“Jangan dikira PKI itu atheis semua. Anggotanya macam-macam,” Agus Sunyoto mulai cerita.
Mantan anggota PKI, cerita Agus, bilang pada saya bahwa banyak anggota PKI yang memeluk Islam dan agama lainnya.
“Di pengkaderan PKI memang mereka diajarkan yang kelihatannya gagah-gagah seperti tidak akan mati, ngomong dialektika matrealisme, ngomong jangan percaya Tuhan, ngomong Karl Marx. Tapi...”
“Tapi apa?” tanya Agus pada temannya.
“Tapi banyak teman saya yang takut setan. Ketika pulang dari pengkaderan malam-malam, kami lari saat melewati kuburan,” cerita Agus menirukan temannya yang bekas PKI.
Benar kata Agus Sunyoto itu, apalagi kalau kita ingat bahwa Belanda menangkap kiai-kiai di Banten, karena kiai-kiai menjadi anggota PKI, singkatan dari Persatuan Kiai Indonesia. (Hamzah Sahal)
Sumber: NU online
Komentarku ( Mahrus ali):
Orang kafir dengan mukmin itu beda sekali, sama sekali
tidak sama. Mukmin tidak takut kepada
setan, tapi takut kepada Allah. Sedang kafir tidak takut kepada Allah tapi takut kepada setan. Percayalah
ayat ini;
إِنَّمَا ذَلِكُمُ الشَّيْطَانُ يُخَوِّفُ
أَوْلِيَاءَهُ فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
Sesungguhnya mereka itu
tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya
(orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka,
tetapi takutlah kepadaKu, jika kamu benar-benar orang yang beriman.[1]
Kenapa sekarang pakai warna huruf putih dengan dasar putih? jadi sulit dibaca deh, Kyai.
BalasHapusKalau sulit di baca di blok saja, disorot saja , maka akan bisa di baca. Penggantian ini masih tahap percobaan
BalasHapus