Sumber : http://blogseotest.blogspot.com/2012/01/cara-memasang-artikel-terkait-bergambar.html#ixzz2HNYeE9JU

Pages

Blogroll

Rabu, 16 Januari 2013

Soal perkosaan, Ulil tuduh hukum Islam rugikan perempuan



 



JAKARTA (Arrahmah.com) - "Yang diperkosa dengan yang diperkosa ini sama-sama menikmati" pernyataan ini disampaikan oleh calon hakim agung Muhammad Daming Sanusi saat menjawab pertanyaan anggota Komisi III DPR RI Andi Ansar dalam fit and proper test calon hakim agung.
Jawaban dagelan Daming yang disambut gelak tawa anggota DPR itu kini berbuah kecaman dan bahkan kutukan. Kontan, di sosial media Twitter, pernyataan Daming yang sangat melecehkan perempuan itupun menjadi trending topik.
Tak ketinggalan politisi Partai Demokrat Ulil Abshar Abdalla ikut meramaikan isu itu. Hanya saja, komentar-komentar Ulil kali ini justru memunculkan persoalan baru, yakni Ulil telah melecehkan Islam.
Di awal kicauannya, aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL) itu melalui akun @ulil menyatakan: "Setuju dengan beberapa tweep yang tuntut DPR gagalkan calon hakim agung Daming Sunusi agar tak diloloskan. Candaannya soal perkosaan kerterlaluan. Sama keterlaluannya dengan anggota DPR yang ikut tertawa dengan Daming Sunusi menikmati candaan soal perkosaan itu."
Namun, dalam kicauan berurutan, @ulil justru membelokkan persoalan dengan menyudutkan hukum Islam dalam soal perkosaan. "Terus terang, hukum Islam 'gagap' menghadapi fenomena pemerkosaan ini. Akibatnya, yang jadi korban perempuan," tulis @ulil seperti dilansir itoday.
Bahkan dengan tegas Ulil menyatakan bahwa tidak adanya pembedaan antara perkosaan dan perzinahan, menjadi salah satu problem serius dalam hukum Islam. "Tak adanya pembedaan antara pemerkosaan dan perzinahan itu memang salah satu problem serius dalam hukum Islam," tulis @ulil.
"Bagi para aktivis perempuan di berbagai negeri Muslim, dalam kasus pemerkosaan, hukum Islam merugikan perempuan. Kebanyakan penolakan aktivis perempuan di berbagai negara terhadap penerapan hukum syariat, antara lain, ya soal pemerkosaan itu," tulis @ulil.
Diberitakan sebelumnya, calon hakim agung Muhammad Daming Sanusi menyatakan bahwa korban perkosaan dan pelaku perkosaan sama-sama menikmati. Jawaban mengejutkan itu disampaikan Daming menjawab pertanyaan anggota Komisi III DPR, Andi Ansar, yang mencecar Daming saat fit and proper test di ruang komisi, Gedung DPR, Jakarta, Senin (14/01/2013).
Ironisnya, jawaban Daming ini justru disambut gelak tawa seluruh anggota Dewan yang berada di ruangan sidang Komisi III itu.
Usai fit and proper test, wartawan kembali bertanya ke Daming soal komentarnya terkait korban pemerkosaan. Daming berkilah, jawaban tersebut hanya untuk mencairkan suasana. "Saya lihat kita terlalu tegang, supaya ketegangan itu berkuranglah. Tadi kan ketawa sebentar," jawab Daming.(bilal/arrahmah.com)
Komentarku ( Mahrus ali): 
Layak sekali di Saudi arabia aktivis Liberal dihukum bunuh, bukan dibiarkan hidup lalu mendiskriditkan hukum Allah dan menjunjung hukum thaghut, menyakitkan hati kaum muslimin dan menggembirakan Yahudi barat.. Maklum dia mendapat bayaran dari barat. Dia akan mendapat juga dosa dan siksaan dari Allah kelak. Dia termasuk ayat ini:
وَلَقَدْ مَكَّنَّاهُمْ فِيمَا إِنْ مَكَّنَّاكُمْ فِيهِ وَجَعَلْنَا لَهُمْ سَمْعًا وَأَبْصَارًا وَأَفْئِدَةً فَمَا أَغْنَى عَنْهُمْ سَمْعُهُمْ وَلَا أَبْصَارُهُمْ وَلَا أَفْئِدَتُهُمْ مِنْ شَيْءٍ إِذْ كَانُوا يَجْحَدُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَحَاقَ بِهِمْ مَا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ(26)
Dan sesungguhnya Kami telah meneguhkan kedudukan mereka dalam hal-hal yang Kami belum pernah meneguhkan kedudukanmu dalam hal itu dan Kami telah memberikan kepada mereka pendengaran, penglihatan dan hati; tetapi pendengaran, penglihatan dan hati mereka itu tidak berguna sedikit juapun bagi mereka, karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan mereka telah diliputi oleh siksa yang dahulu selalu mereka memperolok-olokkannya. Al ahqaf 26

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberi komentar dengan baik