Kisah Mahdi yg hoax , fase ke 2
Ust Ihsan Tanjung mengutip hadis :
أُبَشِّرُكُمْ بِالْمَهْدِيِّ يُبْعَثُ فِي أُمَّتِي
عَلَى اخْتِلَافٍ مِنْ النَّاسِ
وَزَلَازِلَ فَيَمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا
كَمَا مُلِئَتْ جَوْرًا وَظُلْمًا
“Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus
Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan
gempa-gempa. Ia akan penuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana
sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad 10898)
Hadits berikut ini bahkan memberikan kita gambaran bahwa
kedatangan Imam Mahdi akan disertai tiga peristiwa penting.
o Pertama,perselisihan berkepanjangan sesudah kematian
seorang pemimpin.
o Kedua, dibai’atnya seorang lelaki (Imam Mahdi) secara
paksa di depan Ka’bah.
o Ketiga, terbenamnya pasukan yang ditugaskan untuk
menangkap Imam Mahdi dan orang-orang yang berbai’at kepadanya. Allah benamkan
seluruh pasukan itu kecuali disisakan satu atau dua orang untuk melaporkan kepada
penguasa zalim yang memberikan mereka perintah untuk menangkap Imam Mahdi.
https://www.eramuslim.com/…/tanda-tanda-kemunculan-imam-mah…
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Asli redaksi hadis tsb sbb:
حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ الْحُبَابِ حَدَّثَنِي حَمَّادُ
بْنُ زَيْدٍ حَدَّثَنَا الْمُعَلَّى بْنُ زِيَادٍ الْمِعْوَلِيُّ عَنِ الْعَلَاءِ
بْنِ بَشِيرٍ الْمُزَنِىِّ عَنْ أَبِي الصِّدِّيقِ النَّاجِيِّ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ
الْخُدْرِيِّ قَالَ
(AHMAD - 11061) : Telah menceritakan kepada kami Zaid bin Al
Hubab berkata; telah menceritakan kepadaku Hammad bin Zaid berkata; telah
menceritakan kepada kami Al Mu'alla bin Ziyad Al Mi'mali dari Al 'Ala` bin
Basyir Al Muzani dari Abu Ash Shiddiq An Naji dari Abu Sa'id Al Khudri ia
berkata;
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أُبَشِّرُكُمْ بِالْمَهْدِىِّ يُبْعَثُ فِي أُمَّتِي عَلَى اخْتِلَافٍ مِنْ
النَّاسِ وَزَلَازِلَ فَيَمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ
جَوْرًا وَظُلْمًا وَيَرْضَى عَنْهُ سَاكِنُ السَّمَاءِ وَسَاكِنُ الْأَرْضِ
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku
berikan kabar gembira kepada kalian dengan datangnya Al Mahdi, ia diutus kepada
umatku ketika terjadi perselisihan dan kegoncangan di antara manusia, lalu bumi
akan dipenuhi dengan keadilan sebagaimana ia telah dipenuhi oleh penyimpangan
dan kezhaliman. Penduduk langit dan bumi ridla dengannya,
وَيَمْلَأُ اللَّهُ قُلُوبَ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ غِنًى
فَلَا يَحْتَاجُ أَحَدٌ إِلَى أَحَدٍ فَيُنَادِي مُنَادٍ مَنْ لَهُ فِي الْمَالِ
حَاجَةٌ قَالَ فَيَقُومُ رَجُلٌ فَيَقُولُ أَنَا فَيُقَالُ لَهُ ائْتِ السَّادِنَ
يَعْنِي الْخَازِنَ فَقُلْ لَهُ قَالَ لَكَ الْمَهْدِيُّ أَعْطِنِي
kemudian Allah memenuhi hati umat Muhammad dengan kekayaan
sehingga mereka tidak saling membutuhkan antara satu dengan yang lainnya. Lalu
ada seorang penyeru berkata; 'Siapa yang membutuhkan harta?" Perawi
berkata: : "Lalu ada seorang laki-laki yang berdiri dan berkata; 'Saya, ' maka
dikatakan kepadanya; 'Datanglah kepada bendahara / juru kunci gudang dan
katakan kepadanya; 'Al Mahdi memerintahkan kepadamu agar kamu memberikan
kepadaku,
قَالَ فَيَأْتِي السَّادِنَ فَيَقُولُ لَهُ فَيُقَالُ
لَهُ احْتَثِي فَيَحْتَثِي فَإِذَا أَحْرَزَهُ قَالَ كُنْتُ أَجْشَعَ أُمَّةِ
مُحَمَّدٍ نَفْسًا أَوَعَجَزَ عَنِّي مَا وَسِعَهُمْ قَالَ فَيَمْكُثُ سَبْعَ
سِنِينَ أَوْ ثَمَانِ سِنِينَ أَوْ تِسْعَ سِنِينَ ثُمَّ لَا خَيْرَ فِي
الْحَيَاةِ أَوْ فِي الْعَيْشِ بَعْدَهُ
Perawi berkata: "Lalu ia datang kepada bendahara
tersebut / juru kunci gudang seraya berkata kepadanya, lalu dikatakan pula
kepadanya; 'Ambillah sepenuh kedua telapak tanganmu, ' lalu ia pun memenuhi
kedua telapak tangannya, ketika telah mendapatkan (harta tesebut) ia berkata; 'Sungguh,
aku adalah orang yang paling rakus dari umat Muhammad, Apakah aku tdk mampu spt
mereka . ' lalu Al Mahdi akan tinggal selama tujuh tahun, atau beliau mengatakan,
"selama delapan tahun, atau beliau mengatakan, "selama sembilan tahun,
kemudian tidak akan ada lagi kehidupan yang lebih baik setelah itu." HR
Ahmad
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Cacat dr sg sanad
أخرجه أحمد 3/37 (11346) قال: حدَّثنا عَبْد الرَّزَّاق،
حدَّثنا جَعْفَر. وفي 3/52 (11504) قال: حدَّثنا زَيْد بن الحُبَاب، حدَّثني حَقاد
بن زَيْد. وفي 3/52 (11505) قال: حدَّثنا زَيْد بن الحُبَاب، حدَّثني جَعْفَر بن
سُلَيْمَان.
المسند الجامع (6/ 521)
كلاهما (جَعْفَر، وحَماد) عن المُعلى بن زِيَاد
المِعْوَلي، عن العَلاَء بن بَشير المُزني، عن أَبي الصِّديق الناجى، فذكره.
- في رواية زيد بن الحباب , عن جعفر
بن سُلَيْمَان: حدَّثنا المعلى بن زِيَاد، عن العلاء بن بشير المُزني، وكان بَكّاء
عند الذكر، شُجاعًا عند اللقاء.
* * *
Hadis tsb hanya dr seorang bernama Abus shiddiq annaji , dari
Basrah Irak . Identitasnya sbb:
ــ بكر بن عمرو ، و يقال ابن قيس ، أبو الصديق الناجى
البصرى
المولد :
الطبقة : 3 : من الوسطى من التابعين
الوفاة : 108 هـ
روى له : خ م د ت س ق
مرتبته عند ابن حجر : ثقة
مرتبته عند الذهبـي : ثقة
747
Pd seratusan tahun hijriyah, hadis tsb hnya di riwayatkan
satu orang bernama Abus shiddiq annaji . Seluruh tabiin saat itu tdk kenal dg
hadis itu sampai mati.
سلسلة الأحاديث الضعيفة والموضوعة وأثرها السيئ في الأمة (4/
91)
ضعيف.
Al albani menyatakan hadis tsb lemah dlm kitab silslatul
ahadis dhoifah.
Cacat dr sg sanad.
Hadis itu mengabarkan masalah gaib menjelang kiamat , bukan
mengabarkan apa yg terjadi di masa lalu . Hal ini termasuk menebak masalah gaib
yg tdk diperkenankan . Allah berfirman:
إِنَّ اللهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ
الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي اْلأَرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ
غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوْتُ إِنَّ اللهَ عَلِيْمٌ
خَبِيْرٌ
“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan
tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang
ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa
yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di
bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
(Luqman: 34)
Orang berkata : Mungkin hal itu wahyu dr Allah .
Kita katakan : Wahyu itu jgn nentang ayat yg juga wahyu yg
jls benar.
Wahyu kok, landasannya hadis mungkar yg di riwayatkan satu
orang bukan dua atau tiga.
Mungkin juga dr wahyu setan – maksudnya bisikan setan yg
menyesatkan umat setelah mrk diulruskan dg al quran.
kemudian Allah memenuhi hati umat Muhammad dengan kekayaan
sehingga mereka tidak saling membutuhkan antara satu dengan yang lainnya. Lalu
ada seorang penyeru berkata; 'Siapa yang membutuhkan harta?" Perawi
berkata: : "Lalu ada seorang laki-laki yang berdiri dan berkata; 'Saya, ' maka
dikatakan kepadanya; 'Datanglah kepada bendahara / juru kunci gudang dan
katakan kepadanya; 'Al Mahdi memerintahkan kepadamu agar kamu memberikan
kepadaku,
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Karena sama kaya, maka satu sama lain tdk saling membutuhkan.
Kayaknya saat itu tdk ada buruh, juga tdk ada yg bisa menjadi bos. Sbb semua
tdk butuh harta dan sudh tercukupi.dan tdk ada yg mau menjadi buruhnya bos. Ahirnya
tdk ada kuli pengangkat barang, juga tdk ada yg payah payah nunggu warkop.
Kondisi sedemikian ini blm pernah di alami oleh bangsa
manusia meski saat kejayaan Nabi Sulaiman as yg kaya raya. Atau di masa
kejayaan negri Saba ` yg dikisahkan dlm ayat :
لَقَدْ كَانَ لِسَبَإٍ فِي مَسْكَنِهِمْ ءَايَةٌ
جَنَّتَانِ عَنْ يَمِينٍ وَشِمَالٍ كُلُوا مِنْ رِزْقِ رَبِّكُمْ وَاشْكُرُوا لَهُ
بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ(15)
Sesungguhnya bagi kaum Saba '
ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di
sebelah kanan dan di sebelah kiri. (Kepada mereka dikatakan): "Makanlah
olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya.
(Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha
Pengampun". Saba ` 15.
Pada hal keberadaan fakir dan maiskin itu keniscayaan yg
banyak hikmahnya. Sehingga ada yg jadi bos dan ada yg mau menjadi buruh pabrik,
ada yg mau menjadi pak pos pengantar surat
dan barang .
Bila kaya semuanya , siapa yg mau jadi kuli bangunan.
Bila fakir semuanya , mk siapa yg bisa menjadi bos.
Sunnatullah telah menyatakan bila kebanyakan manusia
berlebihan harta maka akan tambah durhaka bukan tambah baik. Ingat ayat ini:
وَلَوْ بَسَطَ اللَّهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهِ لَبَغَوْا
فِي الْأَرْضِ وَلَٰكِن يُنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَّا يَشَاءُ ۚ إِنَّهُ بِعِبَادِهِ
خَبِيرٌ بَصِيرٌ
Dan jikalau Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya
tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa
yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya
lagi Maha Melihat. 27 Syura.
Bila rakyat Imam Mahdi yg berlebihan harta itu menjadi baik ,
tdk malah banyak kedurhakaan , mk firman Allah tsb salah dan benarlah perkataan
setan.
Konklosinya hadis itu hoax belaka bertentangan dg ayat . Bila
kita benarkan mk kita kafir pd ayat 27 Syura itu.
المهدي المنتظر خرافة مجوسية... المسيح الدجال خرافة
مسيحية!
Mahdi yg din anti – nanti adalah khurafat majusia ( Syi`ah )
dan al masih Dajjal adalah khurafat dr agama Kristen.
تأليف: عيسى عبدالرحمن
لقد تحدث القرآن عن أشياء كثيرة، كبيرة وصغيرة، ولم
يستثني حتى أحقر المخلوقات كالذباب والباعوض، ولكنه لم يذكر كلمة واحدة عن المهدي!
فهل يعقل ان يكون الذباب والباعوض أعظم شأنا من المهدي؟! ألم يقل الله في كتابه "ما
فرطنا في الكتاب من شيئ". فلماذا لم يتحدث عن المهدي؟ أليس المهدي بشيئ؟
Quran telah berbicara tentang banyak hal, besar dan kecil, dan
tidak mengecualikan bahkan makhluk yang paling hina seperti lalat dan nyamuk, tapi
ia tidak menyebutkan satu kata tentang Mahdi! Apakah mungkin urusan lalat dan
nyamuk lebih besar dari Mahdi?! Bukankah Allah dalam kitabNya " Kami tdk
tinggalkan sesuatu sedikitpun dlm al quran . ." Jadi mengapa al quran
tidak berbicara tentang Mahdi? Bukankah Mahdi itu sesuatu ? ( yg perlu di
bicarakan ).
كَتبَ ابن خلدون فصلا في
مقدمته عن ما يسمى بالمهدي المنتظر اثبت فيه بما لايدع مجالا للشك ان جميع
الاحاديث الواردة في شأنه ضعيفة ولا يصح منها شيئ. البحث موجود في مقدمة ابن خلدون
تحت هذا العنوان: "الفصل الثاني والخمسون في أمر الفاطمي وما يذهب اليه الناس
في شأنه وكشف الغطاء عن ذلك"
Ibn Khaldun menulis sebuah bab dalam pengenalan / mukadimah
ttg apa yang disebut Mahdi yg dinanti – natikan. Beliau telah menetapkan, tdk
meragukan bahwa semua hadis –hadis ttg Mahdi adalah lemah tdk ada yg sahih. Bahasan
masalah itu ada dlm mukaddimah Ibn Khaldun dengan judul ini: "Bab 52 ttg
Fatimiyah dan pendapat manusia ttg masalah itu , lalu menyingkap kedok masalah
itu.
http://www.hiddenfact.com/mahdi.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberi komentar dengan baik