Sumber : http://blogseotest.blogspot.com/2012/01/cara-memasang-artikel-terkait-bergambar.html#ixzz2HNYeE9JU

Pages

Blogroll

Selasa, 28 Maret 2017

Polemik ke dua puluh delapan tentang salat tanpa alas ( salat di tanah langsung ,bukan di keramik )


Di tulis oleh H.Mahrus ali
Abu Fariz menulis di situs ummati  :
8 Januari 2011 pukul 1:48 pm | #39
…………Malah kalau tidak ikut para pendahulu, itu namanya terputus dari mata rantai estafet ajaran Islam. Kalau hanya ikut teks Hadits, maka jadinya seperti yang dilakukan oleh mr. mahrus ali tsb, yang mana orang tersebut sekarang juga sudah jadi idolamu. Shalat tanpa alas langsung di tanah sungguh tak ada yg salah asalkan tempatnya suci dari najis, tapi saya sungguh merasa kasihan dengan orang yg menganiaya diri sendiri….

Komentarku ( Mahrus ali ) :
Guru itu ada dua , guru ahli bid`ah dan syirik, ada  guru ahli quran dan ihadis . Kalangan ahli bid`ah hampir bisa di katakan mempunyai guru – guru yang senang kebid`ahan dan menganggap kesyirikan sebagai kebaikan . Persis dengan ayat sbb :
وَإِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً قَالُوا وَجَدْنَا عَلَيْهَا ءَابَاءَنَا وَاللَّهُ أَمَرَنَا بِهَا قُلْ إِنَّ اللَّهَ لَا يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ أَتَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ(28)
Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata: "Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang demikian itu, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya. Katakanlah: "Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji." Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui? Al a`raf 28 .
Mereka melakukan manakiban sedang manakiban syirik , tapi mereka merasa tidak syirik bahkan di anggap baik. Lihat di blok ini bab manakiban . Anda akan tahu kesyirikannya.
Anda menyatakan lagi :
Kalau hanya ikut teks Hadits, maka jadinya seperti yang dilakukan oleh mr. mahrus ali tsb, yang mana orang tersebut sekarang juga sudah jadi idolamu.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Menurut saya , ikut pengertian leterlek hadis atau al quran lebih selamat dari pada  ikut guru yang kadang keliru , kadang benar . Bila  benar , kamu selamat . Bagaimana bila gurumu keliru , apakah kamu berani amar ma`ruf kepadanya ? Bagaimanakah nasibmu bila kamu meninggalkan tek hadis atau Quran lalu ikut taklid saja pada guru .
Itu di perbolehkan menurut kamu saja. Tapi di larang menurut ayat sbb:
  وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولاً

               Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui dalilnya . Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. [1]

Kita ikut Quran sebagaimana ayat :
وَهَذَا كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ مُبَارَكٌ فَاتَّبِعُوهُ وَاتَّقُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Dan Al Qur'an itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat,[2]
       Anda menyatakan lagi :
 Shalat tanpa alas langsung di tanah sungguh tak ada yg salah asalkan tempatnya suci dari najis, tapi saya sungguh merasa kasihan dengan orang yg menganiaya diri sendiri….
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Aneh sekali , ketara sekali bahwa kamu itu bodoh . Masak orang melakukan salat di tanah menganiaya diri, pada  hal Rasulullah SAW dan para sahabatnya menjalankan salat di tanah . Apakah kamu lebih baik dari pada mereka . Apakah mereka itu menganiaya diri sendiri . Pikir dong , jangan berpikir setelah di tunjukkan kekeliruanmu  , ber arti kamu teringat, bisa sadar bukan dari dirimu sendiri tapi setelah di jewer orang.




[1] Al isra` 36 Al isra` 36
[2] Al an`am 155

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberi komentar dengan baik