Hanin
Mazaya
Rabu, 2
Januari 2013 06:59:13
DAMASKUS (Arrahmah.com)
- Kekejaman rezim kembali terungkap, di awal tahun 2013 ini terdapat temuan
mengerikan puluhan mayat yang disiksa di Damaskus, ungkap aktivis Suriah.
Sebelumnya
Presiden rezim Suriah, Bashar al-Assad mengklaim menyambut baik inisiatif
apapun untuk perundingan untuk mengakhiri pertumpahan darah di Suriah setelah
utusan PBB-Liga Arab, Brahimi mengatakan ia memiliki rencana perdamaian yang
diterima oleh kekuatan dunia.
"Pemerintah
sedang bekerja untuk mendukung proyek rekonsiliasi nasional dan akan menanggapi
setiap inisiatif regional atau internasional yang akan memecahkan krisis saat
ini melalui dialog dan cara-cara damai dan mencegah intervensi asing dalam
urusan internal Suriah," ujar Perdana Menteri rezim Suriah, Wael al-Halaqi,
seperti dilansir AFP.
Sementara
itu, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di London
mengungkapkan laporan yang didasarkan pada pernyataan petugas medis dan aktivis
dilapangan, bahwa ditemukan 30 mayat yang disiksa di sebuah distrik di Damaskus.
"Tiga
puluh mayat ditemukan di distrik Barzeh.
Mereka memiliki tanda-tanda penyiksaan dan sejauh ini belum
teridentifikasi," ujar laporan.
Komisi
Umum Revolusi Suriah, sebuah jaringan aktivis Suriah, memberikan perkiraan yang
lebih tinggi, sekitar 50 mayat. Mereka
mengatakan : "Kepala mereka dipotong dan terdapat banyak bagian tubuh yang
rusak sehingga sulit untuk mengidentifikasi korban".
Dalam
peristiwa lain, sebuah video yang diposting online memperlihatkan tiga tubuh
anak laki-laki yang tenggorokannya digorok dan tangan mereka terikat di
belakang punggung. Tubuh mereka
ditemukan pada Senin (31/12/2012) di Jubar.
Keaslian
rekaman tidak dapat diverivikasi, namun Observatorium melaporkan mereka adalah
anak-anak yang sehari sebelumnya diculik di sebuah pos pemeriksaan dalam
perjalanan pulang dari sekolah. (haninmazaya/arrahmah.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberi komentar dengan baik