Ya
Rasulallah.. salamun Alaik.
Ya Rafi’a Syani wad Daraji
‘Atfata yaji ratal Alamin
YA Uhailaljudi wal karomi.
Ya Rafi’a Syani wad Daraji
‘Atfata yaji ratal Alamin
YA Uhailaljudi wal karomi.
Wahai Rasulullah ! kesejahtraan untukmu
Wahai orang
yang berderajat tinggi
Aku mohon
belas kasihmu, wahai pelindung alam semesta
Wahai orang
dermawan dan kelomanan
Komentarku ( Mahrus
ali):
Kalimat
tersebut adalah kesyirikan, sepi dari tauhid,mengangkat Rasulullah SAW setelah
matinya menjadi Tuhan,di saat hidupnya beliau menjadi hamba Allah dan RasulNya.
Mana letak kesyirikannya?
Kesyirikannya ada di kalimat sbb:
‘Atfata
yaji ratal Alamin
Aku mohon
belas kasihmu, wahai pelindung alam semesta
Rasul adalah hamba Allah, mahluk ciptaanNya,
bagaimana beliau di panggil sebagai pelindung alam semesta. Beliau berlindung
kepada Allah dari godaan manusia sebagaimana
dalam hadis:
عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ بَيْنَا
أَنَا أَسِيرُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّىالله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَ
الْجُحْفَةِ وَالْأَبْوَاءِ إِذْ غَشِيَتْنَا رِيحٌ وَظُلْمَةٌ شَدِيدَةٌ فَجَعَلَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّىالله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَعَوَّذُ بِأَعُوذُ بِرَبِّ
الْفَلَقِ وَأَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ وَيَقُولُ يَا عُقْبَةُ
تَعَوَّذْ بِهِمَا فَمَا تَعَوَّذَ مُتَعَوِّذٌ بِمِثْلِهِمَا قَالَ وَسَمِعْتُهُ
يَؤُمُّنَا بِهِمَا فِي الصَّلَاةِ
Dari
Uqbah………
Aku berjalan
bersama Rasulullah saw
antara Juhfah dan Abwa`, lalu
angin keras dan cuaca gelap di sekeliling kita. Rasulullah saw berlindung kepada Allah dengan membaca surat
Annas dan Al Falaq. Beliau berkata:”
Wahai Uqbah ! berlindunglah kepada Allah dengan keduanya, tiada
perlindungan yang di pakai seseorang melebihi keduanya “. Uqbah berkata:”
Rasulullah saw menjadi imam
salat Jamaah dan membaca keduanya [1]
Abdullah
bin Hkubaib ra berkata :
كُنْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّىالله
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي طَرِيقِ مَكَّةَ فَأَصَبْتُ خُلْوَةً مِنْ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّىالله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَدَنَوْتُ مِنْهُ فَقَالَ قُلْ فَقُلْتُ مَا
أَقُولُ قَالَ قُلْ قُلْتُ مَا أَقُولُ قَالَ قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ
حَتَّى خَتَمَهَا ثُمَّ قَالَ قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ حَتَّى خَتَمَهَا
ثُمَّ قَالَ مَا تَعَوَّذَ النَّاسُ بِأَفْضَلَ مِنْهُمَا
Aku bersama
Rasulullah saw di jalan Mekkah,
lalu aku sendirian dengan beliau, aku mendekat kepada beliau, lalu bersabda: “Bacalah“. Aku
berkata: “ Apa yang ku baca “. Beliau membaca
Qul
auudzu birobbil falaq hingga akhir surat,lalu qul auudzu birobbinnas hingga ahir surat.Lalu bersabda: “Tiada
perlindungan yang di pakai manusia yang lebih utama daripada dua surat
tadi [2]
Dalam hadis lain dikatakan sbb:
Uqbah
bin Amir ra berkata : Rasulullah saw
bersabda :
أَلَمْ تَرَ آيَاتٍ أُنْزِلَتِ اللَّيْلَةَ
لَمْ يُرَ مِثْلُهُنَّ قَطُّ قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ
وَقُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ
Apakah kamu tidak melihat beberapa ayat yang diturunkan malam ini,tiada
yang menyamainya. قُلْ أَعُوذُ
بِرَبِّ الْفَلَقِ dan قُلْ أَعُوذُ
بِرَبِّ النَّاسِ [3]
Dlm
suatu riwayat :
فَأُقِيمَتِ الصَّلاَةُ فَتَقَدَّمَ فَقَرَأَ
بِهِمَا ثُمَّ مَرَّ بِي فَقَالَ كَيْفَ رَأَيْتَ يَا عُقْبَةَ بْنَ عَامِرٍ
اقْرَأْ بِهِمَا كُلَّمَا نِمْتَ وَقُمْتَ
Lantas
salat didirikan, Rasul maju, lalu
membaca dua surat
tersebut, lalu berjalan bertemu
denganku. Beliau bersabda :”
Bagaimana pendapatmu wahai Uqbah !
Bacalah dua surat itu ketika akan tidur dan bangun. [4]
Juga ada dalam hadis sbb:
عَنْ
عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّىالله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَوَى
إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ
فِيهِمَا قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ وَ قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ وَ قُلْ
أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ
يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ
يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ
*
Aisyah ra berkata
: “ Sesungguhnya Nabi saw, bila
akan tidur tiap malam mengumpulkan dua tapak tangannya lalu di tiupnya lantas membaca didalamnya قُلْ
هُوَ اللهُ أَحَدٌ, dan قُلْ
أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ
الْفَلَقِ lalu kedua tapak tangannya di usapkan ke
tubuh yang bisa di gapai dengannya,mulai kepala, wajah dan tubuh bagian muka. Beliau
melakukan hal itu tiga kali.[5]
Manusia memang sering di
ganggu dengan jelmaan setan dan dia melihat mereka sebagaimana ayat :
إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ
حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاءَ لِلَّذِينَ
لَا يُؤْمِنُونَ
Sesungguhnya
ia ( Iblis ) dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu
tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan
itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.[6]
Dalam suatu ayat juga di jelaskan:
وَقُلْ رَبِّ
أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ
Dan katakanlah: "Ya Tuhanku aku berlindung kepada
Engkau dari bisikan-bisikan syaitan.[7]
Ibu Maryam
juga berlindung kepada Allah sebagaimana ayat:
وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ
الرَّجِيمِ(36)فَتَقَبَّلَهَا رَبُّهَا بِقَبُولٍ حَسَنٍ وَأَنْبَتَهَا نَبَاتًا
حَسَنًا وَكَفَّلَهَا زَكَرِيَّا كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيْهَا زَكَرِيَّا
الْمِحْرَابَ وَجَدَ عِنْدَهَا رِزْقًا قَالَ يَامَرْيَمُ أَنَّى لَكِ هَذَا
قَالَتْ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ
حِسَابٍ
dan aku (
ibu Maryam ) mohon perlindungan untuknya ( Maryam ) serta anak-anak keturunannya
kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk."Maka Tuhannya
menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan
pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap
Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya.
Zakariya berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan)
ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah".
Sesungguhnya Allah memberi rezki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.[8]
Bacaan lengkapnya sbb:
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ
النَّاسِ مَلِكِ النَّاسِ إِلَهِ النَّاسِ مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ
الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
Qul a`uudzu birobbinnas malikin nas ilaahin
nas min syarril waswaasil khonnas
alladzii yuwaswisu fii shuduurin nas minaljinnati wannas
Katakanlah:
"Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.Raja
manusia.Sembahan manusia.dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa
bersembunyi,yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia.dari (golongan)
jin dan manusia.
Nabi
Musa juga berlindung kepada Allah
sebagaimana ayat sbb:
وَإِذْ قَالَ مُوسَى
لِقَوْمِهِ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تَذْبَحُوا بَقَرَةً قَالُوا
أَتَتَّخِذُنَا هُزُوًا قَالَ أَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ أَكُونَ مِنَ
الْجَاهِلِينَ(67)
Dan
(ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Sesungguhnya Allah
menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina". Mereka berkata:
"Apakah kamu hendak menjadikan kami buah ejekan?" Musa menjawab:
"Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari
orang-orang yang jahil".Baqarah 67
Nabi
Nuh berlindung kepada Allah sebagaimana ayat:
قَالَ رَبِّ إِنِّي
أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْأَلَكَ مَا لَيْسَ لِي بِهِ عِلْمٌ وَإِلَّا تَغْفِرْ لِي
وَتَرْحَمْنِي أَكُنْ مِنَ الْخَاسِرِينَ(47)
Nuh
berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari
memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tiada mengetahui dalilnya. Dan sekiranya
Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan (tidak) menaruh belas kasihan
kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi." Hud 47
Maryam
berlindung kepada Allah sebagaimana ayat sbb:
قَالَتْ إِنِّي
أَعُوذُ بِالرَّحْمَنِ مِنْكَ إِنْ كُنْتَ تَقِيًّا(18)
Maryam
berkata: "Sesungguhnya aku berlindung daripadamu kepada Tuhan Yang Maha
Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa". Maryam 18.
Allahlah
yang menjadi pelindung kepada mahlukNya bukan Muhammad yang sudah meninggal
dunia di tanah Thaibah Medinah.Lihat ayat sbb:
إِنَّهُمْ لَنْ
يُغْنُوا عَنْكَ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا وَإِنَّ الظَّالِمِينَ بَعْضُهُمْ
أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَاللَّهُ وَلِيُّ الْمُتَّقِينَ(19)
Sesungguhnya
mereka sekali-kali tidak akan dapat menolak dari kamu sedikitpun dari (siksaan)
Allah. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu sebagian mereka menjadi
penolong bagi sebagian yang lain, dan Allah adalah pelindung orang-orang yang
bertakwa. Jatsiyah 19
Ayat tersebut menyatakan bahwa Allah yang
melindungi orang – orang yang bertakwa, selalu membantunya.
Di
ayat lain, Allah menyatakan dalam kitab suciNya
sbb:
وَمَا أَنْتُمْ
بِمُعْجِزِينَ فِي الْأَرْضِ وَمَا لَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا
نَصِيرٍ(31)
Dan
kamu tidak dapat melepaskan diri (dari azab Allah) di muka bumi, dan kamu tidak
memperoleh seorang pelindungpun dan tidak pula seorang penolong selain
Allah. Syura 31.
Allahlah yang menjadi pelindung dan
penolong.
وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ
لَجَعَلَهُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَكِنْ يُدْخِلُ مَنْ يَشَاءُ فِي رَحْمَتِهِ
وَالظَّالِمُونَ مَا لَهُمْ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ(8)
Dan
kalau Allah menghendaki niscaya Allah menjadikan mereka satu umat (saja),
tetapi Dia memasukkan orang-orang yang dikehendaki-Nya ke dalam rahmat-Nya. Dan
orang-orang yang zalim tidak ada bagi mereka seorang pelindungpun dan tidak
pula seorang penolong. Syura 9.
Pergilah ke blog kedua http://www.mantankyainu2.blogspot.com/
Dan kliklah 4
shared mp3 atau di panahnya.
hidup kyai NU,.. Thanks telah menggerakkan hatiku untuk menghidupkan kembali bid'ah hasanah yg selama ini di anggap syirik,.. yuk tahlilan, yuk yasinan, yuk sholawatan, yuk dzikir bersama, dsb
BalasHapusAYat ini perlu anda renungi:
BalasHapusYang demikian itu adalah karena kamu kafir apabila Allah saja yang diseru. Dan kamu percaya apabila Allah dipersekutukan, maka putusan (sekarang ini) adalah pada Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.
Bid'ah jika dianggap baik, akan dikerjakan terus menerus (orang akan merasa nyaman dan lumrah karena ciptaannya sendiri), hingga puluhan tahun maka sunnah akan terlupakan dan lama-kelamaan sunnah akan mati dengan sendirinya terganti dengan ajaran bid'ah. 1 bid'ah dilakukan 1 sunnah bisa terlupakan, 1000 bid'ah dilakukan 1000 sunnah terlupakan dan mati. Melakukan bid'ah bisa dianggap ikut andil mematikan sunnah. Mematikan ajaran Islam yang berasal dari Rasulullah SAW. Benarkah begitu ? Bagaimana pertanggungjawabannya di hadapan Alloh ? Wallahualam.
BalasHapusAllah berfirman:
BalasHapusmereka menjadikan sumpah2 mereka sebagai perisai.lalu mereka menghalang halangi manusia dari jalan Allah.sungguh,betapa buruknya apa yg telah mereka kerjakan.
Demikian itu karena sesungguhnya mereka itu beriman,kemudian menjadi kafir,maka hati mereka terkunci,sehingga mereka tidak dfapat mengerti.
Dan apabila dikatakan kepada mereka "marilah beriman,agar rasulullah memohonkan ampunan bagimu",mereka membuang ,muka dan engkau melihat mereka berpaling dengan menyombongkan diri.
atfata yaji ratal alamin? mungkin bisa ditulis arabnya dulu pak biar lebih jelas?
BalasHapusASTAGHFIULLAH, APAKAH INI YANG DINAMAKAN KHAWARIJ, MENCERCA GOLONGAN MUSLIM YANG LAIN DAN MEMANDANG DIRI MEREKA YG PALING BENAR ??
BalasHapusmaaf menurutku ini bukanlah cercaan melainkan meluruskan...tak perlu kita menjadi fanatisme buta yg alergi terhadp ilmu pengetahuan
HapusMaaf pak Kyai itu ayat kebalik2. mohon dibetulkan (pada hadith Aisyah RA)
BalasHapusterus berjuang bos trims infonya bos
BalasHapustetap bersabar dalam berdakwah pak ustadz
BalasHapusmari belajar sastra arab yang baik dan benar...... hingga kita tidak terjerumus dan tersesat didalam dalamnya keindahan samudra keindahan sastra tersebut
BalasHapusselami kedalaman sastra arab dan berenanglah didalam keindahannya, maka temukanlah kebenaran yang belum terterima..... jangan sampai tersesat dalam jalan lapang nan lurus dalam rima-rimanya.......
BalasHapus