Melvanronik menulis:
Nih lihat hadits dari wali,sufyan,amru bin Maimun, Nafi yang ga ada abu wilayah dan zahdam nya
Ibnu Umar mengurung ayam yang hendak di sembelih selama tiga hari, bila Ayam itu memakan kotoran
حدثنا أبو بكر قال : حدثنا وكيع عن سفيان عن عمرو بن ميمون عن نافع عن ابن عمر : أنه كان يحبس الدجاجة الجلالة ثلاثا
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr : Telah menceritakan kepada kami Wakii’, dari Sufyaan,dari ‘Amru bin Maimuun, dari Naafi’, dari Ibnu ‘Umar : Bahwasannya ia mengurung ayam yang sering memakan kotoran selama tiga hari (sebelum disembelih)” [Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah 8/334; shahih].
Komentarku ( Mahrus ali ) :
مصنف عبد الرزاق الصنعاني (4/ 522)
8717 - عَنْ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ كَانَ يَحْبِسُ الدَّجَاجَةَ ثَلَاثَةً إِذَا أَرَادَ أَنْ يَأْكُلَ بَيْضَهَا "
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Ibnu Umar dlm hadis ini, bukan akan makan ayamnya tp mau makan telurnya. Beda dengan hadis pertama tadi .
مصنف ابن أبي شيبة (5/ 148)
24608 - حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ قَالَ: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ، عَنْ سُفْيَانَ، عَنْ عَمْرِو بْنِ مَيْمُونٍ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ: «أَنَّهُ كَانَ يَحْبِسُ الدَّجَاجَةَ الْجَلَّالَةَ ثَلَاثًا»
الجامع الصحيح للسنن والمسانيد (23/ 49)
عب) , عَنْ نَافِعٍ قَالَ: كَانَ ابْنُ عُمَرَ - رضي الله عنهما - يَحْبِسُ الدَّجَاجَةَ الْجَلَّالَةَ ثَلَاثًا إِذَا أَرَادَ أَن يَأكُلَ بَيْضَهَا. (1
الجامع الصحيح للسنن والمسانيد (23/ 49)
1) (عب) 7817 , (ش) 24608 , صححه الألباني في الإرواء: 2505
Jadi atsar Ibn Umar itu adalah Idhtirab, satu riwayat menyatakan Ibnu Umar mau makan telurnya, di riwyat yg lain mau makan ayamnya.
Lalu mn yg benar , bila keduanya di nyatakan sahih. Dan mn yg salah .
Mn yg bisa di percaya, dan mn yg hrs didustakan?
Atsar sedemikian ini, maknanya kontradiksi. Dan ini di nyatakan lemah.
Hrs di lemahkan sbb tdk bisa di pahami.
Bila di sahihkan, mk kita menyalahi kaidah ilmu hadis :
وَذُو اخْتِلاَفِ سَنَدٍ أَوْ مَتْنٍ مُضْطَرِبٌ عِنْدَ أُهَيْلِ اْلفَنِ
Kekacauan sanad atau redaksi termasuk mudhtharib menurut ahli mustholah hadis.
Makan telur dan makan daging Ayam itu beda, tdk sama. Makanya makna atsar tersebut dikatakan kacau.
BIla di paksakan untuk di buat pegangan, mk di sini Ibnu Umar mengurung Ayam selama tiga hari,lalu di potong dan di makan. Sedang kita mkn Ayam langsung tanpa dikurung tiga hari dulu. Apalagi makan Ayam ternak, makanannya tambah dr tahinya lalu di olah untuk menu makanannya untuk irit biaya.
Terus ikut siapa anda , ikut ibnu Umar ? Pd hal Ibnu Umar mengurung Ayam dulu tiga hari ?
Menyelisihi Ibnu Umar ataukah mengikutinya?
Seandainya kisah Ibnu Umar itu sahih, masih tidak bisa di buat pegangan untuk menghalalkan Ayam . Sebab Ibn Umar bukan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam .
مَا كُنْتُ لِأَدَعَ سُنَّةَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِقَوْلِ أَحَدٍ *
Aku tidak akan meninggalkan sunah Nabi S.A.W. karena perkataan orang “.
Imam Malik berkata :
إنَّمَا أَنَا بَشَرٌ أُصِيبُ وَأُخْطِئُ فَاعْرِضُوا قَوْلِي عَلَى الْكِتَابِ وَالسُّنَّةِ
Aku hanyalah manusia , terkadang pendapatku benar , di lain waktu kadang salah . Karena itu , cocokkan perkataanku ini dengan kitabullah dan hadis Rasulullah .
Ayam tsb jls mkn kotoran , bila di makan sama Ibnu Umar , mk akan bertentangan dg hadis sbb:
الحيوان الذي يتغذى على النجاسات ، يسمى عند الفقهاء بـ " الجلَّالة " .
وفي الحديث عن ابن عباس رضي الله عنهما : ( أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ لَبَنِ الْجَلَّالَةِ ) رواه الترمذي (1825) وصححه ، وكذلك صححه النووي ، وقال ابن حجر في " الفتح " (9/649) : " على شرط البخاري " ، وصححه الألباني .
وعَنْ ابن عمر رضي الله عنهما قال : ( نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أَكْلِ الْجَلَّالَةِ ، وَأَلْبَانِهَا ) رواه الترمذي (1824) ، وصححه الألباني في " صحيح سنن الترمذي " .وعَنْ عبد الله بن عمرو رضي الله عنهما : ( أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى يَوْمَ خَيْبَرَ عَنْ لُحُومِ الْحُمُرِ الْأَهْلِيَّةِ ، وَعَنْ الْجَلَّالَةِ ، وَعَنْ رُكُوبِهَا ، وَعَنْ أَكْلِ لَحْمِهَا ) رواه النسائي (4447) وحسنه ابن حجر في " الفتح " (9/648) ، وكذا حسنه الألباني في " صحيح سنن النسائي " .
ومن هذه الأحاديث يتبين لنا أن المنهي عنه ثلاثة أمور : أكل لحم الجلالة ، وشرب لبنها ، وركوبها .
ويلحق بها : بيضها ، عند جمهور العلماء ، ينظر : " الإنصاف " (10/366) ، " الموسوعة الفقهية " (8/266) .
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Hadis - hadis tsb mengharamkan makan hewan yg makan tahi- yg suka makan tahi. Hadis - hadis itu sahih, jg di riwayatkan oleh Ibnu Umar sendiri
Jadi atsar Ibnu Umar yg berani makan ayam yg makan tahi bertentangan dengan hadis larangan makan hewan yg makan kotoran itu.
Jadi kisah Ibnu Umar itu bertentangan sekali dg hadis itu. Hadis - hadis terahir ini adalah sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam , sedang kisah makan ayam itu sekedar perbuatan Ibnu Umar .
Bila kita menghalalkan ayam yg mkn kotoran itu , mk kita nentang hadis di atas.
Juga bila kisah Ibnu Umar itu sahih, mk bertentangan pula dengan hadis sahih larangan makan unggas yg bercakar.
Dr segi sanad, Atsar ibnu Umar itu hanya di riwayatkan oleh Nafi` seoarng. Tiada rawi lain.
ــ نافع أبو عبد الله المدنى ( قيل إن أصله من المغرب و قيل من نيسابور و قيل غير ذلك ) مولى عبد الله بن عمر بن الخطاب القرشى
الطبقة : 3 : من الوسطى من التابعين
الوفاة : 117 هـ أو بعد ذلك
روى له : خ م د ت س ق
مرتبته عند ابن حجر : ثقة ثبت فقيه مشهور
مرتبته عند الذهبـي : من أئمة التابعين و أعلامهم
Nafi` itu termasuk tingkat tiga pertengahan tabiin , wafat 117 H. Jadi di masa beliau , kisah di atas tdk dikenal, Ratusan tabiin dan sahabat tdk mengenalnya sampai mati.
Bahkan pr sahabat sampai mati tdk kenal kisah itu.
Bila ada mk tunjukkan tabiin selain Nafi` dan sahabat yg tahu masalah itu.
Realitanya tdk ada yg phm kisah itu. Bila di cari dlm refrensi kitab, mk tdk akan di temukan.
Jadi kisah Ibnu Umar mau mkn Ayam atau telurnya itu tdk bisa di buat pegangan karena maknanya idhtirab dan sanadnya tafarrud pd Nafi`.
وربما يستنكرون بعض تفردات الثقات الكبار أَيْضاً ولهم في كُلّ حَدِيْث نقد خاص ، وليس عندهم لِذَلِكَ ضابط يضبطه )) (9) .
(9) شرح علل الترمذي 2/
406
Intinya , Terkadang pr ulama ahli hadis ingkar kpd hadis – hadis tafarrud dr perawi terpercaya yg kibar ……………………………..,
Jadi kisah Ibn Umar makan ayam itu kisah yg syadz.
Buktinya tidak ada yg meriwayatkan kecuali Nafi` seorang.
Sanadnya sahih okey , tp lemah karena tafarrud, maknanya kacau belau , bertentangan dengan hadis yg lebih sahih.
Lalu bgmn ayam di halalkan dg atsar spt itu.
Mengapa tdk ikut Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yg hidup tanpa ayam dan telur.
Bersambung.
Mau ikut di grup Ngaji bareng yai Mahrus.
Silahkan hubungi WA ini :
08883215524.
08787154455
08642234744
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberi komentar dengan baik