Jember, NU Online
Gerakan-gerakan kelompok yang menyudutkan NU dan amaliahnya tak akan pernah berhenti. Namun NU tidak perlu menghabiskan energi untuk melayani “serangan” kelompok kontra NU itu.
Demikian dikemukakan Rais Syuriyah PCNU Jember, KH Muhyiddin Abdusshomad saat memberi pengarahan dalam pelantikan MWCNU Ledokombo di lapangan Suren Dampar, Ledokombo, Senin malam (25/3).
Menurut Kiai Muhyiddin, dewasa ini kelompok-kelompok yang secara ideologi berseberangan dengan NU, sudah mulai berani terang-terangan menyerang amaliah NU, dan mereka masuk ke kantong-kantong NU, termasuk di pedesaan.
“Inilah salah satu tugas pengurus MWCNU, yaitu memperkuat dan memperkokoh keyakinan waga agar tak terpengaruh oleh propaganda mereka,” tukasnya.
Kendati demikian, lanjut Kiai Muhyiddin, para pengurus MWCNU tidak perlu menghabiskan energi untuk mereka. Sebab, masih banyak tugas lain yang harus ditunaikkan olah para kiai dan pengurus MWCNU.
“Kita perlu memakmurkan masjid, melayani kebutuhan umat sekaligus memberikan pencerahan. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana kita berupaya untuk meningkatkan perekonomian warga Nahdliyyin,” ucapnya.
Pelantikan itu sendiri dilakukan oleh Kiai Muhyiddin di depan sekitar 5000 hadirin yang memaditi lapangan Suren Dampar. Selain Kiai Muhyiddin, hadir juga Sekretaris PCNU Jember, KH. Misbahussalam dan para pengasuh pesantren di Jember bagian timur. Sedangkan Ketua PCNU Jember, KH. Abdullah Syamsul Arifin tidak hadir karena mengisi pengajian di luar kota.
Dalam susunan kepengurusan yang baru dilantik tersebut, Ali Rahmatullah tercatat sebagai ketua, sedangkan posisi sekretaris dan bendahara ditempati oleh Ali Muhsin dan Jaya Wardi. Di jajaran Syuriah, KH. Kholili Abd. Mannan sebagai rais dan Miftahul Arifin Hasan di posisi Katib.
Secara terpisah, Ali Rahmatullah menegaskan bahwa ke depan pihaknya akan berusaha memanfaatkan pertemuan lailatul ijtima’ untuk berbagai agenda. “Termasuk soal ekonomi warga,” tukasnya kepada NU Online.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Aryudi A. Razak
Gerakan-gerakan kelompok yang menyudutkan NU dan amaliahnya tak akan pernah berhenti. Namun NU tidak perlu menghabiskan energi untuk melayani “serangan” kelompok kontra NU itu.
Demikian dikemukakan Rais Syuriyah PCNU Jember, KH Muhyiddin Abdusshomad saat memberi pengarahan dalam pelantikan MWCNU Ledokombo di lapangan Suren Dampar, Ledokombo, Senin malam (25/3).
Menurut Kiai Muhyiddin, dewasa ini kelompok-kelompok yang secara ideologi berseberangan dengan NU, sudah mulai berani terang-terangan menyerang amaliah NU, dan mereka masuk ke kantong-kantong NU, termasuk di pedesaan.
“Inilah salah satu tugas pengurus MWCNU, yaitu memperkuat dan memperkokoh keyakinan waga agar tak terpengaruh oleh propaganda mereka,” tukasnya.
Kendati demikian, lanjut Kiai Muhyiddin, para pengurus MWCNU tidak perlu menghabiskan energi untuk mereka. Sebab, masih banyak tugas lain yang harus ditunaikkan olah para kiai dan pengurus MWCNU.
“Kita perlu memakmurkan masjid, melayani kebutuhan umat sekaligus memberikan pencerahan. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana kita berupaya untuk meningkatkan perekonomian warga Nahdliyyin,” ucapnya.
Pelantikan itu sendiri dilakukan oleh Kiai Muhyiddin di depan sekitar 5000 hadirin yang memaditi lapangan Suren Dampar. Selain Kiai Muhyiddin, hadir juga Sekretaris PCNU Jember, KH. Misbahussalam dan para pengasuh pesantren di Jember bagian timur. Sedangkan Ketua PCNU Jember, KH. Abdullah Syamsul Arifin tidak hadir karena mengisi pengajian di luar kota.
Dalam susunan kepengurusan yang baru dilantik tersebut, Ali Rahmatullah tercatat sebagai ketua, sedangkan posisi sekretaris dan bendahara ditempati oleh Ali Muhsin dan Jaya Wardi. Di jajaran Syuriah, KH. Kholili Abd. Mannan sebagai rais dan Miftahul Arifin Hasan di posisi Katib.
Secara terpisah, Ali Rahmatullah menegaskan bahwa ke depan pihaknya akan berusaha memanfaatkan pertemuan lailatul ijtima’ untuk berbagai agenda. “Termasuk soal ekonomi warga,” tukasnya kepada NU Online.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Aryudi A. Razak
Komentarku ( Mahrus
ali):
Tugas
kita ini amar ma`ruf, bukan memerintah kebid`ahan dan kesyirikan lalu melarang
tuntunan Nabi SAW dan ketauhidan. Jangan menuduh serangan atas nasihat kami tapi anggaplah
masukan baik. Karena itu, kita dalam melaksanakan amar ma`ruf ini tidak terarah
kepada salah satu golongan, tapi kepada kafir atau muslim. Terimalah nasihat
baik dan jangan menolaknya nanti akan merugi sendiri didunia dan diakhirat dan tidak akan laba di
keduanya. Ingatlah firmanNya:
الَّذِينَ إِنْ مَكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ
أَقَامُوا الصَّلَاةَ وَءَاتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا
عَنِ الْمُنْكَرِ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ(41)
(yaitu)
orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscaya
mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang ma`ruf
dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala
urusan. Al haj.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberi komentar dengan baik