Pak
Admin dari LPPPOM menulis sbb:
Fake vegetable oil,
demikian judul penelitian yang kemudian menjadi kasus yang cukup serius di
Cina. Kasus ini terjadi di beberapa daerah di Cina seperti Beijing,Jiangsu,
Guangdong, Guangxi, Zhejiang, Sichuan, Shaanxi dan provinsi-provinsi di Shandong.
Fake vegetable oil
adalah minyak goreng yang dijual dengan klaim pada konsumen sebagai minyak
goreng atau cooking oil. Ada
pula yang diklaim sebagai minyak goreng dengan brand yang mahal setelah penambahan
dengan minyak salad,sawit dan jenis minyak goreng lainnya.Padahal sesungguhnya
minyak nabati yang ada dalam produk tersebut hanya sebagian kecil dari
keseluruhan yang ada. Fake vegetable oil terbuat dari hogwash oil yang setelah
mengalami perlakuan tertentu kemudian dapat ditambahkan dengan minyak nabati
seperti minyak sawit, kedelai dan nabati lainnya.Minyak ini kemudian dilabel
sebagai minyak goreng yang bermerk atau high class tentunya dengan harga yang
tinggi pula. Jika sudah ada dipasaran siapa yang menyangka jika minyak goreng
yang dikemas dengan kemasan yang memikat ternyata palsu dan bahkan membahayakan
dari segi halal dan thayyibnya. Apakah juga produk eks Cina ini telah merambah pasar
Indonesia ? Dengan iming-iming harga
murah siapa yang tidak akan tergiur dan membelinya…
Apa itu hogwash oil?
Hogwash oil adalah
minyak yang didapatkan dari limbah pembuangan restoran atau dari tempat
penampungan minyak yang berasal dari fan ventilasi pada restoran. Jadi hogwash
oil adalah minyak yang dikumpulkan dari sisa-sisa makanan yang biasanya digunakan
untuk pakan babi.
Mekanisme yang terjadi
adalah para pembeli hogwash oil membelinya dari restauran untuk kemudian
dijual kembali pada pabrik-pabrik illegal yang memproduksi minyak nabati palsu
tersebut. Biasanya pabrik-pabrik tersebut berada di daerah miskin.
Bagaimana proses yang
terjadi? Hogwash oil di bleaching dengan menggunakan hydrogen peroksida.
Penambahan bahan ini akan menaikkan pH dari hogwash oil Karenanya untuk menghindar
dari pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah maka dilakukan penambahan asam
klorida untuk membuat pH produk tersebut sesuai dengan persyaratan yang ada.
Hogwash oil kemudian dimasukkan ke dalam tub yang panas (kondisi air mendidih)
sebagai tahap bleaching dan penyaringan lanjut sebelum memasuki tahap
penghilangan bau dengan proses vakum. Akhirnya hogwash oil siap untuk
dibotolkan dengan beberapa dilabel dengan label yang menunjukkan “high class” setelah
terlebih dahulu ditambahkan dengan minyak salad, sawit dan jenis minyak goreng
lainnya.
Menguntungkan.
Karena biaya produksi
dari minyak goreng palsu ini cukup rendah dan perputaran keuntungannya cepat,
banyak dari petani dan pekerja di Cina melakukan bisnis ini diarea minus alias
miskin. Katakanlah di Beijing saja produksi minyak goreng palsu ini dilakukan
oleh sekitar ribuan pabrik illegal yang memproduksi berton-ton setiap
bulannya. Misalnya saja pihak berwenang menemukan lebih dari 12 ton hogwash
oil di suatu peternakan babi. Saking menguntungkan dilaporkan bahwa di
Provinsi Guangdong,
pabrik yang memproduksi hogwash oil menjadi minyak goreng hampir sama besarnya
dengan pabrik minyak goreng legal.
Aspek halal dan
thayyibnya.
Sebagaimana diketahui
era pasar bebas akan kita jelang. Tentunya dari sekarang sedikit demi sedikit
produk-produk impor sudah merambah pasar Indonesia. Produk Cina sudah terkenal
dengan harga yang termurah dari segala produk yang ada. Tapi tunggu dulu,
jangan pernah sekali-kali tergiur dengan murahnya harga. Apalagi jika produk
tersebut berasal dari negara yang muslim minoritas.
Kasus minyak goreng palsu yang diproduksi di Cina adalah suatu contoh
betapa konsumen Indonesia dan muslim khususnya harus ekstra waspada ketika
berbelanja. Minyak goreng palsu seperti tersebut diatas, diproduksi di Cina
dalam jumlah yang spektakuler. Berbekal bahan asal limbah /sisa sisa makanan
dari restoran yang sebenarnya ditujukan untuk pakan babi. Sisa-sisa atau
limbah tersebut pun diambil dari tempat pembuangan sampah dan juga penampungan
fan di suatu restoran.
Ketika membaca laporan yang dibuat oleh penelitinya yaitu Alexander
Tse-yan, seakan kami tidak percaya dengan apa yang dilaporkan. Sehingga dalam
diskusi kami ke beliau kembali menanyakan apa sebenarnya makna hogwash oil
tersebut. Bayangkan saja hogwash oil tersebut ditulis di laporan beliau
diambil dari tempat penampungan sampah atau penampungan dari fan yang
berfungsi sebagai ventilasi.
Ditinjau dari segi kehalalannya, hogwash oil memang tidak bermakna khusus
dengan artian bahwa minyak tersebut berasal dari babi. Tetapi minyak yang
diperoleh limbah restoran yang memang ditujukan untuk pakan babi. Nah
berbicara restoran di Cina, hampir semua restoran cina menyajikan atau
menggunakan babi dalam menu makanan yang akan mereka jual. Sehingga sisa-sisa
makanan tersebut pastilah mengandung babi.
Kemudian dari segi thayyib, jelas jauh sekali dari aspek thayyibnya.Tapi
yang jelas penduduk yang berada di Guangdong mengkonsumsi minyak goreng palsu
ini diperkirakan sekitar 3000 ton setiap bulannya. Dilaporkan efek dari
mengkonsumsi minyak goreng ini memang tidak seketika menyebabkan kematian.
Efek yang timbul adalah rasa gatal dan timbulnya borok yang banyak pada bagian
tubuh yang mengkonsumsi minyak ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hogwash oil mengandung racun aflatoksin
yang tingkat keracunannya hampir seratus kali lebih kuat dibandingkan dengan
racun arsenik dan hampir seribu kali lebih jika dibandingkan dengan benzo
pyrene yang diklaim sebagai karsinogenik..
Kondisi di Cina
Bagi yang akan bertugas atau pun berlibur ke Cina tentunya kita harus
waspada saat akan mengisi perut, jangan-jangan kita tidak luput dari
penggunaan minyak goreng palsu ini. Mengapa? Pasalnya dilaporkan oleh peneliti
tersebut, ternyata sangat sulit bagi konsumen untuk menghindari dari tidak
terbeli produk palsu tersebut sekalipun minyak tersebut dijual dalam botol
yang tidak bermerk.
Situasi tersebut diperparah lagi dengan meluasnya penggunaan hogwash oil
di industri katering, restoran dan hotel. Konsumen tidak mungkin dapat
mengidentifikasi penggunaan minyak goreng palsu tersebut, karena saat memasak
baik di restoran atau pun di hotel minyak goreng tersebut dicampur dengan
minyak goreng lainnya. Bahkan ada beberapa kasus restoran, minyak goreng yang
digunakan dihasilkan dari hogwash oil yang dihasilkannya sendiri.
Sungguhpun pemerintah pusat Cina telah bekerja keras untuk melarang
pabrik-pabrik yang memproduksi minyak goreng yang berasal dari hogwash oil
ini, tampaknya usaha tersebut tidak berhasil. Hal ini disebabkan usaha-usaha
illegal tersebut berpindah dari suatu tempat ke tempat yang lain untuk
menghindari petugas. Hal lain yang membuat usaha pemerintah pusat tidak
berhasil terhadap operasi illegal ini adalah, penyangkalan aparat lokal
terhadap operasi illegal tersebut serta dekatnya hubungan antara aparat
lokal,institusi akademik dengan para pengusaha minyak goreng palsu tersebut[1]
Komentarku
( Mahrus ali ):
Minyak tersebut jelas minyak babi, Cina adalah negara
yang komunis, otomatis, menganggap bahwa
daging babi itu biasa, ya`ni tidak di larang apalagi di haramkan
sebagaimana aturan agama Islam. Sudah
tentu minyak tersebut tidak boleh di kosumsi dan tidak boleh di buat untuk campuran minyak goreng lainnya untuk memasak makanan. Saya dulu
[pernah di bilangi orang di Indonesia sini bahwa sekarang banyak minyak goreng yang di beli
dari minyak restoran, hotel yang kondisinya telah terpakai lalu di bersihkan
lagi dan di jual belikan di kalangan umum. Biasanya katanya minyak tersebut di jual belikan tanpa
merek. Waktu itu, saya tidak lagi
memikirkan hal itu dan saya tidak tertarik. Saya saat itu juga sulit untuk menghindarinya apalagi saat itu saya terbiasa makan di warung.
Sebetulnya label halal dari MUI
adalah langkah yang tepat untuk menyelamatkan konsumen dari unsur
keharaman bila orang – orang di Mui bertakwa kepada Allah
dan produsernya mengikuti aturan yang di
pakai oleh MUI. Tapi paling sulit bagi saya di era sekarang ini atau zaman
akhir ini adalah banyak orang munafik,
fasik. Allah berfirman:
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ
أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ
وَتُؤْمِنُونَ بِاللهِ وَلَوْ ءَامَنَ
أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ
الْفَاسِقُونَ
Kamu
adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang
ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli
Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang
beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.[2]
Menurut ayat tersebut kebanyakan ahli
kitab adalah fasik. Kebanyakan prodoser era sekarang ini sulit di percaya dan maunya untung
belaka. Terkadang mereka menggunakan
segala macam cara untuk meraih keuntungan dan banyak kasus yang tersebar
di media yang membenarkan hal itu.
Bagi saya , sulit percaya kepada orang – orang fasik itu karena ada ayat:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا
إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَأٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا
بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
Hai
orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu
berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah
kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal
atas perbuatanmu itu. Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang
fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak
menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang
menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. ( Al Hujurat 6).
Kebanyakan
berita mass media bohong sebagaimana sifat bangsa Yahudi
سَمَّاعُونَ لِلْكَذِبِ
أَكَّالُونَ لِلسُّحْتِ
Mereka
itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan yang
haram. ( Al maidah )
إِنَّمَا يَفْتَرِي الْكَذِبَ
الَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ بِآيَاتِ اللهِ
وَأُولَئِكَ هُمُ الْكَاذِبُونَ
Sesungguhnya
yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada
ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta. ( Annakhel 105 ).
Apalagi menurut keterangan Pak Amin, minyak tersebut sangat berbahaya kepada
kesehatan, bisa membikin gatal dan mengandung racun aflatoksin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberi komentar dengan baik