Kajian Mi`raj ke 14
جامع الأصول (11/ 310)
2 - (خ م ت) جابر بن عبد الله - رضي الله عنهما - أنه سمعَ رسولَ الله - صلى الله عليه وسلم- يقولُ: «لما كَذَّبتني قريش قُمتُ في الحِجْرِ، فَجَلَّى الله لي بيتَ المقدس، فطفِقْت أخبرهم عن آياته وأنا أنظر إليه» . أخرجه البخاري ومسلم والترمذي.
وزاد البخاري في رواية قال: «لما كَذَّبني قريش حين أُسْرِيَ بي إلى بيت المقدس ... » وذكر الحديث (1) .
) Jaber bin Abdullah – R.A . Radhiyalloh anhu bahwa dia mendengar Rasul Allah –shallahu alaihi wasallam - mengatakan: " Katika kaum Quraish membohongkan padaku di atashijir Ismail , Tuhan menampakkan kepadaku Baitul maqdis maqdis, jadi aku memberi tahu mereka tentang tanda-tandanya dan aku memandangnya. Diceritakan oleh al-Bukhaari, Muslim dan Tirmidzi.
Al-Bukhari menambahkan dalam sebuah kisah bahwa ia berkata: "Ketika orang Quraisy membohongkan padaku ketika aku di isra`kan ke Yerusalem ..."
Komentarku ( Mahrus ali
Mengapa kaum musrikin quraisy tidak bertanya tentang Mi`raj ? Tapi bertanya tentang Isra` saja. Bila Rasul shallahu alaihi wasallam bercerita tentang Mi`raj , maka mereka tambah tidak percaya. Mereka anti pati dengan Isra` apalagi dengan Mi`raj.
Dengan landasan hadis ini, maka layak sekali kisah Mi`raj itu mitos belaka , tidak ada realitanya.
Bila Mi`raj ada pasti disebut dalam Al Qu`ran. Mi`raj tidak ada, karena itu kafir qurais tidak menanyakan sama sekali tentang hal itu. Dan para sahabat pun tidak ada yang bertanya masalah itu saat itu.
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ وَرَوْحٌ الْمَعْنَى قَالَا حَدَّثَنَا عَوْفٌ عَنْ زُرَارَةَ بْنِ أَوْفَى عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ
(AHMAD - 2680) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far dan Rauh Al Ma'na keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami 'Auf dari Zurarah bin Aufa dari Ibnu Abbas ia berkata,
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا كَانَ لَيْلَةُ أُسْرِيَ بِي وَأَصْبَحْتُ بِمَكَّةَ فَظِعْتُ بِأَمْرِي وَعَرَفْتُ أَنَّ النَّاسَ مُكَذِّبِيَّ فَقَعَدَ مُعْتَزِلًا حَزِينًا
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pada malam aku diisra`kan, keesokan paginya aku berada di Makkah, lalu aku merasa tertekan dengan perkaraku, dan aku tahu bahwa orang-orang akan mendustakanku." Lalu beliau duduk menyendiri dengan kesedihan.
قَالَ فَمَرَّ عَدُوُّ اللَّهِ أَبُو جَهْلٍ فَجَاءَ حَتَّى جَلَسَ إِلَيْهِ فَقَالَ لَهُ كَالْمُسْتَهْزِئِ هَلْ كَانَ مِنْ شَيْءٍ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَعَمْ قَالَ مَا هُوَ قَالَ إِنَّهُ أُسْرِيَ بِي اللَّيْلَةَ قَالَ إِلَى أَيْنَ قَالَ إِلَى بَيْتِ الْمَقْدِسِ قَالَ ثُمَّ أَصْبَحْتَ بَيْنَ ظَهْرَانَيْنَا
Ibnu Abbas berkata; lewatlah Abu Jahal, musuh Allah, datang hingga duduk di dekat beliau, kemudian ia bertanya kepada beliau dengan nada mengejek; "Ada sesuatu yang terjadi?" maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ya." Ia bertanya; "Apa itu?" beliau menjawab: "aku telah diisra`kan tadi malam." Ia bertanya; "kemana?" beliau menjawab: "Ke Baitul Maqdis." Ia bertanya lagi; "Kemudian pagi ini engkau telah berada di tengah-tengah kami?" beliau menjawab: "Ya."
قَالَ نَعَمْ قَالَ فَلَمْ يُرِ أَنَّهُ يُكَذِّبُهُ مَخَافَةَ أَنْ يَجْحَدَهُ الْحَدِيثَ إِذَا دَعَا قَوْمَهُ إِلَيْهِ قَالَ أَرَأَيْتَ إِنْ دَعَوْتُ قَوْمَكَ تُحَدِّثُهُمْ مَا حَدَّثْتَنِي فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَعَمْ
Ibnu Abbas berkata; Abu Jahal tidak memperlihatkan bahwa dirinya mendustakan beliau khawatir beliau menolak menceritakannya, bila ia memanggil kaumnya kepada beliau. Abu Jahal berkata; "Bagaimana menurutmu jika aku memanggil kaummu lalu engkau ceritakan kepada mereka apa yang telah engkau ceritakan kepadaku?" beliau menjawab: "Ya."
فَقَالَ هَيَّا مَعْشَرَ بَنِي كَعْبِ بْنِ لُؤَيٍّ قَالَ فَانْتَفَضَتْ إِلَيْهِ الْمَجَالِسُ وَجَاءُوا حَتَّى جَلَسُوا إِلَيْهِمَا قَالَ حَدِّثْ قَوْمَكَ بِمَا حَدَّثْتَنِي فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي أُسْرِيَ بِي اللَّيْلَةَ قَالُوا إِلَى أَيْنَ قُلْتُ إِلَى بَيْتِ الْمَقْدِسِ قَالُوا ثُمَّ أَصْبَحْتَ بَيْنَ ظَهْرَانَيْنَا قَالَ نَعَمْ
Maka Abu Jahal berseru;
"wahai sekalian Bani Ka'b bin Lu`ai!" maka majlis menjadi membludak dan mereka pada datang dan berkerumun di sekeliling dua orang tersebut, kemudian Abu Jahal berkata; "ceritakan kepada kaummu seperti apa yang telah engkau ceritakan kepadaku." Maka Rasulullah Salallahu 'Alaihi wa sallam bersabda: "sesungguhnya aku di isra`kan tadi malam." Mereka bertanya; "kemana?" beliau menjawab; "ke Baitul Maqdis, " mereka berkata: "kemudian kamu pagi-pagi sudah berada di tengah-tengah kami?" beliau menjawab; "ya"
قَالَ فَمِنْ بَيْنِ مُصَفِّقٍ وَمِنْ بَيْنِ وَاضِعٍ يَدَهُ عَلَى رَأْسِهِ مُتَعَجِّبًا لِلْكَذِبِ زَعَمَ قَالُوا وَهَلْ تَسْتَطِيعُ أَنْ تَنْعَتَ لَنَا الْمَسْجِدَ وَفِي الْقَوْمِ مَنْ قَدْ سَافَرَ إِلَى ذَلِكَ الْبَلَدِ وَرَأَى الْمَسْجِدَ
Ibnu Abbas berkata; diantara mereka ada yang bertepuk tangan dan ada juga meletakkan tangannya di kepala karena terkesima dan sebagai bentuk pendustaan mereka terhadap apa yang di klaim (Rasulullah Salallahu 'Alaihi wa sallam), kemudian mereka berkata; "apakah kamu bisa memberikan Gambaran kepada kami tentang kondisi masjid?" dan diantara kaum ada yang telah mengadakan perjalanan ke negri tersebut dan telah melihat masjid.
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَهَبْتُ أَنْعَتُ فَمَا زِلْتُ أَنْعَتُ حَتَّى الْتَبَسَ عَلَيَّ بَعْضُ النَّعْتِ قَالَ فَجِيءَ بِالْمَسْجِدِ وَأَنَا أَنْظُرُ حَتَّى وُضِعَ دُونَ دَارِ عِقَالٍ أَوْ عُقَيْلٍ فَنَعَتُّهُ وَأَنَا أَنْظُرُ إِلَيْهِ قَالَ وَكَانَ مَعَ هَذَا نَعْتٌ لَمْ أَحْفَظْهُ قَالَ فَقَالَ الْقَوْمُ أَمَّا النَّعْتُ فَوَاللَّهِ لَقَدْ أَصَابَ
Rasulullah Salallahu 'Alaihi wa sallam menuturkan; "maka akupun mensifati masjid, dan aku masih tetap memberikan Gambaran sampai akhirnya beberapa Gambaran menjadi samar bagiku, " beliau melanjutkan; "kemudian di datangkan pemandangan masjid (dihadapanku), sehingga aku dapat melihatnya, sampai-sampai tempat sebelum dar 'Iqal atau 'Uqail dapat aku gambarkan dan aku dapat melihatnya." Beliau melanjutkan; "dan ada sifat masjid, tetapi aku tidak dapat menghafalnya." Ibnu Abbas berkata; "maka kaum itu akhirnya berkata; "demi Allah, penggambaran dia (terhadap masjid) sangatlah tepat."
[4] النسائي (11285) وأحمد (2820)، واللفظ له، وقال شعيب الأرناءوط: إسناده صحيح على شرط الشيخين. وابن أبي شيبة: المصنف، (31700)، والطبراني: المعجم الكبير (12814)، والمعجم الأوسط (2447)، والبزار: البحر الزخار 11/443، وقال الهيثمي: رواه أحمد والبزار والطبراني في الكبير والأوسط، ورجال أحمد رجال الصحيح. انظر: مجمع الزوائد 1/65، وصححه الألباني، انظر: السلسلة الصحيحة (3021).
] Al-Nasaa'i (11285) dan Ahmad (2820), dan Lafadh hadis riwayat Ahmad . Shuaib al-Arna'ut berkata: Isnaadnya adalah shahih sesuai dengan persaratan Bukhari muslim. Dan al-Buzar: dalam kitab al bahr al-Zihar, 11/443. Al-Haythami mengatakan: Ini diriwayatkan oleh Ahmad, al-Bazzar dan al-Tabarani di al-Kabir dan al-ausat , dan perawi perawi Ahmad, perawi al-Saheeh al Bukhari . Lihat majma` zawaid , 1/65, dan digolongkan sebagai shahih oleh al-Albaani. Lihat al-Silsilah al-Sahihah (3021).
Komentarku ( Mahrus ali
Jelas sekali saat itu , Rasul shallahu alaihi wasallam tidak bercerita tentang Mi`raj tapi Isra`. Bila Mi`raj ada, pasti diceritakan. Berhubung Rasul shallahu alaihi wasallam tidak dimi`rajkan , maka beliau berkata jujur dan tidak meng ad a – ada. Dan hadis – hadis seperti ini masih banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberi komentar dengan baik