Sumber : http://blogseotest.blogspot.com/2012/01/cara-memasang-artikel-terkait-bergambar.html#ixzz2HNYeE9JU

Pages

Blogroll

Jumat, 07 April 2017

Tahlilan untuk tegakkan syi`ar Hindu, mematikan tuntunan Nabi SAW

Fajar Sodiq berkata

Ass wr wb…(utk para Ustadz,Kiai,Ulama). Sampai diusia 46 saya tetap warga NU keturunan,dan sangat meyakini bahwa dari 73 golongan Ahli Sunnah Waljama’ah yg selamat hanyalah warga NU saja. Setelah baca buku saku “Seputar Hukum Selamatan Yasinan dan Tahlilan” dan buku “Bila Kyai diPerTuhankan” dari LPPI karya Hartono Ahmad Jaiz akhirnya penasaran dengan buku2 yg lain misalkan : Ada Pemurtadan di IAIN, Aliran dan Faham Sesat di Indonesia, Kesesatan LDII, Bahaya Islam Liberal, Fikih Lintas Agama dll, Seterusnya terbit buku karya Mahrus Ali yg controversial dengan NU,Juga sekarang disusul buku Kyai Afroki Abdul Ghoni(Buku Putih Kyai NU), Drs Buchari (MWC NU Membedah Kitab Tauhid Kiai Ahli Bid’ah), Buku ilmiah dan berbobot Lau Kaana Khairan lasabakuuna ilaihi. Ternyata setelah kita baca buku2 karya mereka benar2 ilmiah dan masuk diakal. Maaf bukan saya memihak mereka, terus terang saja saat ini saya benar2 dalam misi mencari Islam yg benar dan murni, yg sesuai dengan apa yg diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW saja. Disebuah tautan didunia maya buku2 karya mereka langsung diklaim buku2 sesat, ini adalah suatu bantahan yg tidak etis dan tidak ilmiah. Dari ini saya sangat mengharap dari tokoh2 NU, Aktivis, Kiai,Gus,Ulama juga team LBM NU Jember untuk menanggapi buku2 mereka dengan tegar, tidak emosi, tidak dengan taklid buta, dan yang ilmiah. Dan tanggapilah buku2 mereka perbuku berdasarkan dalil yg kuat dari Al Qur’an dan Hadts shohih dengan mendetail seperti bukunya Mahrus Ali “Sesat Tanpa Sadar” yg menjawab buku (Membongkar Kebohongan….LBM Jember), Sampaikan komplit asal usul hadits, perowi dan sanadnya dengan jelas, Biar nanti pembaca yg menilai akan kebenaranya dan utk meyakininya. Setelah baca buku2 mereka timbul dari hati utk menanyakan hanya beberapa pertanyaan saja (sebenarnya puluhan) :
1- Ada dikitab apa tuntunan tentang sholawat Narriyah dan sholawat Bad’r, (apakah itu tuntunan dari Rosulullah atau Imam Safe’i, atau sunnah bikinan Ulama saja).
2- Apakah dan kenapa Rosulullah para sahabat, 4 Imam Maliki,Hanafi Safe’i dan Hambali tidak mengajarkan selamatan setelah kematian 3-7-40 hari dst, Yasinan dan Tahlilan?, Dan sejak kapan, oleh siapa acara diajarkan?, Apakah acara itu bisa mengurangi dosa orang yg ditahlili(misalkan koruptor)?. Kenapa pula acara itu yg mengadakan hanya warga NU Indonesia saja (negara Islam lainnya tidak ada sama sekali)?.
3- Kenapa waktu Rosulullah perang demi Islam lawan orang kafir tidak menggunakan Ilmu Tenaga Dalam (tetap pakai pedang dan panah / padahal dia seorang Rosul)?, dan kenapa tidak memberi sikep,rajah atau jimat bertuliskan arab biar menjadi sakti?.
4- Yang benar itu Al Qur’an yang harus mengikuti adat, tradisi, zaman atau sebaliknya adat, tradisi dan zaman yg harus kembali kepada Al Qur’an?.
5-Apakah buku LAU KAANA KHAIRAN LASABAKUUNA ILAIHI itu sesat?.
6- Bagaimana dng Muktamar NU pertama diSurabaya tgl 13 RabiulTsani 1345 H (21 Oktober 1926 M) menetapkan dengan tegas bahwa selamatan setelah kematian adalah Bid’ah yg hina, apakah itu suatu fitnah?
Fakta nyata bahwa sampai detik ini belum ada seorangpun dari Habib, Gus, Kiai, Ulama yg bisa menemukan kalau selamatan, yasinan dan tahlilan 3-7-40 hari dst Al Qur’an maupun dari Hadits Rosulullah. Adanya dikitab suci agama Hindu yaitu WEDA Manawa Darna Sastra,Weda Samerti hal 192-193, dan di Sama Weda Samhita Buku I hal1, Bab 10 no i hal 20, (Fakta nyata itu adalah ritualnya orang yg beragama Hindu dan bukan dari Islam). terimakasih mohon dengan sangat akan penjelasannya.
Komentarku ( Mahrus ali ):
  Apa yang anda jalankan adalah langkah yang tepat bukan salah, teruslah mencari kebenaran bukan terus menekuni kesalahan sampai mati, tapi sebelum mati ingin mencari kebenaran yang berdalil , bukan kebenaran atau kesalahan tanpa dalil. Ingatlah firmanNya:
قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Katakanlah: "Unjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu memang orang-orang yang benar".[1]
وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ اْلأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ *
Berhatilah  terhadap perkara baru. Sesungguhnya tiap perkara baru adalah bid`ah dan setiap bid`ah adalah sesat. [2]
  Orang yang mengadakan tahlilan pada hari ke 1 – 7 adalah menegakkan syi`ar Hindu, mematikan tuntunan dalam Islam, mendapat dosa bukan pahala, amalannya tertolak di sisi Allah sekalipun di terima dikalangan setan manusia dan jin.


[1] Namel 64
[2] HRAbu Dawud  / Assunnah /4607. Darimi /Muqaddimah /95

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberi komentar dengan baik