By: Nandang Burhanudin
*****
Bagi kita yang awam tentang teori konspirasi, akan menganggap segala peristiwa itu secara parsial, tidak utuh, dan terpisah. Namun siapapun yang rajin memperhatikan pola operasi dan aksi diplomatik dunia, kita akan menemukan satu pemahaman: betapa dunia digiring kepada satu kepentingan, yaitu: Israel Raya, The Great of Solomon Empeurium.
Tengoklah sejenak forim MU PBB. Apa yang bisa kita lihat?
1. Keakraban Iran-AS-Yahudi, mengisyaratkan suksesi Yahudi menguasai Timteng.
2. MU PBB secara aklamasi menyetujui pembatalan serangan militer untuk MENJATUHKAN rezim Assad. Di sisi lain, mengawasi senjata kimia dan senjata bilogis Russia yang dijual ke Assad. Mengapa? Keberadaan Assad dan tetap langgeng membunuhi rakyat, jauh lebih baik daripada Syiria dan senjata bilogis jatuh ke tangan mujahidin. Pertanyaan kita, sejak kapan AS dan Barat meminta persetujuan PBB untuk menyerang suatu negara? Bukankah Qaddafi, Saddam Hussein, dihancurkan tanpa mandat PBB?
3. PBB secara defakto mengakui pemerintahan hasil kudeta di Mesir. Terbukti dengan hadirnya Menlu Mesir mewakili pemerintahan kudeta. Bukankah penggulingan hasil demokrasi diharamkan? Mengapa militer Indonesia diharamkan menyerang basis OPM-RMS dengan pesawat, senjata berat, dan pengerahan militer? Sedangkan militer Mesir bebas menggunakan senjata apa saja terhadap demonstran damai? Jawabannya terang dan jelas. OPM-RMS sejalan dengan kepentingan Yahudi. Sedangkan demonstran Mesir adalah elemen yang ditakuti Yahudi.
Ternyata, Mursi dikudeta erat kaitannya dengan penolakan Presiden Mursi yang diagendakan akan mewakili Mesir dan menyampaikan pidato di hadapan MU PBB ke 68. Di sisi lain, diagendakan pertemuan bilateral dengan Obama, dengan syarat Mursi harus mencantumkan "State of Israel" dalam pidatonya. Karena Mursi sejak dilantik, mensifati Israel dengan Zionis-Yahudi, tanpa menyebutkan negara. Memang ada surat kepresidenan yang sempat menjadi amunisi Hizbut Tahrir untuk menyerang Mursi. Namun bantahan dari DR. Yasir Ali, Jubor kepresidenan sudah jelas dan lengkap, bahwa surat sudah disiapkan saat SCAF berkuasa.
Oleh karena itu, maka tim Zionis bergerak cepat. Menyiapkan seluruh agen untuk menjatuhkan Mursi, sebelum sempat berangkat ke AS. Sekali lagi, setiap titik peristiwa menjadi puzzle dan satu sama lain saling berkaitan.
Kini, Mursi di penjara. Saudi pun mulai nampak menyesal. Terlebih memperhatikan, suami haramnya (AS) telah menjalin asmara dengan madu yang dibencinya (Iran). Padahal Saudi sudah menyerahkan kehormatan diri kepada lelaki ketiga (Israel), dan mengintimidasi suami halalnya (Presiden Mursi).
Nampaknya Israel tengah menyongsong puncak kesalahan kedua kali. Tak ada yang bisa mengadapinya, kecuali jiwa-jiwa yang rindu kematian, bukan sekedar mengobral cacian.
*****
Bagi kita yang awam tentang teori konspirasi, akan menganggap segala peristiwa itu secara parsial, tidak utuh, dan terpisah. Namun siapapun yang rajin memperhatikan pola operasi dan aksi diplomatik dunia, kita akan menemukan satu pemahaman: betapa dunia digiring kepada satu kepentingan, yaitu: Israel Raya, The Great of Solomon Empeurium.
Tengoklah sejenak forim MU PBB. Apa yang bisa kita lihat?
1. Keakraban Iran-AS-Yahudi, mengisyaratkan suksesi Yahudi menguasai Timteng.
2. MU PBB secara aklamasi menyetujui pembatalan serangan militer untuk MENJATUHKAN rezim Assad. Di sisi lain, mengawasi senjata kimia dan senjata bilogis Russia yang dijual ke Assad. Mengapa? Keberadaan Assad dan tetap langgeng membunuhi rakyat, jauh lebih baik daripada Syiria dan senjata bilogis jatuh ke tangan mujahidin. Pertanyaan kita, sejak kapan AS dan Barat meminta persetujuan PBB untuk menyerang suatu negara? Bukankah Qaddafi, Saddam Hussein, dihancurkan tanpa mandat PBB?
3. PBB secara defakto mengakui pemerintahan hasil kudeta di Mesir. Terbukti dengan hadirnya Menlu Mesir mewakili pemerintahan kudeta. Bukankah penggulingan hasil demokrasi diharamkan? Mengapa militer Indonesia diharamkan menyerang basis OPM-RMS dengan pesawat, senjata berat, dan pengerahan militer? Sedangkan militer Mesir bebas menggunakan senjata apa saja terhadap demonstran damai? Jawabannya terang dan jelas. OPM-RMS sejalan dengan kepentingan Yahudi. Sedangkan demonstran Mesir adalah elemen yang ditakuti Yahudi.
Ternyata, Mursi dikudeta erat kaitannya dengan penolakan Presiden Mursi yang diagendakan akan mewakili Mesir dan menyampaikan pidato di hadapan MU PBB ke 68. Di sisi lain, diagendakan pertemuan bilateral dengan Obama, dengan syarat Mursi harus mencantumkan "State of Israel" dalam pidatonya. Karena Mursi sejak dilantik, mensifati Israel dengan Zionis-Yahudi, tanpa menyebutkan negara. Memang ada surat kepresidenan yang sempat menjadi amunisi Hizbut Tahrir untuk menyerang Mursi. Namun bantahan dari DR. Yasir Ali, Jubor kepresidenan sudah jelas dan lengkap, bahwa surat sudah disiapkan saat SCAF berkuasa.
Oleh karena itu, maka tim Zionis bergerak cepat. Menyiapkan seluruh agen untuk menjatuhkan Mursi, sebelum sempat berangkat ke AS. Sekali lagi, setiap titik peristiwa menjadi puzzle dan satu sama lain saling berkaitan.
Kini, Mursi di penjara. Saudi pun mulai nampak menyesal. Terlebih memperhatikan, suami haramnya (AS) telah menjalin asmara dengan madu yang dibencinya (Iran). Padahal Saudi sudah menyerahkan kehormatan diri kepada lelaki ketiga (Israel), dan mengintimidasi suami halalnya (Presiden Mursi).
Nampaknya Israel tengah menyongsong puncak kesalahan kedua kali. Tak ada yang bisa mengadapinya, kecuali jiwa-jiwa yang rindu kematian, bukan sekedar mengobral cacian.
Silahkan share artikel ini : :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberi komentar dengan baik