Kajian hadis siksa kubur ke 17
Bpk Hanif menulis sbb:
. =
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ إِنَّمَا كَانَتْ يَهُودِيَّةٌ مَاتَتْ فَسَمِعَهُمْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَبْكُونَ عَلَيْهَا قَالَ إِنَّ أَهْلَهَا يَبْكُونَ عَلَيْهَا وَإِنَّهَا تُعَذَّبُ فِي قَبْرِهَا
1306-1618. Dari Aisyah, dia berkata, "Ada seorang wanita yahudi meninggal dunia lalu Nabi SAW mendengar orang-orang menangisinya, beliau pun bersabda, 'Sesungguhnya mereka menangisinya, dan sesungguhnya mayit itu akan disiksa di dalam kuburnya,'" Shahih: Muttafaq Alaih.
[1:12 PM, 12/16/2016] Hanif: Dinukil dari kitab Sunan Ibnu majah. Mohon tanggapannya.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ عَمْرٍو عَنْ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ
إِنَّمَا كَانَتْ يَهُودِيَّةٌ مَاتَتْ فَسَمِعَهُمْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَبْكُونَ عَلَيْهَا قَالَ إِنَّ أَهْلَهَا يَبْكُونَ عَلَيْهَا وَإِنَّهَا تُعَذَّبُ فِي قَبْرِهَا
(IBNUMAJAH - 1584) : Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Ammar berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Amru dari Ibnu Abu Mulaikah dari 'Aisyah ia berkata, "Seorang wanita Yahudi mati, dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mendengar mereka menangisinya, beliau lalu bersabda: "Keluarganya menangisinya, sementara ia disiksa dalam kuburnya. "
Komentarku ( Mahrus ali ) :
سنن ابن ماجه (1/ 508)
حكم الألباني]
صحيح
Hadis tsb di sahihkan oleh al albani.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Di sahihkan oleh al albani atau lainnya, hakikatnya hadis tsb dr seorang perawi bernama Ibn Abi Mulaikah bukan perawi lain. Dan tdk ada perawi Madinah yg mengkisahkannya. Dan sanadnya pun masih idhthirab – kacau bukan sanad yg di sepakati tapi banyak hilap didalamnya. Bgt jg lafadh dan makna hadisnya yg kacau belau .
Identitas Ibnu Mulaikah
أبو بكر عبد الله بن عبيد الله بن أبي مليكة التيميّ (المتوفي سنة 117 هـ) تابعي، وأحد رواة الحديث النبوي، وقاضي الطائف في خلافة عبد الله بن الزبير.
ــ عبد الله بن عبيد الله بن أبى مليكة : زهير بن عبد الله بن جدعان القرشى التيمى ، أبو بكر و يقال أبو محمد المكى الأحول
ـالمولد :
الطبقة : 3 : من الوسطى من التابعين
الوفاة : 117 هـ
روى له : خ م د ت س ق
مرتبته عند ابن حجر : ثقة فقيه
مرتبته عند الذهبـي : لم يذكرها
Ibn Abi Mulaikah adalah orang Makkah yg menjadi qadhi di Taif , bukan penduduk Madinah. Perawi tunggal sedemikian , apalagi bukan penduduk Medinah. Dan penduduk Medinah tdk phm hadis itu. Ini menurut pelajaran yg lalu tanda kelemahan hadis.
Pd era seratus ke atas setelah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam wafat , hadis itu masih di ketahui Ibnu Mulaikah seorang bukan orang lain. Mayoritas sahabat dan tabiin sampai mati tdk kenal hadis itu. Jad kisah itu mungkar sekali.
Syaikh Muhammad Hasan Abd Ghaffar menyatakan :
تعريف الحديث المنكر
تطلق النكارة عند المتقدمين على التفرد حتى ولو كان من الثقات، وأحمد كان يرى انفراد الثقة نكارة، وكان بعض المتقدمين يرى الانفراد من الضعيف نكارة.
http://audio.islamweb.net/audio/Fulltxt.php?audioid=179908
Devinisi hadis munkar .
Istilah hadis munkar menurut pakar hadis dulu bisa di katakana kpd hadis yg di riwayatkan oleh perawi tunggal sekalipun dia termasuk perawi tsiqah ( terpercaya )
Imam Ahmad jg berpandangan sedemikian. Sebagian kalangan ahali hadis dulu berpandangan hadis munkar itu dr perawi lemah yg tunggal
Sanadnya jg kacau belau .
مسند أحمد ط الرسالة (41/ 523)
1) حديث صحيح، وهذا إسناد اختلف فيه على ابن أبي مليكة: وهو عبد الله بن عبيد الله.
فرواه عبد الجبار بن الورد عنه، واختلف عليه كذلك:
فرواه وكيع - كما في هذه الرواية - عنه، عن ابن أبي مليكة، عن عائشة، بهذا اللفظ.
ورواه سليمان بن منصور البلخي - كما عند النسائي في "المجتبى" 4 / 18 - 19 - عنه، عن ابن أبي مليكة، عن ابن عباس، عن عائشة مطولاً، وفيه: "إن الله ليزيد الكافر عذاباً ببكاء أهله عليه". فزاد في الإسناد ابن عباس، وخالف في سياق متنه.
Intinya redaksinya beda, yaitu :
إن الله ليزيد الكافر عذاباً ببكاء أهله عليه
Sedungguhnya Allah menambahi siksaan orang kafir karena tangisan keluarganya.
Sanadnya di tambahi nama Ibnu Abbas antara Ibn Mulaikah dan Aisyah.
وأخرجه الطيالسي (1505) عن نافع بن عمر الجمحي، ورباح بن أبي معروف، كلاهما عن ابن أبي مليكة، عن عائشة، به. لم يذكر ابن عباس في الإسناد، ولفظه: "إن الكافر يزداد عذاباً ببكاء أهله عليه".
Intinya : Dlm riwayat Thoyalisi nama Ibnu Abbas di hilangkan. Pd hal di riwayat Nasai tadi ada nama Ibn Abbas. Ini namanya kacau sanad.
Redaksi hadisnya beda jg sbb:
إن الكافر يزداد عذاباً ببكاء أهله عليه
Sesungguhnya siksaan orang kafir bertambah karena tangisan keluarganya.
ورواه سفيان بن عيينة، واختلف عليه فيه:
فرواه عبد الرحمن بن بشر - كما عند مسلم (929) - وعبد الجبار بن العلاء - كما عند النسائي في "المجتبى" 4 / 18 - كلاهما عن سفيان بن عيينة عن عمرو بن دينار، عن ابن أبي مليكة، عن ابن عباس، عن عائشة مطولاً، وفيه: "إن الله يزيد الكافر عذاباً ببكاء أهله عليه".
وخالفهما هشام بن عمار - كما عند ابن ماجه (1595) ، فرواه عن سفيان ابن عيينة، عن عمرو بن دينار، عن ابن أبي مليكة، عن عائشة، بلفظ: إنما كانت يهودية ماتت، فسمعهم النبي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يبكون عليها، قال: "فإن أهلها يبكون عليها، وإنها تعذب في قبرها".
Intinya : Sesungguhnya keluarganya menangis , dan mayat itu tersiksa di kuburannya.
Redaksi yg beda sbb:
إِنَّ اْلكَافِرَ يَزْدَادُ عَذَاباً بِبُكَاءِ أَهْلِهِ عَلَيْه
إِنَّ اللهَ لَيَزِيْدُ اْلكَافِرَ عَذَاباً بِبُكَاءِ أَهْلِهِ عَلَيْهِ
فَإِنَّ أَهْلَهَا يَبْكُوْنَ عَلَيْهَا، وَإِنَّهَا تُعَذَّبُ فِي قَبْرِها".
Lihat ketiga redaksi hadis jls beda,baik lafadh atau maknanya tdk sama .
Doktor Shubhi Shalih berkata:
– والحديث الذي في متنه النص التالي إنهم يبكون عليها وإنها تعذب في قبرها) ورغم تسليط الإضاءة عليه ورغم اختلاف الجني من يهودي إلى يهودية فإنما هو إدراج ساقط – وهو بحث يتعلق بعذاب القبر.
http://alharah2.net/alharah/showthread.php?t=43129&page=8
Intinya : Redaksi hadis ” Sesungguhnya mereka menangisi mayat wanita itu dan sesungguhnya ia tersiksa dikuburannya. ………………… Redaksi ini sisipan yg keliru.
Sebagian hadis menyatakan mayat itu wanita yahudi dan sebagian lg menyatakan bukan wanita tp lelaki. Trus mn yg benar dan mn yg salah. Sulit di tentukan. Jd masih kabur atas kebenarannya.
سنن أبي داود ت الأرنؤوط (5/ 47)
إنما مَرَّ النبيُّ - صلَّى الله عليه وسلم - على قبر فقال: "إن صاحبَ هذا ليُعَذَّبُ وأهلُه يبكون عليه" ثم قرأت: {وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى} [الإسراء:15]. قال عن أبي معاوية: على قبرِ يهوديٍّ (1).
Jd hadis tsb kacau matannya , tdk singkron. Sulit ditentukan mn yg sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan mn yg tdk.
Bila salah satunya di katakan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam , mk bisa di tanya lg atas dasar apa anda menyatakan sedemikian.
Bila dibenarkan semua, mk tdk mungkin karena redaksi yg beda itu.
Jd masih kabur , mn yg benar dan mn yg salah. Sulit ditentukan atau dibedakan antara sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan perkataan perawi. Hal sedemikian menurut pakar ahli hadis sbg tanda lemah.
وَذُو اخْتِلاَفِ سَنَدٍ أَوْ مَتْنٍ مُضْطَرِبٌ عِنْدَ أُهَيْلِ اْلفَنِ
Kekacauan sanad atau redaksi termasuk mudhtharib menurut ahli mustholah hadis.
Bila hadis tsb di paksakan untuk disahihkan, mk akan menyalahi pakem musthalah hadis yg menyatakan sanad dan matan hadis yg kacau adalah menunjukkan hadis tsb lemah.Bgmn bisa di sahihkan, mn dasarnya.
Bla di sahihkan, mk akan bertentangan dg ayat 51-53 yg menyatakan mayat tidur dan tdk disiksa.
Bila disiksa , mk mayat ber arti punya roh, di hidupkan lg dan ini menyalahi ayat
قَالُوا رَبنَا أمتنَا اثْنَتَيْنِ وأحييتنا اثْنَتَيْنِasa
11 ) Mereka menjawab: "Ya Tuhan kami Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula). Ghafir 11.
Hidup itu hanya dua kali, bukan tiga kali atau lebih. Hidup didunia dan kelak ketika dibangkitkan akan masuk surga atau Neraka. Jadi bila di kuburan manusia dihidupkan untuk di tanya mk hidupnya tiga kali dan ini nyalahi ayat itu.
Mayat itu disiksa tanpa dihidupkan lg mk tidak terasa. Mayat disiksa tidak terasa sakit di beri nikmat makanan atau istri jg tdk terasa nikmat. Bila dihidupkan, nyalahi ayat:
أَمْوَاتٌ غَيْرُ أَحْيَاءٍ ۖ وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ
( 21 ) (Berhala-berhala itu atau mayat - mayat yg di mintai ) mati tidak hidup, dan mereka tidak mengetahui bilakah penyembah-penyembahnya akan dibangkitkan.
Boleh di artikan dan mayat – mayat yg dimintai tdk mengerti kapan di bangkitkan.
Dlm ayat 16 al mukminun itu diterangkan dg gamblang bahwa pd hari kiamat mayat di bangkitkan, rohnya di kembalikan, bukan dikuburan.ik
Mayat tdk ngerti kpn mereka dibangkitkan.
Anehnya kita ini yakin bahwa mereka itu hidup. Bukan mati. Kepercayaan kita spt ini landasannya hanya kebodohan.
Aneh mayat disiksa pd hal blm dihisap, blm di timbang amal perbuatannya mn yg lebh berat , kebaikan atau keburukannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberi komentar dengan baik