Pada sebuah forum, Kiai Masdar
berkali-kali menyebut jenggot dengan kesan negatif. Jenggot adalah aksesoris
orang-orang kolot. Jenggot adalah tren pencitraan kaum salafi yang tidak keren.
Di sela kerumunan jamaah, samar-samar terlihat kiai NU berjenggot menatapnya serius. Khusyuk menyimak. Tapi sorot matanya ganjil.
Kiai Masdar akhirnya sadar, pernyataannya soal ”jenggot” masih butuh syarah. Segera ia menyusuli ceramahnya, ”Jenggot itu tsalatsatu anwa’in (jenggot terdiri dari tiga jenis).”
”Pertama, jenggot biologis. Jenggotnya orang-orang yang memang dari sono-nya ditakdirkan berjenggot,” katanya.
”Kedua, jenggot ideologis. Itu jenggot paksaan. Karena keyakinan, meski cuma tiga helai juga dipaksa tumbuh. Terus terakhir, jenggot gabungan idiologis-biologis,” tambah Kiai Masdar.
”Nah, jenggot yang saya maksud tadi itu jenggot kedua dan ketiga ini. Kalau jenggotnya NU itu sih biologis. Jadi nggak termasuk!” ujar Kiai Masdar yang tidak berjenggot ini sembari tersenyum. (Mahbib Khoiron)
Di sela kerumunan jamaah, samar-samar terlihat kiai NU berjenggot menatapnya serius. Khusyuk menyimak. Tapi sorot matanya ganjil.
Kiai Masdar akhirnya sadar, pernyataannya soal ”jenggot” masih butuh syarah. Segera ia menyusuli ceramahnya, ”Jenggot itu tsalatsatu anwa’in (jenggot terdiri dari tiga jenis).”
”Pertama, jenggot biologis. Jenggotnya orang-orang yang memang dari sono-nya ditakdirkan berjenggot,” katanya.
”Kedua, jenggot ideologis. Itu jenggot paksaan. Karena keyakinan, meski cuma tiga helai juga dipaksa tumbuh. Terus terakhir, jenggot gabungan idiologis-biologis,” tambah Kiai Masdar.
”Nah, jenggot yang saya maksud tadi itu jenggot kedua dan ketiga ini. Kalau jenggotnya NU itu sih biologis. Jadi nggak termasuk!” ujar Kiai Masdar yang tidak berjenggot ini sembari tersenyum. (Mahbib Khoiron)
Komentarku ( Mahrus ali):
Kiai Masdar, anda ini hakikatnya
orang yang ingin kebenaran lalu menjumpai kesalahan. Atau anda ingin
menyampaikan kesalahan agar manusia tidak menjalankan kebenaran. Nauudzu billah
dengan pernyataan anda. Anda juga ingin
menyimpan kebenaran dan menampakkan kesalahan. Takutlah pada Allah, jangan
takut pada orang – orang di golongan anda lalu anda ingin mendapat simpatisan
dari mereka.
Ingatlah hadis yang muttafaq alih
sbb:
خَالِفُوْا
الْمُشْرِكِيْنِ اُحْفُوْا الشَّوَارِبَ وَأَوْفُوْا اللِّحَى
" Selisihilah
orang-orang musyrikin, potonglah (pinggir kumis kalian, dan biarkanlah jenggot
kalian". [1]
لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ
قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ سَلَكُوا جُحْرَ
ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوهُ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى
قَالَ فَمَنْ
Sungguh kamu sekalian
akan mengikuti prilaku bangsa
sebelummu sejengkal demi sejengkal,
selengan demi selengan hingga mereka
masuk ke lobang biawak, kamu akan mengikutinya . Kami berkata : “ Wahai
Rasulullah ! Yahudi dan Nasrani ? Rasul
menjawab : “ Siapa lagi “. [2]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberi komentar dengan baik