Belum reda berita penyebaran
kemusyrikan yang dilakukan Dahlan Iskan dengan mengadakan ruwatan mobilnya yang
kemudian kecelakaan parah, gilirannya kini dia dipanggil DPR soal kerugian PLN
Rp 37,6 Triliun.
DPR juga akan mengklarifikasi
dugaan keterlibatan keluarga Dahlan yang menyebabkan kerugian PLN itu.
Inilah beritanya.
***
Kerugian PLN Rp 37,6 Triliun, DPR Panggil
Dahlan Iskan Pekan Depan
Dahlan Iskan-inilah.com_8326423463
Jakarta
– Panja hulu listrik akan kembali memanggil Menteri BUMN Dahlan Iskan terkait
temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas kerugian PLN senilai Rp 37,6 triliun.
Sebab, Dahlan belum memberikan jawaban atas temuan BPK tersebut.
Ketua Panja Hulu Listrik Effendi Simbolon
mengatakan pihaknya akan memanggil mantan Direktur Utama PLN itu pekan depan. Menurutnya,
pemanggilan itu guna meminta penjelasan penyebab kerugian PLN senilai puluhan
triliun itu.
“Minggu depan akan kita panggil lagi. Kami
bukan dalam rangka mengadili, kami hanya ingin memperifikasi,” kata Effendi, di
Gedung DPR, Jakarta,
Senin (7/1/2013).
Selain itu, lanjut Effendi, pihaknya juga
akan mengklarifikasi dugaan keterlibatan keluarga Dahlan yang menyebabkan
kerugian PLN itu. “Apa penyebab kerugian PLN, apakah ada keterlibatan keluarga
dan istrinya,” tegas Wakil Ketua Komisi VII itu. [rok]
Oleh: Marlen Sitompul
INILAH.COM, nasional – Senin, 7 Januari 2013
| 13:18 WIB
***
Kerugian PLN Rp37,6 T Diduga Libatkan
Penguasa
BPK-inilah.com_8235462332
INILAH.COM, Jakarta – Ketua Panja Hulu
Listrik, Effendi Simbolon mengatakan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait
kerugian PLN senilai Rp37,6 triliun cukup seksi untuk diselidiki. Sebab, diduga
selain melibatkan keluarga Dahlan juga melibatkan penguasa.
Meski enggan menyebut identitas penguasa
itu, namun Effendi meyakini bahwa kerugian PLN itu tidak hanya Dahlan yang
diduga menikmati. Sebab, dari hasil temuan BPK cukup jelas kerugian yang
disebabkan PLN tersebut.
“Temuan BPK itu kalau tidak dipoles lebih
fulgar isinya. Ini bagian dari rezim berkuasa,” tegas Effendi, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (7/1/2013).
Untuk itu, dia meminta agar bos Jawa Pos
grup itu membongkar hasil temuan BPK tersebut. Selain itu, Wakil Ketua Komisi
VII DPR tersebut juga berharap agar Dahlan tidak mengedepankan pencitraan.
“Lebih baik Pak Dahlan menjawab hasil
verifikasi BPK soal PLN,” tegas politikus PDIP itu.[yeh]
Oleh: Marlen Sitompul
(nahimunkar.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberi komentar dengan baik