Jakarta,
NU Online
Kartu Tanda Anggota NU (Kartanu) memberikan jaminan potongan sebesar 20 % biaya di Rumah Sakit Islam Surabaya bagi siapa saja yang memilikinya. Karenanya, Kartanu memberikan kemudahan bagi anggota NU sendiri.
Perihal ini disampaikan oleh M. Nuh, Mendikbud RI saat memberikan kata sambutan pembukaan Rapat Kerja Nasional 2013 LP Maarif NU di Wisma Syahida Inn, Kampus II UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Senin (21/1) sore.
“Setiap kecamatan di kota Surabaya mendapatkan jadwal khusus yang melayani warga NU yang ingin membuat Kartanu,” kata M. Nuh saat mempresentasikan Pengembangan Kurikulum 2013 Depdikbud RI.
M. Nuh menambahkan, pembuatan Kartanu diawali dengan pendataan pribadi. Untuk administrasi, mereka dikenakan biaya sebesar 8000 saat pembuatan Kartanu. Pembuatan kartu anggota tersebut diliput langsung oleh TV 9, salah satu stasiun televisi lokal Jawa Timur.
Kartu itu suatu saat nanti dapat digunakan untuk meringankan biaya Rumah Sakit Islam yang ada di Surabaya. Materi pendataan kartu tersebut kemudian diolah oleh pengurus NU dan semua rumah sakit Islam yang ada di Surabaya, tambah M. Nuh.
Nuh menegaskan, warga NU yang tidak memiliki Kartanu, saat berurusan dengan rumah sakit Islam, tidak dapat keringanan biaya pengobatan. Karena, data pribadi mereka tidak terdapat dalam arsip yang dikelola oleh pihak rumah sakit maupun pengurus NU setempat.
Perihal pendataan dalam kasus Kartanu di Surabaya, diuraikan oleh M. Nuh dalam rangka pentingnya sebuah kesadaran akan data. Kesadaran akan data, dapat dibangun sejak dini melalui institusi pendidikan, tegas M. Nuh di hadapan peserta Rakernas 2013 LP Maarif.
‘Melek’ akan data, dapat menumbuhkan sikap ilmiah dan kritis. Sebab, mereka yang ‘melek’ data dapat mempertanggungjawabkan dan memberikan rasa aman atas persoalan yang tengah dihadapi, tutup M. Nuh.
Kartu Tanda Anggota NU (Kartanu) memberikan jaminan potongan sebesar 20 % biaya di Rumah Sakit Islam Surabaya bagi siapa saja yang memilikinya. Karenanya, Kartanu memberikan kemudahan bagi anggota NU sendiri.
Perihal ini disampaikan oleh M. Nuh, Mendikbud RI saat memberikan kata sambutan pembukaan Rapat Kerja Nasional 2013 LP Maarif NU di Wisma Syahida Inn, Kampus II UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Senin (21/1) sore.
“Setiap kecamatan di kota Surabaya mendapatkan jadwal khusus yang melayani warga NU yang ingin membuat Kartanu,” kata M. Nuh saat mempresentasikan Pengembangan Kurikulum 2013 Depdikbud RI.
M. Nuh menambahkan, pembuatan Kartanu diawali dengan pendataan pribadi. Untuk administrasi, mereka dikenakan biaya sebesar 8000 saat pembuatan Kartanu. Pembuatan kartu anggota tersebut diliput langsung oleh TV 9, salah satu stasiun televisi lokal Jawa Timur.
Kartu itu suatu saat nanti dapat digunakan untuk meringankan biaya Rumah Sakit Islam yang ada di Surabaya. Materi pendataan kartu tersebut kemudian diolah oleh pengurus NU dan semua rumah sakit Islam yang ada di Surabaya, tambah M. Nuh.
Nuh menegaskan, warga NU yang tidak memiliki Kartanu, saat berurusan dengan rumah sakit Islam, tidak dapat keringanan biaya pengobatan. Karena, data pribadi mereka tidak terdapat dalam arsip yang dikelola oleh pihak rumah sakit maupun pengurus NU setempat.
Perihal pendataan dalam kasus Kartanu di Surabaya, diuraikan oleh M. Nuh dalam rangka pentingnya sebuah kesadaran akan data. Kesadaran akan data, dapat dibangun sejak dini melalui institusi pendidikan, tegas M. Nuh di hadapan peserta Rakernas 2013 LP Maarif.
‘Melek’ akan data, dapat menumbuhkan sikap ilmiah dan kritis. Sebab, mereka yang ‘melek’ data dapat mempertanggungjawabkan dan memberikan rasa aman atas persoalan yang tengah dihadapi, tutup M. Nuh.
Redaktur: Mukafi Niam
Penulis : Alhafiz Kurniawan
Komentarku ( Mahrus ali):
Saya dan keluarga saya al
hamdulillah bukan inna lillah selama tujuh tahun tidak pernah pergi ke rumah sakit, namun
keadaan saya dan keluarga al hamdulillah sehat wal afiat bukan sakit dan banyak bahaya. Saya dan
keluarga saya tidak mau pergi ke rumah sakit karena di dalamnya banyak
kemungkaran bukan ketaatan, dosa bukan pahala. Obat, pil, syrup dan cairan
infusnya masih banyak mengandung barang subhat dan haram. Ada yang terbuat pankreas babi, usus babi,
jeroan babi, glatin, jeroan kera, biawak dan luwak dll – Ini semua layak
menjadi pengobatan kafirin, munafikin
dan musyrikin bukan mukminin yang komitmen pada ajarannya dan bertauhid. Ingatlah
firman Allah:
كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا
رَزَقْنَاكُمْ وَلَا تَطْغَوْا فِيهِ فَيَحِلَّ عَلَيْكُمْ غَضَبِي وَمَنْ
يَحْلِلْ عَلَيْهِ غَضَبِي فَقَدْ هَوَى
Makanlah di antara rezki yang
baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang
menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Dan barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka
sesungguhnya binasalah ia.(
Thoha 81)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberi komentar dengan baik