Abu aulad menulis :
Damir yang terdapat di dalam lafaz waja'alnaha kembali kepada jenis dari al-masabih, bukan kepada bentuknya. Karena sesungguhnya bintang-bintang yang ada di langit tidaklah digunakan untuk melempari setan-setan, melainkan yang dipakai ialah nyala api yang lebih kecil daripada bintang-bintang itu sendiri, atau barangkali nyala api itu bersumber darinya. Hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
عَادَ الضَّمِير فِي قَوْله وَجَعَلْنَاهَا عَلَى جِنْس الْمَصَابِيح لَا عَلَى عَيْنهَا
Damir yang terdapat di dalam firman Nya “ waja'alnaha” kembali kepada jenis mashabih ( bintang – bintang ) , bukan kepada zatnya .
لِأَنَّهُ لَا يَرْمِي بِالْكَوَاكِبِ الَّتِي فِي السَّمَاء
Karena sesungguhnya bintang-bintang yang ada di langit tidaklah digunakan untuk melempari setan-setan,
بَلْ بِشُهُبٍ مِنْ دُونهَا وَقَدْ تَكُون مُسْتَمَدَّة مِنْهَا وَاَللَّه أَعْلَم
melainkan yang dipakai ialah meteor daripada bintang-bintang itu sendiri, atau meteor itu bersumber darinya. Hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.
Saya lihat arti syihab di kamus al munawwir , bintang, meteor atau cahaya api.
Sy buka google translet arab inggris , mk suhub di artikan meteor.
Terus mn yg saya katakana bintang jatuh itu , dimn sy berkata spt itu.
Lalu anda menulis :
Qatadah mengatakan bahwa sesungguhnya bintang-bintang ini diciptakan untuk tiga hal, yaitu Allah menciptakannya untuk perhiasan bagi langit, dan sebagai pelempar setan, serta sebagai tanda-tanda untuk dijadikan petunjuk arah.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Intinya kan salah satu fungsi bintang itu di ciptakan untuk lempar setan.
Pendapat Qatadah ini sm dg apa yg saya maksud. Dan sy tdk menyalahi Ibn Katsir karena sy katakan meteor untuk lempar setan. Trus mn yg keliru dr sy.
Anda menulis lg :
Berita langit nya sekarang apa, penjelasannya dari mana..?
Dari hadits mana..?
Ini khan logika inkarus sunnah, tapi tak menjelaskan lebih lanjut soal berita langit itu sekarang apa..?
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Anda menyatakan :
Berita langit nya sekarang apa, penjelasannya dari mana..?
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Itu pertanyaan yg aneh , berita langit itu tdk bisa di ketahui oleh penduduk bumi . setan sj yg pergi ke langitdi lempari dg meteor atau syuhub. Kok anda sampai tanya spt itu. Gak bakal ada yg tahu .
Anda yg menyatakan:
Ini khan logika inkarus sunnah, tapi tak menjelaskan lebih lanjut soal berita langit itu sekarang apa..?
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Siapa yg ingkarus sunnah sahihah. Sy hrs ingkar sunnah yg bertentangan dg ayat. Bila tdk bgt, mk sy akan jadi ingkarul ayat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberi komentar dengan baik