Fase ke 7. Berbuka ketika adzan Maghrib membatalkan puasa
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ سُلَيْمَانَ حَدَّثَنَا ثَابِتٌ الْبُنَانِيُّ أَنَّهُ سَمِعَ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ
Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Hanbal, telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq, telah menceritakan kepada kami Ja'far bin Sulaiman, telah menceritakan kepada kami Tsabit Al Bunani bahwa ia telah mendengar Anas bin Malik berkata
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَعَلَى تَمَرَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ
; Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berbuka dengan beberapa ruthab (kurma yang belum masak) sebelum melakukan shalat, jika tidak ada mk berbuka degan beberapa tamar ( kurma yg sdh masak ) Dan apabila tidak ada kurma maka beliau minum air beberapa teguk / kali
HR. Abu Daud no. 2356 dan Ahmad 3/164 HR. Abu Daud no. 2356 dan Ahmad 3/164 .
Cacat dr sg sanad :
المسند الجامع (1/ 474)
- عَنْ ثَابِتٍ الْبُنَانِيِّ، أَنَّهُ سَمِعَ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ:
كَانَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ، فَعَلَى تَمَرَاتٍ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ.
المسند الجامع (1/ 475)
أخرجه أحمد 3/164 (12705. وأبو داود (2356) قال: حدَّثنا أحمد بن حَنْبَل. والتِّرْمِذِيّ" 696 قال: حدَّثنا مُحَمد بن رافع.
كلاهما (أحمد، وابن رافع) قالا: حدَّثنا عَبْد الرَّزَّاق، قال: حدَّثنا جَعْفَر بن سُلَيْمان، قال: حدَّثني ثابت، فذكره.
- قال أبو عِيسَى التِّرْمِذِي: هذا حديثٌ حَسَنٌ غريبٌ.
Hadis tsb hanya di riwayatkan oleh Abd Razzaq , bahkan juga tafarrud pd Ja`far bin Sulaiman perawi Irak yang Syi`ah bukan perawi Madinah.
ــ جعفر بن سليمان الضبعى ، أبو سليمان البصرى ، مولى بنى الحريش
المولد :
الطبقة : 8 : من الوسطى من أتباع التابعين
الوفاة : 178 هـ
روى له : بخ م د ت س ق
مرتبته عند ابن حجر : صدوق زاهد لكنه كان يتشيع
مرتبته عند الذهبـي : ثقة ، فيه شىء مع كثرة علومه ، قيل : كان أميا ، و هو من زهاد الشيعة
Ja`far bin Sulaiman yg wafat pd tahun 178 H termasuk tingkat pertengahan dr pengikut tabiin . Beliau terkenal sbg tokoh Syi`ah yg zuhud.
البدر المنير (5/ 698)
وَقَالَ الْبَزَّار: لَا أعلم من رَوَاهُ عَن ثَابت، عَن أنس إِلَّا جَعْفَر بن
سُلَيْمَان. وَذكره ابْن عدي (8) أَيْضا فِي أَفْرَاد جَعْفَر، عَن ثَابت. وَقَالَ ابْن
أبي حَاتِم فِي «علله» (9) : سَأَلت أبي وَأَبا زرْعَة عَنهُ فَقَالَا: لم يرفع إِلَّا من
حَدِيث عبد الرَّزَّاق، وَلَا نَدْرِي من أَيْن جَاءَ بِهِ. وَرَوَى التِّرْمِذِيّ (10)
Intinya , Al Bazzar menyatakan hadis itu hanya Ja`far yg meriwayatkannya . Bahkan Ibn a dy menyebutnya dlm afrad Ja`far atau hadis yg hanya Ja`far yg meriwayatkannya.
Ibn Aby Hatim berkata dlm kitab Ilalnya : Aku bertanya kpd ayahku dan Abu Zar`ah ttg hadis itu , lalu beliau menyatakan : Hanya Abd Razzaq yg memarfu`kan hadis itu ( Hanya Abd Razzaq yg menyatakan hadis itu benar dari tindakan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ). Dan kami tdk tahu dr mn dia bisa mengetengahkan hadis spt itu. Al Badrul munir 698/5
Cacat dr sg redaksi hadis :
Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berbuka dengan beberapa ruthab (kurma yang belum masak) sebelum melakukan shalat, jika tidak ada mk berbuka degan beberapa tamar ( kurma yg sdh masak ) Dan apabila tidak ada kurma maka beliau minum air beberapa teguk / kali
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Hadis itu menyatakan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berbuka sblm salat Maghrib. Di masa pengikut tabiin , hanya Ja`far yg tahu hadis itu. Dan mrk sampai mati tdk phm hadis itu.
Bila hadis itu di ikuti, mk kita akan kufur pd ayat 118 Baqarah yg menyatakan berbuka harus waktu mlm. Sdg adzan Maghrib menurut ayat 114 Hud adalah adzan untuk salat akhir siang yaitu salat Maghrib.
Kita ikut ayat – yaitu berbuka di waktu mlm bukan masih sore lebih baik dr pd kita berbuka ketika adzan Maghrib yg note bennya masih sore bukan malam.
Hadis itu jls menentang al quran ayat 118 Baqarah dan 114 Hud.
Bila di buat pegangan , mk kita ini sm dg kufur pd ayat 187 Baqarah dan 114 Hud untuk percaya pd hadis yg munkar itu.
Kita kufur pd Allah untuk beriman kpd perawi Syi`ah yaitu Ja`far bin Sulaiman – sumber utama keluarnya hadis itu .
Bila kita ikut hadis itu mk kita sama dg mengfungsikan hadis munkar itu di atas ayat . Dan ini menyesatkan.
Bila kita ikut hadis itu, mk kita termasuk ingkarul ayat untuk iman pd hadis yg munkar .
Kita buka ketika adzan Maghrib sm dg kita ragu kebenaran ayat quran , ingat ayat ini :
ذَلِكَ بِأَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا اتَّبَعُوا الْبَاطِلَ وَأَنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّبَعُوا الْحَقَّ مِنْ رَبِّهِمْ كَذَلِكَ يَضْرِبُ اللَّهُ لِلنَّاسِ أَمْثَالَهُمْ(3)
Yang demikian adalah karena sesungguhnya orang-orang kafir mengikuti yang batil dan sesungguhnya orang-orang yang beriman mengikuti yang hak dari Tuhan mereka. Demikianlah Allah membuat untuk manusia perbandingan-perbandingan bagi mereka. Muhammad 3
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Kebenaran dari Allah adalah ayat al quran spt ayat ;
فَلاَ تَكُ فِي مِرْيَةٍ مِنْهُ إِنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يُؤْمِنُونَ(17)
karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al Qur'an itu. Sesungguhnya (Al Qur'an) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman. Hud 17.
وَلَا يَزَالُ الَّذِينَ كَفَرُوا فِي مِرْيَةٍ مِّنْهُ حَتَّىٰ تَأْتِيَهُمُ السَّاعَةُ بَغْتَةً أَوْ يَأْتِيَهُمْ عَذَابُ يَوْمٍ عَقِيمٍ
Dan senantiasalah orang-orang kafir itu berada dalam keragu-raguan terhadap Al Quran, hingga datang kepada mereka kiamat dengan tiba-tiba atau datang kepada mereka azab hari kiamat. Al Haj 55.
Berbuka yg tepat adalah waktu malam, bukan waktu sore atau siang.Yaitu ketika masuk Isya` sebab salat Isya` itu termasuk bagian dari malam zulafan minallail
karena berpegangan kpd ayat 187 Baqarah dan 114 Hud. Bukan pendapat orang tapi langsung dalil ayat. Dan bukan pendapat saya tapi dalil quran .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberi komentar dengan baik