(Arrahmah.com) – Syiah Iran berencana
untuk merilis sebuah film tentang kehidupan Nabi Muhammad (shalallahu ‘alaihi
wa sallam), mendapat penentangan dari para Ulama Islam.
Iran
telah disibukkan dengan produksi film yang biayanya mencapai 30 juta dolar itu
yang menggambarkan tentang kehidupan Rasululullah Muhammad (shalallahu ‘alaihi
wa sallam) sejak masih kecil hingga diangkat menjadi rasul.
Film itu berjudul “Muhammad (S), yang
menceritakan tiga tahap kehidupan Nabi, yaitu saat masa kanak-kanak, setelah
menerima wahyu dan menyebarkan Islam.
Para Ulama Islam memperingatkan
bahwa penggambaran sosok Nabi Muhammad (shalallahu ‘alaihi wa sallam) melanggar
prinsip-prinsip Islam.
“Ini adalah tanggung jawab Tehran untuk menghentikan
tindakan seperti itu, yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Syariah islam, terjadi
di wilayahnya,” kata Organisasi Ulama Islam Internasional, yang berafiliasi
pada Liga Muslim Dunia (MWL) yang berbasis di Makkah, dikutip Saudi Gazette
pada Selasa (19/2/2013).
Terkait haramnya penggambaran sosok
Nabi Muhammad (shalallahu ‘alaihi wa sallam) Ulama mengatakan, ”Ini adalah
pandangan bulat yang disepakati oleh para Ulama Islam, para pakar dalam ilmu
hukum dan badan-badan yang mewakili mereka.”
“MWL telah melakukan studi otentik
terkait isu pembuatan film Nabi (shalaallahu ‘alaihi wa sallam) ini dan para
sahabat beliau sekitar 40 tahun lalu dan menyimpulkan bahwa ini (penggambaran
sosok mereka -red) tidak diperbolehkan.”
Rencana merilis film Iran ini juga
mengundang penentangan dari Al-Azhar, lembaga pendidikan Islam tersohor di
Dunia Islam.
“Kami meminta Iran menahan
diri dari merilis film ini,” kata Imam Besar Al-Azhar Ahmad Al-Thayyib dalam
sebuah pernyataan.
Para Ulama Islam terdahulu maupun
sekarang sepakat bahwa menggambarkan sosok Nabi Muhammad (shalallahu ‘alaihi wa
sallam) dalam bentuk gambar atau peran dalam film adalah haram.
“Para Nabi dan Rasul, serta para
sahabat yang dihormati, tidak seharusnya digambarkan dalam bentuk seni apapun
dengan maksud untuk memelihara dan menghormati kesucian mereka,” kata Ulama Al-Azhar
Hassan Al-Syafe’i.
“Film ini akan menyebabkan keretakan
dan fitnah di Dunia Islam.” (siraaj/arrahmah.com)
Komentarku ( Mahrus ali):
Menggambar Rasulullah SAW atau
manusia biasa yang jahat atau salih tetap tidak diperkenankan, mengapa sekarang
justru akan diputar filem tentang kehidupan Rasulullah SAW. INgatlah sabda
beliau sbb:
إِنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَذَابًا عِنْدَ اللهِ، يَوْمَ الْقِيَامَةِ،
الْمُصَوِّرُونَ
"Manusia yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat nanti adalah
para penggambar". (HR. Al-Bukhari (56o6), Muslim (2109) dari Ibnu Mas'ud)[1]
Hadits :
لَعَنَ اللهُ الْمُصَوِّرِينَ
"Allah melaknat para
penggambar". (HR. An-Nasai (9785), Ibnu Hibban (2110) dari Ibnu Abbas,
dengan lafadz : "Sesungguhnya Allah akan mengadzab para penggambar".
Di dalam hadits Qudsi :
وَمَنْ أَظْلَمُ
مِمَّنْ ذَهَبَ يَخْلُقُ كَخَلْقِي، فَلْيَخْلُقُوا حَبَّةً، وَلْيَخْلُقُوا
ذَرَّةً
"Siapakah yang lebih
dhalim dari seorang yang meniru ciptaanku, maka hendaklah dia menciptakan sebutir
biji, maka hendaklah dia menciptakan sebutir jagung, maka hendaklah dia
menciptakan sebutir gandum" (HR. Al-Bukhari (1999, 4886,5616), Muslim
(2107) dari Ibnu 'Aisyah tanpa penyebutan anjing), [2]
[1]
Saya ( penulis buku ) katakan : (Bukhari,
77, kitabul libas, 89, bab siksa yang disediakan bagi para pelukis di hari
kiamat).
Al albani
menyatakan : Hadis tsb sahih, lihat buku karyanya sunan nasa`I 5357
saya
katakan hadis tsb muttafaq alaih , imam
Muslim juga meriwayatkannya di nomer
2109 , begitu juga Nasa`I 5364 Ahmad 3548 .
Saya tidak menjumpai komentar al albani
tentang hadis tsb., saya katakan hadis
tsb muttafaq alaih , imam Muslim juga meriwayatkannya di nomer 2111, Ahmad 7126
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberi komentar dengan baik