Di Kraksan, Probolinggo, ada wali Allah yang
termasyhur, Kiai Hasan. Bila akan kedatangan ahlul bayt, anak cucu keturunan
Rasulullah saw, ia selalu berlari menjemputnya sambil berkata, "Ada
raihatul musthafa (ada bau harum badan Rasulullah saw)." Padahal keturunan
Nabi itu entah baru sampai di mana.
Diantara karamahnya, suatu ketika, saat ada seorang
haji menyewa mobil dan berkunjung ke rumahnya. Kebetulan yang jadi sopirnya
adalah ahlul bayt (Habib), namun sang haji tidak tahu bahwa ia adalah keturunan
Rasulullah.
Kiai Hasan bilang kepada anak-anaknya, "Tolong
rapikan kamar tidur. Kita akan kedatangan Habib."
"Habibnya siapa?" Tanya salah seorang putra
Kiai Hasan.
"Nanti akan saya tunjukkan kalau sudah
datang," jawabnya.
Setelah haji itu tiba, Kiai Hasan bertanya kepadanya,
"Ji, sopirmu di mana??"
"Sopir saya tidur, Kiai," jawab sang haji.
"Di mana?" tanya Kiai lagi.
"Di mobil, Kiai."
Kiai Hasan pun langsung bergegas menemui sopir itu dan
langsung berkata: "Bib, bangun, Bib."
Sopir itu pun kaget luar biasa, karena seumur-umur
tidak ada yang memanggilnya dengan panggilan "Habib".
Akhirnya, begitu ditelusuri, sopir itu ternyata benar
keturunan Rasulullah saw dari Kabilah Al Jufri.
Pada saat ditanya dari mana tahu bahwa sopir itu Habib,
Kiai Hasan menjawab. "Dari bau keringatnya, bau keringat Kanjeng Nabi
saw."
Itulah salah satu kisah
dari para ulama jawa,namun masih banyak kisah karomah lagi dari para ulama jawa
selain ini.Maha suci Allah
Diposkan
oleh Tri legowo di 07:50
Komentarku ( Mahrus
ali):
Itu salah kaprah, bukan
kebiasaan yang benar, tapi kultur yang keliru yang perlu diluruskan dengan
sariat Islam bukan dengan ajaran kebid`ahan, nanti tambah membingungkan bukan
membikin keputusan yang rasional dan cocok dengan dalil.
Menurut saya, bisa nebak
seperti itu bukan tanda wali menurut al quran atau hadis, ia kadang bisa di
lakukan oleh orang yang punya khadam jin. Saya
tidak menyatakan kiyai Hasan Kraksan itu wali atau tidak. Namun kewalian
itu bisa di lihat dari perilakunya cocok
dengan al Quran dan hadis atau menentangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberi komentar dengan baik