Abdullah bin Umar bin
Khattab RA. salah seorang shahabat terkemuka membenci adanya bekas hitam di
dahi seorang muslim.
عَنْ سَالِمٍ أَبِى
النَّضْرِ قَالَ : جَاءَ رَجُلٌ إِلَى ابْنِ عُمَرَ فَسَلَّمَ عَلَيْهِ قَالَ : مَنْ
أَنْتَ؟ قَالَ : أَنَا حَاضِنُكَ فُلاَنٌ. وَرَأَى بَيْنَ عَيْنَيْهِ سَجْدَةً
سَوْدَاءَ فَقَالَ : مَا هَذَا الأَثَرُ بَيْنَ عَيْنَيْكَ؟ فَقَدْ صَحِبْتُ رَسُولَ
اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ رَضِىَ اللَّهُ
عَنْهُمْ فَهَلْ تَرَى هَا هُنَا مِنْ شَىْءٍ؟
Dari Salim
Abu Nadhr, ada seorang yang datang menemui Ibnu Umar. Setelah orang tersebut
mengucapkan salam, Ibnu Umar bertanya kepadanya, “Siapakah anda?”. “Aku adalah
yang mengasuhmu”, jawab orang tersebut. Ibnu Umar melihat ada bekas sujud yang
berwarna hitam di antara kedua matanya. Beliau berkata kepadanya, “Bekas apa
yang ada di antara kedua matamu? Sungguh aku telah lama bershahabat dengan
Rasulullah, Abu Bakr, Umar dan Utsman. Apakah kau lihat ada bekas tersebut pada
dahi?” (Riwayat Baihaqi dalam Sunan Kubro no 3698)
Komentarku (
Mahrus ali ) :
Itu hadis
mauquf, bukan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yg bersabda. Tp Ibn Umar.
رقم الحديث: 3269
(حديث موقوف) أَخْبَرَنَا أَخْبَرَنَا
أَبُو مُحَمَّدٍ جَنَاحُ بْنُ نَذِيرٍ ، عَنْ جَنَاحٍ الْمُحَارِبِيِّ ،
بِالْكُوفَةِ ، أنبأ أَبُو جَعْفَرِ بْنُ دُحَيْمٍ ، ثنا أَحْمَدُ بْنُ حَازِمٍ ،
أنبأ أَبُو نُعَيْمٍ ، ثنا الْعُمَرِيُّ ، عَنْ سَالِمٍ أَبِي النَّضْرِ ،
Bottom of
Form
عَنْ حُمَيْدٍ هُوَ
ابْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ : كُنَّا عِنْدَ السَّائِبِ بْنِ يَزِيدَ إِذْ
جَاءَهُ الزُّبَيْرُ بْنُ سُهَيْلِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ فَقَالَ :
قَدْ أَفْسَدَ وَجْهَهُ ، وَاللَّهِ مَا هِىَ سِيمَاءُ ، وَاللَّهِ لَقَدْ
صَلَّيْتُ عَلَى وَجْهِى مُذْ كَذَا وَكَذَا ، مَا أَثَّرَ السُّجُودُ فِى وَجْهِى
شَيْئًا.
Dari Humaid
bin Abdirrahman, aku berada di dekat as Saib bin Yazid ketika seorang yang
bernama az Zubair bin Suhail bin Abdirrahman bin Auf datang. Melihat
kedatangannya, as Saib berkata, “Sungguh dia telah merusak wajahnya. Demi Allah
bekas di dahi itu bukanlah bekas sujud. Demi Allah aku telah shalat dengan
menggunakan wajahku ini selama sekian waktu lamanya namun sujud tidaklah
memberi bekas sedikitpun pada wajahku” (Riwayat Baihaqi dalam Sunan Kubro no 3701).
الراوي:
الجعيد بن عبدالرحمن المحدث: الهيثمي - المصدر: مجمع الزوائد - الصفحة أو الرقم: 7/110
خلاصة حكم المحدث: رجاله
ثقات
Perawi
perawinya terpercaya.
Tp bukan
hadis , hanya Atsar dari sahabat bernama As saib bin Yazid.
عَنْ مَنْصُورٍ قَالَ
قُلْتُ لِمُجَاهِدٍ (سِيمَاهُمْ فِى وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ) أَهُوَ
أَثَرُ السُّجُودِ فِى وَجْهِ الإِنْسَانِ؟ فَقَالَ : لاَ إِنَّ أَحَدَهُمْ
يَكُونُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ مِثْلُ رُكْبَةِ الْعَنْزِ وَهُوَ كَمَا شَاءَ اللَّهُ
يَعْنِى مِنَ الشَّرِّ وَلَكِنَّهُ الْخُشُوعُ.
Dari
Manshur, Aku bertanya kepada Mujahid tentang maksud dari firman Allah, ‘tanda-tanda
mereka tampak pada muka mereka dari ATSARIS SUJUUD (bekas sujud)’ apakah yang
dimaksudkan adalah bekas di wajah? Jawaban beliau, “Bukan, bahkan ada orang
yang ‘kapalen’ yang ada di antara kedua matanya itu bagaikan ‘kapalen’ yang ada
pada lutut onta namun dia adalah orang bejat. Tanda yang dimaksudkan adalah
akhlaq wara' dan hati yang khusyu” (Riwayat Baihaqi dalam Sunan Kubro no 3702).
Bahkan
dalam kitab Hasiyah as-Showi,
وليس المراد به ما بصنعه
بعض الجهلة المرائين من العلامة في الجبهة فانه من فعل الخوارج وفي الحديث اني
لابغض الرجل واكرهه اذا رايت بين عينيه اثر السجود
“Bukanlah
yang dimaksudkan oleh ayat adalah sebagaimana perbuatan orang-orang bodoh dan
TUKANG RIYA’ yaitu tanda hitam yang ada di dahi karena hal itu adalah
perbuatan khawarij” dalam sebuah hadits
disebutkan sungguh saya benci seseorang yang saya lihat diantara kedua matanya
terdapat bekas sujud (Hasyiah ash Shawi 4/134, Dar al Fikr)
Komentarku (
Mahrus ali ) :
Hadis tsb
tdk sy jumpai di kitab – kitab hadis .
Intinya , masalah
jidat hitam tdk ada hadis yg sahih yg memujinya atau mencelanya. Ia hanya tanda
hitam di jidat , mungkin karena banyak sujud atau lainnya.
Realitanya banyak kalangan ahli bid`ah yg berjidat hitam
. jg ada kalangan ahli hadis yg demikian.
Bahkan orang yg suka makan haram jg berjidat hitam
Bila jidat
hitam karena penekanan dlm sujud, mungkin
bisa terjadi karena kulitnya yg lembut dan sensitif dg tempat sujud lalu
membekas. Ada
jg orang yg kulitnya kuat dan tdk hitam sekalipun banyak sujud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberi komentar dengan baik