Sumber : http://blogseotest.blogspot.com/2012/01/cara-memasang-artikel-terkait-bergambar.html#ixzz2HNYeE9JU

Pages

Blogroll

Minggu, 13 Januari 2013

500 Pendekar Porsigal di Gembleng Aswaja Ala NU

Blitar, NU Online Ratusan pendekar muda Porsigal (Pendidikan Olah Raga Silat Indah Garuda Loncat), Kabupaten Blitar, digembleng faham Ahlussunnah Waljamaah ala NU. Acara berlangsung di Masjid Al-Ma’arif, milik Yayasan Al-Ma’arif Udanawu, Blitar. Ada sekitar 500 peserta yang mengikuti acara malam itu. Mereka adalah para pesilat muda yang baru sekitar 6 bulan bergabung dengan Porsigal dan berasal dari beberapa sekolah diwilayah Blitar. Turut memberikan materi ujian pada malam itu, H Imam Kusnin Ahmad SH selaku, tim dari PCNU dan H Lutfi Aziz dari PC GP Ansor dan Ustadz Taufick dari LP Ma’arif dan Jamqur. Serta dr H Syahrul Alim dari tim kesehatan. Menurut, Moh. Rokib, panitia acara, mengatakan bahwah kegiatan ini digelar setiap enam bulan sekali dalam rangka kenaikan tingkat. “Lha saat ini adalah kenaikan tingkat bagi anggota yang baru masuk atau istilahnya dalam Porsigal, prapta, tingkat paling dasar dalam organisasi ini. Tingkatan ini adalah para pesilat yang baru berlatih dan akan menerima sabuk sebagai anggota,” ungkap Rokib. Ada beberapa syarat yang harus dijalankan oleh para pesilat ini. Diantaranya, selain bisa memperagakan empat jurus dasar yang sudah diajarkan para instruktur, juga harus bisa melaksanakan tata cara wudlu, tayamum dan sholat berserta bacaannya serta syarat rukunnya. “Tata cara wudlu dan sholat semua harus menggunakan amaliyah NU. Lo mengapa kok NU, ya..karena memang Porsigal ini didirikan para sesepuh dan ulama NU,” ungkap Rokib. Instrukturlanjut Rokib, akan mengawasi secara detail saat ujian berlangsung. Instruktur wanita mengawasi peserta wanita dan laki-laki mengawasi laki-laki. Ini dilakukan dalam rangka menanamkan mental agama melalui syariat Islam yang benar-benar sesuai dengan amaliyah yaumiyah NU. “Porsigal ini memang didirikan oleh para kiai NU. Satuan ini juga salah satu organisasi silat yang ikut membidani kelahiran IPSNU Pagar Nusa,” kata Rokib. Ia jelaskan, di Porsigal ada enam tingkatan, mulai dari dari dasar Prapta, Kawi, Gladi, Wira, Manggala, Purusa. Anggota bisa lulus hingga tingkatan Purusa, minimal belajar di Porsigal sekitar 40 tahunan. Karena, harus melalui tahapan-tahapan. “Seleksi dilakukan secara ketat. Paling dari 500 peserta yang bisa lolos sampai ke purusa hanya sekitar 5 orang. Rata-rata mereka hanya sampai Wira. Tingkatan itupun sudah luar biasa. Karena para pesilat di tingkat itu sudah aktif menjadi pengurus NU dan banomnya di tingkat anak cabang dan cabang NU,” tambah Moh. Shobiri salah satu pendekar Porsigal yang kini juga menjadi anggota Dewan Pendekar Pagar Nusa Pusat. “Ya… kalau di IPNU dan IPPNU ujian ini semacam Makesta. Kalau di Ansor dan Banser semacam LKD atau Diklatsar,” tambah Sobiri. Porsigal yang berdiri secara formal pada 2 Maret 1979 oleh H Atim Miyanto SH sebagai ketua umumnya, ungkap Sobiri, saat ini memiliki sekitar 27.000 anggota. Yang menyebar di seluruh Indonesia. Bahkan ada anggota yang dari luar negeri. Seperti Belgia, Inggris, Australia, Jepang, Malaysia, Brunai Darussalam, Hongkong, Jerman dan Arab. “KH Abdurrohman Wahid (Gus Dur) dan KH Abdul Djalil Mustaqim, pernah duduk sebagai dewan pengasuh Pusat Porsigal,” katanya. “Singkat cerita, anggota Porsigal ini adalah pasukan garis pendemnya NU. Anggotanya menyebar ke mana-mana dan terbanyak menjadi anggota Ansor dan Banser, khususnya di Jawa Timur,“ Redaktur: Mukafi Niam Komentarku ( Mahrus ali): Wudhu ala NU ini yang perlu di ingatkan bukan di biarkan saja, sebab ada kesalahan yang harus di buang jauh, bukan dibuang di tempat yang dekat lalu diambil lagi. Kesalaha itu sudah mengakar, bukan baru, dari waktu ke waktu dan dimana – mana. Kesalahan fatal itu adalah mengusap sebagian kepala. Boleh anda baca lagi disini: RUKUN WUDHU YANG SALAH TOTAL http://mantankyainu.blogspot.com/2011/08/rukun-wudhu-yang-salah-total.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberi komentar dengan baik