Kudus, NU Online
Katib PBNU KH Yahya Tsaquf membaiat 1500 anggota Banser se eks Karesidean Pati di halaman Makodim Kudus Ahad (23/12). Dalam acara yang dikemas apel Banser itu, Gus Yahya mengucapkan kalimat baiat yang ditirukan anggota Banser.
Di antaranya, senantaian taat kepada Allah dan Rasul, mengisi kemerdekaan NKRI,yang sesuai Pancasila dan UUD 1945, berjuang mengembangkan ajaran Ahlussunnah wal Jama'ah, selalu setia dan patuh pada pimpinan Ansor dan Banser.
Ketua Umum PP GP Ansor H. Nusron Wahid yang didapuk sebagai irup apel mengatakan pembaiatan ini merupakan kegiatan wajib yang harus diikuti seluruh pimpinan banser disemua sesuai keputusan konbes Ansor ke 18 pada 26 -28 Mei lalu.
“Dalam konbes ditetapkan semua pimpinan banser di semua tingkat wajib ikut baiat kubro yang dilakukan oleh kyai. Tujuannya agar kita selalu direstui oleh alim ulama, dan apa yang kita lakukan mendapat barokah dan maunah dari Allah,” jelasnya.
Nusron mengutarakan para alim ulama zaman dulu mendirikan sebuah perkumpulan anak muda Nahdlatul Ulama dengan harapan doa anak-anak muda NU mirip dengan dengan sahabat Ansor pada zaman Nabi.
“Mengapa dengan nama Ansor, karena diharapkan organisasi ini sebagai reinkarnasi/tetesan perwujudan sahabat ansor pada zaman Rasulullah dengan meneruskan perjuangannya terutama mempertahan Aswaja dan NKRI,” tegas pria Kelahiran Kudus ini.
Dalam usia 8I tahun, kata Nusron, GP Ansor masih tetap eksis dengan kegiatan-kegiatan social kemasyarakatan di semua Cabang kabupaten/kota di Indonesia.
“Ini membuktikan Ansor menjadi organisasi yang selalu barokah. Kalau tidak barokah, tidak akan bertahan sampai sekarang,”tegas mantan Ketua Umum PB PMII ini.
Terkait kegiatan apel banser ini merupakan rangkaian kegiatan untuk memperingati tiga tahun wafatnya Almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Menurut Nusron, Gus Dur telah menjadi sosok yang telah banyak memberikan inspirasi gerakan kemanusian di Indonesia.
“Bukan hanya untuk Nahdlatul ulama, bangsa Indonesia, melainkan juga memberikan inspirasi kepada masyarakat dunia," tandas Nusron
Usai Apel Banser, malam harinya, rangkaian kegiatan haul tiga tahun wafatnya Gus Dur ini diadakan PC GP Ansor Kudus ini dilanjutkan dengan pengajian kebangsaan di Gedung JHK Kudus.
Selain ribuan umat, Ulama, kiai dan tokoh lokal dan nasional turut hadir membaur di tengah-tengah jama'ah. Di antaranya, Putri Gus Dur Alissa Wahid, Katib PBNU KH. Yahya Tsaquf, Duta Besar Al Jazair, Niam Salim, ajudan Gus Dur Aris Junaidi dan ketua PCNU Kudus KH.Chusnan Ms.
Pengasuh Ponpes Bumi Sholawat KH Ali Mashoeri dan Rois am jamiyyah Ahlith Thariqoh an-Nahdliyyah Habib Luthfi Bin Ali bin Yahya, turut hadir dan menyampaikan mauidlah hasanah.
Redaktur : Hamzah Sahal
Kontributor : Qomarul Adib
Katib PBNU KH Yahya Tsaquf membaiat 1500 anggota Banser se eks Karesidean Pati di halaman Makodim Kudus Ahad (23/12). Dalam acara yang dikemas apel Banser itu, Gus Yahya mengucapkan kalimat baiat yang ditirukan anggota Banser.
Di antaranya, senantaian taat kepada Allah dan Rasul, mengisi kemerdekaan NKRI,yang sesuai Pancasila dan UUD 1945, berjuang mengembangkan ajaran Ahlussunnah wal Jama'ah, selalu setia dan patuh pada pimpinan Ansor dan Banser.
Ketua Umum PP GP Ansor H. Nusron Wahid yang didapuk sebagai irup apel mengatakan pembaiatan ini merupakan kegiatan wajib yang harus diikuti seluruh pimpinan banser disemua sesuai keputusan konbes Ansor ke 18 pada 26 -28 Mei lalu.
“Dalam konbes ditetapkan semua pimpinan banser di semua tingkat wajib ikut baiat kubro yang dilakukan oleh kyai. Tujuannya agar kita selalu direstui oleh alim ulama, dan apa yang kita lakukan mendapat barokah dan maunah dari Allah,” jelasnya.
Nusron mengutarakan para alim ulama zaman dulu mendirikan sebuah perkumpulan anak muda Nahdlatul Ulama dengan harapan doa anak-anak muda NU mirip dengan dengan sahabat Ansor pada zaman Nabi.
“Mengapa dengan nama Ansor, karena diharapkan organisasi ini sebagai reinkarnasi/tetesan perwujudan sahabat ansor pada zaman Rasulullah dengan meneruskan perjuangannya terutama mempertahan Aswaja dan NKRI,” tegas pria Kelahiran Kudus ini.
Dalam usia 8I tahun, kata Nusron, GP Ansor masih tetap eksis dengan kegiatan-kegiatan social kemasyarakatan di semua Cabang kabupaten/kota di Indonesia.
“Ini membuktikan Ansor menjadi organisasi yang selalu barokah. Kalau tidak barokah, tidak akan bertahan sampai sekarang,”tegas mantan Ketua Umum PB PMII ini.
Terkait kegiatan apel banser ini merupakan rangkaian kegiatan untuk memperingati tiga tahun wafatnya Almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Menurut Nusron, Gus Dur telah menjadi sosok yang telah banyak memberikan inspirasi gerakan kemanusian di Indonesia.
“Bukan hanya untuk Nahdlatul ulama, bangsa Indonesia, melainkan juga memberikan inspirasi kepada masyarakat dunia," tandas Nusron
Usai Apel Banser, malam harinya, rangkaian kegiatan haul tiga tahun wafatnya Gus Dur ini diadakan PC GP Ansor Kudus ini dilanjutkan dengan pengajian kebangsaan di Gedung JHK Kudus.
Selain ribuan umat, Ulama, kiai dan tokoh lokal dan nasional turut hadir membaur di tengah-tengah jama'ah. Di antaranya, Putri Gus Dur Alissa Wahid, Katib PBNU KH. Yahya Tsaquf, Duta Besar Al Jazair, Niam Salim, ajudan Gus Dur Aris Junaidi dan ketua PCNU Kudus KH.Chusnan Ms.
Pengasuh Ponpes Bumi Sholawat KH Ali Mashoeri dan Rois am jamiyyah Ahlith Thariqoh an-Nahdliyyah Habib Luthfi Bin Ali bin Yahya, turut hadir dan menyampaikan mauidlah hasanah.
Redaktur : Hamzah Sahal
Kontributor : Qomarul Adib
Pergilah ke blog kedua http://www.mantankyainu2.blogspot.com/
Dan kliklah 4 shared mp3 jangan di
panahnya.
Komentarku ( Mahrus ali):
Saya mendiring membaca Banser di baiat untuk
mempertahankan NKRI yang sesuai Pancasila dan UUD 1945
Pada hal NKRI ini adalah bukan
negara Islam tapi negara kufur. Kalau memang pemahaman saya ini benar, maka
bahaya bagi Banser bukan manfaat untuk mereka. Bagaimana bila mereka mati dan masih setia kepada baiat
itu., maka mereka akan mati sangit bukan mati sahid atau mati yang baik.
Hidup dan mati kita ini untuk Allah
bukan untuk durhaka kepadaNya. Mempertahankan NKRI ber arti kedurhakaan kepada
Allah bukan ketaatan padaNya. Ingatlah doa setelah salat:
إِ نِّي
وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا
أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي
لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ
الْمُسْلِمِينَ
Inni wajjahtu wajhii
lilladzii fathorossamaawaati wal`ardhi haniifan musliman wamaa ana
minalmusyrikiin inna sholaatii
wanusukii wamahyaaya wamamaatii lillaahi robbil aalamiin laa
syariikalahuu wabizaalika umirtu wa`ana
minal muslimin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberi komentar dengan baik