Sumber : http://blogseotest.blogspot.com/2012/01/cara-memasang-artikel-terkait-bergambar.html#ixzz2HNYeE9JU

Pages

Blogroll

Kamis, 03 Januari 2013

Kesaksian Sopir Pribadi Soal “Kesaktian” Gus Dur




Jakarta, NU Online
Salah satu saksi hidup dari kemampuan spiritual Gus Dur adalah seorang sopirnya, Khoirul atas beberapa kejadian yang dialami bersama ketua umum PBNU tiga periode ini. Tentu saja, kejadian yang dialami berputar soal kisah di jalan raya.                                                                                                                                                  

Suatu ketika, ia sedang berada di Majenang Cilacap mengantar Gus Dur dan beberapa orang anggota rombongan dalam dua mobil. Saat itu sudah jam 12 siang dan Gus Dur mengajak pulang karena di rumah ada tamu yang harus ditemuinya pada jam 13.00.

Ia pun segera putar arah dan mobil rombongan di belakang mengikutinya di belakang. Karena sudah ada janji, ia ngebut, tetapi tak yakin bisa segera sampai di Ciganjur, tempat tinggal Gus Dur tepat waktu. Ia berpikiran, paling-paling bisa sampai di Jakarta pukul 3 atau 4 sore mengingat jaraknya yang sangat jauh. Rute yang harus dilalui masih sangat jauh karena harus melewati kawasan Puncak yang jalannya kecil, berliku-liku dan naik turun. Saat itu belum ada tol Cipularang.

Ia pun tetap menggeber mobilnya secepat yang bisa ia lakukan. Mobil rombongan satunya di belakang tidak kelihatan, tampaknya sudah jauh ketinggalan.

Singkat kata, sampailah mobil yang disetirinya di rumah Gus Dur dan ia merasa lega selamat sampai di rumah. Ia menengok jam tangannya. Angka yang masih diingatnya sampai sekarang, “pukul 13.12 menit”. Jakarta Cilacap hanya ditempuh dalam waktu 1 jam lebih sedikit. Dan Gus Dur tidak terlambat menerima tamunya yang juga baru saja sampai. Rombongan mobil di belakangnya baru sampai di Ciganjur pukul 16.30, beda empat jam lebih dari perjalanannya.

Kisah lainnya adalah ketika Gus Dur berjanji menjemput tamunya di bandara Soekarno Hatta pada pukul 1 siang. Ia masih di ujung Tol Cikampek, yang kondisinya sedang macet sehingga diperkirakan baru jam tiga sampai di bandara, tapi faktanya. Tapi ia bisa sampai tepat waktu di bandara untuk menemui tokoh kehormatan tersebut.

Yang lebih spektakuler lagi kejadian ketika Gus Dur mau berangkat ke NTB untuk memenuhi undangan di sana dan hanya ada satu kali penerbangan dari Jakarta. Pikirannya sudah dag dig dug, “Bisa ngejar pesawat apa tidak”.  Mereka bertiga bersama dengan Aries Junaidi, mantan sekretaris Gus Dur dalam perjalanan di kawasan Kuningan yang terkenal sebagai daerah kemacetan. Semuanya terdiam dalam perjalanan yang menegangkan tersebut, suasana dan mobil yang biasanya penuh obrolan dan canda ini sunyi.. Matanya melirik ke arah Gus Dur yang dilihatnya sedang komat-kamit sambil menundukkan kepala.

Aries minta turun di Mampang Prapatan karena mau membesuk salah satu kenalannya yang sedang dirawat di RS MMC. Ia pun segera meneruskan perjalanannya ke Bandara. Disana staff Gus Dur, Sulaiman dan Yuni sudah mengurus check in tiket dan ketika ampai, Gus Dur bisa tinggal boarding saja.

18 menit kemudian, Aries Junaidi meneleponnya, menanyakan sudah sampai dimana, ternyata ia sudah balik dari bandara menuju ke Ciganjur sementara Aries sendiri masih belum turun dari ojek.

“Iki, nek nurut akal ora iso, wong aku sing nyekel (kejadian itu, kalau menurut akal ngak mungkin, karena saya sendiri yang nyetir mobilnya”


Penulis: Mukafi Niam
Komentarku ( Mahrus ali): 
Keanehan dari Gus dur atau dari deddy corbuzier, hakikatnya harus di pandang dari segi perilaku orangnya – yaitu Gusdur atau deddy corbuzier. Bila banyak kedurhakannya, maka keanehan tersebut hanya dari khadam jin yang membantunya bukan keramat seorang waliyullah. Ingatlah
وَقَالَ اللَّيْثُ بْنُ سَعْدٍ : ( لَوْ رَأَيْتُ صَاحِبَ بِدْعَةٍ يَمْشِي عَلَى الْمَاءِ مَا قَبِلْتُهُ ) . فَلَمَّا بَلَغَ ذَلِكَ الشَّافِعِي -رَحِمَهُ الله- قَالَ: (إِنَّهُ مَا قَصَّرَ لَوْ رَأَيْتُهُ يَمْشِي عَلَى الْهَوَاءِ مَا قَبِلْتُهُ)
Allaits bin Sa`ad berkata : Bila aku melihat ahli bid`ah  berjalan di atas air, aku tidak akan menerimanya  ( ya`ni hadis riwayatnya  tidak akan ku terima karena  tidak bisa di percaya )
Pernyataan  itu sampai kepada Imam Syafi`i lalu beliau berkata : Benar apa yang di katakan oleh Allaits bin sa`ad, seandainya aku melihatnya terbang di udara, aku tidak akan menerimanya. [1]
Seorang penyair berkata :


إِذَا رَأَيْتَ شَخْصًا قَدْ يَطِيْرُ   وَ فَوْقَ مَاءِ الْبَحْرِ قَدْ يَسِيْرُ
وَلَمْ يَقِفْ عَلَى حُدُوْدِ الشَّرْعِ   فَإِنَّهُ مُسْتَدْرَجٌ وَ بِدْعِيٌّ
Bila kamu melihat seseorang terkadang   terbang di angkasa
Dan  terkadang berjalan di atas laut
Tapi tidak memperhatikan sariat ( banyak sariat yang di langgar )
Maka dia  termasuk orang yang di perdaya dan ahli bid`ah.

Imam Syafii berkata :
إِذَا رَأَيْتُمُ الرَّجُلَ يَمْشِي عَلَى اْلمَاءِ وَيَطِيْرُ فِي الْهَوَاءِ فَلاَ تَغْتَرُّوا بِهِ حَتَّى تَعْرِضُوا أَمْرَهُ عَلىَ الْكِتَابِ وَالسُّنَّةِ
Bilakamu sekalian melihat seorang lelaki berjalan di atas air atau terbang di udara , maka jangan terpedaya dengannya ,hingga kamu cocokkan perilakunya  dengan al quran dan hadis
Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata,
كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ ، وَإِنْ رَآهَا النَّاسُ حَسَنَةً
“Setiap bid’ah adalah sesat, walaupun manusia menganggapnya baik.” (Lihat Al Ibanah Al Kubro li Ibni Baththoh, 1/219, Asy Syamilah)
Dan kliklah 4 shared mp3 atau di panahnya.




[1] Majalah buhuts al islamiyah  151/15
[2]

1 komentar:

Silahkan memberi komentar dengan baik