Bahan :
* 500 gr teri basah
(biasanya yang ukurannya sebesar telunjuk)
* 3 sdm air jeruk nipis
* 1/2 sdt garam
Bahan saos cabe hijau:
* 1 ons cabe hijau
diiris serong
* bawang merah 6 siung,
diiris
* bawang putih 3 siung,
diiris
* Tomat yang mengkal 2
bh, diiris
* air cuka 1/2 sdt
* Gula putih secukupnya
* Minyak untuk
menggoreng secukupnya
Cara membuat teri goreng :
* Teri basah dibersihkan (dibuang kepala dan kotorannya)
* Beri air jeruk nipis
dan garam secukupnya, biarkan beberapa.
* Panaskan minyak goreng
dan goreng teri hingga matang (jangan terlalu kering)
Cara membuat saos cabe
hijau :
* Tumis cabe hijau +
bawang merah + bawang putih, tunggu beberapa saat
* Masukkan tomat dan
garam
* Setelah saos hampir
matang beri air cuka dan gula, aduk hingga matang
Komentarku ( Mahrus ali
) :
Tentang cuka telah kami terangkan bahwa kami telah
menyatakan haram sebagaimana di pelajaran yang lalu Dan memang cuka itu berasal dari khomer yang
haram. Jadi cuka tidak bisa dihalalkan..
Karena itu, harus di ganti dengan bahan
halal yang lain, jangan di pakai lagi.
Untuk ikan teri, berhati – hatilah. Jangan
makan ikan – ikan kecil. Sebab
biasanya orang yang makan ikan – ikan kecil itu di makan juga isi
perutnya yang bercampur dengan tahi dan sulit menghilangkan kotoran itu. Hal
ini jelas haramnya. Tahi itu termasuk barang yang menjijikan. Dan ini di larang karena ada ayat :
وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ
وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ
dan menghalalkan bagi
mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang menjijikkan [1]
عَنِ ابنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللهُ
عَنْهُ قاَلَ : أَتَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْغَائِطَ فَأَمَرَنِي أَنْ آتِيَهُ بِثَلاَ ثَةِ
أَحْجَارٍ فَوَجَدْتُ حَجَرَيْنِ وَالْتَمَسْتُ الثَّالِثَ فَلَمْ أَجِدْهُ
فَأَخَذْتُ رَوْثَةً فَأَتَيْتُهُ بِهَا فَأَخَذَ الْحَجَرَيْنِ وَأَلْقَى
الرَّوْثَةَ وَقَالَ هَذَا رِكْسٌ
. Dari Ibnu Mas`ud
ra berkata: Nabi SAW datang ke
tempat berak, lalu memerintah aku untuk
memberi tiga batu. Aku menjumpai
dua batu, dan tidak menjumpai ke tiganya
, aku memberinya tahi, lalu beliau mengambil dua batu dan melemparkan tahi. Beliau
berkata ; “Sesungguhnya ia kotor
“. HR Bukhori. Imam Ahmad bin Hambal dan
Daroquthni menambahkan : “ datangkan yg
lain “. [2]
Dalam hadis tsb di
jelaskan tahi adalah kotor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberi komentar dengan baik