Ulumuddin Attimi mengirimkan komentar dalam Polemik tentang siksa kubur:
أنكر ذلك المعتزلة ولم يكفرهم - فيما أعلم - أحد من السلف لأجل هذا , وإنما تنكره المعتزلة من حيث يقولون إنا نرى شخص الميت مشاهدة وهو غير معذب وإن الميت ربما تفترسه السباع وتأكله، ذكر علة إنكارهم هذه أبوحامد في الاقتصاد في الاعتقاد (ص: 68، بترقيم الشاملة آليا) : لكن شيخ الإسلام ذكر أن هذا الذين أولوا عذاب القبر هم البغدادية قال في دَرْءُ تَعَارُضِ العَقْلِ وَالنَّقْلِ (3/ 285، بترقيم الشاملة آليا) : قلت : تأويل الميزان والصراط وعذاب القبر والسمع والبصر إنما هو قول البغداديين من المعتزلة دون البصرية)) وذكر الأشعري أن الخوارج أيضا تنكره قال في مقالات الإسلاميين (ص: 106، بترقيم الشاملة آليا) : واختلفوا في عذاب القبر: فمنهم من نفاه وهم المعتزلة والخوارج، ومنهم من أثبته وهم أكثر أهل الإسلام، )) . وقد وجدت هذه المقولة ضمن ما ينسب لأبي حنيفة ففي الشرح الميسر على الفقهين الأبسط والأكبر المنسوبين لأبي حنيفة (ص: 137): قال ابو حنيفة من قال لا اعرف عذاب القبر فهو من الجهمية الهالكة لأنه انكر قوله تعالى سنعذبهم مرتين يعني عذاب القبر وقوله تعالى وإن الذين ظلموا عذابا دون ذلك يعني في القبر فإن قال أؤمن
Abu Hainfah menyatakan: Barang siapa yang menyatakan: Aku tidak tahu siksa kubur, maka termasuk Jahmiyah yang binasa. Karena dia ingkar kepada ayat sbb:
وَمِمَّنْ حَوْلَكُمْ مِنَ الْأَعْرَابِ مُنَافِقُونَ وَمِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ مَرَدُوا عَلَى النِّفَاقِ لَا تَعْلَمُهُمْ نَحْنُ نَعْلَمُهُمْ سَنُعَذِّبُهُمْ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ يُرَدُّونَ إِلَى عَذَابٍ عَظِيمٍ(101)
Di antara orang-orang Arab Badwi yang di sekelilingmu itu, ada orang-orang munafik; dan (juga) di antara penduduk Madinah. Mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. Kamu (Muhammad) tidak mengetahui mereka, (tetapi) Kamilah yang mengetahui mereka. Nanti mereka akan Kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar. 101 Tobat
Dan ayat sbb:
وَإِنَّ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا عَذَابًا دُونَ ذَلِكَ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ(47)
Dan sesungguhnya untuk orang-orang yang zalim ada azab selain itu. Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. Thur 47
Komentarku ( Mahrus ali):
Untuk ayat ke 101 Tobat , lalu di maknai siksa kubur itu hanyalah pendapat ulama tanpa dalil. Lihat dalam tafsir Ibnu katsir sbb:
تفسير ابن كثير - (ج 6 / ص 465)
قَالَ اِبْن عَبَّاس فَهَذَا الْعَذَاب الْأَوَّل حِين أَخْرَجَهُمْ مِنْ الْمَسْجِد وَالْعَذَاب الثَّانِي عَذَاب الْقَبْر وَكَذَا قَالَ الثَّوْرِيّ عَنْ السُّدِّيّ عَنْ أَبِي مَالِك نَحْو هَذَا وَقَالَ مُجَاهِد فِي قَوْله " سَنُعَذِّبُهُمْ مَرَّتَيْنِ " " يَعْنِي الْقَتْل وَالسَّبْي وَقَالَ فِي رِوَايَة بِالْجُوعِ وَعَذَاب الْقَبْر ثُمَّ يُرَدُّونَ إِلَى عَذَاب عَظِيم وَقَالَ اِبْن جُرَيْج عَذَاب الدُّنْيَا وَعَذَاب الْقَبْر ثُمَّ يُرَدُّونَ إِلَى عَذَاب عَظِيم النَّار وَقَالَ الْحَسَن الْبَصْرِيّ عَذَاب فِي الدُّنْيَا وَعَذَاب فِي الْقَبْر وَقَالَ عَبْد الرَّحْمَن بْن زَيْد : أَمَّا عَذَاب فِي الدُّنْيَا فَالْأَمْوَال وَالْأَوْلَاد وَقَرَأَ قَوْله تَعَالَى " فَلَا تُعْجِبك أَمْوَالهمْ وَلَا أَوْلَادهمْ إِنَّمَا يُرِيد اللَّه لِيُعَذِّبهُمْ بِهَا فِي الْحَيَاة الدُّنْيَا " فَهَذِهِ الْمَصَائِب لَهُمْ عَذَاب وَهِيَ لِلْمُؤْمِنِينَ أَجْر وَعَذَاب فِي الْآخِرَة فِي النَّار " ثُمَّ يُرَدُّونَ إِلَى عَذَاب عَظِيم " قَالَ النَّار
Saya mengartikan dengan kesimpulannya saja:
Ibnu Abbas menyatakan: Maksud ayat 101 Tobat itu untuk siksa pertama adalah ketika kaum munafikin dikeluarkan dari Masjid. Dan siksa kedua adalah siksa kubur. ( bukan siksa Neraka)
Mujahid menyatakan : Maksud dua siksaan adalah dibunuh dan di tawan. ( bukan siksa kubur )
Dalam suatu riwayat: Dengan lapar dan siksa kubur.
Ibnu Juraij menyatakan: Siksa dunia dan siksa kubur. ( bukan siksa Neraka )
Abd Rahman bin Zaid menyatakan : Siksa dunia dan siksa api Neraka ( Bukan siksa kubur )
Komentarku ( Mahrus ali):
Ayat tobat itu, memang tidak menyebutkan siksa kubur, mengapa di arahkan ke sana tanpa dalil
Saya setuju kepada pendapat Abd Rahman bin Zaid yang terahir itu dan saya tolak pendapat lainnya karena didukung dengan ayat.
فَلَا تُعْجِبْكَ أَمْوَالُهُمْ وَلَا أَوْلَادُهُمْ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ بِهَا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَتَزْهَقَ أَنْفُسُهُمْ وَهُمْ كَافِرُونَ(55)
Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir. Tobat 55
Untuk ayat:
وَإِنَّ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا عَذَابًا دُونَ ذَلِكَ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ(47)
Dan sesungguhnya untuk orang-orang yang zalim ada azab selain itu. Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. Thur 47
Ibnu Katsir menyatakan dalam kitab Tafsirnya:
تفسير ابن كثير - (ج 16 / ص 121)
أَيْ قَبْل ذَلِكَ فِي الدَّار الدُّنْيَا
Maksud siksaan selain itu adalah ketika hidup di dunia. ( bukan siksa kubur )
Komentarku ( Mahrus ali):
Tiada keterangan tentang siksa kubur dan siksa dunia ini yang layak larena ada ayat:
وَلَنُذِيقَنَّهُمْ مِنَ الْعَذَابِ الْأَدْنَى دُونَ الْعَذَابِ الْأَكْبَرِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ(21)
Dan sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka sebahagian azab yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat); mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar). 21 Sajdah. Tafsir depag
Perinsip saya, biar dikatakan mu`tazilah, Jahmiyah, Syi`ah yang penting bagi saya cocok dengan ayat dari pada mengaku ahlis sunnah wal jamaah ternyata ahli bid`ah wal furqah atau ahli bid`ah yang suka bikin perpecahan. Atau dikatakan salafy ternyata bukan salafy atau ternyata salafy palsu karena fanatik figur dan nolak dalil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberi komentar dengan baik