Pamekasan, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pamekasan mengungkap adanya komunitas teroris yang membawa embel-embel sunni. Komunitas ini bernama "Hasmi", kepanjangan dari Harakat Sunni untuk Masyarakat Indonesia.
"Komunitas terorisme ini sangat berbahaya. Selain menimbulkan kerusakan dan keresahan di masyarakat, juga memantik pencorengan terhadap NU yang berhaluan sunni," tutur Ketua PCNU Pamekasan, KH Abdul Ghoffar kepada NU Online di Pamekasan, Sabtu (27/10) malam.
Dalam banyak media massa, ujar dia, Hasmi memiliki empat sasaran yaitu Konjen AS di Surabaya, Kedubes AS di Jakarta Pusat, Plaza 89 yang dekat dengan Kedubes Australia dan kantor Freeport di Jakarta Selatan, dan Markas Komando Brimob Jawa Tengah.
Untuk hal itu, Kiai Ghoffar menegaskan bahwa sekalipun komunitas terorisme tersebut meneguhkan kata sunni, jelas tidak dapat dikategorikan berhaluan NU atau sunni.
"Sebab, sampai kapanpun, kekerasan atas nama apapun tidak dapat dibenarkan. Islam tidak pernah menganjurkan tindak kekerasan. NU mengecamnya," tekannya.
Ditambahkan pengasuh Pondok Pesantren Riyadus Shalihin ini, Pengurus Besar NU (PBNU) diharapkan tidak tinggal diam. Perlu pernyataan terang-terangan di media massa bahwa komunitas tersebut berhaluan terbalik dengan paham NU.
"Saya yakin, PBNU tidak akan tinggal diam. Minimal meneguhkan dalam media massa bahwa komunitas tersebut bukan bagian dari NU meski mengatasnamakan kelompok sunni," pungkasnya.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Hairul Anam
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pamekasan mengungkap adanya komunitas teroris yang membawa embel-embel sunni. Komunitas ini bernama "Hasmi", kepanjangan dari Harakat Sunni untuk Masyarakat Indonesia.
"Komunitas terorisme ini sangat berbahaya. Selain menimbulkan kerusakan dan keresahan di masyarakat, juga memantik pencorengan terhadap NU yang berhaluan sunni," tutur Ketua PCNU Pamekasan, KH Abdul Ghoffar kepada NU Online di Pamekasan, Sabtu (27/10) malam.
Dalam banyak media massa, ujar dia, Hasmi memiliki empat sasaran yaitu Konjen AS di Surabaya, Kedubes AS di Jakarta Pusat, Plaza 89 yang dekat dengan Kedubes Australia dan kantor Freeport di Jakarta Selatan, dan Markas Komando Brimob Jawa Tengah.
Untuk hal itu, Kiai Ghoffar menegaskan bahwa sekalipun komunitas terorisme tersebut meneguhkan kata sunni, jelas tidak dapat dikategorikan berhaluan NU atau sunni.
"Sebab, sampai kapanpun, kekerasan atas nama apapun tidak dapat dibenarkan. Islam tidak pernah menganjurkan tindak kekerasan. NU mengecamnya," tekannya.
Ditambahkan pengasuh Pondok Pesantren Riyadus Shalihin ini, Pengurus Besar NU (PBNU) diharapkan tidak tinggal diam. Perlu pernyataan terang-terangan di media massa bahwa komunitas tersebut berhaluan terbalik dengan paham NU.
"Saya yakin, PBNU tidak akan tinggal diam. Minimal meneguhkan dalam media massa bahwa komunitas tersebut bukan bagian dari NU meski mengatasnamakan kelompok sunni," pungkasnya.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Hairul Anam
Komentarku ( Mahrus ali):
Dikatakan:
Dalam banyak media massa,
ujar dia, Hasmi memiliki empat sasaran yaitu Konjen AS di Surabaya, Kedubes AS
di Jakarta Pusat, Plaza 89 yang dekat dengan Kedubes Australia dan kantor
Freeport di Jakarta Selatan, dan Markas Komando Brimob Jawa Tengah.
Komentarku
Perlu data yang akuratbukan sekedar tuduhan untuk
membenarkan atau menyalahkan berita itu dan saya tidak memilikinya. Untuk mengetahui Hasmi
boleh klik disini:
HASMI ISLAMIC SCHOOL menerima
Siswa/siswi baru tahun ajaran 2012-2013 tingkat TK-SD-SMP-SMA. Pendaftaran
dapat dengan mengisi formulir pendaftaran online. Informasi lebih lanjut via
email:
info@hasmi-islamicschool.com
atau Telpon (0251) 8487512, (0251) 7123172. Survey dan pendaftaran dapat
dilakukan setiap hari Senin - Minggu pkl. 08:00 - 17:00 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberi komentar dengan baik