Khitan
Rasulullah
َوُلِدَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
مَخْتُوْنًا بِيَدِ الْعِنَايَةِ* مَكْحُوْلاً بِكُحْلِ الْهِدَايَة
Nabi di
lahirkan dalam keadaan telah di sunat dengan tangan Allah yang punya perhatian
kepadanya dan juga mengenakan celak
dengan celak hidayah. Al Hakim berkata: Banyak hadis mutawatir yang menyatakan bahwa Rasulullah lahir dalam keadaan telah di khitan, dan beliau lahir di rumah yaitu di Syi`ib Ali. Sungguh aku telah melakukan salat di situ. Rumah itu setelah hijrah di tangan Aqil bin Abu Trhalib – ya`ni Anak Abu Trhalib. [1]
Dzahabi memberikan komentar:
Imam Dzahabi menyatakan tidak benar apa yang di katakan oleh Al Hakim , [2]
Ada hadis lagi sbb:
- مِنْ كَرَامَتِي عَلَى رَبِّي أَنِي
وُلِدْتُ مَخْتُوْنًا وَلَمْ يَرَ أَحَدٌ سَوْأَتِي
Termasuk
kemulyaanku di sisi Tuhanku, aku di lahirkan dalam keadaan di khitan. dan tiada orang yang melihat kemaluanku.
Hanya Husyaim dari Yunus yang meriwayatkan hadis
itu. Dan hanya Sofyan bin Muhammad Al Fazari secara sendirian yang meriwayatkannya .
Tanda
kelemahannya, kataku.
Ia diriwayatkan
oleh Thabrani dalam kitab al ausat 6149.
Al Khatib 329/1 Ibn Asakir 412/3. Thabrani dalam kitab as shaghir 936.
Al Haitsami
berkata: Terdapat perawi bernama Sofyan
bin Al Fazari yang tertuduh membikin hadis tsb
Ia juga di
riwayatkan oleh Abu Nuaim dalam kitab al
Hilyah 24/3 dan beliau menyatakan
nyeleneh.
Ibn Jauzi
meriwayatkannya dalam kitab al ilal al mutanahiyah 264 ( lemah )
Al albani
menyatakan lemah 5310 dhoiful jami`
.
Ada
hadis lagi sbb: Al abbas bin Abd Mutholib
berkata:
« وُلِدَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، مَخْتُوْنًا مَسْرُوْرًا. قَالَ: فَأَعْجَبَ بِهِ جَدُّهُ عَبْدُ الْمُطَّلِبِ
وَحُظِيَ عِنْدَهُ ، وَقَالَ: لَيَكُوْنَنَّ ِلابْنِي هَذَا شَأْنٌ. فَكَانَ لَهُ شَأْنٌ »
Rasulullah di lahirkan dalam keadaan di khitan dan
gembira.
Al abbas berkata:
Kakeknya Abd Mutholib heran sekali,
dan Rasulullah mendapatkan perhatian husus dari padanya lalu berkata: Anakku ini akan punya nama / derajat. Ternyata
benar juga. [3]
Hadis Nabi lahir dalam keadaan terkhitan dan mengagumkan
Abd Muthalib itu juga di cantumkan oleh Syaikh Ibrahim Al rasyid al haditsi –
ketua mahkamah provensi Asir Saudia [4]
Syi`ah juga mencantumkan hadis tsb dalam
situs mereka alshirazi.com, kitab
al Bidayah wan nihayah karya Ibn
Katsir juga mencantumkannya [5]
Ust Munir Salim Ba zuhair, juga
mencantumkannya dalam artikelnya
kelahiran pemimpin dunia [6]
Sanadnya sbb:
- أَخْبَرَنَا
أَبُو عَبْدِ اللهِ الْحَافِظُ ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبوُ بَكْرٍ مُحَمَّدٌ بْنُ أَحْمَدَ
بْنِ حَاتِمٍ الدَّارَبْجِرْدِي ، ِبمَرُو ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو عَبْدِ اللهِ
الْبُوْشَنْجِي ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو أَيُّوْبَ سُلَيْمَانُ بْنُ سَلَمَةَ الْخَبَائِرِي
، قَالَ: حَدَّثَنَا يُوْنُسُ بْنُ عَطَاء ، عَنْ عُثْمَانَ بْنِ رَبِيْعَةَ بْنِ
زِيَادٍ بْنِ الْحَارِثِ الصَّدَائِي ، بِمِصْرَ ، حَدَّثَنَا الْحَكَمُ بْنُ أَبَانَ
، عَنْ عِكْرِمَةَ ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، عَنْ أَبِيْهِ اْلعَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ
الْمُطَّلِبِ ،
Hakam bin
Aban terpercaya, juga banyak kekeliruan
Ibnu Ady berkata
dalam riwayat hidup Husain bin Isa, Al Hakam bin Aban adalah perawi lemah.
Ibnu Huzaimah
berkata: Pakar hadis membicarakan
tentang berhujah dengan Hakam bin Aban [7]
Usman bin Rabi`ah
bin Ziyad tidak memiliki hadis yang di riwayatkannya kecuali hadis tsb. Dan
hadis sbb:
مَنْ طَلَبَ اْلعِلْمَ تَكَفَّلَ
اللهُ بِرِزْقِهِ
Barang siapa yang
menuntut ilmu, Allah akan menjamin rizekinya.
Dzahabi
menyatakan: Aku tidak mengetahui Usman
bin Rabi`ah bin Ziyad di sebut kecuali dalam hadis tsb. [8]
Komentarku: Usman
bin Rabi`ah sendiri tidak di ketahui
identitasnya. Biasanya di katakan majhul dan riwayatnya tertolak bukan diterima
sebagaimana perawi yang di ketahui identitasnya.
Untuk perawi
bernama Yunus bin Atha`, menurut Ibnu
Hibban termasuk perawi yang suka
meriwayatkan perkara yang nyeleneh dan
ajaib, tidak boleh berhujjah dengannya .
[9]
Jadi hadis tsb jelas lemahnya.
Dalam kitab
Majmauz zawaid di jelaskan sbb:
13852- وَعَنْ أَبِي بَكْرَةَ أَنَّ جِبْرِيْلَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ
خَتَنَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِيْنَ طَهَّرَ قَلْبَهُ.
Al Haitsami berkata:
HR Thabrani, namun perawinya terdapat Abd rahman bin Uyainah dan salamah bin Muharib, aku tidak mengenalnya . Untiuk perawi lainnya maka bisa di percaya.
Ibnu Asakir
menyatakan, hadis tsb nyeleneh sekali.
Ia juga lemah,
kataku.
Jadi hadis yang
menerangkan bahwa Nabi di lahirkan dalam ke adaan terkhitan adalah
lemah seluruhnya . Kita ikut dalam hal
ini adat bangsa Jahiliyah saja, bagaimanakah mereka mengkhitan anaknya .
Menurut fatawa al
azhar: Kakeknya yang mengkhitan Rasulullah
pada hari ke tujuh, lalu bikin hidangan makanan dan di beri nama
Muhammad. Abu Umar bin Abd Bar
menyatakan dalam kitabnya:
التَّمْهِيْدُ لِمَا فِى
الْمُوَطَّأِ مِنَ الْمَعَانِى وَاْلأَسَانِيْدِ
Hadis yang
menyatakan hal itu adalah neyelenah dan Ibnu Abi Sura yang meriwayatkannya secara
sendirian sebagaimana di katakan oleh salah satu perawinya
Yang rajih
adalah Rasulullah di khitan oleh kakeknya sesuai dengan budaya bangsa arab dalam hal
itu. [11]
ternyata nyleneh semuanya ya...
BalasHapusanda bener2 hebat, lbih hebat dari ulama'2 dulu...
yang bener mn ya?