."
mereka menjawab: "nggih Gus...".
sy pernah bincang-bincang dg kyai di kampung saya,
sy tanya, apa sebenarnya hukum TAHLIL an..?
Dia jawab Sunnah.., tdk wajib.
sy tanya lagi, apakah sdh pernah disampaikan
kepada msyarakat, bahwa TAHLILAN sunnah, tdk
wajib...??
dia jawab gk berani menyampaikan..., takut timbul
masalah...
setelah bincang2 lama, sy katakan.., Jenengan
tetap TAHLIl an silahkan, tp cobak saja
disampaikan hukum asli TAHLIL an..., sehingga
nanti kita di akhirat tdk dianggap menyembunyikan
ILMU, karena takut kehilangan anggota.., wibawa
dll.
Untuk para Kyai..., sy yg miskin ilmu ini,
berharap besar pada Jenengan semua...., TAHLIL an
silahkan kl menurut Jenengan itu baik, tp sholat
santri harus dinomor satukan..
sy sering kunjung2 ke MASJID yg ada pondoknya.
tentu sebagai musafir saja, rata2 sholat jama'ah
nya menyedihkan.
shaf nya gk rapat, antar jama'ah berjauhan, dan
Imam rata2 gk peduli.
selama sy kunjung2 ke Masjid2 yg ada pondoknya,
Imam datang langsung Takbir, gk peduli tentang
shaf...
Untuk saudara2 salafi..., jangan terlalu keras
dalam berpendapat...
dari kenyataan yg sy liat, saudara2 salfi memang
lebih konsisten.., terutama dalam sholat.., wabil
khusus sholat jama'ah...
tapi bukan berati kita meremehkan yg lain.., kita
do'akan saja yg baik...
siapa tau Alloh SWT memahamkan sudara2 kita kepada
sunnah shahihah dengan lantaran Do'a kita....
demikian uneg2 saya, mohon maaf kl ada yg tdk
berkenan...
semoga Alloh membawa Ummat Islam ini kembali ke
jaman kejayaan Islam di jaman Nabi..., jaman
Sahabat.., Tabi'in dan Tabi'ut Tabi'in
Amin ya Robbal Alamin
ya semoga islam jaya seperti zaman nabi dan para sahabat, tapi yang herankan harapan itu tidak realistis karena pada zaman nabi dan para sahabat islamnya kaffah artinya syareat islam menjadi pandangan hidup dan dasar negara kekholifahan untuk mengatur segala perilaku kehidupan manusia pada saat itu sehingga islam menjadi jaya seperti itu.... lha sekarang jaman kita ini islam kita itu tidak kaffah spt zaman nabi dan para sahabat yg menjadikan syreat islam pedoman dan dasar negara tapi islam kita saat ini justru menggunakan dasar dan pedoman hidup yg lain selain syareat islam, malah ironis sebagian syareat islam dikriminalisasikan contoh kewajiban umat islam berjihad melawan sistem kafir dan kekafiran semua yg berbau jihad spt itu dilabeli TERORIS shg pelakunya siap utk ditangkap, disiksa, bhkan dibunuh sekalipun tanpa diadili jadi harapan islam jaya itu harus islam kaffah spt dioterangkan di atas Allohubishawab
HapusYa, sudah. Yang nggak mau tahlil silahkan, yang mau tahlil juga nggak apa-apa.
BalasHapusWALANA A'MALUNA WALAKUM A'MALUKUM.
BalasHapusADDINUL WAHID WATHORIQOTUHU MUKHTALIFAH..
WA LANA A'MALUNA WALUKUM A'MALUKUM..
BalasHapusADDINUL WAHID WATHORIQOTUHU MUKHTALIFAH
pak mahrus ....dan temen2 smua pembela wahabi...kita liat saja nanti pas kamu sakarotul maut dan mati,,,apakah kamu akn dirindukan seperti ulama'-ulama' besar pendiri dan pejuang NU,ato sebaliknya...dunia ini hanya fana...addunya mazroatul akhiroh,,,kito liat mawon seperti apa sampean nantin kalo mati,,,di eluh-eluhkan ato malah banyak yg senag dg kmatianmu...
BalasHapusLiat saja , kalo yang meng elu elukan itu orang syi`ah seperti Khumaini yang mati, maka tanda Khumaini ini tokoh kesesatan. Kalao yang meng elukan itu ahli bid`ah dan syirik, maka yang mati itu ber arti tokoh ahli bid`ah yang syirik. Gitu aja kok repot
HapusBismillah,
HapusAssalamualaikum...
Allah tidak akan menanyakan berapa banyak orang yang mengelu-elukan, allah juga tidak akan menanyakan seberapa banyak orang yang yang merindukan dirimu ketika mati!.... Tp Allah akan bertanya " apa yang telah engkau ajarkan/sampaikan kepada umat??.. Bid'ah atau Sunnah?!
Allah tidak akan melihat seberapa banyak pengikut,seberapa besar majelis yang dia punya.
Tp Allah akan melihat seseorang yang berpegang teguh dgn Al-quran dan assunnah .....meskipun dia hanya memiliki 1 orang pengikut.
Berilmulah sebelum beramal wahai saudaraku!
Carilah kebenaran jangan membenar benarkan suatu pendapat..
Sesungguhnya islam itu bukan warisan nenek moyang kita
Syariat adalah milik Allah dan nabinya..
Sesungguhnya Bid'ah lah yang memecah belah umat...
yang bermula dari orang orang yang memahami .menafsirkan ayat & hadits dengan pemahamannya sendiri..
Bahkan tak sedikit pula yg berhujjah dgn hadits palsu
Mereka tidak kembali kepada ijma para sahabat dan salafus sholeh setelahnya.
Semoga Allah memberikan hidayahnya kepada kita
Semoga Allah hidup dan matikan kita di atas Al quran dan assunnah dengan pemahaman yang benar pemahaman para salaful ummah.
Abu Abdullah Taqiy
Nabi Aja yg lurus aqidahnya masih banyak yg membencinya...apalagi yg berusaha menegakkan ajaran lurusnya
HapusSAYA ANGAT SETUJU DGN KOMENTAR OTMAN YA EMANG GITU MESTINYA JADI TOKOH UMAT ITU HRS IKHLAS MENEBAR RISALAH NABI.... BUKAN MALAH AMBISI ATAS KEPENTINGAN SENDIRI ATAU KELOMPOK YA JADINYA RUSAK ISLAM INI KARENA DITARIK KESANA, KESINI SESUAI KEPENTINGAN SENDIRI ... COBA LIHAT ORG SPT ATOK BLITAR ITU KALAU NANTI MATI SIAPA SAJA YG MENGELU-ELUKAN .... PAHAMNYA SEMAKIN BANYAK YG MELAYAT SEMAKIN AFDHOL ... BOHONG ITU GAK MESTI DEMIKIAN... YG PASTI ORG MATI ITU SEJAUH MANA IMAN DAN AMAL SHOLEHNYA ... BUKAN SEBERAPA BANYAK ORG YG MELAYATNYA ....
Hapussunnguh anda telah mencmarkan syeikh hasyim asyari....
BalasHapuspadaahal ilnu anda g sebanding dg beliau...
yang jadi khilaf adalah "doa ataukah bacaan quran yang sampai ke mayit". oleh karenanya, ada ulama yang berpendapat bahwa bacaan quran itu tidak sampai kemayit, sementara kalo doa sampai. oleh karena itu juga, sehabis tahlil (atau baca quran di kuburan), ada sebait kalimat yang berbunyi "allahumma taqobbal wa awshil tsawaba maa qoro'naa minal quran ilaa ruuh fulaan....", yang maksudnya adalah doa supaya pahala bacaan quran sampai ke mayit.
BalasHapussy curiga, "mantan kyai NU", "mahrus ali" ini adalah tim, bukan lagi person.
kalau anda berkenan, tolong emailkan no kontak anda ke email saya: malamarjuna4@gmail.com sy dan teman2 ingin membuat acara bedah buku atau debat terbuka antara tokoh salafy dan NU. sy harap anda berkenan. trmksh