Sumber : http://blogseotest.blogspot.com/2012/01/cara-memasang-artikel-terkait-bergambar.html#ixzz2HNYeE9JU

Pages

Blogroll

Sabtu, 25 Mei 2013

Lengser di Tengah Skandal Seksual, Paus Bilang Tuhan Sedang Tidur


www.syahidah.web.id -VATICAN CITY  – Akhirnya, secara resmi Paus Benediktus XVI lengser dari kepausan Kamis (28/2/2013). Di hadapan 200 ribu jemaat yang menjejali Lapangan Basilika Santo Petrus, Paus berusia 85 tahun itu menyampaikan pesan pamungkasnya. Kepada jemaat yang datang dari berbagai penjuru dunia, Paus menumpahkan segala masalah dan krisis yang mendera gereja Katolik.

Sebelum memulai pidatonya, Paus menyambut jemaat yang hadir dengan mengitari Lapangan Basilika Santo Petrus beberapa kali menggunakan mobil kepausan. Paus bahkan sempat berhenti untuk menciumi belasan anak-anak yang disodorkan oleh sekretarisnya.
Dalam pesan terakhirnya Paus Benediktus mengatakan, dirinya mengerti bahwa keputusan pengunduran dirinya itu baru terjadi setelah 600 tahun lalu.Namun, dia menyebut keputusan yang sangat berat itu tidak lain untuk kebaikan Gereja Katolik Roma.
Tak kuat dengan beban banyaknya permasalahan dalam tubuh Vatikan dan gereja Katolik sejagat saat dirinya berkuasa, Paus Benediktus XVI menyebut ada kalanya saat-saat kegembiraan datang, namun ada kalanya Tuhan terlihat seperti sedang tertidur.
Blak-blakan, Paus asal Jerman yang memiliki nama asli Joseph Aloisius Ratzinger ini menuding bahwa dalam beberapa tahun terakhir ini Tuhan sepertinya sedang tertidur dan membiarkan dirinya ternoda oleh berbagai skandal, termasuk pelecehan seksual pada anak-anak. Paus juga menyebut Tuhan membiarkan dirinya tercoreng saat pelayan pribadinya, Paolo Gabriel mencuri dokumen rahasia dan penting menguak kebobrokan Takhta Suci.
 “There were times when it seemed the Lord was sleeping,” ujarnya seperti dikutip the Daily Mail. (Ada saat-saat ketika tampaknya Tuhan sedang tidur).
Sebagaimana diketahui, selama delapan tahun masa jabatannya sebagai pemimpin umat Katolik sejagat, Paus Benediktus XVI telah ternoda oleh berbagai skandal, termasuk pelecehan seksual terhadap anak-anak dan yang baru-baru ini mencuat adalah kasus terbongkarnya dokumen pribadi dia oleh Paolo Gabriel, kepala pelayan pribadinya.
Kebobrokan Vatikan mencuat ketika media mengungkap maraknya berbagai skandal seksual, korupsi, kronisme, dan kasus suap yang disebut-sebut sebagai “VatiLeaks.
Vatileaks terungkap pada Januari 2012 ketika serangkaian dokumen internal bocor ke media Italia. Setelah kejadian tersebut, wartawan Italia Gianluigi Nuzzi memicu perhatian publik dengan sebuah buku berjudul “His Holiness: Pope’s Benedicts XVI’s Private Papers.” Buku ini membongkar intrik dan skandal di Vatikan, dengan dukungan bukti-bukti dokumen dan surat-surat rahasia yang ditujukan dan juga berasal dari Paus serta sekretaris pribadinya.
Sejak mencuatnya dugaan VatiLeaks tahun lalu, Paus membentuk tim investigasi yang terdiri dari tiga kardinal yakni Kardinal Spanyol Julián Herranz, Kardinal Slovakia Jozef Tomko serta Kardinal Salvatore De Giorgi, bekas Uskup Agung Palermo. Mereka diminta menyelidiki sejumlah tuduhan seperti penyelewengan keuangan, kronisme, dan korupsi di Vatikan.
Pada 17 Desember lalu, tiga kardinal menyerahkan dua bundel berkas kepada Benediktus. Hasil penyelidikan yang dituangkan dalam berkas setebal masing-masing 300 halaman itu mengungkap sejumlah peta kejahatan di dalam tubuh Vatikan yang melanggar Sepuluh Perintah Allah (the Ten Commandments), terutama nomor enam mengenai perzinahan dan nomor tujuh tentang pencurian.
“Pada hari itulah, dengan berkas-berkas di mejanya, Benediktus XVI mengambil keputusan yang telah begitu lama dia renungkan,” tulis La Repubblica, Kamis (14/2/2013).
Menurut penuturan seorang sumber yang dekat dengan ketiga kardinal, tim penyidik telah menemukan sebuah jaringan gay bawah tanah yang anggotanya merupakan sejumlah pejabat Vatikan dan warga non-Vatikan. Kegiatan mereka berlangsung di beberapa tempat di Roma dan Vatikan. Akibatnya, para pelaku menjadi rentan terhadap pemerasan. [taz/mdk, dbs/www.syahidah.web.id]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberi komentar dengan baik