Sumber : http://blogseotest.blogspot.com/2012/01/cara-memasang-artikel-terkait-bergambar.html#ixzz2HNYeE9JU

Pages

Blogroll

Minggu, 22 Januari 2017

Kajian hadis siksa kubur ke 13


Kajian hadis siksa kubur ke 13
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ أَبِي الشَّوَارِبِ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ عَمْرِو بْنِ مَالِكٍ النُّكْرِيُّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي الْجَوْزَاءِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ
ضَرَبَ بَعْضُ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خِبَاءَهُ عَلَى قَبْرٍ وَهُوَ لَا يَحْسِبُ أَنَّهُ قَبْرٌ فَإِذَا فِيهِ إِنْسَانٌ يَقْرَأُ سُورَةَ تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ حَتَّى خَتَمَهَا فَأَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي ضَرَبْتُ خِبَائِي عَلَى قَبْرٍ وَأَنَا لَا أَحْسِبُ أَنَّهُ قَبْرٌ فَإِذَا فِيهِ إِنْسَانٌ يَقْرَأُ سُورَةَ تَبَارَكَ الْمُلْكِ حَتَّى خَتَمَهَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هِيَ الْمَانِعَةُ هِيَ الْمُنْجِيَةُ تُنْجِيهِ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ
قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ وَفِي الْبَاب عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
(TIRMIDZI - 2815) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdul Malik bin Abu Asy Syawarib telah menceritakan kepada kami Yahya bin 'Amru bin Malik An Nukri dari Ayahnya dari Abul Jauza` dari Ibnu Abbas ia berkata;

 "Sebagian sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membuat kemah di  pemakaman, ternyata ia tidak mengira jika berada di pemakaman, tiba-tiba ada seseorang membaca surat TABAARAKAL LADZII BIYADIHIL MULKU (Maha Suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan) ". sampai selesai, kemudian dia datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata; "Wahai Rasulullah sesungguhnya, aku membuat kemahku di atas kuburan dan saya tidak mengira jika tempat tersebut adalah kuburan, kemudian ada seseorang membaca surat TABARAK (surat) Al Mulk sampai selesai, " Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "  Ia  adalah penghalang, ia adalah penyelamat dari siksa kubur." Abu Isa berkata; Dari jalur ini, hadits ini hasan gharib. Dan dalam bab ini, ada hadits dari Abu Hurairah.


Komentarku ( Mahrus ali ) :
Imam Tirmidzi yg meriwayatkannya dan hanya beliau yg meriwayatkannya dr kalangan penyusun kutubut tis`ah. Jd Imam Bukhari, Muslim, Malik, Abu Dawud , Nasai dan Ibn Majah  tdk mencantumkan hadis tsb dlm kitab sunannya.
Makanya  Imam Tirmidzi menyatakan sanadnya   gharib.
Komentarku ( Mahrus ali ) .
Bahkan redaksinya nyeleneh.
Syekh Muqbil  Al wadi`I murid Al bani mengatakan :
غَالِبُ تَحْسِيْنَاتِ التِّرْمِذِي ضِعَافٌ.
Kebanyakan hadis yang di hasankan oleh Tirmidzi adalah lemah . 

Jadi penghasanan Tirmidzi itu belum bisa di buat pegangan atau landasan mutlak .  Apalagi  di tambahi dg kalimat gharib – yg menunjukkan  kelemahan.
 Aisyah al anshariyah berkata:

عائشة الأنصارية
ما قصده الإمام الترمذي بقوله غريب
ـ أي أنه لم يعرف عند أهل الحديث من هذا الطريق أو بهذه الصيغة أو غير ذلك 

Intinya Maksud kalimat  gharib menurut Imam Tirmidzi , yakni  menurut  ahli hadis , hadis tsb tdk di kenal , atau redaksinya  tdk di kenal  dll.
http://www.ahlalhdeeth.com/vb/showthread.php?t=72390

Scr redaksional , hadis tsb  menyalahi al quran , menentangnya. Dan ini sinyal kelemahan

Syaik As suba`I telah merumuskan tanda kelemahan hadis  sampai  tujuh belas point.
Yang nomer sembilan sbb:
9ـ ألا يخالف القرآن
“Hadis itu harus tdk bertentangan  dengan al quran” .
Bila  hadis  fadhilah surat Tabarak  yg bisa menyelamatakan dr siksa kubur  di sahihkan , mk akan bertentangan dengan  ayat 51 yasin yg menyatakan mayat itu dikuburan spt orang tidur. Mana bisa tidur bila disiksa. Lazimnya  orang bisa tidur kalau  tdk ada siksaan kpd  fisiknya.
Jg menyalahi pakem musthalah hadis yaitu menyalahi ayat.
Bila  ayat di buang dan hadis  di ambil , mk rusaklah. Sm dg  buang  Allah untuk menuhankan perawi.
Sbb ayat pasti  dr Allah dan hadis blm tentu dr Nabi  shallallahu alaihi wasallam , kadang dr perawi pendusta.
Ikuti sj ayat  sbb:
  الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ(65) يس.
Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.  Yasin 65.

Kalimat “ Pd hari ini “  bukan dikuburan  tp  setelah kebangkitan
الصحيح المسبور من التفسير بالمأثور (4/ 189)
قال الشيخ الشنقيطي: ما ذكره جل وعلا في هذه الآية الكريمة من شهادة بعض جوارح الكفار عليم يوم القيامة، جاء موضحاً في غير هذا الموضع كقوله تعالى في سورة النور (يوم تشهد عليهم ألسنتهم وأيديهم وأرجلهم بما كانوا يعملون) وقوله تعالى في فصلت (حَتَّى إِذَا مَا جَاءُوهَا شَهِدَ عَلَيْهِمْ سَمْعُهُمْ وَأَبْصَارُهُمْ وَجُلُودُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (20) وَقَالُوا لِجُلُودِهِمْ لِمَ شَهِدْتُمْ عَلَيْنَا قَالُوا أَنْطَقَنَا اللَّهُ الَّذِي أَنْطَقَ كُلَّ شَيْءٍ) الآية.
Intinya  mulut ditutup , tangan berbicara dan kaki  sbg saksi  terjadi kelak di hari kiamat bukan di kuburan.

Untuk apa disiksa dikuburan ,   mayat blm dihisap, amalannya blm di timbang, mn yg banyak amalan baiknya atau jeleknya. Jg blm  menerim catatan amalannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberi komentar dengan baik