Ust. Abu Ibrohim Muhammad Ali di majalal al furqan menyatakan lagi:
"ibroh Keempat" 1
Keumuman kata الأرض dalam
hadits di atas mencakup semua be-
lahan bumi yang dijadikan pijakan
manusia, tidak dikhususkan hanya
tanah yang asli saja. Hal mi dibuk-
tikan oleh praktek uswah (teladan)
■kita –Rosulu shallahu alaihi wasallam
dalam sholatnya Beliau waktu itu
sholat di masjidnya yang masih berupa
tanah
Ketika sedang tidak berada di Madi-
nah atau dalam keasaan safar/per
jalanan, beliau melaksanakan sho-
lat dimanapun beliau menjumpai
waktu sholat
Telah kita maklumi bersama.
daerah hijaz rata-rata tanahnya
.pasir, batu – batuan dan gu
nun, gunungdari batu. tatkala
datang waktu sholat. beliau tidak
pernah memerintahkan kepada
para sahabatnya untuk mencari – cari
tanah yang masih yang berdebu
untuk dijadikan tempat sholat, bah-
kan beliau bersama para sahabat-
nya melkukan sholat di tempat
mereka berada. (Lihat sifat sholat Nabi 2/784
Komentarku ( Mahrus ali ):
Tapi kan salat Nabi SAW dan para sahabatnya masih tetap di tanah sekalipun di padang pasir, tanpa alas tikar atau sajadah. Silahkan kemanapun anda berpijak, lakukanlah salat wajib tanpa alas, tanpa sajadah dan tikar. Jangan sampai melakukannya di tikar atau sajadah. Ini menyelisihi tuntunan salat, mirip dengan tontonan salat. Bukan meneladani salat Rasul SAW dan para sahabatnya tapi menyelisihinya dan menyamai salat orang sekarang.
. وَقَدْ رُوِيَ أَنَّ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ مَهْدِيٍّ لَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ بَسَطَ سَجَّادَةً فَأَمَرَ مَالِكٌ بِحَبْسِهِ فَقِيلَ لَهُ : إنَّهُ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ فَقَالَ : أَمَا عَلِمْت أَنَّ بَسْطَ السَّجَّادَةِ فِي مَسْجِدِنَا بِدْعَةٌ .
Sungguh telah di kisahkan bahwa Abd rahman bin Mahdi ketika datang ke Medinah menggelar sajadah , lalu Imam Malik memerintah agar di tahan ( dipenjara ) . Di katakan kepadanya : “ Dia adalah Abd Rahman bin mahdi “
Imam Malik menjawab :” Apakah kamu tidak mengerti bahwa menggelar sajadah dimasjid kami adalah bid`ah “.
Ibnu taimiyah berkata :
. أَمَّا الصَّلاَةُ عَلَى السَّجَّادَةِ فَلَمْ تَكُنْ هَذِهِ سُنَّةَ السَّلَفِ مِنْ الْمُهَاجِرِينَ وَاْلأَنْصَارِ وَمَنْ بَعْدَهُمْ مِنْ التَّابِعِينَ لَهُمْ بِإِحْسَانِ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ; بَلْ كَانُوا يُصَلُّونَ فِي مَسْجِدِهِ عَلَى اْلأَرْضِ لاَ يَتَّخِذُ أَحَدُهُمْ سَجَّادَةً يَخْتَصُّ بِالصَّلاَةِ عَلَيْهَا
Melakukan salat diatas sajadah ( tikar, karpet, keramik ) tidak termasuk budaya kaum muhajirin, Ansar, tabi`in yang mengikuti jejak mereka dengan baik di masa Rasulullah saw. Bahkan mereka menjalankan salat di atas tanah, seseorang diantara mereka tiada yang menggunakan sajadah husus salat. Majmu` fatawa 134/5
Anda menyatakan :
Telah kita maklumi bersama.
daerah hijaz rata-rata tanahnya
.pasir, batu – batuan dan gu
nun, gunungdari batu.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Tp fakta menyatakan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tdk pernah melaksanakan salat di bebatuan. INi apa yg sy ketahui . Dan sy blm menjumpai hadis yg menyatakan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melakukan salat di bebatuan , apalagi di sajadah.
Prinsip kita ini sami`na wa atha`na , ada hadisnya yg sahih kita buat pegangan. Tidak ada hadisnya , kita cukupkan diri kita dg hadis yg ada. Dan kita tdk buat kebid`ahan. Kita tdk perlu meng ada – ada , apalagi salat di sajadah.
Ada orang yg membolehkan salat di sajadah dengan alas an keumuman arti ardhun. Bila di ikuti kita akan tinggalkan tuntunan. Masak keumumum bumi termasuk sajadah dan tikar . Itu meng ada – ada , bukan apa adanya ajaran Islam.
Para sahabat itu tdk ahli mbantah spt orang sekarang. Mereka itu tanpa bertanya tentang makna bumi yg umum atau yg husus. Mereka itu langsung samikna wa atha`na sj, meniru sj perbuatan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
Orang sekarang untuk menolak sujud di tanah dlm salat wajib ber alas an dengan keumuman makna bumi. Sy blm jumpai sahabat bahas masalah itu. Kita cukup ikut tuntunan salat nabi SAW yg ada hadisnya , bukan menyelisihinya. Kita hanya samikna wa atah`na. Para sahabat bisa lurus dengan samikna wa athakna dan orang sekarang bhs makna bumi scr umum hingga tuntunan yg asli ditinggalkan . Lalu menjalankan kebid`ahan salat yaitu pakai sajadah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberi komentar dengan baik