Kebanyakan ahli bid`ah itu syirik, karena ritual yang mereka lakukan
penuh dengan kesyirikan, bacalah buku mantan kyai NU menggugat solawat dan
dzikir syirik atau dengarkan cd pengajian mantan kyai NU.
Kita tidak diperkenankan simpati kepada orang zalim sebagaimana ayat:
وَلاَ
تَرْكَنُوا إِلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا فَتَمَسَّكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُمْ مِنْ
دُونِ اللهِ مِنْ أَوْلِيَاءَ ثُمَّ لاَ تُنْصَرُونَ(113)
Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan
kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang
penolongpun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan.
Surat Hud.
Pada hal orang syirik termasuk orang yang dzalim, lihat ayat sbb:
إِنَّ الشِّرْكَ
لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
sesungguhnya mempersekutukan
(Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar" Luqman 13
Di antara kesyirikan adalah kalimat sbb :
يٰاسَيِّدِى
يَارَسُوْلَ الله خُذْ بِيَدِى
مَالىِ سِوَكَ وَلاَ
أَلْوِى عَلىٰ أَحَدِ
فَأَنْتَ نُوْرُ
الْهُدٰى فىِ كُلِّ كَائِنَةٍ
وَأَنْتَ سِرُّ
النَّدَى يَاخَيْرَ مُعْتَمَدِى
wahai tuanku , wahai Rasulullah !
peganglah tanganku
Aku tidak memiliki orang lain
selain anda , dan aku tidak melambaikan tangan kepada seseorang.
Anda adalah cahaya petunjuk di
setiap mahluk
Anda rahasia kemurahan , wahai
sandaraku yang terbaik.
Ket : Kalimat peganglah
tanganku ditujukan kepada Rasulullah
SAW adalah kesyirikan yang dilakukan
oleh penyair , apalagi di jadikan sebagai
sandaran hidup. Tiada sahabat yang melakukan sedemikian . Ini bid`ah yang
syirik. Hindarilah
Kita berkunjung kepada kerabat
yang ahli bid`ah termasuk simpati yang di larang dalam ayat Hud 113 tadi. Juga
di larang dalam ayat sbb:
لاَ تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللهِ
وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا
ءَابَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ أُولَئِكَ
كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الْإِيمَانَ وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِنْهُ وَيُدْخِلُهُمْ
جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا رَضِيَ اللهُ
عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ أُولَئِكَ حِزْبُ اللهِ أَلاَ إِنَّ حِزْبَ اللهِ هُمُ
الْمُفْلِحُونَ
Kamu tidak akan mendapati
sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang
dengan orang-orang yang menentang Allah dan
Rasul -Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau
saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang Allah
telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan
pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga
yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha
terhadap mereka dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat) -Nya.
Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah
itulah golongan yang beruntung[1]
Tapi bila mereka berbuat
baik, kita juga tidak akan berbuat jelek kepada mereka sebagaimana ayat ini:
لاَ يَنْهَاكُمُ اللهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ
يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ
تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap
orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu
dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.[2]
Kita tidak boleh saling
mengunjungi dengan gaya
akrab sedang sesama ahlus sunnah malah
menjauh, Dengan ahli bid`ah ,
berhubungan dengan kesenangan , lalu
sesama ahlus sunnah saling benci dan putus hubungan. Ini kekeliruan bukan
kebenaran, langkah di jalan setan bukan dijalan Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberi komentar dengan baik