SURYA Online, SIDOARJO - Nasib sial
menimpa Heriyono (41), warga Desa Sumorame RT 1/RW 9 Kecamatan Candi. Motornya,
Honda Vario W 5688 TJ diduga telah dirampas pelaku tak dikenal, saat melaju di
jalan Desa Gelam Kecamatan Candi, Minggu (9/9/2012) malam. Korban terluka parah
dan dirawat intensif di ruang ICU RSUD Sidoarjo hingga Senin (10/9/2012).
Informasinya, korban ditemukan tergeletak di tengah jalan Desa Gelam, di depan kantor Kecamatan Candi, Minggu pukul 24.00 WIB. Korban ditemukan pertama kali oleh seorang pengendara mobil yang melintasi jalan itu. Korban lalu ditolong sejumlah warga desa setempat yang kebetulan berjaga di poskamling desa setempat.
Suntoro, kakak korban mengaku tidak tahu persis kejadian yang menimpa adiknya. Hanya saja dia mendapatkan informasi dari istri korban, jika
malam itu korban pamit bertemu temannya untuk berlatih fitnes di Desa Larangan Kecamatan Candi. “Kemungkinan dia waktu itu mau pulang,” ujarnya di ruang ICU RSUD Sidoarjo, Senin (10/9/2012) sore.
Kapolsek Candi Kompol Andi Febrianto Ali masih mendalami kejadian itu. Pihaknya belum memastikan, apakah pencurian ataukah kejadian tabrak lari. “Sebab tidak ada satupun saksi yang mengetahui langsung peristiwa tersebut,” katanya.
Informasinya, korban ditemukan tergeletak di tengah jalan Desa Gelam, di depan kantor Kecamatan Candi, Minggu pukul 24.00 WIB. Korban ditemukan pertama kali oleh seorang pengendara mobil yang melintasi jalan itu. Korban lalu ditolong sejumlah warga desa setempat yang kebetulan berjaga di poskamling desa setempat.
Suntoro, kakak korban mengaku tidak tahu persis kejadian yang menimpa adiknya. Hanya saja dia mendapatkan informasi dari istri korban, jika
malam itu korban pamit bertemu temannya untuk berlatih fitnes di Desa Larangan Kecamatan Candi. “Kemungkinan dia waktu itu mau pulang,” ujarnya di ruang ICU RSUD Sidoarjo, Senin (10/9/2012) sore.
Kapolsek Candi Kompol Andi Febrianto Ali masih mendalami kejadian itu. Pihaknya belum memastikan, apakah pencurian ataukah kejadian tabrak lari. “Sebab tidak ada satupun saksi yang mengetahui langsung peristiwa tersebut,” katanya.
Komentarku ( Mahrus ali):
Bukti yang nyata, bukan hayalan yang
masih samar, hukum kufur warisan Belanda ini tidak mampu membikin rakyat makmur
tidak tersiksa karena keadaan ekonomi
yang carut marut, aman tidak kacau belau dan tentram bukan hati yang resah.Coba
peraktekkan hukum Kisas, di jamin aman,
tentram, makmur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberi komentar dengan baik