Jakarta
(ANTARA) - Wakil Presiden Boediono minta Dewan Masjid Indonesia untuk
mulai membahas tentang pengaturan penggunaan pengeras suara di masjid.
"Kita semua sangat memahami bahwa azan adalah
panggilan suci bagi umat Islam untuk melaksanakan kewajiban sholatnya,"
kata Wapres Boediono saat memberikan pengarahan sekaligus membuka Muktamar VI
Dewan Masjid Indonesia (DMI) di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Jumat. Hadir dalam acara itu Menteri Sosial Salin Segaf Al Jufri.
Dikatakan Wapres, apa yang dirasakan barangkali juga dirasakan oleh orang lain, yaitu bahwa suara azan yang terdengar sayup-sayup dari jauh terasa lebih merasuk ke sanubari dibanding suara yang terlalu keras, menyentak, dan terlalu dekat ke telinga.
Menurut Wapres, Al-Qur`an pun mengajarkan kepada umat Islam untuk merendahkan suara sambil merendahkan hati ketika berdoa memohon bimbingan dan petunjuk-Nya.
Wapres dalam kesempatan itu juga menyoroti soal masalah kebersihan umat Islam
"Kita semua pernah mendengar atau membaca hadis Rasulullah SAW yang terkenal yang mengatakan bahwa Kebersihan adalah bagian dari iman. Setiap mukmin harus menjaga kebersihan dirinya dan lingkungannya," kata Wapres.
Dikatakan, masjid sebagai tempat suci untuk melaksanakan ibadah yang diperintahkan Allah harus menjadi contoh sebagai tempat paling bersih di antara tempat-tempat lain.
Kebersihan, terutama di tempat berwudhu, serta aroma yang sedap di lingkungan masjid akan menambah kekhusyukan ummat dalam beribadah.
Dikatakan, kebersihan yang dimulai dari masjid akan menularkan kebiasaan bersih di lingkungan lain seperti rumah, sekolah, dan tempat kita bekerja.
Wapres mengakui salah satu keunikan agama Islam sebagai agama wahyu terakhir adalah adanya kesatuan arah dalam beribadah.
Dari masjid di seluruh dunia, ketika menghadap Rabbul alamin dalam sholat maupun berdoa, semua menghadapkan tubuh ke arah yang sama yakni Baitullah Ka`bah di Mekkah.
"Juga mengikuti peredaran waktu dan matahari, tidak satu detik pun di seantero planet bumi ini lepas dari suara azan karena waktu sholat yang berbeda-beda," kata Wapres. (rr)
Komentarku ( Mahrus ali ):
Kalau yang dimaksudkan wapres kalimat sbb:
النَّظَافَةُ
مِنَ اْلإِيْمَانِ
Kebersihan dari ImanMaka maaf wapres , kalimat itu bukan hadis, tapi pepatah arab, bukan Rasul yang bersabda tapi orang biasa yang bukan rasul. Saya ingatkan , jangan mudah mengatakan hadis sebelum di cek dulu apakah termasuk hadis atau bukan. Nanti anda akan termasuk hadis ini:
إِنَّ كَذِبًا عَلَيَّ لَيْسَ كَكَذِبٍ
عَلَى أَحَدٍ مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ
النَّارِ
Sesungguhnya berbuat bohong kepadaku tidak
sebagaimana kebohongan kepada seseorang
. Barangsiapa berbuat kedustaan kepadaku dengan sengaja bertempatlah di
tempat duduknya di neraka ( masuk nerakalah ) [1]
حَدِيثُ عَلِيٍّ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لَا تَكْذِبُوا عَلَيَّ فَإِنَّهُ مَنْ يَكْذِبْ عَلَيَّ يَلِجِ النَّارَ
Diriwayatkan daripada Ali
r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Janganlah kamu coba
mendustakan aku Karena sesungguhnya orang yang mendustakan aku akan
dimasukkan ke dalam api Neraka [2]
Allah berfirman :
فَنَجْعَلْ لَعْنَةَ
اللَّهِ عَلَى الْكَاذِبِينَ
dan
kita minta supaya la`nat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.[3]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberi komentar dengan baik